Pembahasan Alterasi
Pembahasan Alterasi
PEMBAHASAN
Foto 1.
Kenampakan
Sayatan UB-6
Batuan ini telah
mengalami
proses alterasi
yang ditandai dengan keterdapatan mineral sekunder pada sayatan batuan ini.
Proses alterasi pada batuan ini telah mengubah sifat fisika dan kimia mineral
yang terkandung di dalam batuan ini. Terjadi perubahan sifat dan komposisi
kimia disebabkan karena adanya penambahan dan pengurangan unsur unsur
tertentu pada mineral akibat reaksi dengan fluida hydrothermal. Berbeda
dengan proses metamorfisme yang bersifat isokimia, atau berada pada
kondisi kimia yang sama, proses alterasi tidak bersifat isokimia. Proses
alterasi disebabkan oleh air hydrothermal yang bergerak mengikuti suatu pola
arah tertentu bergerak melewati batuan dinding (Wall Rock) yang dilaluinya
dan mengubah mineral pada batuan dinding. Mineral yang terbentuk
memiliki asosiasi mineral tertentu sesuai dengan komposisi unsur yang
terdapat dalam batuan dinding dan lamanya proses alterasi. Semakin lama
proses alterasi akan semakin banyak mineral yang terubahkan. Suhu tinggi
pada air hydrothermal juga merupakan factor pendorong terbentuknya
mineral ubahan.
Berdasarkan asosiasi mineral yang terdapat dalam batuan ini, maka
dikatakan batuan ini memiliki tipe alterasi Propilitik, yang mana pada tipe
alterasi ini terdapat mineral klorit yang dominan. Zona propilitik merupakan
tipe alterasi yang menghasilkan mineral-mineral seperti epidot, klorit dan
karbonat yang menggantikan komposisi mineral plagioklas serta hornblenda-
biotit pada batuan. Terbentuk pada temperatur 200-300C pada pH
mendekati netral, dengan salinitas beragam, umumnya pada daerah yang
mempunyai permeabilitas rendah. Terjadi juga proses metasomatisme pada
alkali tanah atau proses leaching yang tidak berpengaruh.