Anda di halaman 1dari 1

Perkembangan perbankan syariah sekaligus juga merupakan rtaruhan ummmat Islam

untuk membuktikan keadilan dan kebvaikan sistem ekonomi syariah. Untuk mencapai target dan
tujuan janka panjang perlu dicvermati dengan hati-hati. Para praktisi yang terlibnat
membesarkan dan berkiprah dalam sektor perbankan syariuah perlu menigkatkan mutu,
pelayanan profesionalisme dan yang paling penting adalah menghayati bagaimana sebenarnya
bisnis dalam syariat islam agar yang menjadi tujuan berekonomi dalam islam tercapai sesuai
dengan ketentuan Allah SWT.
Berkembangnya bank-bank dengan landasan syariah Islam diberbagai negara pada
dekade 1970-an, berpengaruh pula ke Indonesia. Pada awal 1980-an, diskusi mengenai bank
syariah sebagaio pilar ekonomi Islam mulai dialkukan. sejumlah tokoh yang terlibat dalam
diskusi itu antara lain : Karnaen A. Perwataatmadja, M. Dawam Rahardjo, A. M Saefuddin,
M.Amin Aziz, dan beberapa tokoh lainnya (Antonio, 2001)
Ada sejumlah perbedaan yang mendasar antar bank syariah dengan bank konvensional.
Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan
kerja.

1. Aspek Legalitas

Di perbankan syariah, akad yang dilakukan memiliki dimensi duniawi dan ukhrawi karena
berlandaskan hukum Islam. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku
transaksi maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akd seperti :

a. rukun : akadnya penjual, pembeli, barang, harga, dan ijab kabul

b. Syarat : barang dan jasa harus halal, harga harus jelas, tempat penyerahan harus
jelas, barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam kepemilikan.

2. Lembaga Penyelesai sengketa

Berbeda dengan bank konvensional, jika pada perbankan syariah terdapat perselisihan,
penyelesaiannya tidak dilakukan di Pengadilan Negeri melainkan sesuai tata cara dan hukum
materi syariah. Lembaga yang mengatur hukum materi berdasarkan prinsip syariah dikenal
dengan nama Badan Arbritrase Muamalah Indonesia atau BAMUI. Lembaga ini didirikan oleh
Kejaksanaan Agung RI dan Majelis Ulama Indonesia.

3. Struktur Organisasi

Anda mungkin juga menyukai