Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan puskesmas?
2. Sebutkan tujuan, fungsi dan Peran puskesmas?
3. Sebutkan visi dan misi puskesamas?
4. Jelaskan kegiatan pokok puskesmas?
5. Jelaskan wilayah kerja puskesmas?
6. Jelaskan kedudukan Puskesmas?
7. Sebutkan satuan penunjang puskesmas?
8. Jelaskan struktru organisasi puskesmas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi puskesmas
2. Untuk mengetahui tujuan, fungsi dan Peran puskesmas
3. Untuk mengetahui visi dan misi puskesamas
4. Untuk mengetahui kegiatan pokok puskesmas
5. Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas
6. Untuk mengetahui kedudukan Puskesmas
7. Untuk mengetahui satuan penunjang puskesmas
8. Untuk mengetahui struktru organisasi puskesmas
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Tujuan Puskesmas
Fungsi Puskesmas
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan
Peran Puskesmas
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas kecualai bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelyanan kedokteran.
1. Visi Puskesmas
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya mempunyai kemampuan di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada
faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan
manajemen dari tiap-tiap puskesmas.
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak
balita dan anak prasekolah
d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3
kali dan campak 1 kali pada bayi
g. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-
macam penyakit ringan
a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA
d. Memasang IUD, cara cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain
denngan memberi sarananya.
d. Melaksanakan program-program :
d. Penyehatan limbah
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vektor
6. Upaya pengobatan
o Membuat diagnosa
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
o Rujukan diagnostic
o Rujukan pengobatan/rehabilitasi
o Rujukan lain
7. Upaya penyuluhan
i. Rujukan medik
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan)
o Penyuluhan kesehatan
o Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja
agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja
o Anak sekolah
o Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
o Anamnesa
o Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran
air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium
o Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit
a. Di ruangan labolatorium
o Penerimaan pasien
o Pengambilan spesimen
o Penanganan spesimen
o Pelaksanaan spesimen
o Pengambilan spesimen
o Penanganan spesimen
o Pengemasan spesimen
o Pengiriman spesimen
o Pengambilan hasil pemeriksaan
o Persiapan pasien
o Pengambilan spesimen
o Memberikan penyuluhan
o Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar
gedung puskesmas
c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang
terlatih
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di wilayah
kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas.
Dengan asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan
pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit. Dengan
demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan menantikan
masyarakat datang ke puskesmas.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan
dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian
wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH, mendengar saran teknis di
Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan puskesmas
di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi sebagai pusat
rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran
penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah
suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang
optimal adalah area dengan jari-jari 3 km.
F. Kedudukan Puskesmas
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.
G. Satuan Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan
mudah mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas
lebih merata dan meluas, perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu, penempatan
bidan di desa-desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada di puskesmas
keliling. Disamping itu penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola
posyandu dan membina desa wisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan
kesehatan.
Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Dalam Repelita V wilayah
kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3 desa, dengan sasaran
penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai 10.000 orang (di
perkotaan Jaawa dan Bali).
Puskesmas Keliling
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan ditempatkan
seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan bertanggung jawab
langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah satu desa
dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang, dengan tugas utamanya adalah
membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu yang membina
pimpinan kelompok persepuluhan, selain memberikan pelayanan aangsung di
posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah. Disamping itu juga menerima
rujukan anggota keluarga persepuluhan untuk diberi pelayanan seperlunya atau
ditunjuk lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lebih mampu dan
terjangkau secara tradisional.
a. Unsur pimpinan
Kepala puskesmas
1) Data informasi
3) Keuangan
4) Kepegawaian
2) Puskesmas keliling
3) Bidan desa/komunitas
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin University Press