Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indana Zulfa

NIM : 2011730042
Tugas Referat

1. Bagaimana Penggunaan Minoksidil dan Finasterid pada Alopecia dengan


mempertimbangkan efek samping lainnya
Minoksidil
Minoksidil topical (Rogaine) efektif memulihkan miniaturisasi profresif ujung rambut kepala
akibat alopecia androgenic. Kebotakan di daerah puncak kepala lebih responsive terhadap terapi
daripada kebotakan di daerah frontal. Mekanisme kerja minoksidil pada folikel rambut tidak
diketahui. Penelitian pada pemberian obat jangka panjang menunjukkan bahwa efek minoksidil
tidaklah permanen, dan penghentian terapi akan menyebabkan kerontokan rambut dalam waktu 4-6
bulan. Absorpsi perkutan minoksidil pada kulit kepala normal hanya sedikit, tapi kemungkinan efek
sistemiknya terhadap tekanan darah harus dipantau pada penderita penyakit jantung.
Minoksidil adalah suatu vasodilator per oral yang sangat efektif. Efek vasodilator dihasilkan oleh
pembukaan kanal kalium pada membrane otot polos oleh minoksidil sulfat, suatu metabolit yang
aktif. Peningkatan permeabilitas kalium akan menstabilkan membrane pada resting potential dan
mengurangi kemungkinan terjadinya kontraksi otot. Seperti hidralazin melebarkan arteriol tetapi vena
tidak. kerana potensi efek antihipertensinya yang lebih besar, minoksidil dapat menggantikan
hidralazin bila dosis maksimal hidralazin tidak efektif atau pada pasien-pasien dengan gagal ginjal
dan hipertensi berat, yang tidak merespons hidralazin dengan baik.
Toksisitas dari minoksidil antara lain: takikardia, palpitasi, angina, dan edema bisa ditemukan bila
dosis penyekat beta dan diuretic tidak cukup. Sakit kepala, berkeringat, dan hirsutisme yang terutama
mengganggu wanita, cukup sering ditemukan. Toksisitas hirsutisme inilah yang menunjukkan
bagaimana suatu toksisitas bagi seseorang bisa menjadi terapi bagi orang lain.

Finasterid
Finasterid (propecia) merupakan penghambat 5-reduktase yang menyekat konversi testosterone
menjadi dihidrotestosteron, androgen yang bertanggung jawab menimbulkan alopesia androgenic
pada laki-laki yang memiliki predisposisi genetic. Finasterid oral, 1mg/hari meningkatkan
pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan rambut lebih lanjut pada sejumlah laki-laki penderita
alopesia androgenic. Terapi setidaknya dilakukan selama 3-6 bulan untuk melihat adanya peningkatan
pertumbuhan rambut atau mencegah kerontokan rambut lebih lanjut. Terapi finasterid
bersinambungan diperlukan untuk mempertahankan manfaat ini. Efek simpang yang dilaporkan (dan
dapat diperkirakan) terjadi meliputi penurunan libido, gangguan ejakulasi, dan disfungsi ereksi, yang
membaik pada kebanyakan laki-laki yang tetap mendapat terapi dan pada semua laki-laki yang
menghentikan finasterid.
Tidak ada data untuk mendukung penggunaan finasterid pada perempuan penderita alopesia
androgenic. Ibu hamil tidak boleh terpajan pada finasterid baik melalui penggunaan atau menangani
tablet yang hancur karena ada risiko hipospadia pada janin laki-laki.

2. Tranpslantasi apa yang dapat digunakan untuk terapi alopecia? Scalp atau rambut?
Salah satu terapi efektif yang dapat dilakukan untuk alopecia adalah transplantasi rambut.
Penanaman terminal rambut pada kulit kepala yang botak dilakukan oleh ahli transplantasi rambut
dan hasilnya dapat memperbaiki kulit kepala yang botak. Transplantasi ini adalah yang paling efektif
untuk terapi kebotakan bagian frontal.

Anda mungkin juga menyukai