Anda di halaman 1dari 3

Analisa Kesadaran Diri pada Perawat N

Tri Fajarwati
1606955580
Kelas A FIK UI 2016

Kesadaran diri mengharuskan seorang individu mengakui dan menerima apa yang dia
nilai dan belajar menerima keunikan dan perbedaan yang dimiliki dengan orang lain ( Townsend,
2009 ). Menurut Boyd, (2008) kesadaran diri adalah proses memahami sejauh mana keyakinan,
pikiran, motivasi dan kekurangan yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi orang lain.
Kesadaran diri sangat penting karena dengan mengetahui dan memahami diri sendiri akan
meningkatkan kemampuan untuk membentuk hubungan interpersonal yang memuaskan, serta
trust antara perawat dan klien. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya akan membahas
tentang analisa kesadaran diri.
Kesadaran diri akan membantu perawat dalam menerapkan komunikasi terapeutik
dengan klien. Adanya rasa cemas, tidak nyaman ketika kita bekerja pertama kali merupakan
sesuatu yang wajar. Penilaian objektif dari orang lain mengenai diri kita merupakan cara terbaik
untuk memperoleh kesadaran diri. Untuk meningkatkan kesadaran diri, diperlukan kesediaan
untuk introspeksi dan untuk mengetahui keyakinan pribadi, sikap dan motivasi ( Boyd, 2008 ).
Dengan meningkatkan kesadaran diri akan mempermudah perawat dalam menghadapi klien
dengan masalah cemas, depresi, kebingungan, dan psikosis ( Shives, 2008 ).
Secara umum manusia menampilkan dua karakter tingkah laku yaitu ektrovert dan
introvert. Seseorang yang berkepribadian ektrovert akan mudah beradaptasi dengan lingkungan,
suka mengambil alih situasi dan tidak memiliki kesulitan dalam berinteraksi. Sedangkan orang
dengan kepribadian introvert adalah individu yang tenang yang dapat menyembunyikan ide,
pikiran dan perasaan, serta tidak inisiatif. Kedua sifat-sifat kepribadian dapat efektif dalam
pengaturan klinis tergantung pada kebutuhan masing-masing klien ( Shives, 2008 ).
Kesadaran diri tidak diperoleh begitu saja tetapi melalui pengalaman. Setiap manusia
mempunyai kekurangan dan pernah melakukan kesalahan. Salah satu cara untuk meningkatkan
kesadaran diri adalah jangan terjerumus pada kesalahan yang sama. Kita harus bisa memotivasi
diri sendiri untuk bisa bangkit dan memperbaiki kesalahan yang sudah kita lakukan dengan
memperbaiki kekurangan apa yang kita miliki. Selain itu kita juga dapat menggunakan teori
The Johari Window untuk mengetahui siapa kita sebenarnya ( Luft, 1970 dalam Townsend,
2009 ). Tanda jika kita sudah memiliki kesadaran diri adalah jika kita tahu tentang diri sendiri
dan diketahui oleh orang lain. Tetapi sebagai manusia kita juga mempunyai privasi yang tidak
ingin diketahui orang lain dan itu merupakan hal yang wajar. Yang paling berbahaya adalah jika
kita tidak mengetahui tentang kita sendiri namun hal itu diketahui oleh orang lain, itu berarti kita
belum berhasil dalam analisa kesadaran diri.

Tahu tentang diri Tidak Tahu tentang

Diketahui orang daerah public Daerah buta


lain (A) (B)
Daerah yang tidak
Tidak Diketahui daerah tersembunyi
disadari
orang lain (C)
(D)

Gambar. Teori Jendela Johari

Pada kasus perawat N, ada pasien bernama Tn. K yang menolak untuk dirawat olehnya.
Perawat N menyadari mungkin ada kekurangan dalam dirinya yang bisa dilihat oleh orang lain.
Oleh karena itu perawat N meminta saran kepada kepala ruangannya dan melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan saran kepala ruangan. Pembelajaran yang bisa kita ambil dari kasus
ini adalah perawat N dengan cepat menyadari kekurangan yang ada pada dirinya, serta dengan
berbesar hati menerima saran kepala ruangan dan menerapkannya. Perawat N mempunyai
motivasi untuk belajar, dan bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, sehingga
berhasil mencapai tujuan pada asuhan keperawatan pada Tn. K.

Analisa kesadaran diri sebagai seorang perawat merupakan modal utama untuk
melakukan asuhan keperawatan pada pasien. Jika kita sebagai perawat tidak mampu melakukan
analisa kesadaran diri, bagaimana kita mampu mengenal siapa pasien kita. Apalagi mendapatkan
data yang akurat untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan. Analisa kesadaran diri bisa
diperoleh dengan mengetahui kekurangan kita , introspeksi, motivasi, meminta saran kepada
orang lain dan menerima saran tersebut dengan besar hati, serta berusaha belajar untuk
memperkecil kekurangan. Dengan analisa kesadaran diri, kita akan lebih siap dan mampu untuk
menganalisa setiap respon pasien, merumuskan tujuan, apa yang harus dilakukan sehingga
mampu mencapai tujuan yang diharapkan dalam sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Daftar Pustaka

Boyd, M. A. (2008). Psychiatric Nursing: Contemporary Practice (Fourth ed.).


Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Shives, L. R. (2008). Basic Concepts of Psychiatric-Mental Health Nursing (Seventh
ed.). Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.
Townsend, M. C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in
Evidence-Based Practice (Sixth ed.). Philadelpia: F.A Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai