PONTIANAK BARAT
PROPOSAL
Oleh
NOFI REZKIANI
NIM F1081141025
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MENGGUNAKAN
PONTIANAK BARAT
NOFI REZKIANI
NIM F1081141025
PROPOSAL
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
KATA PENGANTAR
Pontianak Barat. Proposal ini disusun sebagai tugas akhir mata kuliah Penelitian
Pendidikan.
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih banyak
yang terhormat:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penelitian.......................................................................
D. Manfaat Penelitian....................................................................
1. Manfaat Teoritis....................................................................
2. Manfaar Praktis....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi murid serta memperbaiki kualitas dalam mengajar. Hal ini menuntut
bahwa Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar
belajar ditunjukan dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar yang bermakna dan
dengan baik.
Hal ini akan dicapai apabila semua terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun
mosional. Suatu tujuan pembelajaran menyatakan suatu hasil yang diharapkan
dari pembelajaran itu bukan sekedar suatu proses dari pembelajaran itu sendiri.
sehingga murid tidak diberikan kesempatan untuk aktif. Berkenaan dengan hal
dalam berinteraksi dengan berbagai sumber harus didukung oleh kecakapan dan
dimana pada usia Sekolah Dasar merupakan periode operasional konkrit dalam
Di dalam periode operasional konkrit usia tujuh sampai sebelas tahun, muncul
kemampuan anak untuk berfikir logis. Mereka berfikir secara sistematis untuk
adalah permasalahan yang konkret. Hal ini memberikan petunjuk pada guru
alam semesta saja. Melainkan melalui pendidikan IPA murid juga diharapkan
melestarikan lingkungan alam. Oleh karena itu IPA merupakan salah satu mata
pelajaran yang penting bagi murid karena perannya sangat berguna dalam
pemilihan metode yang tepat. Salah satu metode yang sesuai dan dapat menunjang
untuk menemukan konsep sendiri melalui observasi dengan daya nalar, daya fikir
2016/2017 kelas III, dalam pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat
benda padat, cair dan gas, murid mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran yang dijelaskan oleh guru. Guru memberikan materi IPA dengan
disampaikan oleh guru. Sehingga murid lebih banyak berbicara yang tidak ada
hasil belajar dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pada akhirnya hasil
belajar murid kelas III SD Negeri 56 Pontianak Barat pada pembelajaran IPA
khususnya materi sifat-sifat benda padat, cair dan gas belum maksimal. Dari
jumlah siswa sebanyak 28 orang hanya 5 orang yang benar-benar tuntas hasil
belajarnya.
pengalaman secara langsung terhadap peristiwa dan gejala alam (Sains) yang ada
menarik minat disamping memancing rasa ingin tahu murid sehingga proses
materi sifat-sifat benda padat, cair dan gas di kelas III SD Negeri 56 Pontianak
Barat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka yang
Barat?
2. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar murid dengan diterapkan metode
eksperimen?
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan
penelitian ini secara umum adalah untuk mencari kejelasan tentang aktivitas
penelitian di atas, maka manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini antara
lain:
1. Manfaat teoritis
a. Dapat dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat bagi pengguna
sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat bermanfaat sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang
proses pembelajaran.
3) Menemukan metode yang tepat dalam meningkatkan aktivitas belajar
belajar murid.
2) Mengembangkan pengetahuan guru agar lebih terampil dan kreatif
di kelas.
d. Bagi Sekolah
1) Melahirkan murid yang aktif dan kreatif dalam menghadapi
permasalahan lingkungan.
2) Dapat meningkatkan mutu pendidikan.
E. Definisi Operasional
1. Peningkatan
Peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan
3. Metode Eksperimen
Nursyamsiar (2010: 51) menyatakan metode eksperimen adalahn prosedur
Dalam penelitian ini yang dimaksud metode eksperimen adalah suatu cara
Alam adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan
teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri
KAJIAN TEORI
A. Aktivitas Belajar
1. Pengertian Aktivitas belajar
Aktivitas belajar menurut Oemar Hamalin (2009: 72) adalah suatu proses
kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan murid) dalam rangka
situasi belajar aktif. Menurut Sardiman A.M (2011: 96-97) bahwa aktivitas belajar
adalah kegiatan yang bersifat fisik dan mental atau psikis, dimana kegiatan yang
murid harus aktif berbuat, dengan kata lain dalam belajar sangat dibutuhkan
mungkin berjalan dengan baik. Dalam hal ini sesuai pendekatan Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA) yang dikemukakan olehh Raka Joni dalam (Soli Abimanyu,
merupakan prasarat yang mutlak dengan kata tidak ada proses pembelajaran yang
aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara aktif yang
dan sikap.
2. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar
metode eksperimen terdapat beberapa aktivitas beajar yang dilakukan siswa yaitu
diantaranya:
melakukan percobaan
d. Mengamati percobaan, kriteia ideal: mengamati percobaan dari awal
pendapat
g. Membuat kesimpulan percobaan dengan benar
B. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Sagala (2006) dalam Soli Abimanyu, dkk (2010: 7-17) menyatakan
Pengetahuan Alam. Eksperimen atau percobaan yang dilakukan tidak selalu harus
adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
2. Tujuan Metode Eksperimen
mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai
percobaan sendiri. Juga murid dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah
eksperimen agar:
Eksperimen
Soli Abimanyu (2010: 7-19) menjabarkan langkah-langkah pembelajaran
a. Kegiatan Persiapan
1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan
metode eksperimen.
2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui
eksperimen.
3) Menyiapkan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam
eksperimen.
4) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk
Lembar Kerja Siswa (LKS).
2) Kegiatan Inti
a) Murid diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan
dipakai dalam eksperimen.
b) Murid melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS
yang telah disiapkan guru.
c) Guru memonitor dan membantu murid yang mengalami
kesulitan.
d) Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru meminta murid untuk merangkum hasil eksperimen.
b) Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen.
c) Tindak lanjut, yaitu meminta murid yang belum menguasai
materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya, dan
bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman.
eksperimen yaitu:
1) Guru harus menjelaskan secara gamblang hasil yang ingin dicapai
dengan eksperimen.
2) Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan
eksperimen yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara
penggunaannya, variabel yang perlu dikontrol, dan hal yang perlu
dicatat selama eksperimen.
3) Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika murid
mengalami kesulitan.
4) Meminta setiap murid melaporkan proses dan hasil eksperimennya,
membanding-bandingkannya dan mendiskusikannya, untuk
mengetahui kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi.
dan efektif, maka guru juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
etimologis sains disebut Scientia (bahasa Latin), yang artinya pengetahuan, yang
sains memiliki dua pengertian yaitu: 1). Sains adalah ilmu yang teratur (sistimatik
yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya. 2). Sains, ilmu yang berdasarkan
menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang
sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulkan yang betul (truth). Jadi IPA
mengandung tiga hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur
Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
qahana bagi murid untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Oleh karena itu pembelajaran IPA di
2. Pengertian IPA
Menurut Carin dan Sund (dalam Muslichand Asyari, 2006: 7)
disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan
yang dilakukan oleh manusia/ Sedangkan Nash (dalam Samatowa, 2006: 2)
menyatakan IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
Secara umum petikan diatas memberikan pengertian bahwa IPA
melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, dan melalui prosedur yang benar
Pendidikan (2006: 484) SD/MI, agar murid memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran akan
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi
dan masyarakat.
d. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran akan
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi
dan masyarakat.
e. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
f. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
g. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan.
h. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjtkan pendidikan ke SMP/MTS.
bahan kajian IPA untuk SD/MI secara umum meliputi aspek-aspek berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
materi yang dibahas, yaitu sifat-sifat benda padat, cair, dan gas tentunya tidak
ilmiah, murid belajar lebih aktif, serta murid dapat berfikir rasional dan ilmiah,
2015: 67).
B. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Menurut Burns (1999) (dalam Kunandar, 2013: 44) Penelitian
yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para
peneliti, praktisi, dan orang awam. Menurut Kunandar (2013: 44-45) menyatakan
tindakan (ction research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. PTK adalah penelitian tindakan
terjadi didalam kelas, yang kemudian dilakukan tindakan oleh guru untuk
produk.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini seluruh murid kelas III A yang berjumlah 28 orang.
baru 2016/2017.
c. Aktivitas
Kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan
kegiatan penelitian ini. Adapun tahap penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi masalah yang dilakukan berdasarkan observasi penelitian
sesuai rencana.
5. Merefleksi tindakan (pelaksanaan pembelajaran) yang dilakukan, adanya
Identifikasi
Masalah
Perencanaan
Pengamatan
Permasalahan Baru
Hasil Refleksi
Perbaikan Perencanaan
Pengamatan
1. Tindakan Siklus I
a. Identifikasi Masalah
Indentifikasi masalah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan
eksperimen.
b. Rencana Tindakan
Setelah menagadakan identifikasi masalah, selanjutnya memperbaiki
atau belum, sehingga dapat dijadikan dasar dan acuan untuk rencana
pembelajaran berikutnya.
G. Teknik dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpul Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
yang terlibat secara aktif dalm proses pelaksanaan tindakan. Teknik observasi
partisipatif yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan
digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Hal ini disebabkan dalam PTK pada
umumnya salah satu yang diukur adalah hasil belajar murid dan hasil murid slah
dimaksud dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan penilaian terhadap subjek yang diteliti. Teknik pengukuran ini dilakukan
disesuaikan dengan tujuan dan fokus masalah dari penelitian tindakan kelas
tersebut. Studi dokumenter yang digunakan penelitian dalam penelitian ini berupa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan gambar (photo) saat pelaksanaan
tindakan berlangsung.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar observasi penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen
Lembar obeservasi ini untuk mengukur keberhasilan guru dalam
materi pembelajaran IPA yaitu sifat-sifat benda padat, cair dan gas.
d. Dokumentasi aktivitas dan hasil belajar
H. Teknik Analisi Data
Setelah data diperoleh dengan menggunakan tes maupun lembar
pada saat melakukan tindakan penelitian. Dimana lembar observasi untuk murid
tersebut sesuai dengan jenis data yang diamati berdasarkan dari sub masalah.
sebagai berikut:
jumlah aspek yang tampak
Presentase= 100
jumlah seluruh aspek yang diamati
Kriteria rentangan presentase sebagai berikut:
a. 75,01% 100% = Sangat Baik
b. 50,01% 75 % = Baik
c. 25,01% 50% = Cukup Baik
d. 0,00% 25% = Kurang Baik
3. Untuk sub masalah ketiga yaitu hasil belajar murid yang diperoleh
Keterangan :
X = Rata-rata hitung yang dicari
f = Jumlah frekuensi
fx = Jumlah frekuensi dikalikan dengan nilai murid
I. Indikator Kinerja
Tabel 3.1
Penerapan Pembelajaran IPA dengan Metode Eksperimen
N
o Aspek yang diamati Keterang
Penilaian
an
A. Persiapan
1. Merumuskan tujuan 1 2 3 4
pembelajaran IPA yang
ingin dicapai dengan
metode eksperimen
Menyiapkan materi
pembelajaran IPA yang
2. 1 2 3 4
diajarkan melalui
eksperimen
Mempersiapkan alat dan
3. bahan yang diperlukan 1 2 3 4
dalam kegiatan eksperimen
Menyiapkan panduan
4. prosedur pelaksanaan 1 2 3 4
eksperimen dan LKS
Rata-Rata ...........
B. Tahap Pelaksanaan Keterang
Penilaian
Pembukaan an
Memotivasi murid dengan
mengemukakan cerita
1. 1 2 3 4
yang ada kaitannya dengan
kegiatan eksperimen
Menginformasikan tujuan
2. pembelajaran dan prosedur 1 2 3 4
eksperimen
Rata-Rata ...........
Keterang
Inti Penilaian an
Meminta murid
1. menyiapkan alat dan bahan 1 2 3 4
eksperimen
Membagikan LKS kepada
2. murid yang akan digunakan 1 2 3 4
dalam eksperimen
membimbing murid dalam
3. 1 2 3 4
eksperimen
Memastikan murid
4. 1 2 3 4
melakukan pengamatan
Menagarahkan murid
5. 1 2 3 4
membuat kesimpulan
Menugaskan murid
mempresentasikan
6. 1 2 3 4
kesimpulan hasil
eksperimennya
Rata-Rata .............
Keterang
C. Penutup Penilaian an
1. Memberikan evaluasi 1 2 3 4
2. Merefleksi kegiatan 1 2 3 4
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
3. Memberikan tindak lanjut 1 2 3 4
Rata-Rata .............
Skor Total A+B+C .............
Tabel 3.2
Jumla Present
N Kode Nama Aspek yang Diamati h ase %
o Murid
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1
0.
Jumlah Keseluruan
Rata-Rata
Keterangan : Murid yang tidak tampak melakukan aspek yang diamati diberi
nilai 0 (nol)
3 (sungguh-sungguh)
4. Mengamati percobaan : nilai 1 (main-main), 2 (tidak mengikuti petunjuk),
3 (sungguh-sungguh)
5. Menulis data hasil percobaan : nilai 1 (salah), 2 (benar tetapi tidak
bekerjasama), 3 (sungguh-sungguh)
7. Membuat kesimpulan percobaan : nilai 1 (salah), 2 (hampir benar), 3
(benar)
8. Bertanya : nilai 1
9. Menjawab pertanyaan dari guru atau temannya secara lisan : nilai 1
(salah), 2 (benar)
Tabel 3.3
Hasil Belajar Murid