PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Organ jantung adalah organ tubuh yang amat vital bagi kehidupan seseorang.
Organ ini memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, guna
memberi zat asam (oksigen/O2) dan nutrisi pada seluruh organ tubuh lainnya.
Ukuran jantung sama dengan sebesar kepalan tangan dan jantung itu sendiri
juga memerlukan zat asam (oksigen) dan nutrisimelalui pembuluh darah yang
melingkari otot-otot jantung. Pembuluh darah yang mensuplai oksigen dan
nutrisi ke organ jantung disebut dengan nama pembuluh darah koroner.apabila
terjadi penyempitan atau penyumbatanpada salah satu atau lebih pembuluh
darah koroner, maka otot-otot organ jantung akan mengalamikekurangan
darahyang berarti kekurangan zat asam (oksigen) dan nutrisi, yang pada
gilirannya organ jantung itu sakit dan dikenal sebagai penyakit jantung koroner.
1.2Rumusan Masalah
Mahasiswa mampu menguraikan definisi PJK, tanda-tanda dan gejala dari PJK,
penyebab dan faktor resiko dari PJK, bagaimana penanganan dan pencegegahan
PJK, pemeriksaan diagnostik dari PJK, patofisiologi, pengkajian, diagnosa
keperawatan, hingga Intervensi dari PJK.
1.3Tujuan Penulisan
c. Intervensi keperawatan
1
8. Untuk mengetahui Patofisiologi dari Jantung koroner
1.4Manfaat penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario Tutorial 1
2
Tn F adalah seorang pengusaha restoran yang sukses dan kaya raya. Tn F sangat
menyukai makanan laut terutama lobster . Saat sedang menjamu rekan
bisnisnya, tiba-tiba tn F mengeluh nyeri dada kiri namun hilang setelah beliau
beristirahat. Karena sangat sibuk, Tn F tidak menemui dokter karna mengira
karna stress. Akhirnya Tn F melakukan aktivitasnya kembali. Tn F lau pergi ke
tempat fitness agar tubuhnya bugar. Saat sedang melakukan treadmill, nyeri
dada tersebut datang kembali dan nyerinya lebih hebat,nyeri dada kirinya
seperti diremas-remas, terasa panas dan tangan kirinya seperti baal. Tak lama
kemudian Tn F pingsan dan segera dibawa ke UGD.
3
5. Stress = Keadaan ketegangan fisiologis &
physikologis akibat stimulus (internal/eksternal) yang
merugikan baik stimulus fisis, mental atau emosional
yang cenderung mengganggu fungsi organisme
4. Tindakan mana yang lebih efektif untuk kondisi Tn F, apakah PTCA, Terapi
Febrinolitik atau CABG ?
7. Mengapa Tn F merasakan nyeri dada kiri dan tangan nya terasa baal
setelah melakukan treadmill ?
- CABG =
2. Fungsi
4
- PTCA = Anginasty trasluminal perkuatan untuk memperbesar
kumen artery coronary yang sklerotik
- CABG =
4. Yang lebih efektif adalah PTCA karena PTCA dapat membesarkan rongga
dalam sebuah saluran arteri
Seafood/lobste Aktivitas
r olahraga
5
(fibrinogen,kole
sterol,lemak)
TN F
Penyempitan Kerja otot jantung
pembuluh darah meningkat
(arteri jantung)
Konsumsi o2
Aliran darah meningkat
berkurang
Baal,panas
Nyeri dada
EKG : ST elevasi
PTCA/fibribolitik/CA
BG
JANTUNG KORONER
6
6. Mahasiswa mampu mengetahui Patofisiologi dari Jantung koroner
Di step ini setiap anggota mencari bahan dari sumber yang berbeda baik dari
internet maupun dari buku, serta mempelajarinya.
7
STEP VII (SINTESIS)
-Definisi penyakit jantung ialah suatu keadaan dimana jantung tidak bisa
bertugas dengan baik. Seperti kita ketahui bahwa tugas dari jantung adalah
memompa darah dalam tubuh (http://www.sehatkan.com/2013/03/definisi-
penyakit-jantung-jenis-gejala.html)
-PJK adalah suatu keadaan dimana suplai darah ke otot-otot jantung terganggu
akibat tersumbatnya arteri koroner pada jantung
(http://www.penyakitjantungkoroner.net/?Definisi_Penyakit_Jantung_Koroner)
- TANDA
- GEJALA
1. Angina Pectors
Suatu gejala klinis dimana terjadi sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan
atau terasa berat di dada atau terasa seperti diremas-remas. Terkadang rasa
sakit menjalar ke bahu kiri, punggung, leher, rahang dan lengan kiri. Lamanya
sektar 30 menit atau lebih, secara terus menerus dan tidak hilang dengan
istirahat ataupun pembeian obat.
Serangan jantung terjadi karena pembuluh darah korner yang mneympit atau ma
sekali oleh bekuan darah yang mengalir didalamnya, sehingga bagian jantung
tidak bekerja. Kejadian ini disebut infark. Bila apembuluh darah koroner besar
tersumbat, infark menjadi lebih besar akibatnya jantung tidak dapat lagi
memompa darah dan jika pembuluh darah koroner tertutup sama sekali, maka
pasien akan meninggal dunia.
3. Aritmia
4. Payah jantung
5. Kematian mendadak
8
2. Penyebab dan Faktor resiko
Penyebab jantung koroner bisa berasal dari faktor bawaan atau keturunan dan
ada juga yang berasal dari gaya hidup. Penyakit jantung koroner sendiri terjadi
ketika pembuluh arteri yang bertugas memasok nutrisi bagi sel jantung (disebut
juga arteri koroner) tersumbat oleh lemak yang menumpuk dan mengendap.
Akibatnya, ketika penyumbatan ini menjadi semakin parah, penderita akan mulai
merasakan berbagai gejala seperti nyeri dada, kesulitan dalam bernafas,
kelelahan yang tidak normal, pembengkakan pada sendi hingga berujung pada
kematian. Penyumbatan yang parah bahkan dapat mengakibatkan kematian
mendadak pada penderita yang sedang tidur.
Factor resiko :
8. Resiko terserang penyakit jantung dapat meningkat jika salah satu atau
kedua orang tua mengidap penyakit ini.
9
Cara mencegah jantung koroner bisa dari berbagai hal mulai dari kebiasaan
hidup kita yang sehat, olahraga yang teratur dan juga dengan memperhatikan
pola makan yang sehat.
5. Berthenti merokok.
Berhenti merokok
Olahraga
Kurangi stress
Obat
10
Obat penurun kolesterol
Anti koagulan
Penyekat ACE
Penyekat BETA
Penyekat kalsium
Nitrogliserin
Nitrat
Obat trombolik
B. Penanganan Bedah
Prosedur Khusus
5. Pemeriksaan Diagnostik
1. Elektrokardiografi ( EKG )
11
1. kelainan-kelainan irama jantung
4. Gangguan-gangguan elektrolit
5. Adanya perikarditis
6. Pembesaran jantung
3. Echocardiografi
4. Kateterisasi koroner
Karterisasi jantung adalah memasukan kateter melalui arteri atau vena kedalam
jantung untuk mengetahui gambaran arteri koronaria dan ruang ruang jantung
dengan menggunakan ex-ray dan zat kontras ( angiografi ) secara mengukur
haemodinamik secara intrakardial. Yang bertujuan untuk :
c. CAD
12
SGOT , aspartate aminotransferase ( AST ), dan CKP dan pemeriksaan lainnya,
untuk mengetahui tingkat infraksi dan proses pemulihan setelah pengobatan.
6. Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan respons iskemik dari
miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara
permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial,
untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk
energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya
oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai Myocardial
Oxygen Cunsumption (MVO2), yang dinyatakan oleh percepatan jantung,
kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung. Penimbunan asam laktat
merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat sebagai predisposisi
terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia dan asidosis laktat
mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding
segmen iskemik menjadi hipokinetik.
ETIOLOGI
( Aterosklerosis Pembuluh
koroner )
Gejala
Tumbuh endapan Penimbunan Lipid dan jaringan
lemak fibrosa dalam arteri koroner Penurunan cardiac
output
Gangguan
Lumen pembuluh darah pertukaran Gas
Regresi sebagian Nyeri dada
dan sebagian menyempit
berkembang Tanda
menjadi plak Resistensi terhadap aliran
fibrosa TD = 130/90mmHg
darah meningkat
RR = 27x/mnt
Ateroma komplex T = 36,9O
aterosklerosis Penurunan kemampuan
pembuluh
13 darah vaskuler Kesadaran compos
Peredarahan untuk melebar mentis
Klasifikasi Ketidakseimbangan antara
Trombosis suplai danInfark
kebutuhan 02
7. Pengkajian Keperawatan
Menurut Skenario
A. Pengkajian
1. Data subjektif
2. Data objektif
a. Pemeriksaan fisik
3) Respirasi 27x/menit
4) Suhu 36,9 o c
6) Klien pingsan
b. Pemeriksaan EKG
ST elevasi dilead II, III dan aVF, gelombang T terbalik di lateral dan anterior
c. Pemeriksaan laboratorium
1. Aktivitas
2. Kenyama
nan
14
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba dan hilang dengan beristirahat, lokasi nyeri
dibagian depan dan mungkin menyebar sampai kelengan, punggung dan leher
3. Respirasi
4. Nutrisi
dan
metabolis
me
5. Eliminasi
6. Neurosen
sori
Menurut Teori
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada klien dengan gagal jantung merupakan salah satu aspek
penting dalam proses keperawatan. Hal ini penting untuk merencanakan
tindakan selanjutnya. Perawat mengumpulkan data dasar mengenai informasi
status terkini klien tentang pengkajian sistem kardiovaskular sebagai prioritas
pengkajian. Pengkajian sistematispasien mencakup riwayat yang cermat,
khususnya yang berhubungan dengan gambaran gejala . terjadi kelemahan fisik
secara umum, seperti : nyeri dada , sulit bernafas, palpitasi, pingsan, atau
keringat dingin . masing - masing gejala harus dievaluasi waktu dan durasinya
serta faktor yang mencetuskan dan yang meringankan.
1. Anamnesis
Keluhan utama
15
Dispnea
Kelemahan fisik
Edema sistemik
16
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Sianosis
Kelelahan
Dapat jelas terlihat akibat curah jantung yang rendah sehingga menyebabkan
suplai oksign ke jaringan tidak adekuat.
Hidrasi
Walaupun hidrasi tidak mudah di nilai namun semua perawat harus dapat
memperkiran keadaan hidrasi klien.misalnya seorang klien yang mengalami
dehidrasi berat mempunyai risiko untukmeninggal akibat gagal ginjal
akut,sedangkan klien yang mengalami overhidrasi dapat menderita edema paru.
Posisi klien
Posisi yang paling ideal pada pemeriksaan fisik pada sistem kardiovaskuler yaitu
dengan mengatur klien berbring di tempat tidur dengan bantal secukupnya
sehingga kepala membentuk sudutt 45.
B1 (Breathing)
17
batuk dalam guna membuka alveoli basilaris yang mungkin dikompresi dari
bawah diafragma.
B2 ( Bleeding)
B3 (Brain)
B4 (Bladder)
B5 (Bowel)
Berfungsi untuk mengkaji status nutrisi klien apakah terdapat dan apakah
terdapat refluks hepatojugular.Klien biasanya didapatkan mual dan muntah,
penurunan nafsu makan akibat pembesaran vena dan statis vena di dalam
rongga abdomen, serta penurunan berat badan.
B6 (Bone)
Pengkajian B6 yang mungkin didapat pada klien sebagai berikut : seperti kulit
dingin, mudah lelah, kesulitan untuk tidur,istirahat tidur,aktivias,personal
hygiene
Pemeriksaan tanda-tanda vital yang biasa dilakukan adalah dari nadi, frekuensi
pernafasan,tekanan darah, dan suhu tubuh.
Pengkajian Tangan
Pengkajian Psikososial
Pemeriksaan Diagnostik
Digunakan untuk menegakkan data yang harus diperoleh dari anamnesis dan
pengkajian pemeriksaan fisik.
18
8. Asuhan Keperawatan
a Diagnosa keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman atau nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan atau
sumbatan pada arteri koronaria
b Diagnosa keperawatan 2
c Diagnose keperawatan 3
d Diagnose Keperawatan 4
9. Intervensi Keperawatan
Pada kondisi peningkatan curah jantung, adanya pirau dari kiri ke kanan darah
yang mengalir ke bilik kanan menjadi lebih banyak. Ini berarti beban arteri
polmonalis dan otot ventrikel kanan yang otot nya tidak setebal ventrikel kiri
akan menjadi lebih berat.
19
5. Batasi aktivitas seperti BAB dan BAK disamping tempat tidur,
hindari manuver valsava : mengejaan, defekasi, menahan nafas
selama perubahan posisi.
b. Hindari merokok
d. Manuver dinamik .
e. Stress emosional
15 . Pemeriksaan Laboratorium
20
BAB III
PENUTUP
Saran
Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu penyakit pada jantung yang terjadi
karena adanya kelainan pada pembuluh koroner (yaitu sepasang pembuluh nadi
cabang pertama dari aorta yang mengantarkan zat-zat makanan yang
dibutuhkan bagi jaringan dinding jantung). Kelainan pembuluh darah koroner ini
berupa penyempitan pembuluh darah sebagai akibat dari proses atherosclerosis
(yaitu pengerasan dinding pembuluh darah karena penimbunan lemak yang
berlebihan). Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang banyak diderita
di masyarakat.
Penyebabjantung koroner bisa berasal dari faktor bawaan atau keturunan dan
ada juga yang berasal dari gaya hidup.Cara mencegah jantung koroner bisa dari
berbagai hal mulai dari kebiasaan hidup kita yang sehat, olahraga yang teratur
dan juga dengan memperhatikan pola makan yang sehat. Pengobatan jantung
koroner meliputi perubahsan gaya hidup, pengobatan dan prosedur khusus.
DAFTAR PUSTAKA
21
hawari dadang.2014.penyakit jantung koroner.dimensi
psikoreligi.jakarta:balai penerbit
http://askep-net.blogspot.com/2012/04/askep-jantung-koroner.html
http://pencegahanpenyakitjantungkoroner.html
http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/penyakit-jantung-koroner
http://www.rumahsakitmitrakemayoran.com/penyakit-jantung-koroner-langkah-
penanganannya/
http ://www.yodak.co.id/news/134.html
22