Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LUKA DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh :
Nama : Falah
Kelas : X Keperawatan
No. Abs : 01

SMK
Jl. Sunan Bonang KM.o1 No.139A Lasem

TAHUN PELAJARAN 2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan kedokteran yang detrmukan pada dewasa ini adalah
penyakit degeneratif diantaranya diabetes Mellitus. Hal ini atas dasar bahwa sistem
metabolik memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia terutama
dalam hal pencukupan kadar glukosa dalam darah/suplai insulin dalam tubuh manusia.
(Gray Gill : 1991).
Penyakit gangguan metabolik merupakan penyakit yang menahun dengan
komplikasi yang baru akan terlihat setelah 15 20 tahun kemudian. Dan gejala yang
akan timbul dari penyakit diabetes mellitus ini mudah terkena infeksi. Keadaan ini
yang ditandai dengan terjadinya perluasan selulitis sehingga menimbulkan
vesikula/gula yang hemoragit sehingga dengan cepat jaringan kulit menutup
mengalami nikrosis dan dalam beberapa hari kemudian proses tersebut akan cepat
meluas.
Sehubungan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus pada
pasien dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.P DENGAN
GANGREN AKIBAT DIABETES MELLITUS DIGEDUNG AGATE RSU dr. SLAMET
GARUT.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis marnpu menerapkan proses keperawatan kepada klien dengan gangren
pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus di gedung Agate RSU dr.
Slamet Garut.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ini adalah agar penulis
dapat:
a. Mampu melaksankan pengkajian terhadap klien dengan gangren pada daerah telapak
kaki kanan akibat diabetes mellitus
b. Mampu merumuskan rnasalah dan diagnosa keperawatan yang timbul dan mungkin
timbul pada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes
mellitus
c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien
sesuai dengan prioritas masalah yang bertujuan membantu mengatasi atau mengurangi
masalah klien berdasarkan rasionalisasinya
d. Mampu menerapkun rencana tindakan keperawatan dalam tindakan yang nyata sesuai
dengan masalah yang diprioritaskan pada salah seorang klien dengan gangren pada
daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
e. Mampu menilai hasil dari pencrapan asuhan keperawatan yang telah dilakukan dalam
memenulii kebutuhan klien
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangren pada
daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus dalam bentuk karya tulis.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah
metode dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulaa data yang digunakan
adalah :
1. Wawancara
Tanya jawab yang digunakan khususnya kepada klien dan keluarga mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi saat ini. Riwayat kesehatan
sekarang dan riwayat kesehatan keluarga. Disamping itu wawancara dilakukan kepada
tim kesehatan lainnya, guna menunjang data yang telah didapatkan.
2. Observasi
Yang dilakukan pada saat observasi, diantaranya tanda-tanda vital, keadaan umum,
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga diperoleh data yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan dan keperawatan pada klien.
3. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
4. Studi Dokumenter
Data yang didapatkan olch penulis diantaranya berasal dari dokumen klien dan
keluarganya di ruangan, baik tentang masalah kesehatan, maupun tentang masalah
keperawatannya.
5. Studi Pustaka
Menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah baik tentang
penyakit maupun keperawatannya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Diabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata,
ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir dalam pemeriksaan
dengan microscope elektron.

B. Etiologi
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes Mellitus Tergantung
Insulin (DMTI) disebabkan oleh distruksi sel pulau langerhans akibat proses
autoimun sedangkan Non Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes
Mellitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI)disebabkan kegagalan relatif sel dan
resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer untuk memperlambat produksi
glukosa dalam hati. Sel tidak mengembang, resistensi insulin ini sepenuhnya artinya
terjadi defisiensi relatif insulin, ketidak mampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi
insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan
perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel mengalami desensitifitas terhadap
glukosa.

C. Fatofisiologi
Diabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien dengan diabetes tipe II
dapat diperlihatkan rentang gejala dan ringan, gejala tidak spesifik sampai koma.
Semua ini ditandai pucat piloereksi takikardi kususfilus semutan sekitar
mulut diplopia sakit kepala koma. semua ini dapat mengakibatkan
hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan kefoasidosis diabetik
tetapi beresiko terhadap hipoglikemi, hiperasmolar non kefosis terjadi tanda-tanda
klasik :
a. Poli uria
b. Poli dipsia
c. Poli fagia

D. Manifestasi Klinis
Diagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan adanya gejala khas
berupa poli fagia, poli uria, polidipsia, lemas dan berat badan menurun gejala lain yang
mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur danimpotensi pada
pria serta pruritas vulva pada wanita.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan resiko tinggi untuk
diabetes mellitus , yaitu klp dengan usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan
darah tinggi, riwayat keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan berat badan
bayi > 4000 gr riwayat diabetes mellitus pada kehamilan disepidemia

F. Komplikasi
1. Akut
a. Koma hipoglikemi
b. Keto asidosis
c. Koma hiper esmolar non ketosik
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh
darah tepi, pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopati
c. Neuropati diabetik
d. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan infeksi saluran kemih
e. Kaki diabetik

G. Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus bertujuan untuk
menghilangkan keluhan gejala diabetes mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya
adalah untuk mencegah kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan
tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien
secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri, untuk pasien berumur 60 tahun
keatas sasaran glukosa darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah
makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah perencanaan makan,
latihan jasmani, obat hipoglikemik dan penyuluhan.

H. Proses Keperawatan Dengan Pasien Diabetes Mellitus


1. Pengkajian
a. Biodata
Biodata klien : nama, jenis kelamin, agama, penfifikan, pekerjaan, No. CM, tanggal masuk,
tanggal pengkajian.
Biodata penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, gama dan
hubungannya dengan klien
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pada klien ganggren akibat diabetes mellitus yaitu nyeri pada daerah luka
gangren, sering BAK, selalu lapar dan haus
2. Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan lanjutan dari keluhan utama biasanya tergantung dari ganas/tidaknya. Rasa
sakit akan bertambah bila klien banyak aktifitas, bila klien istirahat maka rasa nyeri
akan berkurang
3. Riwayat kesehatan dahulu
Merupakan faktor pencetus menuju predisposisi dari penyakit klien yang sekarang
sedang diderita oleh klien
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga biasanya ada yang menderita penyakit yang sama.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Dari keadaan inikita dapat mgetahui keadaan klien secara umum, apabila klien sakit
ringan, sedang, berat.
2. Tanda-tanda vital
Dapat ditemukan peningkatan sistem denyut nadi dan disritmia
3. Sistem kardiovaskuler
Didapatkan dari palpasi dan disritmia
4. Sistem respirasi
Pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan
5. Sistem penglihatan
Biasanya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik
6. Sistem integumen
Pada pasien diabetes mellitus biasanya terdapat luka-luka basah, rambut halus,
polidipsia
7. Sistem neurosensor
Kadang didapatkan insomnia, konjngtiva merah
8. Sistem muskuloskeletal
Biasanya karena luka sudah menyebar maka dilakukan amputasi

d. Kebutuhan aktifitas sehari-hari


Klien biasanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehri-hari karena
adanya kelemahan
e. Data Psikologis
Klien biasanya merasa cemas karena takut akan bertambah besar dan takut tidak akan
disembuhkan
f. Data sosial
Adanya perubahan peran fungsi klien dan keluarga maupun lingkungan

2. Diagnosa keperawatan
o Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuri dehidrasi
o Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan insulin dan aktifitas
o Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan diri

3. Perencanaan dan evaluasi


Sasaran utama termasuk pencapaian keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol
optimal glukosa darah, pemulihan kembali berat badan yang turun, kemampuan untuk
melakukan keterampilan diabetes dasar (bertahan untuk hidup) dan aktifitas perawatan
diri, penurunan ansietas dan tidak terdapatnya komplikasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mempercepat proses penyembuhan
pada klien yang dilaksanakan melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5
tahap yaitu Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
yang meliputi berbagai aspek yaitu biopsiko sosial dan spiritual serta hasilnya dapat
didokumentasikan dalam bentuk karya tulis.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan yang telah ditegakkan, yang
disamping itu pula harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang
ada.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari kerjasama yang baik ataupun
peran serta yang baik dari perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.

B. Saran
1. Klien hendaknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran demi perbaikan
keadaannya dan menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan ulang
yang lebih buruk.
2. Keluarga dapat memberikan saran ataupun peringatan pada klien bila melanggar
apa-apa yang sudah dianjurkan.
3. Ruangan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara lebih baik lagi untuk
hasil yang optimal, le'oih melengkapi sarana..yang ada kasusnya yang terkait dengan
gangren akibat diabetes mellitus. Serta kerjasama antar tim perawat dan tim kesehatan,
klien dapat. dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (diharapkan).

Anda mungkin juga menyukai