Anda di halaman 1dari 10

KELAINAN GOLONGAN DARAH

OLEH:

RIDHO MARWARA
160206017

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Johansen HutajuluS.kep, M.kep

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN 2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas perkuliahan dengan tema . Adapun judul makalah ini adalah
KELAINAN GOLONGAN DARAH.

Dalam makalah ini terdapatpenyakit penyakitgolongandarah Tidak lupa penulis juga


mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan berbagai sumber referensi yang
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannnya
penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 24 oktober 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di
dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia. (Alrasyid, 2010).

Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada
anaknya. membedakan darah manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O.
Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel
darah merah). Land-Steiner dalam Suryo (1996)

Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan A-B-O dan
Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen A-
B-O dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis,
gagal ginjal, syok, dan kematian (Rasyid, 2010).

Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua
bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda
dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip untuk untuk karakter ini: Golongan
darah seseorang mungkin A, B, AB atau O.

Golongan darah yang berbeda yaitu A, B, AB dan O. ditentukan oleh sepasang gen,
yang diwarisi dari kedua orang tua. Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang
disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan
transfusi darah, maka darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan darah
tertentu. Kesalahan dalam melakukan transfusi akan dapat menimbulkan komplikasi yang
serius. (Australia Red Cross, 2008).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru
mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke
paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke
atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri
pulmonalis.

Darah berfungsi sebagai :


1. Alat transport
- O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh.
- CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru.
- Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan.
- Zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat pengleluaran.
- Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian
tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa.
3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman.
4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh.
2. Sel Darah
Sel darah manusia terbagi kedalam sel sel darah (bagian padat) dan plasmadarah
(cairan darah). Untuuk lebih lengkapnya, dapat dilihat pada bahasan dibawah ini.

Sel-sel darah (bagian padat)


a. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemindan Fe
yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav,dibuat dalam sumsum
merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam

b. Leukosit (leukosit)

Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 9000 sel darah


putih,bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman
secarafagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum
tulanguntuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit, meliputi :

Granulosit : merpakan sel darah putih yang bergranula.


Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
Agranulosit : merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tida
bergranula.
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.

c. Trombosit (sel darah pembeku)

Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan


dalampembekuan darah, keadaan normal 1 mm 3 mengandung 200.000
300.000butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
Mengeluarkan :
a. Trombosit pecah tromboplastin / faktor antihemofili trombokinase.
b. Protombin trombin Ca++ dan Vit.K.
c. Fibrinogen fibrin.

Plasma darah (cairan darah)


a. Protein, meliputi :
- Fibrinogen : untuk pembekuan darah.
- Albumin : menjaga tekanan osmotik darah.
- Globulin : membentuk zat kebal / zat antibody.
Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :
- Prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah.
- Lisin : memecah antigen.
- Antitoksin : menetralkan racun.

b. Sari-sari makanan, meliputi :


- Glukosa.
- Asam amino.
- Asam lemak.
- Gliserin.

c. Garam mineral, meliputi :


- Kation : Na+, K++, Ca++, Mg++
- Anion : Cl-, HCO3
-, PO4

d. Zat hasil produksi sel, meliputi :


- Hormon
- Enzim
- Antibodi

e. Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :


- Urea.
- Asam ureat

f. Gas-gas pelepasan, meliputi :


- O2
- CO2
- N2

3. Golongan Darah

Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia :


1. Sistem MN : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan
N.
2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi
2 yaitu
Rh+ dan Rh-.Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung
aglutinogenRhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang
bergolonganRh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus,
85% dimilikiorang berkulit putih.Apabila bayi bergolongan Rh + berada
dalam kandungan ibu bergolonganRH- , dimanadareah ibu sudah
terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayiakankemasukan zat anti Rh +, dan
anak itu akan menderita penyakit kuningsejak lahir yang disebut
erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya
tidak dapat dewasa).

3. Sistem A, B, O : Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan


darah
manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.
Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A,
sedangdalam plasmanya terdapat aglutinin atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B,
sedangdalam plasmanya terdapat aglutinin atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B,
sedangdalam plasmanya tidak terdapat aglutinin dan .
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan
B,
tetapi plasma nya mengandung aglutinin dan .

4. Pembuluh Darah
Pembuluh darah manusia, dibagi kedalam dua bagian yaitu :
Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah
darijantung.
Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke
jantung.
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulanuntukmengetahubagaimanacaramengetahuigolongandarahpadamanusia
yang memilikiduasistemyaitusistem ABO yaitugolongandarah A, B, AB dan O dansistem
Rhesus yaitu Rhesus Positif (Rh+) dan Rhesus Negatif (Rh-).
UntukpenentuandenganmenggunakansisteABO dapatdilakukandenganmenggunakan
serum Anti A (alfa), Anti B (beta), Anti AB (alfa-beta), dan Anti D (Rhesus).Selainitu kami
jugabanyakmengetahuigolongandarahmana yang
dapatsebagaipendonordansebagaipenerima.Untuklaki-laki yang memiliki Rhesus positif
(Rh+) di harapkanuntuktidakmenikahiwanita yang memiliki Rhesus negatif (Rh-)
dikhawatirkanterjadimasalahdenganjanin yang akan di kandungolehibubilajanin yang di
kandungitumemiliki Rhesus positif (Rh+) mengikuti Rhesus dariAyahnya.

Saran
Adapun kritikdan saran akan sayaterima demi kemajuan dari makalah ini sebagai salah satu
acuan untuk proses belaja rmengajar baik dikampus maupun dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. .
Jakarta. Penerbit: Salemba Medika
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan
kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai