JOURNAL Sinkrok Generator
JOURNAL Sinkrok Generator
edu
Jurnal
Teknik Elektro Industri
Elektro Vol.1, No.1, 2017
PENS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Abstrak
Pada umumnya generator dapat digunakan di perusahaan pembangkit tenaga listrik sebagai pemasok
energi listrik kepada konsumen. di Politeknik Elektronika negeri surabaya Generator AC merupakan salah satu
materi pembelajaran khususnya diprogram studi Teknik Elektro Industri. Generator AC digunakan dalam mata
kuliah dan praktikum Mesin Listrik.
Di laboratorium Teknik Sistem Tenaga (TST) PENS Generator ac digunakan untuk simulasi
pengoperasian generator di pembangkit dan pengoperasian kerja pararel generator. pada pengoperasaian 2
generator secara pararel dengan metode pengoperasian secara manual adalah suatu hal yang cukup riskan,
mengingat bahwa untuk kerja pararel 2 generator memiliki beberapa parameter yang harus di sesuaikan, yaitu
tegangan, frekuensi dan beda phasa. memiliki beberapa prosedur kerja yang harus dilakukan secara teliti dan
berututan.
Perancangan untuk kerja pararel 2 generator 3 phasa otomatis dengan mikrokontroller ARM sebagai
pusat kendali, sensor Tegangan, sensor frekuensi dan sensor beda phasa digunakan sebagai parameter sebelum
2 generator di pararel. Pararel generator dilakukan ketika beban sama dengan atau diatas 50% dari kapasitas
generator 1. Sensor arus digunakan untuk mengetahui arus yang mengalir pada beban. Sensor tegangan
memberikan nilai yang linear saat pengukuran tegangan 0-220 phase-netral pada setiap generator. sensor
frekuensi memiliki nilai yang linear mulai 45-50 Hz. Hasil dari sinkronisasi ini kontaktor rele 1 nyala terlebih
dahulu, kontaktor rele 2 nyala saat parameter tegangan 220 phase netral v, frekuensi 50 Hz, urutan phasa yang
sama, dan tidak ada selisih sudut phasa antara kedua generator. Rancang bangun ini dapat digunakan sebagai
module pembelajaran dan praktikum mahasiswa PENS.
Kata Kunci : GMPP, LMPP, Modified P&O, SEPIC Converter
Vin 75.
57. I= 440
Rtot v /= =2.44 V
180
5
58. I= 76. Nilai tegangan input maksimal sebesar
2k 2
440 diturunkan melalui transformator step down
I =0.002273 A sebesar 5 volt. Tegangan maksimal adc yang dapat
59. dibaca mikrokontroller ARM adalah 3,3 Volt
P=I 2 x R sehingga diperlukan resistor pembagi tegangan
60.
untuk mendapatkan tegangan yang diingikan. Pada
61. rangkaian pembagi tegangan dapat menggunakan
P=(0.002273)2 x 2 K 2 R1 = 8 Kohm dan R2 = 10 Kohm untuk
mendapatkan tegangan keluaran sebesar 2.5 volt.
62. Nilai tegangan tiap sudut adalah 180 = 440Volt
P=0.0113663638 Watt (ac) = 2.5 Volt (dc) sehingga :
77.
63. Daya resistor yang 78.
digunakan adalah Watt. 2.5
v /= =0.013889 V
180
64. Dari perhitungan daya tersebut, maka
pemilihan tahanan setidaknya bernilai diatas 79.
0,0075 W. 80. Sehingga tegangan beda phasa setiap
perubahan sebesar 1 derajar adalah sebesar
65. 0.013889 Volt.
81.
82. Perhitungan nilai resistor pembagi
2.4 Perencanaan sensor beda phase
tegangan untuk mendapatkan tegangan 2.5 volt dari
66. Sensor beda phasa ini mengunakan tegangan input sebesar 5 volt adalah dengan
transformator step down. Pada kumparan primer perhitungan masing-masing nilai R1 dan R2
transformer terhubung dengan output generator adalah :
phase R generator 1 dan output generator phase R 83.
generator 2. Sudut maksimal beda fasa generator 1
R2
dan generaor 2 adalah 180 derajat. Dengan 84. Vout= x Vin
tegangan maksimal adalah sebesar 440 volt. R 1+ R 2
67.
85.
10 K
2.5= x5
R 1+10 K
180
1K
86. 2.5=
1 K+ R2
68. 87.
69. Gambar 4. Diagram phasor. 2.5 ( 1 K + R 2 )=2.5 K +2 R
70. (a) (b)
88.
a) Diagram phasor erbedaan phasa 180 5 K 2.5 K
R 2=
Derajat. 2
89.
b) Diagram phasor perbedaan phasa 0
R 2=1.25 K 1 K 2
Derajat.
71. 90.
72. Nilai Derajat/tegangan 91. Untuk perhitungan daya resistor
73. pembagi tegangan adalah:
180 92. Rtot=R 1+ R 2
/v= =0.409
440 93.
74. Nilai Tegangan/derajat Rtot=1 K +1 K 2
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017
110. Av = 2,5
5
96. I = 2 k 2
111. Rin = 1K
97. I =0.002273 A
112. Rf = (2,5 x 1 K) - 1
98. P=I 2 x R
99. 113. = 1,5 K
P=(0.002273)2 x 2 K 2
100.
P=0.0113663638 Watt
101. Daya resistor yang
digunakan adalah Watt.
102.
114.
103. 116.
117. Untuk menjalankan penguat non
2.5 Perencanaan sensor arus inverting diperlukan rangkaian power supply
simetris dengan tegangan output + 12 dan 12
104. Sensor Arus yang digunakan adalah The Volt. Pada gambar 3.8 adalah rangkaian power
Yhdc current transformer dikenal sebagai CT suppy simetris yang digunakan dalam sensor arus
sensor yang memiliki kemampuan sampai 10 ini.
Ampere. Keluaran dari sensor ini adalah tegangan 118.
1 Volt ac untuk arus sebesar 10 Ampere (ac). Untuk
didapatkan tegangan yang dc yang sesuai dan 119.
dapat dibaca oleh adc mirkokontroller ARM maka
tegangan keluaran output dari sensor arus harus
dikuatkan dan dirubah tegangannya menjadi
tegangan dc. Digunakan penguatan tak membalik
( Non Inverting Amplifier) dan Diode untuk
menyearahkan output dari amplifier dan capasitor
sebagai filter sehingga output dari amplifier
mendekati dc murni. Besarnya penguatan tak
membalik amplifier adalah :
Rf
105. Av = +1
Rin
106. Av = Penguatan
120. Gambar 7 Rangkaian power supply
107. Rf = Resistor umpan balik simetris.
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektro Industri, Vol.2, No.2, 2017
2.6 Perencanaan komunikasi serial rs232 kerja pararel 2 generator 3 phasa ( Pembuatan
Synchonizing dan Load Sharing ).
121. Komunikasi serial ini digunakan untuk
komunikasi antara perangkat mikrokontroller ARM
127. 10. Start
2 ke Mikrokontroller 1. Rangkaian komunikasi
rs232 adalah sebagai berikut
128. 12. Pilih Mode
142.
125. Gambar 9 Rangkaian Driver Kontaktor 143. 120. Jika Mode = Man maka
146. 145. Jika beban = 50% dari kapasitas generator 168. 310. If kecepatan motor 2 < 1500 RPM Then
1 maka Buzzer dan lampu indicator on. Sudut penyalaan motor 2 naik secara otomatis ( a
-- )
147. 150. Jalankan Motor Dc 2, Generator 2 On.
169. 320. If kecepatan motor 2 > 1500 RPM Then
148. 155. Jika Frekuensi < 50 Hz Maka naikkan Sudut penyalaan motor 2 turun secara otomatis ( a +
kecepatan. +)
149. 160. Jika Frekuensi > 50 Hz Maka turunkan 170. 330. End
kecepatan.
1 HASIL PENGUJIAN DAN
150. 165. Jika Tegangan Bila V1 = V2, F1 = F2 dan
ANALISA
= 0 maka aktifkan tombol on Sinkron Generator.
171. Dalam sub bab ini akan dipaparkan
151. 170. Jika Beban < 50 % dari kapasitas hasil pengujian partial yang telah
generator 1 maka aktifkan tombol off Sinkron dilakukan.
Generator.
3.1 Pengujian sensor tegangan
152. 180. Matikan Motor Dc 2, Generator 2 Off.
172. Pengujian sensor tegangan ini untuk
153. 190. Turunkan Beban mengetahui tingkat kelinieran sensor tegangan.
Pada gambar apat dilihat grafik vo sensor terhadap
154. 200. Matikan Motor Dc 1, Generator 1 Off. tegangan input ac. Gambar 10. Menunjukan hasil
pengujian.
155. 210. End
Perbandingan Tegangan input (ac) dengan tegangan ouput vo(dc)
156.
157. Subroutine 1
Tegangan Vo Sensor (mV)
158. 220. Start
182. Gambar 12 grafik frekuensi meter dengan Sensor frekuensi dapat membaca
sensor frekuensi generator 1 frekuensi dari 45 hz sampai 50 hz.
183.
Sensor arus yang akan digunakan
Perbandingan Frekuensi Meter dengan sensor frekuensi
pada system ini cukup baik. Namun
55 pembacaan oleh mikrokontroller
masih belum sesuai.
50
191.
Frekuensi Meter
45
4 DAFTAR PUSTAKA
40 192. [1]. Astrom, John and Bjorn Wittenmark,
44 45 46 47 48 49 50 51
Adaptive Control Second Edition,
Frekuensi Sensor Addison-Wesley Publishing Company Inc,
1995
199. [7]. National Semiconductor, 202. [10]. The United State Of America Legally
LM2907/LM2917 Frequency to Voltage Binding Document NEMA MG-1: Motor
Converter, Datasheet, 2000. and Generator Tahun 2009.