ASFIKSIA
Disusun Oleh:
Uvia Hayin Humaedah
010112a106
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Materi : Asfiksia
Tanggal : 12 Desember 2014
Waktu : 15 menit
Sasaran : Ibu by.N
Ruang : PICU/NICU
1. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima materi ini, orang tua pasien atau keluarga memahami tentang penyakit
Asfiksia dan penanganannya.
2
3. Menjelaskan pengertian Asfiksia Mendengar dan
berdasarkan teori memperhatikan
4. Menjelaskan penyebab terjadinya Mendengar dan
asfiksia pada bayi. memperhatikan
5. Menjelaskan tanda dan gejala asfiksia Mendengar dan
memperhatikan
6. Menjelaskan cara penanganan asfiksia Mendengar dan
memperhatikan
7. Memberi kesempatan pada peserta untuk Mengajukan pertanyaan
bertanya
8. Memberi reinforcement positif Mendengar dan
memperhatikan
9. Menjawab pertanyaan yang diajukan Mendengar dan
memperhatikan
Penutup 4 1. Mengevaluasi materi yang telah 1. Mengemukakan
(3 menit)
dipelajari. pendapat
2. Presentator mengadakan evaluasi tentang
2. Mendengar dan
materi yang telah diberikan
memperhatikan
3. Presentator menyimpulkan materi
4. Moderator menyimpulkan hasil diskusi 3. Mendengar dan
5. Moderator memberikan salam
memperhatikan
4. Menjawab salam
6. Metoda
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Diskusi
7. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
3
Penyuluh dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan.
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
Pre planning telah disetujui.
Media dan alat penyuluhan telah tersedia.
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
peserta dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai.
peserta berperan aktif selama kegiatan berjalan.
3. Evaluasi Hasil.
Menyebutkan pengertian Asfiksia
Menyebutkan penyebab Asfiksia
Menyebutkan tanda dan gejala Asfiksia
Menyebutkan penanganan Asfiksia
Materi Pembelajaran
A. Defenisi
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur,
sehingga kadar O2 dan CO2 tidak seimbang akibatnya menimbulkan akibat buruk dalam
kehidupan lebih lanjut.
B. Etiologi asfiksia
a) Asfiksia dalam kehamilan ; biasanya terjadi karena penyakit infeksi, keracunan, obat-
obatan ataupun cedera selama kehamilan.
b) Asfiksia dalam persalinan : Kekurangan O2, tekanan terlalu kuat dari kepala anak
pada plasenta, pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
ataupun perdarahan banyak
4
C. Tanda dan gejala
a) Pada Kehamilan : Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang dari
100 x/mnt (dilakukan cek DJJ), halus dan tidak teratur serta adanya pengeluaran
mekonium.
b) Pada bayi setelah lahir : Bayi pucat dan kebiru-biruan; sulit untuk bernafas atau tidak
ada; kekurangan oksigen (sesak nafas)
D. Penanganan asfiksia
Jika ditemukan adanya bayi baru lahir yang mengalami asfiksia maka seorang ibu
harus memberikan tindakan cepat seperti membuka jalan nafas atau memberi bantuan untuk
bernafas dengan cara memberikan napas buatan lewat mulut atau hidung. Kemudian letakkan
bayi pada lingkungan yang hangat dan keringkan badannya. Posisikan kepala bayi sedikit
lebih tinggi dari dada bayi. Pantau terus bagaimana pernapasan bayi serta periksa suhunya,
apakah mengalami demam atau tidak
Namun, jika dengan penanganan seperti di atas tidak berhasil, maka segeralah bawa
bayi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih intensif.
Pada pelayanan kesehatan tersebut bayi akan mendapatkan bantuan napas lewat oksigen dan
obat-obatan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3, FKUI. 1995.
Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, Penerbit Media Aesculapius, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Elana Pearl Ben-Joseph, MD Originallyreviewed by: And Steven Dowshen. MD, Date
reviewed: May 2004