1
KATA PENGANTAR
Atas anugrah dan berkat Tuhan-lah saya boleh menyelesaikan laporan
Field Lab individu ini. Laporan ini merupakan pelaporan tertulis dari kegiatan
kunjungan ke Posyandu Sari Rahayu IV Klopo Dampit, Kecamatan Ampel,
Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Di mana laporan ini adalah salah satu
syarat akademik dalam pembelajaran Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran
universitas Sebelas Maret Surakarta.
Denata Sienviolincia
G0012055
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KEGIATAN
3
3.3 Solusi ................................................................................................20
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN ....................................................................................................23
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) pada wanita usia subur (WUS)
dan ibu hamil bertujuan untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi selama kehamilan, ibu hamil diharapkan
mendapatkan asupan pangan yang adekuat sesuai kebutuhan sehingga dapat
mencapai pertambahan berat badan yang optimal bagi tumbuh kembang
janin. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pengukuran LILA adalah
untuk menapis wanita yang berisiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah
5
(BBLR) karena risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada masa
kehamilan. (Tim Field Lab FK UNS).
Pembelajaran Field Lab merupakan salah satu cara membekali
mahasiswa, agar pada saatnya nanti mahasiswa telah siap berorientasi penuh
pada masyarakat. Mahasiswa memperoleh berbagai tambahan ilmu dengan
observasi langsung di lapangan, bukan hanya teoritis di dalam kuliah. Dengan
mengikuti pembelajaran Field Lab, mahasiswa dapat membekali diri dengan
dasar teori baik untuk pembelajaran formal dalam akademis maupun
keterampilan pemantauan status gizi masyarakat yang nantinya akan sangat
berguna pada saat terjun ke lapangan ditengah-tengah masyarakat.
6
3. Mampu melakukan tindak lanjut atas hasil pengukuran LILA
terhadap ibu hamil.
7
BAB II
KEGIATAN
2.1 Hari Pertama
Pertemuan pertama dimulai pada Selasa, 13 November 2012 mulai
pukul 08.00 dengan agenda kegiatan bimbingan dari instruktur mengenai
pemantauan status gizi balita dan ibu hamil di Puskesmas Ampel 1. Dengan
lokasi di Puskesmas Ampel 1, Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel,
Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan berakhir pada pukul
12.00.
2.2 Hari Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 November 2012 pukul
08.00 dengan agenda mengunjungi Posyandu Sari Rahayu IV Klopo Dampit
Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Adapun
kegiatan yang dilakukan antara lain menentukan umur balita, mengukur berat
badan (BB), mengukur tinggi badan (TB), mengukur panjang badan (PB),
mengukur lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil, mengisi KMS, dan
melakukan penyuluhan.
2.2.1 Menentukan Umur Balita
Penentuan umur balita sangat berpengaruh dalam
menentukan status gizi balita. Dalam menentukan umur kami
mengikuti pedoman dari CDC (Center of Diseases Control) tahun
2000. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak 16 hari
hingga 30 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan sehingga dihitung
masuk ke bulan berikutnya. Bila kelebihan atau kekurangan hari
sebanyak 1 hari hingga15 hari, dibulatkan menjadi 0 bulan
sehingga bulan berikutya tidak dihitung, tetap bulan sebelumnya.
Contoh :
1. Tanggal Pemeriksaan : 20 11 12
Tanggal lahir : 03 10 11
Umur : 17 01 01
8
Jadi, umur balita adalah 1 tahun + 1 bulan + 17 hari = 14 bulan
2. Tanggal Pemeriksaan : 08 11 12
Tanggal lahir : 24 09 11
Umur : -16 02 01
Jadi, umur balita adalah 1 tahun + 2 bulan - 16 hari = 13 bulan
9
2.2.3 Menghitung Tinggi Badan (TB)
Pengukuran tinggi badan dilakukan pada anak berusia
lebih dari 2 tahun, dengan posisi berdiri (antropometri).
Dikarenakan ada keterbatasan alat dan tidak adanya microtoise,
akhirnya kami menggunakan alat seadanya yaitu metline dan
mistar yang kami bawa. Jangan lupa untuk melepas aksesoris
kepala yang digunakan oleh balita. Berikut langkah-langkahnya :
1. Cari lokasi yang datar dan tegak lurus dengan tembok.
2. Posisikan balita dengan bagian tumit, betis, pantat,
punggung, dan kepala yag menenmpel pada tembok.
3. Bentangkan metline secara vertikal di samping balita.
4. Minta balita untuk menarik nafas dalam saat akan
diukur bila memungkinkan.
5. Letakan mistar tepat di vertex balita dengan posisi tegak
lurus.
6. Baca skala dan catat hasil pengukuran.
2.2.4 Menghitung Panjang badan (PB)
Pengukuran panjang badan dilakukan pada anak berusia
kurang dari 2 tahun, dengan posisi tidur. Dikarenakan ada
keterbatasan alat dan tidak adanya papan pengukur, akhirnya
kami menggunakan alat seadanya yaitu metline dan mistar yang
kami bawa. Fungsi mistar dianalogikan dengan fungsi papan
geser. Jangan lupa untuk melepas aksesoris kepala yang
digunakan oleh balita. Berikut langkah-langkahnya :
1. Cari tempat datar dan tegak lurus tembok.
2. Tidurkan balita dengan kepala menempel pada tembok
(tegak lurus tembok).
3. Bentangkan metline di samping balita secara horizontal.
4. Tempelkan mistar pada telapak kaki yang lurus ke atas.
5. Baca skala dan catat hasil pengukuran.
10
2.2.5 Mengukur Lingkar Lengan Atas
Prosedur pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil yag
telah dilakukan penulis adalah sebagai berikut.
a. Mempersiapkan alat, pita LILA harus dalam keadaan baik,
dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
permukaannya sudah tidak rata.
b. Mengukur lengan yang tidak banyak digunakan untuk bekerja.
Lengan dalam keadaan tidak tertutup kain atau pakaian.
c. Menentukan titik tengah lengan antara acromion (bahu) dan
olecranon (siku) pada posisi lengan fleksi 90.
d. Melingkarkan pita LILA pada titik tengah lengan atas, tidak
boleh terlalu ketat atau terlalu longgar. Lengan dalam keadaan lurus
dan rileks.
e. Melakukan pembacaan melalui lubang batas pada pita LILA.
2.2.6 Pengisian KMS
11
Kolom jenis kelamin diisi tanda ceklis (V) yang sesuai.
12
1) Jika ibu tidak membawa KMS, maka harus menanyakan hasil
penimbangan 2 bulan sebelumnya agar dapat ditentukan status
pertumbuhannya.
2) Melakukan langkah 4, kemudian menghubungkan titik berat
badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus.
3) Melakukan langkah 5. Mencatat semua kejadian yang dialami
anak pada garis tegak sesuai bulan yang bersangkutan.
Apabila anak mendapat imunisasi melakukan langkah keenam.
4) Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A (Februari
dan Agustus) dan diberi kapsul vitamin A, melakukan langkah
7).
5) Apabila umur bayi masih dibawah 6 bulan, melakukan langkah
8).
2.2.7 Penyuluhan
Menasihati ibu tentang masalah pemberian makan, agar
ibu dapat menerapkan pada anaknya di rumah.
13
formula atau makanan lain.
14
15
2.3 Hari Ketiga
Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 27 November 2012 pukul
08.00, dengan agenda persentasi dan penyerahan laporan.
16
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Dari hasil kunjungan ke Posyandu Sari Rahayu IV Klopo Dampit,
Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa tengah pada tanggal
20 November 2012 didapatkan hasil-hasil seperti status gizi balita dan ibu
hamil, baik berdasarkan BMI ataupun LILA.
3.1.1 Penilaian Status Gizi Balita
Dalam melakukan penilaian status gizi balita, penulis
menggunakan pedoman WHO-2005. Data hasil pengukuran yang
didapat kemudian dibandingkan dengan standar WHO-2005. Penentuan
status gizi balita dapat dilihat melalui BB/U, TB/U, dan BB/TB atau
BB/PB yang disesuaikan dengan jenis kelamin balita. Di bawah ini
tabel penggolongan status gizi berdasarkan z-score (WHO, 2005).
No Indeks yang dipakai Batas Kategori status gizi
pengelompokan
1. BB/U < - 3 SD Gizi buruk
Gizi kurang
- 3 hingga < - 2 SD
Gizi baik
- 2 hingga + 2 SD Gizi lebih
> + 2 SD
2. TB/U atau PB/U < - 3 SD Sangat pendek
Pendek
- 3 hingga < - 2 SD
Normal
- 2 hingga + 2 SD Tinggi
> + 2 SD
3. BB/TB atau BB/PB < - 3 SD Sangat kurus
Kurus
- 3 hingga < - 2 SD
Normal
- 2 hingga + 2 SD Gemuk
> + 2 SD
Tabel Hasil pengukuran TB, PB dan BB balita
17
Lahir (bulan) atau (kg)
PB
(cm)
1 Afrizal Aris L 4/12/2010 31 Dalmini Gumuk Rejo - 12
2 Niken W P 7/27/2011 16 Jumiati Ngasem - 9,5
3 Dafa Septianto L 9/9/2012 2 Srisulistari Ngasem - 6,2
4 Tasya Oktaviana P 10/15/2011 13 Tri Purwanti Ngasem - 8
5 Alif Dika Pratama L 1/30/2012 10 Ika Fatimah Jambeyan 72 9,5
6 Reza Adi S. L 8/11/2008 51 Tentrem Klopo Dampit 99 15
7 Endra Dafa M L 2/28/2010 31 Istiarini Klopo Dampit 92 17,6
8 Tri Puji Hartanti P 4/5/2011 19 Famini Klopo Dampit 78 10,2
9 Winsa Ayu P 10/25/2011 13 Marliah Jambeyan - 10,5
10 Dianra Afrizal U. P 3/12/2010 32 Yanti Jambeyan - 13
11 Fadil Hajid L 4/8/2010 31 Ani Tegal Sari 89 14,4
12 Budi Laras C. P 5/7/2012 6 Tukini Klopo Dampit 59 7,5
13 Yoga Silva L 9/19/2011 14 Tina Ngasem - 9
14 T. Anggraini P 7/23/2008 52 Deni Ika H. Ngasem 98 14,6
15 Jafar Ramdani L 9/24/2008 50 Purwanti Ngasem 96 13,5
16 Arabel P 5/5/2012 6 Deni Ika H. Ngasem 61 6,8
17 Mirabel P 5/5/2012 6 Deni Ika H. Ngasem 63 8
18 Alenna Kholil R. P 3/2/2011 20 Septi Artanti Jambeyan - 11,1
19 Sofi Cinta M P 3/23/2012 8 Triningsih Jambeyan - 8,3
20 M. Nafan Fadian L 3/3/2009 45 Gemi Tegal Sari - 15
21 Agus Tora L 8/9/2011 15 Lamina Jambeyan - 10,9
22 Dimas Aditya W L 7/23/2010 28 khotijah Jambeyan - 13,3
23 Henti Nurom P 9/5/2009 38 Siti Romiah Ngasem - 10,5
24 Luthfi Nugroho L 7/12/2010 28 Karti Ngasem - 11,1
25 Diki Putra P. L 10/11/2011 13 Tri Windari Ngasem - 9,9
26 Galuh Perwita S. P 12/15/2011 11 Sriyanti Jambeyan 69 10,7
27 Ida Nur Hasanah P 3/12/2012 8 Asi Seliah Ngasem 62 7,5
28 Andika Faris D L 1/25/2009 46 Rustini Gumuk Rejo 100 15
29 Anisa Putri A. P 6/11/2011 17 Sri Partini Gumuk Rejo - 10,5
30 Raditya Dwi A. L 11/30/2011 12 Sri Pujiati Gumuk Rejo 75 9,9
31 Eka Nuryanto L 11/20/2009 36 Endah Gumuk Rejo 92 14
32 Eko Apiyanto L 4/19/2011 19 Sri Utami Gumuk Rejo - 10,3
33 Asyifa D.A.P. P 8/31/2010 27 Rahayu Ngasem - 11,4
34 Nauval Riski S. L 1/6/2011 22 Septi Jambeyan 75 10
35 F. Joko P. L 2/27/2012 9 Hartini Klopo Dampit 68 7,5
36 Nur Azizah P 7/13/2011 16 Tegal Sari 69 9,4
37 Mutia P 1/24/2008 58 Sri Wahyuni Ngasem 101 13,5
18
diperoleh hasil 2 orang mengalami gizi lebih (5,4%), 2 orang
mengalami gizi kurang (5,4%), dan 33 orang mempunyai status gizi
baik (89,2%).
35 33
30
25
20
15
10
5 2
2
0
0
19
Hal ini dapat disebabkan balita yang menangis terus menerus sehingga
tidak memungkinkan untuk diukur, atau dapat juga karena ibu dan
balita telah meninggalkan posyandu sebelum dilakukan pengukuran.
Menurut hasil penghitungan berat badan dan tinggi badan yang
telah dilukakan pada 33 balita di Posyandu Sari Rahayu IV Klopo
Dampit, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa tengah,
diperoleh hasil 1 orang memiliki status gemuk (3%) dan 17 orang
memiliki status normal (51,5%) dan 15 anak tidak diketahui (45,5%)
statusnya dikarenakan oleh suatu kendala.
18 17
16
14
12
10
8
6
4
2 2
0
0 0
20
Hasil pemantauan status gizi ibu hamil. Berikut data yang didapat
penulis setelah melakukan antropometri berupa pengukuran LILA pada
ibu hamil.
3.2 Kendala
3.3 Solusi
21
fungsi papan geser pada alat papan ukur, dan dianalogikan dengan fungsi
gagang microtoise pada pengukuran tinggi badan. Untuk mengatasi masalah
balita yang menangis, kami meminta bantuan ibu untuk menenangkan
anaknya, setelah itu baru diukur. Dan untuk kendala terakhir yaitu masalah
ibu-ibu yang lupa tanggal lahir anaknya, kami meminta bantuan pihak
Posyandu untuk melihat rekap data milik Posyandu.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan status gizi balita dan ibu hamil di sekitar Posyandu
Sari Rahayu IV Klopo Dampit, Kecamatan Ampel, Kabupaten, Provinsi Jawa
Tengah sudah baik. Dalam penentuan status gizi digunakan baku rujukan dari
WHO-NCHS. Di mana indikatornya untuk status gizi balita menggunakan
tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB), umur (U), dan nerat nadan (BB).
Sedangkan indikator untuk penentu status gizi ibu hamil kami menggunakan
lingkar lengan atas (LILA). Pengisian KMS merupakan salah satu hal yang
tidak boleh dilupakan, karena dari KMS kita bisa memantau pertumbuhan
ataupun abnormalitas balita.
4.2 Saran
23