I. PENDAHULUAN
1. 1.Latar belakang:
A. Prol organisasi
Puskesmas Panekan adalah salah satu Puskesmas rawat inap dan Poned yang
ada di Kabupaten Magetan.Puskesmas Panekan didirikan oleh Pemerintah
Kabupaten Magetan pada tahun 1978, dan saat itu bernama Balai Pengobatan.
Berlokasi di Kelurahan Panekan, Kecamatan Panekan. Puskesmas Panekan
merupakan puskesmas di wilayah perbatasan antara Kabupaten Magetan,
Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Terletak di sisi utara
Gunung Lawu, Puskesmas Panekan memiliki wilayah pegunungan dan sebagian
dataran rendah dengan luas wilayah 64,24 km2, terdiri dari 17 desa.
Sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas
Panekan antara lain :
1. Potensi sumber daya manusia ada 88 orang, terdiri dari PNS, PTT,
tenaga magang, tersebar di Puskesmas Induk, Pustu, Polindes,
Poskesdes / Ponkesdes;
- Ponkesdes Wates
- Ponkesdes Tapak
- Ponkesdes Sukowidi
- Ponkesdes Bedagung
- Ponkesdes Jabung
- Ponkesdes Turi
- Ponkesdes Sidowayah
e. Sarana transportasi
- Pusling : 2 unit
- Sepeda motor : 6 unit
f. Sarana Komunikasi ( telepon ) : 1 unit
g. Lain lain :
- Komputer : 7 unit
- Laptop : 1 unit
- Kamera digital : 2 unit
- Slide proyektor : 3 unit
c. Program inovatif
1. Pelayanan Antar Jemput Ibu Bersalin Gratis
2. Pemulasaran jenazah pasien HIV / AIDS
a. Keikhlasan;
Keiklasan adalah : perbuatan hati yaitu suatu tindakan atau perbuatan
yang sifatnya memberi / kepedulian untuk membantu / menolong
sesama untuk kebaikan manusia / masyarakat dengan kekuatan pikiran
yang bekerja tanpa pamrih;
b. Kepedulian;
Kepedulian adalah emosi yang muncul akibat penderitaan orang lain
lebih kuat dari empati, perasaan yang memunculkan usaha mengurangi
penderitaan orang lain;
c. Keakraban;
Keakraban adalah bentuk hubungan pertemuan yang sangat dekat yang
seolah olah keluarga sendiri;
d. Kejujuran;
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS PANEKAN
e. Profesional
Keprofesionalan adalah melakukan sesuatu sesuai dengan tata aturan
f. Kesabaran
Kesabaran adalah kekuatan hati untuk menerima sesuatu dengan
lapang hati.
g. Keramahan
Keramahan adalah sikap terbuka dalam menerima orang lain dan
berusaha memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin
diperlakukan.
F. Struktur organisasi
Kepala UPTD
Puskesmas
Koordinator Tim
Manajemen Mutu
2.1. PENGERTIAN
Kebijakan mutu ini merupakan suatu komitmen dari jajaran pengelola dan
seluruh karyawan Puskesmas Panekan untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, serta komitmen untuk memperbaiki pelayanan yang ada di
Puskesmas Panekan.
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu yang baik untuk penyelenggaraan UKM maupun
pelayanan klinis.
k. Esiensi : suatu kegiatan yang tepat sasaran yang dilakukan tanpa prosedur
yang berbelit
2. 2. SISTEM MANAJEMEN
A. Persyaratan Umum
Sistem Manajemen Mutu mencakup dokumentasi, penerapan, pemeliharaan
dan perbaikan yang berkesinambungan atas seluruh proses yang terkait
dengan sistem atas semua aktifitas Puskesmas Panekan
B. Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
Persyaratan untuk dokumentasi, termasuk yang dipersyaratkan oleh
Standart Mutu dan juga disyaratkan oleh Puskesmas, didokumentasikan
kedalam Panduan Mutu dan Prosedur Tetap, yang secara efektif diterapkan
oleh semua bagian yang terkait.
Hierarki dokumen adalah :
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2: pedoman/manual,
Dokumen level 3: standar prosedur operasional (SOP)
C. Panduan Mutu
Tim Manajemen Mutu menyusun dan memelihara Panduan Mutu, yang
akan ditinjau ulang secara periodik saat tinjauan manajemen dan disetujui
oleh Kepala Puskesmas.
Panduan Mutu tersebut berisi :
a. Ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu, termasuk detail dan
pengecualian penerapan.
b. Referensi proses yang dibuat untuk menunjang Sistem Manajemen
Mutu, Penjelasan interaksi antara proses dari Sistem Manajemen
Mutu.
Pengendalian Dokumen
Puskesmas Panekan telah menetapkan dan memelihara prosedur
pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen-dokumen sistem
manajemen mutu dalam kondisi terkendali.
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS PANEKAN
1 Pembina
Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan manajemen mutu.
Dalam hal ini Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas:
3 Sekretaris
a. Menyiapkan administrasi berkaitan dengan kegiatan manajemen mutu.
b. Membuat laporan, notulen, dan arsip kegiatan manajemen mutu.
c. Membuat SOP Pertemuan Tinjauan Manajemen Mutu.
Komunikasi Pelanggan
Puskesmas harus melakukan aktifitas komunikasi kepada pelanggan
mengenai:
Informasi Pembelian
Informasi produk yang diperlukan oleh tiap-tiap unit dituangkan dalam
Bon Permintaan Barang ke bagian Bendahara Barang Puskesmas.
Penyediaan Pelayanan
Pengendalian Penyediaan Pelayanan
Puskesmas merencanakan dan memberikan pelayanan dalam kondisi
terkendali. Kondisi terkendali termasuk hal-hal sbb :
Jika hilang, rusak atau tidak bisa digunakan harus dilaporkan kepada
pelanggan dan laporan harus disimpan.
Perlindungan pasien
Untuk menjaga agar kondisi pasien tetap terjaga selama pelayanan di
Puskesmas., maka para medis dalam melakukan penanganan,
pemantauan kondisi pasien, pemberian obat, penggunaan alat
kesehatan, alat medis dsb mengikuti ketentuan dari dokter yang
bersangkutan. Pasien dipastikan mendapatkan sarana pelayanan yang
sesuai dengan kondisinya. Setiap terjadi perubahan kondisi pasien
selama penanganan di Puskesmas di catat pada rekam medik atau
kartu Status, dan jika diperlukan segera di tangani para medis yang
relevan. Selain itu dipastikan juga penanganan yang benar terhadap
sampah medis dan non medis yang dihasilkan selama melayani pasien
untuk mencegah timbulnya kontaminasi/bahaya yang tidak diinginkan
terhadap pasien.
III.1. Umum
Seluruh bagian yang terkait dengan pelayanan pasien merencanakan dan
menerapkan aktifitas monitoring, pengukuran, analisa dan peningkatan proses
yang dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian pelayanan. Hal ini meliputi
penetapan Instruksi Kerja yang diperlukan dan dipergunakan, termasuk
penggunaan teknik statistik.
III.8. Peningkatan
Peningkatan Berkesinambungan
Koordinator upaya bekerjasama dengan Waki Manajemen Mutu
merencanakan dan mengatur proses yang perlu untuk peningkatan
berkesinambungan terhadap Sistem Manajemen Mutu melalui Kebijakan
Mutu, Sasaran Mutu, Hasil-hasil Audit, Analisa Data, Tindakan Perbaikan
dan Pencegahan, serta Tinjauan Manajemen.
Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan diambil untuk mengurangi ketidaksesuaian agar
tidak terulang kembali. Tindakan perbaikan yang diambil harus tidak
berpotensi menimbulkan masalah baru. Tindakan perbaikan juga
meliputi :
a. Meninjau ketidaksesuaian termasuk komplain pelanggan.
b. Menentukan penyebab dari ketidaksesuaian.
c. Mengevaluasi kebutuhan untuk suatu tindakan untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang.
d. Menetapkan dan menerapkan tindakan perbaikan yang dibutuhkan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Meninjau tindakan perbaikan yang dilaksanakan.
Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan ditetapkan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian yang potensial untuk mencegah agar ketidaksesuaian
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS PANEKAN