Bab I Ridho
Bab I Ridho
OLEH:
RIDHO MARWARA
160206017
DOSEN PEMBIMBING:
MEDAN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas perkuliahan dengan tema . Adapun judul makalah ini adalah
KELAINAN GOLONGAN DARAH.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannnya
penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di
dalam sel darah merah (Fitri, 2007).
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia. (Alrasyid, 2010).
Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada
anaknya. membedakan darah manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O.
Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel
darah merah). Land-Steiner dalam Suryo (1996)
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan A-B-O dan
Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen A-
B-O dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis,
gagal ginjal, syok, dan kematian (Rasyid, 2010).
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua
bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda
dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip untuk untuk karakter ini: Golongan
darah seseorang mungkin A, B, AB atau O.
Golongan darah yang berbeda yaitu A, B, AB dan O. ditentukan oleh sepasang gen,
yang diwarisi dari kedua orang tua. Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang
disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan
transfusi darah, maka darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan darah
tertentu. Kesalahan dalam melakukan transfusi akan dapat menimbulkan komplikasi yang
serius. (Australia Red Cross, 2008).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru
mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke
paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke
atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri
pulmonalis.
b. Leukosit (leukosit)
3. Golongan Darah
4. Pembuluh Darah
Pembuluh darah manusia, dibagi kedalam dua bagian yaitu :
Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah
darijantung.
Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke
jantung.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulanuntukmengetahubagaimanacaramengetahuigolongandarahpadamanusia
yang memilikiduasistemyaitusistem ABO yaitugolongandarah A, B, AB dan O dansistem
Rhesus yaitu Rhesus Positif (Rh+) dan Rhesus Negatif (Rh-).
UntukpenentuandenganmenggunakansisteABO dapatdilakukandenganmenggunakan
serum Anti A (alfa), Anti B (beta), Anti AB (alfa-beta), dan Anti D (Rhesus).Selainitu kami
jugabanyakmengetahuigolongandarahmana yang
dapatsebagaipendonordansebagaipenerima.Untuklaki-laki yang memiliki Rhesus positif
(Rh+) di harapkanuntuktidakmenikahiwanita yang memiliki Rhesus negatif (Rh-)
dikhawatirkanterjadimasalahdenganjanin yang akan di kandungolehibubilajanin yang di
kandungitumemiliki Rhesus positif (Rh+) mengikuti Rhesus dariAyahnya.
Saran
Adapun kritikdan saran akan sayaterima demi kemajuan dari makalah ini sebagai salah satu
acuan untuk proses belaja rmengajar baik dikampus maupun dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. .
Jakarta. Penerbit: Salemba Medika
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan
kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:
Salemba Medika.