Anda di halaman 1dari 18

LATAR BELAKANG

namun pada beberapa Tahun belakangan mengalami peningkatan suhu karena


Gambaran Umum Daerah
polusi dan meningkatnya suhu global akibat efek rumah kaca. Keadaan geologis
Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa dan tanah yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya terdiri atas lapisan aluviall
Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di bagian Utara
sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga umumnya merupakan jenis andosol, sedangkan di bagian Selatan serta Timur
di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Kota terdiri atas sebaran jenis aluviall kelabu dengan bahan endapan liat. Di bagian
Bandung adalah kota dengan berbagai julukan, kota surga belanja, kota tujuan Tengah dan Barat tersebar jenis tanah andosol. Kota Bandung secara
wisata kuliner terkenal hingga kota kreatif tempat hadirnya seniman, pemusik administratif berbatasan dengan daerah kabupaten/kota lainnya yaitu :
hingga designer. Selain julukan julukan tersebut kota Bandung juga sering 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung, dan Kabupaten
diidentikan dengan beberapa objek yang ada di kota Bandung. Objek objek Bandung Barat (KBB);
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota
tersebut merupakan objek yang populer di hampir semua golongan masyarakat.
Cimahi;
Salah satunya adalah bangunan bangunan tua yang bersejarah dan memiliki
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung;
Arsitektur menawan. Contohnya gedung sate yang berada di jalan Diponegoro. 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.
Gedung yang berfungsi sebagai kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat ini di
Berdasarkan posisi tersebut, maka Kota Bandung berada pada lokasi yang
dirikan pada 27 Juli 1920.
cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi dan potensi perekonomian. Hal
tersebut disebabkan Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan utama di
Pulau Jawa, yaitu :
a. Barat Timur, pada posisi ini Kota Bandung menjadi poros tengah yang
menghubungkan antara Ibukota Provinsi Banten dan Jawa Tengah.
b. Utara Selatan, selain menjadi penghubung utama Ibukota Negara dengan
wilayah Selatan, juga menjadi lokasi titik temu antara daerah penghasil
perkebunan dengan peternakan dan perikanan.

Gambar 1.1 : Gedung Sate

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota


Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107 Bujur Timur dan 6,55 Lintang Kota Bandung terdiri dari 30 Kecamatan, 151 Kelurahan, 1.561 RW, 9.691 RT
Selatan. Dengan Iklim asli yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya, dan mempunyai Luas wilayah 16.729,65 Ha. Luas tersebut didasarkan pada
PeraturanDaerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)
merupakantindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (Sumber : Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)

Gambar 1.3 : Komposisi Penduduk


Kota Bandung Tahun 2012 Menurut
Jenis Kelamin

Gambar 1.2 : Tempat Wisata Kota


Bandung

Penduduk

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya


didominasi oleh etnis Sunda. Pada Tahun2012, Kota Bandung memiliki penduduk
sebanyak 2.455.517 jiwa (BPS Kota Bandung 2012), dengan laju pertumbuhan
penduduk 1,26 % dan tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.676 orang per
km2. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Bandung hampir merata,
Tenaga Kerja
dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.246.175 orang, dan penduduk
perempuan sebanyak 1.209.342. (Sumber : Laporan
Grafik 1.1
Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan dianalisis dan dipahami
dari sudut manusianya, bukan hanya dilihat dari pertumbuhan
ekonominya.Pembangunan diharapkan dapat membentuk manusia yang
berharga dan diakui kemanusiaanya. Tujuan utama dari pembangunan manusia,
yaitu untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia.
Pembangunan manusia dalam dimensi ekonomi, pendidikan dan sosial yang
diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini dapat menjadi indikasi
bahwa kesejahteraan masyarakat Kota Bandung dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan. (Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)

Grafik 1.2
Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandung periode 2008 2012
Dari jumlah penduduk sebanyak 2.455.517 orang, jumlah angkatan kerja Kota
Bandung Tahun 2012 sebanyak 1.171.551 orang dan tingkat partisipasi angkatan
kerja 90,83%. Jumlah angkatan kerja ini meningkat 3,70% dari tahun
sebelumnya yang hanya 1.129.744 orang. Peningkatan penyerapan kerja yang
terus meningkat seiring meningkatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi Kota
Bandung menyebabkan turunnya tingkat pengangguran pada Tahun 2012
menjadi sebesar 9,17% dari Tahun lalu sebesar 10,34%. (Sumber : Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)

Pembangunan manusia
Untuk mengukur tingkat pembangunan manusia digunakan indikator Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kota Bandung terus mengalami peningkatan
sebagaimana terlihat pada grafik 1.2, indeks pembangunan manusia Kota
Bandung tahun 2012 adalah 79,32. Peningkatan IPM merupakan indeks
komposit yang merupakan hasil penggabungan dari beberapa indeks.Indeks-
indeks tersebut adalah indeks pendidikan yang dihitung berdasarkan angka
melekhuruf dan angka rata-rata sekolah, indeks kesehatan yang dihitung
berdasarkan angka harapan hidup serta indeks ekonomi yang dihitung
berdasarkan kemampuan/paritas daya beli. Hal ini memberikan indikasi bahwa
potensi yang ada di Kota Bandung memiliki keunggulan yang relatif lebih baik
dan patut untuk terus dipelihara dan dikembangkan dalam peningkatan
pembangunan di segala bidang secara berkelanjutan. (Sumber : Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)

Perekonomian

Perekonomian Kota Bandung ditunjang terutama oleh sektor pariwisata. Hawa


Pada awalnya kota Bandung dan sekitarnya secara tradisional merupakan
Kota Bandung yang sejuk menjadi daya tarik utama para wisatawan luar Kota
kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan
Bandung yang ingin menghabiskan liburannya. Peningkatan pertumbuhan
pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi
ekonomi di Kota Bandung memiliki kaitan yang erat dengan berkembangnya
kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota pada
pembangunan manusia dan terdapat hubungan timbal balik (two-way
umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting
relationship) antara modal manusia (Human capital) dan pertumbuhan ekonomi.
akan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung, disamping terus berkembangnya
Perekonomian mempengaruhi pembangunan manusia, khususnya melalui
sektor industri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bandung,
aktivitas rumah tangga dan pemerintah, dimana semakin tingginya pembangunan
pertumbuhan ekonomi Kota Bandung terus mengalami peningkatan, dari 7,83%
manusia, maka akan mempengaruhi ekonomi melalui peningkatan kemampuan
pada tahun 2006, menjadi 9,40% pada tahun 2012. (Sumber : Laporan
atau kapabilitas masyarakat. (Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)
2012)
Geografis

Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi


wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak
di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian 768 m di
atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan
ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan
kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.

Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai
Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah
selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung
selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama pada musim hujan.

Keadaan geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya terbentuk
Gambar 1.4 : Kontribusi Lapangan pada zaman kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung
Usaha dalam PDRB Kota Bandung
Tahun 2012 Tangkuban Parahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis
andosol begitu juga pada kawasan dibagian tengah dan barat, sedangkan

Pada tahun 2012, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan dibagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu

ditunjukkan oleh kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar dengan bahan endapan tanah liat.

41,55%***, dengan nilai sebesar Rp. 15,66 trilyun. Di samping pariwisata, industri
Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab
pengolahan dan jasa menjadi andalan berikutnya untuk mendorong ekonomi
dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan
Kota Bandung. Industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 23,09%, dan
jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan
sektor jasa memberikan kontribusi sebesar 10,43%. (Sumber : Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012)
Peruntukkan :
1. Pemerintahan, Pendidikan Tinggi, Perdagangan, Lindung
2. Permukiman, Industri, Lindung
3. Perdagangan, Industri, Jasa
Pembagian Wilayah Pembangunan dan Peruntukkan 4. Perdagangan, Industri, Permukiman, Perdagangan
5. Permukiman, Perdagangan, Perkantoran, Industri Non-Polutan
6. Permukiman, Industri Teknologi, Perdagangan, Lindung

Bandung dikenal secara nasional sebagai kawasan wisata perbelanjaan.


Sehingga kota ini sangat ramai di saat pekan liburan. Sektor pariwisata belanja
yang merajai sektor pariwisata Bandung ini sangat di sayangkan karena
meredam pariwisata budaya yang seharusnya di lestarikan dan di pamerkan.
Bandung sebagai sektor pariwisata budaya memiliki berbagai budaya yang bisa
6 1 di tampilkan. Budaya Budaya tersebut antara lain :
Kesenian alat musik daerah (Angklung)
2 Kesenian tari daerah
4 Kesenian teater
5
Sesuai Dengan : (PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 05
3
TAHUN 2012 TENTANG PELESTARIAN SENI TRADISIONAL)

Pada awalnya kota Bandung di bagi menjadi 3 wilayah pengembangan, namun


saat ini berubah menjadi enam wilayah pengembangan yaitu :
1. Wilayah Cibeunying
2. Wilayah Ujungberung
3. Wilayah Gedebage
4. Wilayah Karees
5. Wilayah Tegal Lega
6. Wilayah Bojonegara
Permasalahan Kota Bandung Bandung, mudah-mudahan pada tahun 2012 bisa segera terwujud
pembangunan PLTSa. Sebab Kota Bandung hingga kini tidak memiliki tempat
Kemacetan penampungan sampah yang ramah lingkungan.

Banjir

Kemacetan di Jl. Ir.H.Djuanda Bandung

Dilematis ketika banyaknya pendatang yang mengunjungi Kota Bandung. Dilihat


Banjir di daerah Dayeuh Kolot Bandung
dari sisi perekonomian dan sosial, hal ini jelas menguntungkan banyak pihak
Kota Bandung. Namun, ternyata infrastruktur transportasi di Kota Bandung belum Ada kekhawatiran khusus yang dirasakan penduduk Kota Bandung di saat hujan

siap untuk menampung banyaknya pendatang tersebut yang seharusnya menjadi besar di Kota Bandung. Selain pasti terjadi kemacetan di beberapa titik pusat

potensi besar untuk memajukan Kota Bandung. Kota Bandung, di bagian lain Kota Bandung dikhawatirkan dengan masalah
banjir yang akan menimpa mereka. Untuk tahun 2012 ini, anggaran untuk
Sampah pembenahan drainase di Kota Bandung mengalami kenaikan 200% dari tahun
2011 kemarin. Dari 13 Milyar Rupiah menjadi 39 Milyar Rupiah.

Gunung sampah di kawasan perkotaan Bandung

Banyaknya gunung dadakan berupa sampah di Kota Bandung dirasakan


sangat mengganggu kenyamanan. Bahkan tumpukan-tumpukan sampah
tersebut terpampang jelas di kawasan perkotaan seperti Jalan Ganesha,
Pedagang Kaki Lima
Antapani, Sukajadi, dll. Untuk menanggulangi masalah sampah di Kota
kawasan pengembangan wilayah. Hal ini pun membuat kemacetan semakin
meningkat.

Ruang Terbuka Hijau

Pedagang kaki lima di kawasan perkotaan Bandung

Satu hal lainnya yang selalu menjadi masalah Kota Bandung dari waktu ke
waktu. Penertiban PKL tidak pernah berjalan dengan baik. Satpol PP yang
bertugas menertibkan pun terkesan hanya musiman. Menurut data, saat ini Salah satu pemanfaatan ruang terbuka hijau di Kota Bandung
sebanyak 465 anggota Satpol PP harus berhadapan dengan 30 ribu PKL. Angka
Menurut data yang dilansir Greenlife Society setidaknya 90 pusat perbelanjaan di
yang cukup membuat kepala kita geleng-geleng. Tidak hanya di pinggir jalan,
Bandung itu masih berhutang 85 ribu meter persegi ruang hijau. Jika Kota
trotoar, bahkan PKL saat ini telah menjajakan barang dagangannya di halaman
Bandung tanpa RTH, sinar matahari yang menyinari itu 90% akan menempel di
beberapa fasilitas umum seperti masjid.
aspal, genting rumah, dan bangunan lainnya yang ada. sementara sisanya yang
Penataan Mall 10% akan kembali ke angkasa. Hal itu memicu udara Kota Bandung menjadi
panas. Namun, jika bandung memiliki RTH sesuai dengan angka ideal, maka
sinar matahari itu 80% diserap oleh pepohonan untuk fotosintesis, 10% kembali
ke angkasa, dan 10% nya lagi yang menempel di bangunan, aspal dan lainnya.

Salah satu keramaian di sebuah mall Bandung


Sumber : (www.infobdg.com)
Masalah Mall ini sebetulnya berdampak ke berbagai sektor masalah. Jika sebuah
mall berkembang pesat, maka dengan sendirinya, masalah seperti transportasi,
pedagang kaki lima, dan lainnya. Sektor lainnya yang menjadi masalah adalah
cakupan sebuah mall itu tidak mengikuti standarisasi skala ruang lingkupnya.
Seperti Cihampelas Walk dan Paris Van Java yang sebenarnya ada di satu
ANALIS KAWASAN
SITE

PETA
INDONESIA

PETA
BANDUNG

KAWASAN
CIHAUGEULIS
Sektor pariwisata utama yang terletak di wilayah cibeunying adalah pusat jeans
dan Ciwalk di jalan Cihampelas, Monumen Dago dian Kartika Sari di Jalan Dago
beberapa factory outlet di sekitarnya.

TINJAUAN LOKASI
Wilayah Cibeunying
Cibeunying merupakan salah satu dari enam wilayah pengembangan yang berada
di kota Bandung. Menurut data kebutuhan fasilitas pengembangan tahun 2013, wilayah
Cibeunying masih memerlukan fasilitas tambahan berupa fasilitas pendidikan,
Wilayah Cibeunying merupakan salah satu wilayah yang berada di wilayah
perekonomian, rekreasi, taman, dan olahraga.
adminsitratif kota Bandung. Secara geografis, letak wilayah Cibeunying terletak di
antara 1070 35 35 BT-107 dan 060 50 28 LS-060 55 20 LS dengan luas total wilayah
Cibeunying merupakan wilayah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan,
sebesar 3.014,535 Ha.
baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan
sebagian besar pusat kota Bandung berada pada wilayah ini. Sehingga wilayah
Wilayah Cibeuying memliki batas Administratif sebagai berikut :
Cibeunying merupakan wilayah yang harus segera dibenahi sarana dan prasarananya
untuk menunjang kegiatan pariwisata. Utara : Kabupaten Bandung Barat

Selatan : Wilayah Karees

Timur : Kabupaten Bandung Barat

Barat : Wilayah Bojonegara

Wilayah Cibeunying terdiri atas enam kecamatan, yaitu :

Kecamatan Cicadap,

Kecamatan Bandung Wetan,

Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kecamatan Cibeunying Kaler, dan

Kecamatan Sumur Bandung

Cicadap dengan luas sebesar 754,638 Ha dan kecamatan dengan luas wilayah paling
kecil yaitu kecamatan Bandung Wetan dengan luasan 332,355 Ha.

Potensi Hidrologi : Sebagian wilayah Cibeunying termasuk kawasan Bandung Utara


yang berfungsi sebagai kawasan resapan air dan tangkapan air
hujan.
Potensi Topografi : Berada pada ketinggian 687,5 1050m diatas permukaan laut. ketidak teraturan kawasan perumahan di wilayah ini, sehingga terdapat kawasan dengan
kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Pemukinan dengan kepadatan tinggi ini dapat
Potensi Iklim : Iklim pegunungan yang relatif sejuk disebabkan posisinya di bagian digolongkan menjadi dua, yaitu pemukiman padat tidak teratur (legal) dan perumahan
utara kota bandung. padat tidak teratur (liar). Selain itu, terjadi karena peruabahan penggunaan lahan untuk
kegiatan perdagangan dan perkantoran dimana penggunaan lahan sebelumnya adalah
Cibeunying merupakan wilayah Bandung Barat yang menjadi prioritas pemukiman dengan arsitektur indah dan tergolong sebagai bangunan bersejarah.
pengembangan. Menurut data kebutuhan fasilitas pengembangan tahun 2013, wilayah
cibeunying masih memerlukan fasiltas tambahan berupa fasilitas pendidikan, Sungai Cihaur, merupakan sungai sepanjang 28km ini hulunya di Bukit Tanggul,
perekonomian, rekreasi, taman, dan olahraga. Penduduk kota bandung pada tahun 2007 daerah Bandung Utara, Jawa Barat dan bermuara di sungai Citarum di daerah selatan
adalah sebanyak 2.340.624 jiwa. Sedangkan populasi penduduk wilayah Cibeunying bandung. Total wilayah daerah wilayah sungai sekitar 154km 2 atau 750.000 jiwa. Curah
sebesar 19% dari keseluruhan warga Bandung. hujan berkisar antara 1500 2400 mm/tahun, adapun hari hujan antara 96 220 hari
dengan curah hujan maksimum 89 mm.
Wilayah Cibeunying dibagi ke dalam 6 kecamatan dengan total penduduk 400.964
jiwa dengan peningkatan penduduk pertahunnya sebesar 1,43%. Peningkatan penduduk Tata guna lahan di sungai Cihaur meliputi :
ini belum diimbangi dengan penambahan fasilitas publik oleh pemerintah.
53,8% perkebunan

25,3% permukiman

3,71% hutan

6,62% sawah

5,3% semak belukar

5,64% lahan kosong

Sungai Cihaur memiliki luas daerah tangkapan di bagian hulu sebesar 111,3 km 2 , di
bagian tengah seluas 90,4 km 2 dan di bagian hilir seluas 76,5 km 2. Sungai Cihaur
sebenarnya memiliki pesaona alam yang indah. Sungai menyusuri permukiman
penduduk. Topografi sungai ada yang tinggi maupun rendah, di beberapa tempat
terdapat semacam air terjun. Air terjun kecil dai air sungai yang mengalir deras.

Wilayah Cibeunying secara umum memiliki fasilitas berskala pelayanan regional,


sehingga timbul pergerakan yang cukup tinggi baik menuju arah Cibeunying atau keluar
dari arah Cibeunying. Hal ini mengakibatkan tingginya pertumbuhan perubahan tata
guna lahan di wilayah Cibeunying. Pola penggunaan lahan di wilayah Cibeunying secara
umum di dominasi oleh kawasan terbangun yang terdiri dari kawasan permukiman serta
sarana dan prasarana pendukung fasilitasnya.

Di sisi lain, perkembangan wilayah Cibeunying semakiin padat. Hal ini dapat
dilihat dari padatnya aktifitas perumahan di wilayah Cibeunying yang menyebabkan
CIHAURGEULIS, KECAMATAN CIBEUNYING KALER KAWASAN RTRW
CIHAURGELI
Kawasan yang terpilih yaitu : Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler. STRATEGIS BANDUNG
Cihaurgeulis merupakan daerah pertokoan yang bergerak dibidang Bisnis Konveksi US
(Toko Kaos) dan merupakan tempat Pariwisata dengan batas batas sebagai berikut :

Utara : Kelurahan Sukalunyu


PASAR
Selatan : Kelurahan Cihapit
TRADISIONA
Timur : Kelurahan Cikutra
L
Barat : Kelurahan Citarum

Kelurahan Cihaurgeulis merupakan kawasan yang sedang diperhatikan oleh


pemerintah kota Bandung. Pemerintah merencanakan kawasan ini sebagai jalur BISNIS
pariwisata lokal yang menyatu dengan lingkungan pemukiman sekitar yang memiliki KONVEKSI
daya tarik tersendiri. Kawasan kelurahan Cihaurgeulis dipenuhi dengan Bisnis Konveksi
di sepanjang jalan Surapati. Cihaurgeulis memliki banyak fasilitas dan bangunan yang
menunjang kegiatan pariwisata, perindustrian, pertokoan, penginapan, rumah makan,
dan taman kota. Namun, sangat disayangkan karena area yang tertata dengan baik
hanya area komersil, bisnis konveksi, dan hunian sepanjang jalan Surapati sebagai
jalan utama.
INTERVENSI
KAWASAN

MENINGKATK MENARIK MENUNJANG


AN KUALITAS MINAT NILAI
DAERAH WISATAWAN ARSITEKTUR
Site yang terpilih kelurahan cihaurgeulis yang terdapat di jalan Surapati, Bandung.
Lokasi terpilih memiliki luasan 14.8 Ha dengan jumlah total penduduk 4560 jiwa.
Lokasi terpilih memiliki batasan batasan sebagai berikut :

Utara : Jalan Surapati

Selatan : Sungai Cihaur

Timur : Sungai Cihaur


SDM
Barat : Jalan Pusdai

KONDISI FISIK CIHAURGEULIS

JALAN
SURAPATI
JALAN
PUSDAI

SUNGAI SUNGAI
CIHAUR CIHAUR

Sungai Cihaur

Riol kota secara menyeluruh mengalir ke arah selatan, dimana riol utama
adalah sungai Cihaur dan riol sekunder adalah saluran saluran buatan,
seperti selokan dan parit parit kecil. Saluran saluran air sekunder
mengalir menuju sungai Cihaur yang merupakan pembuangan akhir dari
KONDISI EKSISTING CIHAURGEULIS saluran sekunder.

Riol Kota

Bangunan
Riol Sekunder
Jln. Surapati

Jln. Pusdai

S. Cihaur

S. Cihaur

Kondisi bangunan yang ada di Cihaurgeulis pada


saat ini adalah hunian yang rata rata bergerak di
bidang bisnis konveksi penataannya merupakan
rumah rumah yang saling berdempetan, sehingga
memiliki kesan kumuh dan tidak sedap dipandang.
Selain dua dampak negatif tersebut rumah dempet
juga dapat membahayakan warga tinggal di daerah
tersebut.

Pada kondisi eksisting, parkir terdapat di sepanjang sisi jalan Surapati


dan jalan pusdai yang merupakan parkir liar yang membuat kondisi di
Parkir
daerah jalan Surapati berkesan berantakan dan macet setiap saat.

Mekanikal Elektrikal
Kontur

Cihaurgeulis memliki empat lapis kontur dengan ketinggian 708,9 716,8m di atas
permukaan laut. Kontur kontur tersebut memiliki perbedaan tinggi 2 - 3m. Pada
kontur 716,8m, kontur terbagi menjadi dua, karena sungai Cihaur yang tercabang,
sehingga membelah site menjadi dua.
Jln. Surapati

Jln. Pusdai
716,8m
S. Cihaur
714,8m

711,5m

708,9m
S. Cihaur

Jaringan listrik untuk kawasan Cihaurgeulis sudah memadai. Mekanikal


elektrikal eksisting pada site terpilih memiliki jarak 15 20 m untuk setiap
tiang listrik dan lampu jalan. Selain tiang tiang listrik dan lampu jalan
yang memadai area cihaurgeulisjuga telah dilengkapi gardu gardu listrik
yang ditata rapi, sehingga tidak membahayakan warga sekitar.

Jalan Pusdai Area bisnis Pasar Pemukiman


konveksi Cihaurgeulis Warga
Kondisi Existing Site

Area Konveksi

Area PKL dan


Parkir
Area Pemukiman
Kumuh

Area Pemukiman
Kumuh
Perkiraan Penambahan Fasilitas
Fasilitas Jumlah Kebutuhan Tahun
Tahun 2031 2010 - 2015 2016 - 2020 2021 2025 2026 - 2031
2007
1. Pendidikan
a. TK 447 3274 2040 254 254 254
b. SD 924 2558 1040 198 198 198
c. SLTP 213 852 442 66 66 66
d. SLTA 210 852 436 66 66 66
e. Taman Bacaan 0 1638 1207 127 127 127
2. Kesehatan
a. Posyandu 1842 3274 671 254 254 254
b. Balai Pengobatan Warga 558 1638 599 127 127 127
c. Klinik Bersalin 748 130 -543 11 11 11
d. Puskesmas Pembantu & 0 130 105 11 11 11
Balai Peng.Ling.
e. Puskesmas & Balai 71 34 -45 3 3 3
Pengobatan
f. Tempat Praktek Dokter 4144 818 -3510 63 63 63
g. Apotek/Rumah Obat 102 136 3 11 11 11
3. Ruang Terbuka, Taman, & Lapangan Olah Raga (dalam m 2)
a. Taman/Tempat Main 1294451 16374 -1281883 1208 1208 1208
b. Kuburan Pemakaman 124260 34 -124204 3 3 3
Umum
4. Perdagangan
a. Pertokoan 141 1638 1116 127 127 127
b. Pusat Pertokoan & Pasar 38 130 67 11 11 11
Ling.
Sumber : Hasil Analisis, 2009

Anda mungkin juga menyukai