Anda di halaman 1dari 9

www.jurnalpa.eepis-its.

edu
Jurnal
Teknik Elektro Industri
Elektro Vol.1, No.1, 2017
PENS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

RANCANG BANGUN ALAT SINKRON OTOMATIS MODUL


PRAKTIKUM KERJA PARAREL 2 GENERATOR 3 PHASA
( PEMBUATAN SYNCHRONIZING DAN LOAD SHARING )
Farhan Taufiqi [1]
, Ir. Yahya Chusna Arif, M.T.[2], Ir. Hendik Eko Hadi S.,M.T.[3]
Program Studi D4 Teknik Elektro Industri
Departemen Teknik Elektro
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus PENS, Jalan Raya ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Tel: (031) 594 7280; Fax: (031) 594 6114
Email: taufiqifarhan@gmail.com[1],Yahya@pens.ac.id[2],Hendik@pens.ac.id[3].

Abstrak
Pada umumnya generator dapat digunakan di perusahaan pembangkit tenaga listrik sebagai pemasok
energi listrik kepada konsumen. di Politeknik Elektronika negeri surabaya Generator AC merupakan salah satu
materi pembelajaran khususnya diprogram studi Teknik Elektro Industri. Generator AC digunakan dalam mata
kuliah dan praktikum Mesin Listrik.
Di laboratorium Teknik Sistem Tenaga (TST) PENS Generator ac digunakan untuk simulasi
pengoperasian generator di pembangkit dan pengoperasian kerja pararel generator. pada pengoperasaian 2
generator secara pararel dengan metode pengoperasian secara manual adalah suatu hal yang cukup riskan,
mengingat bahwa untuk kerja pararel 2 generator memiliki beberapa parameter yang harus di sesuaikan, yaitu
tegangan, frekuensi dan beda phasa. memiliki beberapa prosedur kerja yang harus dilakukan secara teliti dan
berututan.
Perancangan untuk kerja pararel 2 generator 3 phasa otomatis dengan mikrokontroller ARM sebagai
pusat kendali, sensor Tegangan, sensor frekuensi dan sensor beda phasa digunakan sebagai parameter sebelum
2 generator di pararel. Pararel generator dilakukan ketika beban sama dengan atau diatas 50% dari kapasitas
generator 1. Sensor arus digunakan untuk mengetahui arus yang mengalir pada beban. Sensor tegangan
memberikan nilai yang linear saat pengukuran tegangan 0-220 phase-netral pada setiap generator. sensor
frekuensi memiliki nilai yang linear mulai 45-50 Hz. Hasil dari sinkronisasi ini kontaktor rele 1 nyala terlebih
dahulu, kontaktor rele 2 nyala saat parameter tegangan 220 phase netral v, frekuensi 50 Hz, urutan phasa yang
sama, dan tidak ada selisih sudut phasa antara kedua generator. Rancang bangun ini dapat digunakan sebagai
module pembelajaran dan praktikum mahasiswa PENS.
Kata Kunci : GMPP, LMPP, Modified P&O, SEPIC Converter

1. PENDAHULUAN Generator AC adalah alat untuk


mengkonversi energi mekanik menjadi energi
listrik. Pada umumnya generator dapat ditemukan
di perusahaan pembangkit tenaga listrik sebagai
pemasok energi listrik ke konsumen. di Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya Generator AC
merupakan salah satu materi pembelajaran
khususnya diprogram studi teknik Elektro Industri.
Generator AC digunakan dalam mata kuliah dan
praktikum Mesin Listrik.
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

Di laboratorium Teknik Sistem Tenaga 6.1. Perencanaan Voltage Divider (Sensor


(TST) Generator Ac digunakan untuk simulasi Tegangan)
pengoperasian generator di pembangkit dan
pengoperasian kerja pararel generator. pada 7. Sensor tegangan yang digunakan yaitu
pengoperasaian 2 generator secara pararel dengan autotransformer kemudian tegangangannya
metode pengoperasian secara manual adalah suatu diturunkan dari 230 volt hingga 5 volt . kemudian
hal yang cukup riskan, mengingat bahwa untuk melalui resristor pembagi tegagan diturunkan
melakukan kerja pararel 2 generator memiliki kembali menjadi 2.5 volt. Output keluaran
parameter-parameter yang harus di sesuaikan, yaitu
generator adalah hubungan bintang, melalui
tegangan, frekuensi dan beda phasa. memiliki
autotrasnformers akan dibaca tegangan pada setiap
beberapa prosedur kerja yang harus dilakukan
secara teliti dan berututan. dalam penggunaanya phasenya. Rangkaian sensor tegangan sebagai
mahasiswa atau praktikan sering kali tidak berikut:
memenuhi standart operasional prosedur (SOP)
yang telah di tentukan, sehingga akan berbahaya 8.
bagi mahasiswa atau praktikan dan perangkat atau
komponen khususnya adalah generator. akan
berpengaruh pada umur dari generator, dapat
mengakibatkan kerusakan pada generator dan
komponen komponen praktikum seperti alat meter.
Dalam pengoperasian kerja pararel
generator diperlukan suatu alat sinkronisasi yang
dapat digunakan untuk menjalankan 2 generator 3
phasa . Pada proyek akhir ini dibuat alat sinkron
untuk kerja pararel 2 generator 3 phasa yang dapat
dioperasikan secara manual dan otomatis
dilengkapi dengan monitoring parameter parameter 9.
melalui LCD TFT yang dapat digunakan sebagai
modul pembelajaran dan sebagai penyempurna dari 10.
praktikum pararel generator. Generator dapat
berjalan sesuai prosedur dan resiko dari kerusakan 11.
generator karna kesalahan operasional dapat
dikurangi. 12.

2. DESAIN DAN PEMBUATAN 13.

2.1. Blok Diagram Sistem 14.

3. Perancangan dan pembutan 15.


proyek akhir ini berpatokan pada blok
diagram sistem serta alur kerja dari blok 16.
diagram. Berikut merupakan gambaran
umum sistem yang ditunjukan pada 17. Gambar 2. Rangkaian sensor tegangan
Gambar 1
18.
4. 19. Outout dari autotrafo sebesar 5 volt
5. sedangkan tegangan maksimal adc yang dapat
dibaca mikrokontroller ARM adalah 3,3 Volt
sehingga diperlukan resistor pembagi tegangan
untuk mendapatkan tegangan yang diingikan. Pada
rangkaian pembagi tegangan dapat menggunakan
R1 = 8 Kohm dan R2 = 10 Kohm untuk
mendapatkan tegangan keluaran sebesar 2.5 volt
20.
R2
Vout= x Vin
R 1+R 2
6. Gambar 1 Blok Diagram Sistem
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

21. 0-5 volt dc. Pada output transformator hanya


10 K tersedia tegangan 5 volt sehingga diperlukan
2.5= x5 rangkaian pembagi tegangan sehingga didapatkan
R 1+10 K
tegangan 2.5 volt. Sensor frekuensi ini adalah
1K membaca tegangan dari ouput generator ac. Ketika
22. 2.5= frekuensi 50 Hz generator ac mengeluarkan
1 K+ R2 tegangan ac sebesar 110.8 dengan step 1 volt setiap
23. perubahan 1 Hz.
40.
2.5 ( 1 K + R 2 )=2.5 K +2 R 41.
24.
5 K 2.5 K
R 2=
2
42. Gambar 3. Rangkaian sensor tegangan.
25.
43.
R 2=1.25 K 1 K 2
26. 44. Gambar 3.6 Rangkaian sensor
27. Untuk perhitungan daya resistor frekuensi
pembagi tegangan adalah:
28. Rtot=R 1+ R 2
45. Outout dari autotrafo sebesar 5 volt
29. sedangkan tegangan maksimal adc yang dapat
Rtot=1 K +1 K 2 dibaca mikrokontroller ARM adalah 3,3 Volt
sehingga diperlukan resistor pembagi tegangan
30. Rtot=1 K 2 untuk mendapatkan tegangan yang diingikan. Pada
rangkaian pembagi tegangan dapat menggunakan
Vin R1 = 8 Kohm dan R2 = 10 Kohm untuk
31. I=
Rtot mendapatkan tegangan keluaran sebesar 2.5 volt
46.
5 R2
32. I= Vout= x Vin
2k 2 R 1+R 2
33. I =0.002273 A 47.
10 K
34. P=I 2 x R 2.5= x5
R 1+10 K
35.
1K
P=(0.002273)2 x 2 K 2 48. 2.5=
1 K+ R2
36.
49.
P=0.0113663638 Watt
2.5 ( 1 K +R 2 )=2.5 K +2 R
37. Daya resistor yang
digunakan adalah Watt. 50.
5 K 2.5 K
R 2=
38. Dari perhitungan daya tersebut, maka 2
pemilihan tahanan setidaknya bernilai diatas 0,011
51.
W.
R 2=1.25 K 1 K 2
2.3 Sensor Frekuensi 52.
53. Untuk perhitungan daya resistor
39. Sensor frekuensi ini mengunakan pembagi tegangan adalah:
transformator step down untuk diturunkan
54. Rtot=R 1+ R 2
tegangannya kemudian disearahkan menggunakan
penyearah gelombang penuh ( fullbridge rectifier ) 55.
dan di filter menggunakan kapasitor sehingga Rtot=1 K +1 K 2
output mendekati dc murni. Pada penyearah yang
difungsikan sebagai sensor frekuensi ini didesain
56. Rtot=1 K 2
untuk menurunkan tegangan 0-120 volt ac menjadi
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

Vin 75.
57. I= 440
Rtot v /= =2.44 V
180
5
58. I= 76. Nilai tegangan input maksimal sebesar
2k 2
440 diturunkan melalui transformator step down
I =0.002273 A sebesar 5 volt. Tegangan maksimal adc yang dapat
59. dibaca mikrokontroller ARM adalah 3,3 Volt
P=I 2 x R sehingga diperlukan resistor pembagi tegangan
60.
untuk mendapatkan tegangan yang diingikan. Pada
61. rangkaian pembagi tegangan dapat menggunakan
P=(0.002273)2 x 2 K 2 R1 = 8 Kohm dan R2 = 10 Kohm untuk
mendapatkan tegangan keluaran sebesar 2.5 volt.
62. Nilai tegangan tiap sudut adalah 180 = 440Volt
P=0.0113663638 Watt (ac) = 2.5 Volt (dc) sehingga :
77.
63. Daya resistor yang 78.
digunakan adalah Watt. 2.5
v /= =0.013889 V
180
64. Dari perhitungan daya tersebut, maka
pemilihan tahanan setidaknya bernilai diatas 79.
0,0075 W. 80. Sehingga tegangan beda phasa setiap
perubahan sebesar 1 derajar adalah sebesar
65. 0.013889 Volt.
81.
82. Perhitungan nilai resistor pembagi
2.4 Perencanaan sensor beda phase
tegangan untuk mendapatkan tegangan 2.5 volt dari
66. Sensor beda phasa ini mengunakan tegangan input sebesar 5 volt adalah dengan
transformator step down. Pada kumparan primer perhitungan masing-masing nilai R1 dan R2
transformer terhubung dengan output generator adalah :
phase R generator 1 dan output generator phase R 83.
generator 2. Sudut maksimal beda fasa generator 1
R2
dan generaor 2 adalah 180 derajat. Dengan 84. Vout= x Vin
tegangan maksimal adalah sebesar 440 volt. R 1+ R 2
67.
85.
10 K
2.5= x5
R 1+10 K
180
1K
86. 2.5=
1 K+ R2
68. 87.
69. Gambar 4. Diagram phasor. 2.5 ( 1 K + R 2 )=2.5 K +2 R
70. (a) (b)
88.
a) Diagram phasor erbedaan phasa 180 5 K 2.5 K
R 2=
Derajat. 2
89.
b) Diagram phasor perbedaan phasa 0
R 2=1.25 K 1 K 2
Derajat.
71. 90.
72. Nilai Derajat/tegangan 91. Untuk perhitungan daya resistor
73. pembagi tegangan adalah:
180 92. Rtot=R 1+ R 2
/v= =0.409
440 93.
74. Nilai Tegangan/derajat Rtot=1 K +1 K 2
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

94. Rtot=1 K 2 108. Rin = Resistor input


109. Pada sensor arus ini tegangan output
Vin
95. I = Rtot sensor akan dikuatkan sebesar 2.5 kali sehingga :

110. Av = 2,5
5
96. I = 2 k 2
111. Rin = 1K
97. I =0.002273 A
112. Rf = (2,5 x 1 K) - 1
98. P=I 2 x R
99. 113. = 1,5 K
P=(0.002273)2 x 2 K 2
100.
P=0.0113663638 Watt
101. Daya resistor yang
digunakan adalah Watt.
102.

114.

115. Gambar 6 Rangkaian Penguat non


Gambar 5 Desain rangkaian pendeteksi beda Inverting
phasa

103. 116.
117. Untuk menjalankan penguat non
2.5 Perencanaan sensor arus inverting diperlukan rangkaian power supply
simetris dengan tegangan output + 12 dan 12
104. Sensor Arus yang digunakan adalah The Volt. Pada gambar 3.8 adalah rangkaian power
Yhdc current transformer dikenal sebagai CT suppy simetris yang digunakan dalam sensor arus
sensor yang memiliki kemampuan sampai 10 ini.
Ampere. Keluaran dari sensor ini adalah tegangan 118.
1 Volt ac untuk arus sebesar 10 Ampere (ac). Untuk
didapatkan tegangan yang dc yang sesuai dan 119.
dapat dibaca oleh adc mirkokontroller ARM maka
tegangan keluaran output dari sensor arus harus
dikuatkan dan dirubah tegangannya menjadi
tegangan dc. Digunakan penguatan tak membalik
( Non Inverting Amplifier) dan Diode untuk
menyearahkan output dari amplifier dan capasitor
sebagai filter sehingga output dari amplifier
mendekati dc murni. Besarnya penguatan tak
membalik amplifier adalah :

Rf
105. Av = +1
Rin

106. Av = Penguatan
120. Gambar 7 Rangkaian power supply
107. Rf = Resistor umpan balik simetris.
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

2.6 Perencanaan komunikasi serial rs232 kerja pararel 2 generator 3 phasa ( Pembuatan
Synchonizing dan Load Sharing ).
121. Komunikasi serial ini digunakan untuk
komunikasi antara perangkat mikrokontroller ARM
127. 10. Start
2 ke Mikrokontroller 1. Rangkaian komunikasi
rs232 adalah sebagai berikut
128. 12. Pilih Mode

129. 15. Jika Mode = Auto maka

130. 20. Jalankan Generator 1 ( Subroutine 1 )

131. 30. Baca Parameter tegangan dan frekuensi


pada busbar.

132. 40. Atur teganngan dan frekuensi pada


generator 1.

133. 50. Bila tegangan Generator 1 = 380 Volt


122. Gambar 8 Rangkaian komunikasi serial (Nominal) Dan frekuensi Generator 1 = 50Hz
rs232 Maka Kontaktor 1 On, Switch Beban On

134. 60. Bila Arus pada beban = 60% dari kapasitas


2.7 Perencanaan Driver Kontaktor 1 generator maka jalankan generator 2 (Subroutine
123. Rangkaian driver ini digunakan sebagai driver 2)
kontaktor. Karena output dari GPIO
mikrokontroller ARM adalah sebesar 3 volt maka 135. 70. Bila Arus pada beban <60% darikapasitas 1
diperlukan tambahan driver yaitu menggunakan generator maka generator 2 off
transistor yang digunakan sebagai saklar. Kaki
base digunakan sebagai swich on atau off. Ketika 136. 80. Bila V1 = V2, F1 = F2 dan = 0 maka
gpio on maka swich akan close dan ketika gpio off Kontaktor 2 On.
maka switch akan open.
124. 137. 84. Bila 0 maka mikrokontroller ARM
2 mengirim data untuk Mikrokontroller ARM 1
menambah set point maksimal 5 rpm dengan step 1
rpm.

138. 88. Bila 0 maka mikrokontroller ARM


2 mengirim data untuk Mikrokontroller ARM 1
mengurangi set point maksimal 5 rpm dengan step 1
rpm.

139. 90. Bila V1 = V2, F1 = F2 dan = 0 maka


Kontaktor 2 Off.

140. 100.Bila Terjadi Gangguan reverse power


maka reverse power relay akan memerintahkan
kontaktor untuk off.

141. 110. Return.

142.
125. Gambar 9 Rangkaian Driver Kontaktor 143. 120. Jika Mode = Man maka

2.8 Perencanaan Algoritma pemrograman 144. 130. Jalankan Motor Dc 1, Generator 1 On

126. Algoritma program utama Rancang 145. 140. Masukkan beban


bangun alat sinkron otomatis modul praktikum
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

146. 145. Jika beban = 50% dari kapasitas generator 168. 310. If kecepatan motor 2 < 1500 RPM Then
1 maka Buzzer dan lampu indicator on. Sudut penyalaan motor 2 naik secara otomatis ( a
-- )
147. 150. Jalankan Motor Dc 2, Generator 2 On.
169. 320. If kecepatan motor 2 > 1500 RPM Then
148. 155. Jika Frekuensi < 50 Hz Maka naikkan Sudut penyalaan motor 2 turun secara otomatis ( a +
kecepatan. +)

149. 160. Jika Frekuensi > 50 Hz Maka turunkan 170. 330. End
kecepatan.
1 HASIL PENGUJIAN DAN
150. 165. Jika Tegangan Bila V1 = V2, F1 = F2 dan
ANALISA
= 0 maka aktifkan tombol on Sinkron Generator.
171. Dalam sub bab ini akan dipaparkan
151. 170. Jika Beban < 50 % dari kapasitas hasil pengujian partial yang telah
generator 1 maka aktifkan tombol off Sinkron dilakukan.
Generator.
3.1 Pengujian sensor tegangan
152. 180. Matikan Motor Dc 2, Generator 2 Off.
172. Pengujian sensor tegangan ini untuk
153. 190. Turunkan Beban mengetahui tingkat kelinieran sensor tegangan.
Pada gambar apat dilihat grafik vo sensor terhadap
154. 200. Matikan Motor Dc 1, Generator 1 Off. tegangan input ac. Gambar 10. Menunjukan hasil
pengujian.
155. 210. End
Perbandingan Tegangan input (ac) dengan tegangan ouput vo(dc)
156.
157. Subroutine 1
Tegangan Vo Sensor (mV)
158. 220. Start

159. 230. Nyalakan Tegangan pada kumparan


medan pada motor 1 dan motor 2
Tegangan Sumber AC ( V )
160.
173.
161. 240. Masukkan kecepatan motor 1 sebesar 174. Gambar 10. grafik tegangan input (ac) dengan
1500 RPM tegangan ouput vo(dc).
175.
162. 250. Sudut penyalaan scr motor 1 on, tegangan 176.
jangkar on, sudut a ++
Perbandingan tegangan phase-phase dengan phase netral
163. 260. If kecepatan motor 1 < 1500 RPM Then 300
Sudut penyalaan motor 1 naik secara otomatis ( a +
+) 200
Tegangan phase 100
164. 270. If kecepatan motor 1 > 1500 RPM Then
Sudut penyalaan motor 1 turun secara otomatis ( a 0
240 280 320 360 400
-- )
Tegangan phase-phase
165. 280. End
UN VN WN
166. Subroutine 2

167. 300. Sudut penyalaan scr motor 2 on, sudut a -- 177.

178. Gambar 11. Grafik ouput Generator dengan


Tegangan phasa-netral Transformator.
179.
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

2.10 3.2Pengujian sensor frekuensi 3 KESIMPULAN


190. Dari perencanaan dan
180. Pengujian sensor tegangan ini untuk
pembuatan sistem kemudian dilakukan
mengetahui tingkat kelinieran sensor frekuensi
pengujian partisi dan beberapa analisa
grafik frekuensi meter dengan sensor frekuensi
dan metode yang digunakan, dapat
generator 1.
disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai
181.
berikut:
Perbandingan frekuensi meter dengan sensor frekuensi
Ouput dari rectifier sensor tegangan
mendekati linier. Sehingga
Frekuensi (Meter) pembacaan oleh adc mikrokontroller
dapat sesuai.
4445464748495051
Frekuensi (Sensor) Tegangan phase netral pada
generator 1 mendekati seimbang.

182. Gambar 12 grafik frekuensi meter dengan Sensor frekuensi dapat membaca
sensor frekuensi generator 1 frekuensi dari 45 hz sampai 50 hz.
183.
Sensor arus yang akan digunakan
Perbandingan Frekuensi Meter dengan sensor frekuensi
pada system ini cukup baik. Namun
55 pembacaan oleh mikrokontroller
masih belum sesuai.
50
191.
Frekuensi Meter
45
4 DAFTAR PUSTAKA
40 192. [1]. Astrom, John and Bjorn Wittenmark,
44 45 46 47 48 49 50 51
Adaptive Control Second Edition,
Frekuensi Sensor Addison-Wesley Publishing Company Inc,
1995

184. Gambar 12 grafik frekuensi meter dengan 193.


sensor frekuensi generator 2.
185. 194. [2]. Aditya Candra H, Rancang Bangun
Sistem Sinkronisasi Otomatis untuk Kerja
2.11 3.3 Pengujian sensor arus Paralel 2 Generator Sinkron 3 Phasa ,
Proyek Akhir PENS-ITS, 2001.
186. Pengujian sensor arus ini untuk mengetahui
tingkat kelinieran sensor arus. Pada gambar 13 195. [3]. Prasetya Tri F, "Sinkronisasi dan
menunjuknan bahwa pembacaan sensor tegangan Pengaman Modul Generator Lab TST",
belum linier. Proyek Akhir PENS-ITS, 2007
187.
196. [4]. Zainal Arifin, Simulasi Jaringan
Perbandingan Irms Amper meter dengan Irms sensor Interkoneksi Tenaga Listrik (Sinkronisasi 2
15 Buah Generator) , Proyek Akhir PENS-ITS,
2011.
10
Irms Amper Meter 5 197. [5]. Latuconsina Selvia "Rancang Bangun
sistem Sinkronisasi Otomatis Untuk Kerja
0
0 2 4 6 8 10 12 Pararel 2 Generator Sinkron 3
Phasa(Monitoring dan Pembangkit Sinyal
Irms Sensor PWM) Proyek Akhir PENS-ITS, 2007.

198. [6]. Latuconsina Selvia "Rancang Bangun


188. Gambar 9 Grafik Irms avo terhadap sistem Sinkronisasi Otomatis Untuk Kerja
Irms_sensor Pararel 2 Generator Sinkron 3 Phasa
(Monitoring dan Pembangkit Sinyal PWM)
189.
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017

199. [7]. National Semiconductor, 202. [10]. The United State Of America Legally
LM2907/LM2917 Frequency to Voltage Binding Document NEMA MG-1: Motor
Converter, Datasheet, 2000. and Generator Tahun 2009.

200. [8]. National Semiconductor, LM747 Dual 203.


Operational Amplifier, Datasheet, 1994.

201. [9]. Philips Semiconductor, 74HC/HCT86


Quad 2-input EXCLUSIVE-OR gate,
Datasheet, 1990.

Anda mungkin juga menyukai