Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada umumnya terdiri
atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing. Produk-produk investasi tersebut
umumnya menggandeng investasi keuangan sebagai mitra dalam mengelola investasi tersebut.
Di antara produk investasi tersebut, Obligasi merupakan produk yang memiliki tingkat resiko
paling rendah, dan cenderung lebih stabil. Obligasi adalah surat utang pasar modal yang memuat
perjanjian (kontrak) kesediaan emiten (perusahaan/ institusi penerbit obligasi) untuk melakukan
pembayaran secara tetap kepada investor dan mengembalikan pokok pinjaman/ hutang pada
akhir periode perjanjian.

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai
nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan
swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi
yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan
tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi. Berinvestasi dalam obligasi mirip
dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh
bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali
sampai waktu jatuh tempo.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai mekanisme serta perbedaan-perbedaan mengenai
saham dan obligasi.
INSTRUMEN PASAR MODAL

Skuritas-skuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah saham biasa, saham
preferen, obligasi, obligasi konversi, right issue, waran, dan reksadana.
A Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut.
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham yang diterbitkan emiten ada 2
macam,
1 Saham Biasa (common stock)
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan
bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.
2 Preferen (Preferred Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
Saham preferen dikatakan memiliki karakteristik obligasi karena sekuritas ini
memberikan tingkat pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi. Sedangkan
karakteristik sahamnya adalah bahwa jika emiten mengalami kerugian maka pemegang
saham preferen mungkin tidak bisa menerima pembayaran dividen dalam waktu yang
sudah ditetapkan sebelumnya (mungkin ditunda)1

1 Eduardus Tandelilin. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2001.
hal. 39
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi
hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah
dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
Ciri-ciri saham istimewa / Preferen (Preferred Stock) adalah2 :
1 Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam
hal menerima deviden.
2 Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak menerima
pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua kewajiban
perusahan dilunasi.
3 Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan dalam
jumlah yang tetap.
4 Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang diterbitkan mempunyai
jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa perusahaan
mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut dengan harga tertentu.
5 Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak mempunyai suara
dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
6 Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham istimewa tersebut. Jika
suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden, maka pada periode yang lain jika
perusahaan tersebut membagikan deviden, maka perusahaan harus membayarkan deviden
terutang tersebut sebelum membagikannya kepada pemegang saham biasa.
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai :
1 Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.
2 Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut
diperdagangkan di bursa, sedangkan
3 Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.

Contoh investasi sementara pada saham


Tgl. 6 Mar 2006 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A dengan harga Rp 1.200
per lembar. Saham tersebut mempunyai nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Untuk
transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000

Perhitungan :
2 http://peni.staff.gunadarma.ac.id
Harga beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000
Biaya komisi = Rp 50.000
Harga Perolehan = Rp 1.250.000
Tgl. 10 April 2006, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150 per lembar
Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150 = Rp 150.000
Tgl. 5 Juni 2006, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan
dengan hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1%
Perhitungan :
- Harga Jual = 130% x 1000 lembar x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000
- Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = Rp 13.000
- Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000
- Harga Perolehan = Rp 1.250.000 +
- Laba Penjualan Saham = Rp 37.000

Ditinjau dari cara peralihannya3


1 Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai dengan
nama yang tercantum dalam saham tersebut.
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari
satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
2 Saham Atas Nama (Registered Stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham
tersebut. Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana
cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
Ditinjau dari kinerja perdagangan
1 Blue Chip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di
industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
3 http://coki002.wordpress.com/pengertian-saham-dan-jenis-jenis-saham/
2 Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari
rata rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya
mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan
dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
3 Growth Stocks
a (Well Known)
Saham saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,
sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
b (Lesser Known)
Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri
growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di
kalangan emiten.
4 Speculative Stock
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari
tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti.
5 Counter Cyclical Stockss
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.
Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange Trade Fund)
adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti halnya saham
di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI)
ETF dibagi 2, yaitu:
ETF index : menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan portofolio efek yang terdapat
pada satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama.
Close and ETFs : Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk perusahaan investasi
tertutup dan dikelola secara aktif.

B Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh
tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga
yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
4
Sekuritas penghasilan tetap merupakan sekuritas dengan penerbitnya (peminjam) setuju dengan
melakukan pembayaran penghasilan yang jumlahnya ditetapkan dalam kontrak. Sebagai contoh,
setiap enam bulan selama 10 tahun mendatang, penerbit (issuer) setuju untuk membayar $50.
Contoh lainnya adalah sekuritas yang penerbit setuju untuk melakukan pembayaran berdasarkan
suku bunga sertifikat depositoenam bulan. Dalam contoh ini suku bunga akan berfluktuasi setiap
enam bulan tergantung sertifikat deposito enam bulan. Namun, sekuritas ini tetap tergolong
sekuritas penghasilan tetap karena jumlah yang tertera pada kontrakbersifat tetap. Investor tidak
dapat penghasilan yang lebih besar ataupun yang lebih kecil dari yang tertera pada kontrak
(kecuali jika penerbit tidak dapat memenuhi kewajibannya).
Sekuritas penghasilan tetap dibedakan menjadi dua jenis: kewajiban hutang (debt obligation) dan
ekuitas (equity). Dalam kewajiban hutang, peminjam melakukan pembayaran bunga berkala.
Ketidak mampuan membayar bunga sesuai ketetapan umum, kewajiban hutang pada buku ini
akan disebut obligasi. Kebalikan dari kewajiban hutang, saham preferen merupakan instrumen
ekuitas dimana pemegang sekuritas akan memperoleh penghasilan dividen.
Ciri utama setiap obligasi adalah jangka waktu jatuh tempo (maturitas), yang merupakan tanggal
peminjam harus melunasi seluruh jumlah yang dipinjam. Dalam praktiknya, istilah jatuh tempo
dan maturitas akan digunakan secara bergantian untuk menunjukkan sisa usia dari obligasi.
Namun secara teknis, maturitas menunjukan tanggal pelunasan harus dilunasi, sedangkan jangka
waktu jatuh tempo mengacu pada jumlah tahun yang tersisa hingga tanggal maturitas.
Jumlah yang disetujui untuk dibayarkan peminjam pada jangka jatuh tempo disebut nilai pari
nilai maturitas atau nilai unjuk/nilai nominal. Kupon obligasi merupakan pembayaran bunga
periodik yang diberikan kepada pemegang obligasi sepanjang usia obligasi.
Dalam obligasi, istilah kupon sebenarnya mengacu pada suku bunga kupon yang jika dikalikan
dengan nilai par mengindikasikan jumlah bunga dalam satuan mata uang. Terdapat obligasi yang
tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala. Sebagai gantinya, pokok dan bunga
pinjaman dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Obligasi ini disebut obligasi kupon nol. Investor
dalam obligasi kupon nol memperoleh bunga sebagai selisih antara nilai maturitas dengan harga
4 Frank J. Fabozzi. Manajemen Investasi buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2000. hal. 507
pembelian. Sekuritas bunga mengambang merupakan sekuritas dengan suku bunga ditetapkan
kembali secara berkala. Suku bunga kupon yang baru ditentukan dalam kontrak sebagi suku
bunga referensi disesuaikan dengan spread (selisih hasil). Spread dapat ditambahkan atau
dikurangi dari nilai suku bunga referensi, dan dinyatakan dalam titik dasar (basis point =
seperseratus persen). Dua contoh formula penetapan kembali suku bunga pada sekuritas suku
bunga mengambang adalah
Suku bunga referensi + 100 titik dasar
Suku bunga referensi 50 titik dasar

Jaminan Bagi Obligasi


Properti rumah maupun properti pribadi lainnya dapat ditawarka sebagai jaminan bagi obligasi.
Pada obligasi dengan jaminan hipotik, penerbit memberikan jaminan kepada pemegang obligasi
berupa hak gadai atas aktiva yang dijadikan jaminan. Hak gadai merupakan hak hukum untuk
menjual jaminan untuk memenuhi kewajiban penerbit yang tidak terpenuhi. Dalam
kenyataannya, penyitaan dan penjualan jaminan merupakan hal yang tidak lazim. Jika terjadi
wanprestasi oleh penerbit, biasanya dilakukan reorganisasi keuangan penerbit yang dibuat
ketetapan bagi penyelesain kewajiban kepada pemegang obligasi. Hak gadai hipotik merupakan
hal yang penting, dikarenakan hak ini memberikan posisi yang kuat bagi pemegang obligasi
relatif terhadap kreditur lain dalam pengaturan ketentuan reorganisasi.
Untuk memenuhi keinginan pemegang obligasi atas jaminan, penerbit memberikan jaminan
kepada investor berupa hak gadai atas saham, surat hutang, obligasi maupun aktiva keuangan
lain yang dimiliki. Aktiva ini disebut kolateral (atau properti pribadi), dan obligasi yang dijamin
oleh jenis aktiva ini disebut colateral trust bond.5

1 Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal


a Pengatur Pasar Modal.
Pasar modal di Indonesia diatur oleh suatu lembaga pemerintah disebut Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) atas nama Departemen Keuangan. Pasar modal yang ada di
Indonesia dikelola oleh swasta, dan oleh pemerintah. Bursa Efek Jakarta yang beroperasi di
5 Frank J. Fabozzi. Manajemen Investasi buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2000. hal. 512
Jakarta dikelola oleh BAPEPAM milik pemerintah, Bursa Efek Surabaya yang beroperasi
di Surabaya dikelola oleh PT. Bursa Efek Surabaya milik swasta, dan Bursa Paralel
dikelola oleh Persatuan Pedagang Uang dan Efek-efek (PPUE).
b Instansi Pemerintah.
Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal
tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi
Pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
c Lembaga Swasta.
Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum, Badan Penilai (Appraiser), dan Konsultan
Efek (Investment Advisor).

2 Pelaku dalam Pasar Modal


a Emiten. Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat (go
public).
b Investor (pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu
perusahaan go public. Dalam suatu perusahaan yang go public, investor pertama adalah
pemegang saham pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah pemegang
saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal.
c Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar
modal.
1 Penjamin Emisi (underwriter),
2 Penanggung (Guarantor),
3 Wali Amanat (Trustee),
4 Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang),
5 Pedagang Efek (Dealer),
6 Perusahaan Surat Berharga (Securities Company),
7 Perusahaan Pengelola Dana (invesment Company), dan
8 Biro Administrasi Efek.
C Proses Perdagangan Sekuritas6
Di pasar modal investor tidak dapat langsung membeli atau menjual sekuritas di lantai bursa,
melainkan harus melalui perusahaan pialang atau broker yang merupakan anggota bursa.
Aktivitas jual beli saham di lantai bursa dilakukan oleh perusahaan pialang melalui orang yang
ditunjuk sebagai sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Selanjutnya WPPE yang
mewakili penjual dan pembeli melakukan proses tawar-menawar dan negosiasi, kemudian
transaksi diselesaikan melalui PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI), kecuali untuk
penyelesaian transaksi obligasi dan bukti right, yang dilakukan sendiri antar anggota bursa yang
melakukan transaksi.
Transaksi yang berada pada bursa umumnya bukan merupakan transaksi tunai pada saat itu juga.
Bursa telah menentukan bila telah terjadi transaksi pada hari H, maka penyerahan saham dan
pembayaran harus diselesaikan melalui KDEI pada hari bursa kelima (H+4). Bila perusahaan
pialang tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan transaksi di pasar reguler
dan negosiasi pada hari bursa kelima (H+4) maka transaksi perdagangan selanjutnya akan
dilakukan di pasar tunai. Pasar tunai dilakukan dengan prinsip pembayaran dan penyerahan pada
saat itu juga (cash and carry).
Setelah proses penyelesaian dilakukan, pialang yang melaksanakan pesanan untuk membeli
sekuritas, akan datang ke Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk emiten untuk mendaftar
dan mengadministrasi saham tersebut atas nama pemodal yang membeli saham.
BEJ/BEI menganut sistem order-driven market atau pasar yang digerakan oleh order-order dari
pialang dengan sistem lelang secara terus-menerus. Perusahaan pialang akan menunjuk WPPE
yang akan memasukkan semua order pialang ke dalam terminal masing-masing di lantai bursa.
Kemudian order-order tersebut diolah oleh komputer yang akan melakukn penyesuaian
(matching) dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Harga yang terbentuk
merupakan hasil tawar-menawar atau lelang terbuka (auction market) yang akan menjadi dasar
untuk pembentukan pasar reguler. Harga yang terbentuk di pasar reguler menjadi dasar
perhitungan indeks dan patokan harga saham di BEI yang aka disebarkan ke seluruh dunia.

6 Eduardus Tandelilin. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2001.
hal.40
D Perbedaan Saham dan Obligasi
Saat ini di Indonesia saham ditransaksikan oleh Perusahaan Efek melalui bursa efek dan sudah
mencapai nilai transaksi harian yang cukup tinggi sehingga terbentuknya harga saham sudah
relatif wajar dan teratur karena mekanisme transaksinya berupa lelang. Sedangkan obligasi
sebagian besar ditransaksikan lewat OTC sehingga pembentukan harganya belum transparan.
Perbedaan Saham dan Obligasi7
1 Saham menggambarkan sebagian dari modal pokok sebuah perusahaan. Pemilik saham
dipandang sebagai pemilik sebagian asset dari perusahaan sesuai dengan kadar saham
yang dia miliki. Adapun obligasi dipandang sebagai hutang perusahaan, maka perusahaan
berhutang kepada pemilik obligasi tersebut. Obligasi memiliki masa jatuh tempo untuk
pelunasan hutang, adapun saham tidak memiliki kecuali ketika perusahaan tersebut
dinyatakan dilikuidasi.
2 Keuntungan atau pun kerugian pemilik saham tergantung dari prestasi perusahaan
tersebut, tidak ada batasan khusus bagi keuntungan perusahaan, terkadang untung dengan
keuntungan yang besar, dan terkadang rugi dengan kerugian yang besar. Pemilik saham
sama-sama mengambil bagian dalam untung atau ruginya perusahaan. Terkadang mereka
mendapatkan
keuntungan yang besar ketika perusahaan mendapatkan laba yang besar. Dan terkadang
pula merek rugi ketika perusahaan itu jatuh. Masing-masing mereka menanggung bagian
untung atau rugi. Adapun pemilik obligasi dia memiliki bunga tetap yang dijamin ketika
peminjaman, yang dapat dilihat dari surat obligasinya, bunga tersebut tidak bertambah
dan tidak berkurang, serta tidak
menggambarkan adanya kerugian. Dan begitupun sebaliknya jika perusahaan itu jatuh
dan rugi maka para pemilik obligasi akan tetap mendapatkan bunga yang telah ditetapkan
baginya, disaat para pemilik saham tidak mendapatkan sedikitpun kuntungan bahkan
mereka menanggung beban kerugian.
3 Ketika perusahaan dilikuidasi, maka kedudukan tertinggi ada pada pemegang obligasi
karena dia merepresentasikan hutang perusahaan. Pemegang saham tidak memiliki hak
atas harta perusahaan kecuali setelah ditunaikan semua hutang perusahaan. Bagi

7 http://bisnisbermoral.blogspot.com/2008/03/perbedaan-saham-dan-obligasi.html
pemegang obligasi berhak untuk menuntut pengumuman kerugian perusahaan ketika
perusahaan tersebut tidak bisa
menunaikan kewajibannya (pailit).
KESIMPULAN
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Sedangkan obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang
akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari
obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut
pada saat jatuh tempo.
Aktivitas jual beli saham di lantai bursa dilakukan oleh perusahaan pialang melalui orang yang
ditunjuk sebagai sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Selanjutnya WPPE yang
mewakili penjual dan pembeli melakukan proses tawar-menawar dan negosiasi, kemudian
transaksi diselesaikan melalui PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI), kecuali untuk
penyelesaian transaksi obligasi dan bukti right, yang dilakukan sendiri antar anggota bursa yang
melakukan transaksi.
Transaksi yang berada pada bursa umumnya bukan merupakan transaksi tunai pada saat itu juga.
Bursa telah menentukan bila telah terjadi transaksi pada hari H, maka penyerahan saham dan
pembayaran harus diselesaikan melalui KDEI pada hari bursa kelima (H+4). Bila perusahaan
pialang tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan transaksi di pasar reguler
dan negosiasi pada hari bursa kelima (H+4) maka transaksi perdagangan selanjutnya akan
dilakukan di pasar tunai.
Pialang yang melaksanakan pesanan untuk membeli sekuritas, akan datang ke Biro Administrasi
Efek (BAE) yang ditunjuk emiten untuk mendaftar dan mengadministrasi saham tersebut atas
nama pemodal yang membeli saham.
Harga yang terbentuk merupakan hasil tawar-menawar atau lelang terbuka (auction market) yang
akan menjadi dasar untuk pembentukan pasar reguler. Harga yang terbentuk di pasar reguler
menjadi dasar perhitungan indeks dan patokan harga saham di BEI yang aka disebarkan ke
seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Frank J. Fabozzi. Manajemen Investasi buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2000.


Frank J. Fabozzi. Manajemen Investasi buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2000.
http://peni.staff.gunadarma.ac.id
http://coki002.wordpress.com/pengertian-saham-dan-jenis-jenis-saham/
http://bisnisbermoral.blogspot.com/2008/03/perbedaan-saham-dan-obligasi.html
http://www.scribd.com/doc/36004852/Perbedaan-Saham-Dan-Obligasi
MEKANISME SAHAM DAN OBLIGASI
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas kelompok
Mata Kuliah Lembaga Keuangan Syariah Non-Bank (LKSNB)
Dosen Pengampu ; Dr. Ahmad Dahlan, MSI

Disusun Oleh kelompok :


Riska Noor Awali : 082323034
Roisah : 082323035
Saeful Amri : 082323036
Samsul Anwar : 082323037
iti Nur Azizah : 082323038
Solahudin Fathulloh : 082323039

Prodi Ekonomi Islam Semester V


SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PURWOKERTO
2010

Anda mungkin juga menyukai