BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
1
2
karena tidak memberi kontribusi zat gizi yang beragam dan tentunya juga bisa
diterima secara organoleptik. Oleh karena itu, diperlukan suatu produk alternatif
cemilan yang memiliki kandungan gizi yang baik (Ariyadi, 2004).
Pangan pada hakikatnya merupakan kebutuhan dasar yang penting untuk
kehidupan manusia dan yang paling hakiki untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Pada umumnya dalam mengolah pangan diberikan beberapa perlakuan
dalam berbagai cara antara lain dengan penambahan bahan tambahan dengan
tujuan untuk memperpanjang umur simpan, memperbaiki tekstur, kelezatan atau
kenampakan. Mengingat pentingnya keamanan pangan maka telah diwujudkan
oleh pemerintah dengan di keluarkannya Undang-undang No. 23 tahun 1992
tentang kesehatan dan Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan serta
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan (Anggrahini, 2008).
Teknologi pengolahan pangan di Indonesia sekarang berkembang cukup
pesat, diiringi dengan penggunaan bahan tambahan pangan yang juga makin
meningkat. Berkembangnya produk pangan awet saat ini, hanya mungkin terjadi
karena semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap berbagai jenis makanan
yang praktis dan awet. Kesalahan teknologi dan penggunaan bahan tambahan
yang diterapkan, baik sengaja maupun tidak disengaja dapat menyebabkan
gangguan pada kesehatan atau keamanan konsumen (Anggrahini, 2008).
Perikanan darat merupakan sektor perikanan Indonesia yang memiliki potensi
cukup besar selain sektor kelautan. Meskipun demikian, potensi tersebut belum dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik, terutama untuk kepentingan di dalam
negeri. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan sumber daya
perikanan darat saat ini ialah masih terbatasnya diversifikasi produk olahan ikan.
Penyelesaian dari masalah tersebut, ialah dengan pengembangan teknologi
pengolahan produk-produk perikanan. Contoh produk olahan sumber daya perikanan
yang saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mendapatkan tempat di
hati masyarakat ialah nugget. Nugget rumput laut adalah suatu bentuk produk olahan
dari daging rumput laut yang dihaluskan beserta dengan telur yang diberi bumbu-
bumbu halus serta dicampur dengan bahan pengikat lalu dicetak menjadi bentuk
tertentu, dicelupkan ke dalam telur dan breading kemudian digoreng atau disimpan
(Alamsyah, 2008).
Universitas Sriwijaya
2
3
Perkembangan ilmu pangan dan gizi menunjukkan bahwa beberapa rumput laut
mengandung komponen zat gizi dan non-gizi yang sangat berguna bagi kesehatan.
Salah satunya adalah serat pangan (dietary fiber). Serat pangan merupakan salah satu
komponen yang sering digunakan dalam komposisi diet sehari-hari. Serat memiliki
fungsi mencegah terjadinya beberapa penyakit yang berhubungan dengan saluran
pencernaan, kardiovaskuler dan diabetes. Serat pangan dapat diperoleh melalui
konsumsi bahan-bahan pangan yang kaya serat serta melalui penambahan serat pada
produk makanan olahan, selain itu rumput laut berfungsi sebagai sumber protein,
karagenan dan karbohidrat, salah satu contoh rumput laut yang biasa digunakan
dalam penambahan produk makanan adalah Eucheuma cottonii (Sumiarsih, 1994).
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum nugget rumput laut ini adalah untuk mengetahui proses
pembuatan nugget rumput laut serta mengetahui karasteristik nugget rumput laut
dan analisa sensoris.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
3
4
Universitas Sriwijaya
4
5
Universitas Sriwijaya
5
6
Universitas Sriwijaya
6
7
Nugget ikan yang lezat dan bermutu tinggi jumlah tepung yang digunakan
sebaiknya paling banyak 15%-30% dari berat daging. Idealnya, tepung yang
ditambahkan sebanyak 10% dari berat daging ikan. Memang sering dijumpai,
terutama yang dijajakan di jalanan tepung nugget ikan mencapai 30%-40% dari
berat daging. Nugget ikan seperti ini diduga rasa dan mutunya kurang bagus.
Bahan utama yang digunakan adalah ikan yang berdaging putih, sedangkan bahan
pendukung lain, yaitu garam, air, bahan pengisi (filler), emulsifier, dan bumbu-
bumbu (Soeparno, 1992).
Universitas Sriwijaya
7
8
pada produk kacang. Dalam aplikasi penggunaan jenis tepung tapioka yang
berbeda akan menghasilkan mutu yang berbeda pula. Perbedaan mutu produk
kacang yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh sifat atau karakteritik tepung
tapioka yang digunakan (Taggart, 2004).
Fungsionalitas pati pada produk pangan ataupun nonpangan tergantung dari
sifat fisik pati. Sifat fisik pati tersebut dipengaruhi oleh dua komponen utama
dalam pati yaitu amilosa dan amilopektin. Tingkat pengembangan dan tekstur dari
makanan ringan (snack) dipengaruhi oleh rasio dari amilosa dan amilopektin.
Tekstur pada produk berbahan dasar pati diperoleh dari hasil perubahan pati
selama dan setelah pemasakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur
produk antara lain gelatinisasi, daya kembang, viskositas, dan retrogradasi. Faktor
pH pada pati juga dapat mempengaruhi mutu produk berbahan dasar pati. Asam
dapat mengganggu ikatan hidrogen yang terdapat dalam pati, sehingga
menyebabkan granula pati lebih mudah untuk mengembang (Taggart, 2004).
Universitas Sriwijaya
8
9
dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti gandum.
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang
tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk
gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari
bahan terigu. Tepung terigu juga berasal dari gandum, bedanya terigu berasal dari
biji gandum yang dihaluskan, sedangkan tepung gandum utuh (whole wheat flour)
(Ketaren, 1986).
Universitas Sriwijaya
9
10
2.3.4. Telur
Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber
protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Teknik
pengolahan telur telah banyak dilakukan untuk meningkatkan daya tahan serta
kesukaan konsumen. Telur mempunyai cangkang, selaput cangkang, putih telur
(albumin) dan kuning telur. Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput
membran, kuning telur dan albumin terpisah oleh membran kuning telur. Telur
banyak dikonsumsi dan diolah menjadi produk olahan lain karena memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan protein pada telur terdapat pada
putih telur dan kuning telur (Sudaryani, 2003).
Putih telur merupakan salah satu bagian dari sebuah telur utuh yang
mempunyai persentase sekitar 58-60 % dari berat telur itu dan mempunyai dua
lapisan, yaitu lapisan kental dan lapisan encer. Lapisan kental terdiri atas lapisan
kental dalam dan lapisan kental luar dimana lapisan kental dalam hanya 3% dari
volume total putih telur dan lapisan kental putih telur mengandung protein dengan
karakteristik gel yang berhubungan dengan jumlah ovomucin protein. Telur
merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi
tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi yang
cukup sempurna karena mengandung zatzat gizi yang sangat baik & mudah
dicerna. telur mempunyai kandungan protein tinggi dan mempunyai susunan
protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya juga tinggi.
Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi (Sudaryani, 2003).
Bentuk telur yang sempurna adalah bulat telur, namun sering terjadi
kelainan pada bentuk telur yang disebabkan karena adanya kelainan pada proses
pembentukan kulit telur yang berlangsung di bagian isthmus dan uterus.
Komponen kimia telur tersusun atas air (72.8-75.6%), protein (12,8-13,4%), dan
lemak (10,5-11,8%). Komponen tersebut menyatakan bahwa telur mempunyai
gizi yang tinggi. Komposisi telur itik hampir sama dengan telur ayam kecuali
besar bagian-bagiannya yaitu telur itik mengandung kuning telur 7% lebih banyak
dan putih telur 5% lebih sedikit dari telur ayam (Sudaryani, 2003).
Universitas Sriwijaya
10
11
Universitas Sriwijaya
11
12
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari
umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih adalah merupakan bahan
utama untuk bumbu dasar masakan nusantara. Selain itu ternyata bawang putih
juga sangat bermanfaat dan berkhasiat bagi kesehatan. Bawang putih mentah
mengandung senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut Alliin. Zat
inilah yang membuat rasa bawang putih menjadi terasa getir atau langur. Tapi
jangan salah meskipun begitu Bawang putih ternyata mengandung zat-zat yang
bermanfaat dan berkhasiat bagi kesehatan dan juga kecantikan. Bawang putih
adalah tanaman umum dengan akar berwarna putih berbentuk umbi lapis, serupa
dengan bawang merah. Nama ilmiah adalah Allium sativum, dan tanaman ini
adalah bagian dari familia Liliaceae (Lili). Bawang putih dipakai baik untuk
masakan maupun sebagai tanaman obat. Saat bawang putih segar dihancurkan
atau dicincang, enzim dalam umbinya dilepas dan sebuah senyawa yang
mengandung sulfur (belerang) bernama allicin dibuat. Senyawa yang
mengandung sulfur ini sering menjadi antibiotik yang efektif (Ali, 1995).
Bawang putih mengandung sulfur, asam amino, zat mineral termasuk
germanium, selenium, dan zink, serta vitamin A, B, dan C. Allicin dipercaya
sebagai zat kandungan bawang putih yang paling banyak memberikan manfaat,
selain menghasilkan bau yang menyengat itu. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa bawang putih dapat mengurangi tingkat kolesterol dan trigliserida yang
tinggi. Masalah ini dapat menjadi efek samping dari penggunaan terapi
antiretroviral. Namun bawang putih kurang efektif dalam hal ini dibandingkan
dengan perubahan pada pola makan atau hidup dan penggunaan obat kolesterol
tinggi. Menurut beberapa penelitian ilmiah, bawang putih dinyatakan sebagai
salah satu obat alamiah yang luar biasa. Karena bawang putuh mengandung lebih
dari 100 bahan kimia biologis dan memiliki berbagai sifat antibakteri, antivirus,
anti jamur dan antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Meskipun
begitu ada sebagian orang yang tidak menyukai bawang putih dengan alasan
aromanya yang menyengat. Mungkin karena mereka belum mengetahui
manfaatnya sehinnga mereka jadi alergi dengan bawang putih. Padahal bawang
putih adalah salah satu dari tanaman obat yang banyak manfaatnya, sehingga
dijuluki umbi seribu khasiat (Ali, 1995).
Universitas Sriwijaya
12
13
Tanaman dengan nama latin Allium sativum dari famili Alliaceae ini
termasuk bumbu dapur yang sangat populer di Asia. Ia memberikan rasa harum
yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang terkandung
dalam bahan makanan berlemak. Maka jangan heran jika masakan Cina, Korea
dan Jepang banyak menggunakan bawang sebagai bumbu utamanya. Bawang
putih telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun. Naskah Mesir kuno
mencatat bahwa bawang putih diberikan kepada para pekerja yang membangun
piramid untuk menjaga mereka agar tetap kuat dan sehat. Orang Rusia menjadikan
bawang putih sebagai pengganti antibiotik dan dikenal sebagai Penisilin Rusia
karena dipercaya mengandung kebaikan penisilin (Syamsiah, 2003).
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
13
14
3.3. CaraKerja
Cara kerja dalam praktikum Nugget Rumput Laut, yaitu:
1. Bersihkan rumput laut
2. Timbang rumput laut
3. Blender rumput laut
4. Campur semua bahan
5. Masukan ke dalam rumput laut dengan di tambah mentega
6. Aduk sampai rata
7. Masukan ke dalam loyang
8. Kukus adonan 1-5 jam
9. Dinginkan adonan
10. Breaded dengan tepung panir
11. Bekukan selama 1 jam
12. Sebelum pemasakan di breaded lagi
13. Masak hingga matang
14. Hidangkan (organoleptik)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 4.1.1. Uji sensoris donat rumput laut
Kode
Parameter
321 190 002 486 726 913 108
Kenampakan 3 4 4 2 2 3 3
Warna 3 3 4 2 2 3 2
Aroma 2 2 3 2 2 3 2
Tekstur 3 3 4 2 2 3 2
Rasa 2 1 2 2 3 3 2
Universitas Sriwijaya
14
15
4.2. Pembahasan
Pada praktikum teknologi industri hasil tumbuhan perairan kali ini akan
membahas tentang donat rumput laut. Secara umum donat merupakan makanan
yang bersifat semi basah terbuat dari tepung terigu, garam, gula, mentega, rumput
laut, susu, dan fermipan serta memiliki tekstur yang empuk. Rumput laut
mengandung komponen berupa fukoidan, alginat dan polifenol. Fukoidan sebagai
kmponen terbesar dalam rumput laut telah terbukti secara ilmiah mampu
memproduksi sel-sel imun. Membantu melawan virus, bakteri dan alergi serta
menghambat penggumpalan darah sehingga memperkecil resiko stroke. Selain itu
manfaat lainnya adalah untuk menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi
dan menstabilkan kadar gula darah, meredakan gangguan pencernaan,
meningkatkan fungsi lever menjaga kelembaban dan kekencangan kulit serta
membantu pembentukan pada dodol yang dihasilkan.
Pembuatan donat merupakan salah satu proses pengolahan dengan
memanfaatkan mikroba yaitu jenis khamir Saccharomyces cerevicae yang sering
dikenal dengan ragi roti. Saccaromyces cerevicae digunakan sebagai bahan
pengembang pada pembuatan donat atau jenis roti-rotian lainnya karena dapat
menghasilkan enzim yang dapat merombak gula menjadi alkohol dan gas CO2
yang terbentuk selama proses fermentasi mengakibatkan adonan donat menjadi
mengembang, hal ini juga bisa terjadi karena tepung yang telah diadoni sifatnya
elastis sehingga dapat mengurung gas CO2 yang telah terbentuk selama proses
fermentasi. Tingkat pengembangan adonan sangat dipengaruhi oleh kekalisan atau
kepadatan adonan donat dan aktifitas rasi dalam adonan.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan donat dapat digolongkan
bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan roti adalah tepung terigu, susu, ragi roti (fermipan), mentega, gula,
garam, dan rumput laut. Tepung terigu mengandung dua macam protein yang
memegang peranan penting dalam pembuatan donat, yaitu protein gluten
berfungsi menentukan struktur produk roti dan memberikan kekuatan pada
adonan untuk menahan gas dari aktivitas ragi, dan glutenin memberikan
elastisitasdan kekuatan untuk perenggangan terhadap gluten. Kandungan gizi
Universitas Sriwijaya
15
16
tepung terigu yang baik akan mempunyai komposisi kadar air 13%, kadar protein
12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 1,5%, pada saat bercampur
dengan semua bahan yang berfungsi sebagai kerangka roti, membuat adonan tidak
mudah pecah pada waktu diroll dan menahan gas CO2 hasil fermentasi
Fungsi dari bahan tambahan lainnya seperti gula sangat penting
peranannya dalam pembuatan donat, diantaranya sebagai makanan ragi, memberi
rasa, mengatur fermentasi, memperpanjang umur roti, menambah kandungan gizi,
membuat tekstur donat menjadi lebih empuk, dan memberikan warna cokelat
yang menarik pada donat. gula dalam pembuatan roti berfungsi sebagai sumber
energi bagi ragi. Fungsi mentega dalam bahan pangan khususnya dalam kue dan roti
mempunyai fungsi antara lain memperbesar volume bahan pangan, menyerap udara,
stabiliser, emulsifier, membentuk cream, memperbaiki keeping quality dan
memberikan cita rasa gurih dalam bahan pangan berlemak dan mengempukan tekstur
kue karena mentega putih mengandung shortening. Fermipan atau ragi
digunakan agar bahan kue atau roti menjadi mengembang ketika
dipanggang. Fungsi garam dalam pembuatan roti adalah penambah rasa gurih,
pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari adonan
beragi, penambahan kekuatan glutein. Syarat garam yang baik dalam pembuatan
roti adalah harus seratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-
gumpalan dan bebas dari rasa pahit.
Tekstur donat pada umumnya memiliki tekstur yang empuk. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan donat agar donat yang dihasilkan bagus
adalah sebagai berikut yakni kualitas bahan dasar dan bahan tambahan, cara
pengolahan yang benar, proses penutupan adonan yang tepat agar adonan
mengembang, konsentrasi bahan yang digunakan serta proses pembuatan adonan
yang bagus dan sesuai. Warna yang dihasilkan pada donat biasanya bergantung
pada proses penggorengan dan penambahan susu ke dalam adonan, rumput laut
yang berwarna putih susu menyebabkan warna hasilnya tidak berbeda jauh
dengan warna asalnya ketika rumput laut diolah menjadi donat jika dalam adonan
di tambahkan susu berwarna putih, dan kalau adonan donat di tambahkan susu
cokelat hasil adonan akan menjadi cokelat. Aroma pada donat rumput laut tidak
Universitas Sriwijaya
16
17
Universitas Sriwijaya
17
18
memiliki enam parameter yaitu penampakan, tekstur, warna, aroma, dan rasa.
Kode untuk uji sensoris ada enam, yaitu 321, 190, 002, 486, 726, 913, dan 108.
Hasil uji sensoris pada kode 321 di dapatkan hasil untuk penampakan yaitu 3
karena kenampakan donat tidak seragam, untuk tekstur juga 3 karena tekstur yang
di hasilkan sedikit lembut ketika di tekan, untuk warna mendapat nilai 3 karena
warna pada kode ini sangat hamper sesuai dengan warna donat itu sendiri. Untuk
aroma, dan rasa mendapat nilai 2 itu dikarenakan aroma donat terasa, rasa yang
enak pada donat
Untuk kode 190 uji penampakan mendapat nilai 4 dimana tidak suka
dikarenakan penampakan yang tidak sesuai, bentuk tidak bagus, dan tekstur
mendapat nilai 3 karena tekstur agak sedikit empuk dal hal ini di karenakan
adonan yang di pakai tidak sebanding antara rumput laut dan tepung terigu. Untuk
uji warna mendapat nilai 3 karena warnanya tidak begitu bagus, dalam hal ini di
karenakan dalam proses pembuatan memakai susu cokelat yang membuat adonan
berwarna cokelat dan ketika di goreng agak sedikit kusam, rasa mendapat nilai 1
karena rasa donat sangat baik dan enak serta aroma mendapat nilai 2. Untuk kode
002 uji penampakan 4, tekstur 4, warna 4, aroma 3, dan rasa 2 hal ini dikarenakan
rumput laut yang dominan dalam pembuatan adonan yang menyebabkan adonan
sedikit encer, tekstur yang di dapatkan lembek ketika di tekan. Untuk kode 486,
726, dan kode 108, dari uji penampakan sampai rasa mendapat nilai 2 karena
donat untuk kode ini hampir memenuhi kriteria dalam pembuatan donat itu
sendiri, dan untuk kode 726 dari uji parameter rasa mendapat nilai 3.
Untuk kode terakhir 913 dari uji penampakan sampai rasa mendapat nilai 3.
Kode 486 dan kode 108 ini merupakan kode yang sangat sesuai dalam kriteria
donat, bentuk yang seragam, tektur yang empuk, warna yang dihasilkan saat
penggorengan bagus berwarna kuning kecokelatan, aroma susu yang dihasilkan
terasa, rasa yang pas dari adonan yang perbandingannya 1:1 antara rumput laut
dan tepung terigu serta penambahan tambahan makanan yang sangat pas. Tujuan
proses pengggorengan antara lain untuk meningkatkan kualitas cerna (eating
quality) dari makanan, meningkatkan pengawetan yang diperoleh karena
pemusnahan mikroba, perusakan enzim-enzim, dan pengurangan kadar air. Dari
beberapa kode diatas hampir semua kode memiliki nilai 2 yang berarti semua
pilus yang dihasilkan disukai.
Universitas Sriwijaya
18
19
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum nugget rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Nugget merupakan bentuk produk makanan beku siap saji, yaitu produk
yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked),
kemudian dibekukan.
2. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan nugget adalah rumput laut,
yang akan memberikan tekstur produk yang diinginkan
3. Produk nugget dalam pengolahannya untuk siap makan memerlukan waktu
penggorengan selama satu menit pada suhu 150oC
Universitas Sriwijaya
19
20
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah percobaan disebaiknya lakukan dengan
prosedur yang telah ditetapkan, agar terciptanya produk yang baik pula, serta
setelah melakukan praktikum dapat mengetahui apakah olahan yang dikonsumsi
mengandung gizi yang cukup dan kandungan gizi dalam produk nugget
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
20
21
Syamsiah, I.S. 2003. Khasiat & Manfaat Bawang Putih. Agro Media Pustaka.
Jakarta
Taggart. 2004. Kualitas Tepung Tapioka. Penebar Swadaya. Jakarta
Tajudin, 2003. Khasiat & Manfaat Bawang Merah. Agro Media Pustaka. Jakarta
Universitas Sriwijaya
21
22
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM TEKNOLOGI INDUSTRI TUMBUHAN
PERAIRAN
DONAT RUMPUT LAUT
Universitas Sriwijaya
22
23
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
Universitas Sriwijaya
23