(ku buat dimalam hari, saat hati sedang sakit-sakitnya mengharap) tanggal 12 Februari 2017. Jam 19:07 WIB.
Setiap saat terlewati dengan kehampaan dan ketidakpastian serta ketidakjelasan.
Mengapa engkau setega itu? .... Lalu awal lagi kembali ke minggu yang lalu, semua sekarang menjadi bumerang untuk perasaan ini. Mengapa aku menangisimu sedalam ini, hingga mengganggu ibadahku. KENAPA!!! Tiada pernah aku merasakan sakit yang teramat terhadap wanita yang ku cinta, dan engkau hadir sekaligus membuat ku pilu. Aku tulus mencintaimu, sungguh aku mampu membuktikannya. Ku mohon... Sekarang satu harapan menjadi seribu harapan terhadapmu. Berjumpa denganmu seakan semua bisa membuatku menjadi lebih ikhlas. Sedikit saja waktumu aku pinjam demi hatiku. Tolonglah...