Pendidikan Nasional Indonesia Tahun 1945
Pendidikan Nasional Indonesia Tahun 1945
Sistem Persekolahan
Selama penjajahan Jepang, sistem persekolahan di indonesia sudah
dipersatukan dan terus disempurnakan dalam zaman Negara Kesatuan I.
Namun karena masih ada daerah yang ada dalam pendudukan Belanda,
pelaksanaannya belum tercapai. Faktor keamanan menyebabkan banyak
pelajar yang berjuang mempertahankan kemerdekaan sehingga
pendidikan banyak yang tidak diselenggarakan. Tetapi setelah dilakukan
konsolidasi intensif, sistem persekolahan Indonesia akhirnya mengkristal
(1945-1950) dengan penjenjangan sebagai berikut:
Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggara pendidikan selama masa 1945-1950 mengacu pada 10 hal
yang diajukan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
kepada Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Pada
tanggal 1 Januari 1946 terbentuk Bagian Pendidikan Masyarakat pada
Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Pendidikan
masyarakat bertujuan membangun masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila yang dapat dicapai dengan dua cara, yaitu metode
belajar serta metode bekerja yang dilaksanakan secara masal dan integral
di suatu desa.
Metode bekerja yang digunakan adalah metode Panca Marga, yaitu lima
jalan untuk mencapai tujuan, sebagai berikut:
Kurikulum SMA tediri atas SMA bagian A, yaitu Jurusan Sastra dan SMA
bagian jurusan Ilmu Pasti dan Alam. Kurikulum ini berlaku sampai tahun
1952.
Sumber:
Redja Mudyahardjo. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.