Anda di halaman 1dari 2

PEMBUATAN JADWAL OPERASI DAN TINDAK LANJUTNYA

No. Dokumen No Revisi Halaman

04/KOP/Dir RSBS/X/2015 1 dari 2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur RSIA Bunda Sejahtera
PROSEDUR
OPERASIONAL 05 Oktober 2015
(SPO) dr. Susan
SIP: 446.1/0063/I/1407-Dinkes/2014
Pembuatan jadwal operasi dan tindak lanjut tindakan pembedahan
PENGERTIAN
Dengan adanya jadwal operasi, maka :
TUJUAN
Dapat dilakukan persiapan kamar bedah untuk program hari tersebut.
Ruang perawatan dapat melakukan persiapan terhadap pasien.
Pasien dan keluarga/walinya dapat mempersiapkan diri dengan waktu
tunggu seminimal mungkin.

KEBIJAKAN Prioritas penjadwalan akan tergantung pada :


a) Tindakan kegawat daruratan tindakan itu
b) Usia penderita/anak menjadi prioritas
c) Jenis tindakan : bersih atau kotor
d) Sumber daya manusia yang tersedia
e) Bahan-bahan yang akan digunakan
f) First come first server
Perjadwalan pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan dapat dibagi
PROSEDUR atas :
1. Tindakan terencana:
a. Pasien Rawat Inap
b. Pasien Rawat Jalan
2. Tindakan tidak terencana :
a. Pasien Rawat Inap
b. Pasien Rawat Jalan

1. Tindakan Terencana :
a) Dokter pembedah/dokter ruangan/perawat unit rawat inap/jalan
menghubungi unit kamar bedah untuk melaporkan adanya pasien yang
akan menjalani tindakan pembedahan dengan menyebutkan : unit
perawatan, nama, usia, jenis tindakan, dokter pembedah, waktu
pembedahan yang direncanakan.
b) Bila tindakan tersebut memerlukan peralatan khusus yang ada pada
saat itu tidak dimiliki atau suatu bahan tidak tersedia, perawat kamar
PEMBUATAN JADWAL OPERASI DAN TINDAK LANJUTNYA

No. Dokumen No Revisi Halaman

04/KOP/Dir RSBS/X/2015 2 dari 2

bedah menghubungi dokter pembedah untuk bersama-sama mencari


alternatif penyelesaian masalah ini.
c) Bila tindakan tersebut memerlukan kerjasama dokter lain (misalnya
untuk forzen section, atau tindakan dilakukan oleh beberapa dokter),
maka perawat kamar bedah akan menghubungi dokter pembedahan
untuk konfirmasi
d) Perawat kamar bedah mencatat hal-hal a, b dan c didalam buku catatan
yang disediakan.
e) Pada sore harinya, ketua tim perawat dinas sore membuat jadwal
tindakan pembedahan untuk keesokan harinya sesuai dengan jenis
tindakan dan pembagian ruangan operasi yang akan dipergunakan.
f) Bila terdapat tumpang tindih beberapa tindakan yang direncanakan,
maka ketua tim akan menghubungi dokter pembedah yang
bersangkutan untuk meminta pengaturan waktu operasi yang baru. Bila
pengaturan itu diperoleh, maka ketua tim akan dapat menghubungi
ruang perawatan pasien tersebut sehingga perawatan ruangan dapat
penyampaikan pada pasien/keluarganya dan menjadwal ulang
persiapan pre-op pasien tersebut.
g) Perawat anestesi melaporkan jadwal yang ada kepada dokter anestesi
sehingga dokter anestesi dapat melakukan hal-hal yang dianggap perlu
(a.l kunjungan pre-op, medikasi pre-op, dll).
h) Perawat kamar bedah mempersiapkan kebutuhan instrumentarium,
peralatan elektromedik, bahan-bahan habis pakai, linen, ruangan,
personil kamar operasi, dll sesuai dengan jadwal operasi tersebut.

2. Tindakan Tidak Terencana/cito


a) Sesuai dengan prosedur seperti pada tindakan terencana tapi :
b) Segera melaporkan kepada bagian anestesi
c) Melakukan penjadwalan ulang jadwal operasi hari itu, disesuaikan
dengan tingkat kegawat-daruratan tindakan tidak terencana tersebut.
d) Memberikan kepada ruang perawatan dan dokter pembedah, bila
dengan adanya tindakan tidak terencana tersebut dapat menimbulkan
penundaan pada pasien-pasien yang sudah dijadwalkan terdahulu.
UNIT TERKAIT -

Anda mungkin juga menyukai