Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT

NAMA : RAHMANI
NIM : 12.071.014.031
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
TGL. PERCOBAAN : 19 MEI 2013
ASISTEN : MUTIA RESKI AMALIA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN

I.1Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah


merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya
atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas-
aktivitas itu kita memerlukan energi. Energi yang di perlukan ini kita peroleh dari
bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu
mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan
lemak atau lipid (Poedjiadi, 1994).
Di samping Karbohidrat yang merupakan bahan makanan bagi kita,
adapula karbohidrat yang tidak dapat kita makan atau tidak berfungsi sebagai
makanan misalnya kayu, serat kapas dan tumbuhan lain. Pada tumbuhan tersebut
karbohidrat terdapat sebagai selulosa, yaitu senyawa yang membentuk dinding
sel tumbuhan. Serat kapas dapat di katakan seluruhnya terdiri atas selulosa.
Batang tebu terdiri juga atas selulosa, sedangkan cairan yang terasa manis yang
terkandung pada batang tebu itu ialah gula atau sukrosa (Poedjiadi, 1994).
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami
perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa
yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang
disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai
sumber energi (Poedjiadi, 1994).

Karbohidrat adalah senyawa-senyawa aldehida atau keton dengan banyak

gugus hidroksil. Senyawa-senyawa ini menyusun sebagian besar bahan organik

di dunia karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Pertama,


karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara

metabolisme. Pati pada tumbuhan-tumbuhan dan glikogen pada binatang adalah

polisakarida yang dapat dengan cepat dimobilisasi untuk menghasilkan glukosa,

bahan bakar utama untuk pembentukan energi. ATP, alat tukar enegi bebas yang

universal, adalah derivat gula terfosforilasi, sebagai mana banyak koenzim.

Kedua, gula ribosa dan deoksiribosa membentuk sebagian kerangka struktur

RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan

dan ekspresi informasi genetik. Ketiga, polisakarida adalah elemen struktur

dinding sel bakteri dan tumbuh-tumbuhan, dan rangka luar artropoda. Ternyata,

selulosa konstituen utama dinding sel tumbuh-tumbuhan, adalah salah satu

senyawa organik yang paling berlimpah ruah pada biosfir. Keempat, karbohidrat

berkaitan dengan banyak protein dan lipid. Misalnya, unit-unit gula glikoforin,

suatu protein integral membran, member sel-sel darah merah atau lapisan anion

(Striyer,2000).

I.1 Tujuan

I.2.2 Tujuan umum

1. Mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan.

2. Mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi karbohidrat

3. Mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat.

4. Mengetahui kadar gula reduksi dalam suatu bahan.


I.2.2 Tujuan khusus

1.Uji molisch

membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.

2.Uji iodium

membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen, dekstrin).

3.Uji benedict

membuktikan adanya gula reduksi.

4. Uji barfoed

membedakan antara monosakarida dan disakarida.

5. Uji seliwanoff

membuktikan adanya kentosa (fruktosa).

6.Uji Osazon

membedakan macam-macam karbohidrat dari gambar kristalnya.

7.Uji asam musat

membedakan antar glukosa galaktosa.

8.Hidrolisis pati

mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum (pati).

9.Hidrolisis sukrosa

Mengidentifikasi hasil sukrosa.


I.3 Prinsip percobaan

I.3.1 Uji pengenalan Karbohidrat

1. Uji Molisch

Karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan di hidrolisis menjadi


monosakarida.Dehidrasi monosakarid jenis pentosa oleh asam sulfat pekat
menjadi furfural dan golongan hekson menghasilkan hidroksi-
metilfurfural.Pereaksi molisch yang terdiri atas -noftol dalam alcohol
akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu.

2 Uji Iodium

Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk


kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik.Amilum atau pati dengan
iodium menghasilkan warna biru,dekstrin menghasilkan merah
anggur,sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi
dengan iodium membentukwarna merah coklat.

3. Uji Benedict

Ion Cu2+ dalam suasana alkalis akan direduksi oleh gula yang
mempunyai aldehid dan keton bebas menjadi Cu+,,yang mengendap
sebagai Cu2O yang berwarna merah bata.

4. Uji Berfoed

Ion Cu2+ (dari pereduksi berfoed) dalam suasana asam akan direduksi
lebuh cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata.
5.Uji Seliwanof

Dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan


dengan penambahan resorsional akan mengalami kondensasi membentuk
senyawa kompleks berwarna merah orange.

6. Uji osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas
akan membentuk hidrazon atau osazon bila di panaskan bersama
fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan
titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida laru dalam air mendidih
dan terbentuk kembali bila di dinginkan. Namun, sukrosa tidak
membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada
monomernnya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak
larut dalam air mendidih.
7. Uji asam musat
Oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan
menghasilkan asam yang dapat larut. Namun, laktosa dan galaktosa
menghasilkan asam musat yang dapat larut.
8. Hidrolisis Pati

Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Hasil hidrolisis dapat di
uji dengan iodium dan menghasilkan warna biru sampai tidak berwarna.
Hasil akhir hidrolisis ditegaskan dengan uji benedict. Hasil hidrolisis pati
dengan perubahan warna biru berarti amilosa,warna ungu amilopektin,
warna violet amilopektin,warna merah eritrodekstrin, warna kuning
coklat akrodekstrin,warna kuning pucat maltosa, warna kuning pucat
mendekati putih glukosa.

9. Hidrolisis Sukrosa
Sukrosa oleh HCL dalam keadaan panas akan terhidrolisis,lalu
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hal ini menyebabkan uji benedict
dan seliwanoff yang sebelum hidrolisis sukrosa menghasilkan
monosakarida.

I.4 Manfaat percobaan

Adapun manfaat dari percobaan kali ini adalah :


1. Dapat mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan.
2. Dapat mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi

karbohidrat.

3. Dapat mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat .

4. Dapat mengetahui kadar gula reduksi dalam suatu bahan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan, senyawa ini memiliki
peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesisi dari
karbondioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji, starch)
atau digunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat
menyintesis karbohidrat dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan
terutama berasal dari tumbuhan. Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakn
karbohidrat dalam makanan diserap kedalam aliran darah sebagai glukosa, dan gula
lain diubah menjadi glukosa dihati. Glukosa adalah bahan bakar metabolik utama
pada mamalia ( kecuali pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin.
Glukosa adalah precursor untuk sintesis semua karbohidrat lain ditubuh, termasuk
glikogen untuk penyimpanan, ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat, galaktosa
dalam laktosa susu, dalam glikolipip dan sebagai kombinasi dengan protein dalam
glikoprotein dan proteoglikan. Penyakit terkait metabolisme karbohidrat antar lain
diabetes mellitus, galaktosemia, penyakit penimbunana glikogen dan intoleransi
laktosa (Murray,dkk,2006).

Lebih dari 50% kalori dalam makanan sehari-hari di Amerika Serikat


diperoleh dari kanji,sukrosa,dan laktosa. Karbohidrat makanan ini diubah menjadi
glukosa, galaktosa, dan froktosa di saluran cerna (Gbr .25.1). Monosakarida diserap
dari usus,masuk ke dalam darah, dan berpindah ke jaringan padat zat tersebut
dimetabolis (Marks, dkk., 2000).

Setalah dibawah kedalam sel, glukosa mengalami fosforialis oleh musekinasi


menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fosfat kemudian dapat masuk ke sejulah jalur
metabolik.Tiga jalur yang biasanya terdapat pada sejenis sel adalah glikolisis, jalur
pentosa fosfat, dan sintesis glikogen metabolisme glikosa (Marks,dkk., 2000).
Nasib utama glukosa 6-fosfat adalah oksidasi melalui jalur glikolisis, yang
merupakan sumber ATP untuk semua jenis sel. Sel yang menghasilkan ATP dari
glikolisis anaerobik . Sel yang memeliki mitokonria mengoksidasi glukosa menjadi
CO2 dan H2O melalui glikolisis dan siklusi asam trikarboksilat. Sebagian H2O untuk
pehyediaan energi karena kapasitas jaringan tersebut menggunakan bahan bakar lain
terbatas. Glukosa menghasilkan zat antara pada glikolisis dan siklus asam lemak
pada pada triasilgliserol (Marks, dkk., 2000).
Semua sel dengan tiada hentinya mendapat glikosa tubuh mempertahankan
kadar glukosa dalam darah yang konstan (sekitar 80-100mg/dl) walaupun pasokan
makanan dan kebutuhan jaringan berubah-ubah pada waktu kita tidur, makan , dan
bekerja. Proses ini disebut homeostasis glokosa. Kadar glukosa darah yang rendah
(hipoglikemia) dicegah dengan pelepasan glukosa dari simpanan glikogen hati yang
besar (glikogenolisis); melalui sentesis dari laktat, gliselor, dan asam amino dihati
(gluko neogenesis) (Marks, dkk., 2000).
Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber
energi yang utama bagi organisme hidup. Dalam makanan karbohidrat terdapat dalam
bentuk polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan melalui proses sintesis .Amilum
digunakan oleh manusia dan hewan apa bila ada kebutuhan untuk memproduksi
energi. Bentuk karbohidrat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang juga sumber
energi adalah proses pencernaan makanan dimana karbohidrat mengalami hidrolisis
dalam mulut ,lambung dan usus dengan hasil akhir adalah glikosa, fruktosa,
galaktosa, dan mannose serta monosakarida lainnya, kemudian diabsorpsi melalui
dinding usus dan dibawah kehati melalui darah (Marzuki,dkk., 2009).
Dalam sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia, salah satu
contohnya adalah bila banyak glukosa teroksidasi menghasilkan energi, maka
glikogen akan mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa. Jadi
metatabolisme adalah segalah proses kimia yang terjadi dalam tubuh (Marzuki, dkk.,
2009).
Metabolisme glukosa dapat di bagi dalam dua bagian, yaitu yang tidak
menggunakan oksigen atau anaeirob dan yang menggunakan oksigen atau aerob.
Reaksi anaerob adalah serangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi asam
laktat yang disebut glikolisis, dimana reaksi tersebut (Marzuki,dkk., 2009)

Berbagai senyawa yang temasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang


berbeda-beda ukurannya yaitu (Poedjiadi, 1994):
1. Monosakarida ialah karbohidrat yang seberhana dalam arti molekulnya hanya
terdiri atas beberapa ataom karbon saja dan tidak dapat di uraikan dengan cara
hidrolisis dalam kondisi lunak menjadikarbohidra lain.

2. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena


mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kea rah kanan.
3. Fruktosa adalh maduh lebah selain glukosa juga mengandung
fruktosa.Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang memunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi kekiri dan karenanya disebut juga levulosa.

4. Galaktosa adalah monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam.Umumnya


berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa , yaitu gula yang terdapat
dalam susu.

5. Pentosa adalah Beberapa pentose yang penting diantaranya adalah arah


binosa, xilosa. Ribosa dan 2-deoksiribosa. Keempat pentose ini ialah
aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan bebas dialam.

6. Oligosakarida adalah Senyawa yang termasuk oligosakari mempunyai 2


molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yag lain, membentuk satu
molekul disakarida.

7. Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
atau bit.

8. Laktosa hidrolisis menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu


laktosa adalah suatu disakarida. Maltosa adalah suatu disakarida yang
terbentuk dari 2 molekul glukosa.

9. Stakiosa adalah suatu tetrasakarida. Dengan jalan hidrolisis sempurna,


stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan a1
molekul fruktosa.

10. POlisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono
dan oligosakarida.molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul
monosakarida.

11. Amilum ini terdapat banyak dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan.
12. Glikogen ini seperti amilum, glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada
proses hidrolisis.

Sukrosa, laktosa, dan maltosa adalah disakarida yang umum. Sukrosa(gula


pasir) yang didapatkan dari tebu atau bir terdiri dari glukosa dan fruktosa yang
berikatan melalui ikatan glikosidik antara karbon- karbon monomernya. Laktosa
(pada susu) terdiri dari galktosa yang berikatan dengan glukosa melalui ikatan B-1,4.
Maltosa (dari pati) terdiri dari dua glukosa yang berikatan melalui ikatan a-1,4. Pati
adalah bentuk polimerglukosa pada tumbuh-tumbuhan, dan glikogen mempunyai
peran yang sama pada binatang . glikogen mempunyai percabangan yang dibentuk
oleh ikatan-ikatan a-1,6 lebih banyak dari yang terdapat pada pati, yang membuat
glikogen lebih mudah larut ( Striyer,2000)

Selulosa, polimer struktural utama dinding sel tumbuh-tumbuhan, terdiri dari


unit-unit glukosa yang berikatan melalui ikatan B-1,4. Ikatan ini menimbulkan rantai
lurus panjang yang membentuk serat dengan daya rentang tinggi. Sangat berbeda,
ikatan-ikatan a pada pati dan glikogen menyebabkan pilihan-pilhan terbuka,sesuai
dengan peranannya sebagai simpanan energi yang dapat dimobilisasi. Permukaan sel
dan matriks ekstrasel binatang mengandung polimer-polimer disakarida yang
berulang disebut glikosaminoglikan. Karbohidrat yang bermuatan sangat negative ini
mempunyai banyak gugus karboksilat atau sulfat ( Striyer,2000).

Karbohidrat penting pada penentuan molekul sasaran dan pengenalan antar


sel.reseptor asialoglikoprotein sel hati mengeluarkan dari sirkulasi glikoprotein yang
mengandung residu galaktosa trerminal karena kehilangan asam sialat. Tumbuh-
tumbuhan mengandung banyak pengikat karbohidrat yang larut yang disebut lektin.
Pengikatan mikroorganisme pengolah-nitrogen kepada serabut akar suatu tumbuhan
terjadi oleh lektin yang mengenali gula permukaan sel pada pasangan simbiosisnya.
Pelekatan sel pada vertebrata dipandu oleh pengaruh protein pegikat karbohidrat
yang disebut selektin dan gula sasarannya. Pemulangan limfosit kesitus asalnya dan
pelekatan leukosit pada lapisan pembuluh darah pada inflamasi diperantarai oleh
selektin-selektin yang mengenali unit berbagai oligosakarida. Sejumlah kecil residu
karbohidrat dapat berikatan melalui banyak cara membentuk pola yang sangat
beragam yang dapat dibedakan oleh darah lektin reseptor-reseptor protein
(Stiyer,2000).

Karbohidrat juga penting pada interaksi sperma dengan telur hasil ovulasi. Pada
mamalia, telur hasil ovulasi dikelilingi oleh selaput ekstrasel disebut zona pelusida
(ZP). Oligosakarida okatan-0 yang berikatan dengan ZP3, suatu glikoprotein pada
selaput ini, dikenali oleh reseptor pada permukaan sperma. Oligosakarida esensial
ini mengandung galaktosa ikatan-a pada ujung nonpereduksinya. Pengikatan
memicu pelepasan enzim-enzim sperma protea- dan hialuronidase- yang
melarutkan zona pelusida sehingga sperma dapat masuk.
BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan

III.1. Uji pengenalan karbohidrat


1.Uji Molisch
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji molisch adalah
tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, rak tabung.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji molisch adalah
amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa,
arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, pereaksi molisch, dan
larutan Asam sulfat pekat (H2SO4).
2. Uji iodium
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji iodium adalah
tabung reaksi, pipet tetes, dan rak tabung.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji iodium adalah
amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa,
arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan larutan iodium.
3.Uji benedict
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji benedict
adalah tabung reaksi, gegep, pipet tetes, penganas air atau alat
pemanas, pengatur waktu.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji benedict
adalah amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa,
glukosa, arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan pereaksi
benedict.
4. Uji barfoed
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji barfoed ini
adalah tabung reaksi, gegep, pipet tetes, alat pemanas, pengatur
waktu.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji barfoed
adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa
masing-masing dalam larutan 1%, dan pereaksi barfoed.
5. Uji seliwanoff
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji seliwanoff
adalah tabung reaksi, gegep, pipet tetes,pengatur waktu, dan penganas
air.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji seliwanoff
adalah sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa masing-
masing dalam larutan 1%, dan pereaksi seliwanoff.
6.Uji osazon
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji osazon adalah
tabung reaksi, pipet tetes, alat pemanas, dan mikroskop.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji osazon
adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, glukosa, fenilhidrasin-
hidroklorida, natrium asetat.
7. Uji asam musat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji asam musat
adalah tabung reaksi, pipet tetes, pemanas air, dan mikroskop.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji asam musat
adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, glukosa, dan HNO3 pekat.

III.1. Hidrolisis karbohidrat


1. Hidrolisis pati
Adapun alat yang digunakan dalm prcobaan hidrolisis pati adalah
tabung reaksi, gegep, pipet ukur, alat pemanas.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan hidrolisis pati
adalah sukrosa, galaktosa, glukosa,larutan amilum 1 %, larutan
iodium, pereaksi benedict, larutan HCl 2 N, larutan NaOH 2 %, dan
kertas lakmus.

2. Hidrolisis sukrosa
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan hidrolisis sukrosa
adalah tabung reaksi, pipet tetes, gegep, alat pemanas.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan hidrolisis
sukrosa adalah larutan sukrosa 1%, pereaksi benedict, pereaksi
seliwanoff, pereaksi barfoed, larutan HCl pekat, larutan NaOH 2%,
dan kertas lakmus.

III.2 Prosedur kerja


III.2.1Uji Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molisch
1. Dimasukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi.
2. Di tambahkan 3 tetes pereaksi molisch, campurlah dengan
baik
3. Dimirngkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati-hati 2ml
H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar tidak bercampur.
2. Uji Iodium
1. Dimasukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi atau
porselin tetes.
2. Ditambahkan 3 tetes larutan iodium.
3. Diperhatikan warna biru yang terbentuk.
3. Uji Benedict
1. Dimasukkan dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan
tambahkan 15 tetes pereaksi benedict. Campurlah dengan
baik.
2. Didihkan di atas api kecil selama 2 menit atau masukkan
dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
3. Dinginkan perlahan-lahan.
4. Diperhatikan apakah ada endapan yang terbentuk dan
bagaimana warna endapan tersebut.
4. Uji barfoed
1. Dimasukkan dalam tabung reaksi 5 ml pereaksi barfoed dan
1 ml larutan
2. Dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 3-4 menit.
3. Diperhatikan warna atau endapan yang terbentuk.
5. Uji Seliwanoff
1. Dimasukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi seliwanof
Ke dalam tabung reaksi.
2. Didihkan di atas api kecil selama 30 detik atau dalam
penangas air mendidih selama 1 menit
3. Dihasil positif di tandai terbentuknya larutan berwarna merah
orange.
6. Uji Osazon
1. Dimasukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi
2. Ditambahkan seujung spatel fenilhidrazin-hidroklorida dan
Kristal natrium asetat.
3. Dipanaskan dalam penangas air mendidih selama beberapa
menit.
4. Dinginkan perlahan-lahan di bawah air kran.
5. Diperhatikan Kristal yang terbentuk dan identifikasi di bawah
mikroskop.
7. Uji asam musat
1. Dimasukkan 25 ml larutan uji kedalam sebuah gelas kimia
kecil,Dan tambahkan 5 ml HNO3 pekat.
2. Dipanaskan dalam penangas air mendidih sehingga volumenya
tinggal 5-6 ml.
3.Dinginkan perlahan-lahan, lalu perhatikan terbentuknya Kristal-
kristal keras seperti pasir.
4. Diamati di bawah mikroskop dan gambarkan.
III 2.2 Hidrolisis karbohidrat
1. Hidrolisis pati
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml amilum 1%,
kemudian tambahkan 2,5 ml HCL 2N.
2. Dicampurlah dengan baik, lalu masukkan dalam penangas
air mendidih.
3. Ditunggu setelah 3 menit, ujilah dengan iodium dengan
mengambil 2 tetes larutan ditambah 2 tetes iodium dalam
porselin tetes. Catatlah perubahan warna yang terjadi.
4. Dilakukan uji iodium setiap 3 menit sampai hasil berwarna
kuning pucat.
5. Dilanjutkan hidrolisis selama 5 menit lagi.
6. Didinginkan, kemudian ambil 2 ml larutan hidrolisis, lalu
netralkan dengan NAOH 2 %. Ujilah dengan kertas lakmus.
7. Diujilah dengan benedict.
8. Disimpilkan apa yang dihasilkan hidrolisis pati.
2. Hirolisis sukrosa
1. Dimasukkan 10 ml sukrosa 1 % kedalam tabung reaksi dan
tambahkan 10 tetes HCL pekat.
2. Dicampirlah dengan baik, lalu panaskan dalam penangas air
mendidih selama 45 menit.
3. Didinginkan, kemudian netralkan larutan dengan NaOH 2 %
dan uji dengan kertas lakmus. Selanjutnya uji dengan
benedict, seliwanoff, dan barfoed.
4. Disimpulkan apa yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil Pengamatan


IV.1.1 Tabel Hasil Pengamatan
A.UjiPengenalan Karbohidrat
1.Uji Molisch
N Karbohidrat
Zat uji Hasil Uji Molisch
o (+/-)
Amilum 1 Terbentuk cincin
1 +
% ungu
Dekstrin 1 Terbentuk cincin
2 +
% ungu
Sukrosa 1 Terbentuk cincin
3 +
% ungu
4 Maltosa 1 Terbentuk cincin +
% ungu
Galaktosa Terbentuk cincin
5 +
1% ungu
Fruktosa 1 Terbentuk cincin
6 +
% ungu
Glukosa 1 Terbentuk cincin
7 +
% ungu
Arabinosa Terbentuk cincin
8 +
1% ungu
2.Uji Iodium
N Polisakarida
Zat uji Hasil Uji Iodium
o (+/-)
Amilum 1
1 Biru tua +
%
Dekstrin 1
2 Merah anggur +
%
Sukrosa 1
3 Kuning -
%
Maltosa 1
4 Kuning -
%
Galaktosa
5 Kuning -
1%
Fruktosa 1
6 Kuning -
%
Glukosa 1
7 Kuning -
%
Arabinosa
8 Kuning -
1
3.Uji Benedict
N Gula Reduksi
Zat uji Hasil Uji Benedict
o (+/-)
Amilum
1 tidak ada endapan. -
1%
Dekstrin
2 tidak endapan -
1%
Sukrosa
3 tidak ada endapan -
1%
Maltosa 1 Ada endapan merah
4 +
% bata.
Galaktos ada endapan merah
5 +
a1% bata.
Fruktosa Ada endapan merah
6 +
1% bata.
Glukosa Ada endapan
7 +
1% merah bata.
Arabinos Ada endapan
8 +
a1% merah bata.
4.Uji Barfoed
N Monosakarida
Zat Uji Hasil Uji Barfoed
o (+/-)
Sukrosa 1 Tidak ada endapan
1 -
% merah bata
Maltosa Tidak ada endapan
2 -
1% merah bata
Laktosa Tidak ada endapan
3 -
1% metah bata
Galaktosa Ada endapan
4
1% merah bata +
Fruktosa Ada endapan
5 +
1% merah bata
Glukosa 1 Ada endapan
6 +
% merah bata
Arabinosa Ada endapan
7 +
1% merah bata
5.Uji seliwanoff
N Hasil Uji
Zat Uji Ketosa (+/-)
o Seliwanoff
Sukrosa 1 Terjadi perubahan
1 +
% warna orange
Galaktosa Tidak terjadi
2 -
1% perubahan warna
Fruktosa Terjadi perubahan
3 +
1% warna orange
Glukosa 1 Tidak terjadi
4 -
% perubahan warna
Arabinosa Tidak terjadi
5 -
1% perubahan warna
6.Uji Osazon
N Gambar
Zat Uji Hasil Uji Osazon
o Osazon

Sukrosa 1
1 serbuk putih
%

Serbuk putih
2 laktosa

Maltosa Serbuk putih


3
1%

Galaktosa Terjadi endapan


4
1%
5 Glukosa 1 Terjadi endapan
%

7.Asam musat

N Hasil uji asam Gambar asam


Zat uji
o musat musat
1 Sukrosa Bentuk serabut,
tidak beraturan,
jumlahnya sedikit

2 Laktosa Memanjang,meru
ncing, jumlahnya
sedikit
3 Galaktosa Panjang
meruncing,
jumlahnya sedikit
4 Glukosa Serabut tidak
beraturan,
jumlahnya sedikit

B.Hidrolisis Karbohidrat
1. Hidrolisis Pati
Hidroli
Perlak Hasil Uji Hasil
sis
uan Iodium Hidrolisis
(menit)
Menit biru Amilosa
1
ke 3
Menit ungu Amilopektin
2
ke 6
Menit violet Amilopektin
3
ke 9
Merah Emtrodekstr
Menit
4 in
ke 12
Menit Kuning Akrodekstri
5
ke 15 coklat n
Menit Kuning pucat Maltosa
6
ke 18
Menit Kuning pucat Glukosa
7
ke 21

2.Hidrolisis Sukrosa

Perlakuan Uji Hasil Uji


benedict Tidak ada
5 ml
endapan
sukrosa 1%
Merah bata
Seliwanoff Endapan
+ 5 tetes
berwarna merah
HCl pekat
orange
+ Berfoed Endapan berwana
Pemanasan merah bata
IV.1.2 Gambar
A. Uji Pengenalan karbohidrat
1. Uji molisch

Keterangan : Pada zat uji semua membentuk senyawa kompleks


berwarna ungu.

2.Uji Iodium
Keterangan: Pada zat uji amilum berwarna biru tua, dekstrin
berwarna merah anggur sedangkan zat uji yang lain berwarna
bening.

3.Uji Benedict

Keterangan : Pada zat uji sukrosa berwarna biru, amilum


berwarna hijau kebiruan, dekstrin berwarna hijau kekuningan
dan zat uji lain berwarna merah bata.
4.Uji Barfoed
Keterangan: Pada zat uji yang digunakan sukrosa, laktosa, dan
maltos berwarna biru sedangkan zat uji yang lain membentuk
endapan merah bata.

5.Uji Seliwanoff

Keterangan: Pada zat uji sukrosa dan fruktosa berwarna merah


orange sedangkan zat uji yang lain berwarna bening.

6.Uji Osazon
Sukrosa Serbuk putih

Laktosa Serbuk putih

Maltosa Serbuk putih

Galaktosa Terjadi endapan


Glukosa Terjadi endapan

7.Uji Asam Musat

Sukrosa

Laktosa

Galaktosa

Glukosa

8.Hidrolisis pati
Keterangan:
Hasil uji Benedict : positif mengandung gula pereduksi yang
ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning setelah
dipanaskan.

9.Hidrolisis sukros

Keterangan: Dari hasil uji Hidrolisis Sukrosa, pada zat uji


Benedict dan Barfoed terdapat endapan berwarna merah bata
sedangkan pada uji Seliwanoff berwarna biru.

IV.1.3 REAKSI
A. Uji Pengenalan karbohidrat
1. Uji Molisch

CHO

HCOH O

+ H2SO4 C-H + Cincin


HCOH ungu
O
CH2OH OH
(Pentosa) (Furfural) ( naftol

CHO
O

HCO + H2SO4 + Cincin


H2C C-H ungu
HCOH
OH O OH
HCOH
(5-hidroksimetilfural) ( naftol )

CH2OH

(Heksosa)

2. Uji Iodium
Pada uji Iodium, zat uji memiliki indicator yang berbeda-beda. dari
delapan zat uji, Amilum dan Dekstrin positif polisakarida, dan yang
lainya negatif.
Adapun reaksinya :
KH (poilisakarida) + Iod (I2) warna spesifik (biru kehitaman
3.Uji Benedict
O O


R C H + Cu2+ + 2 OH- kalor R C OH

+ Cu2O ( ) + H2O

Gula pereduksi Merah bata

4. Uji Barfoed
O O

Cuasetat
R COH
R C OH + Cu2O (s) +
CH3COOH
kalor

(D-glukosa) Monosakarida Merah bata

5. Uji Seliwanoff

HOH2C O OH O

+ HC
H HO H2C C- H + Merah

H CH2OH OH O HO OH orange
OH H resorsinol

( 5-hidroksimetilfural )

6. Uji Osazon
H H OH H H

CH2OHCCCCC=O+H2NNHC6H5 (D-glukosa +
fenilhidrazin)

OH OH H OH

H H OH H H

CH2OHCCCCC=O+NNHC6H5 + H2 (D-
glukosafenilhidrazon)

OH OH H OH

2 C6H5 NHNH2

H H OH H

CH2OHCCCCC=O+NNHC6H5 (D-glokosazon/ Ozsazon
kuning)

OH OH H NNH C6H5

7. Uji Asam Musat


H O CH3

-3H2O

CH2OHHCOHHCOHHCOHC=O + HCl C H+


OH OH

Pentosa fulfural orsinol(kompleks warna biru)

8. Hidrolisis Pati
nC6H12O6 + Cu2+ + OH- C5H11O5 COOH + Cu2O + H2O

Glukosa Merah bata

9. Hidrolisis sukrosa
+ HCl
SUKROSA GLUKOSA + FRUKTOSA

(disakarida) (monosakarida) (monosakarida)

IV.2 PEMBAHASAN

VI.2.1 Uji Pengenalan Karbohidrat


1. Uji molisch
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir
seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk di negara
yang sedang berkembang. Karbohidrat juga mempunyai peran
yang penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan
misalnya rasa, warna, dan lain-lain. Karbohidrat yang berasal
dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau
metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa
yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah
karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel
pada jaringan otot sebagai sumber energi.
Pada uji molisch karbohidrat oleh asam anorganik pekat dan
dihidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi monosakarida
jenis pentosa oleh asam sulfat pekat menjadi furfural dan
golongan heksosa menghasilkan hidroksi-metilfurfural. Pereaksi
molisch yang terdiri atas naftol dalam alcohol akan bereaksi
dengan fulfural membentuk senyawa kompleks berwarana ungu.
Pada larutan amilum dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa,
fruktosa, glukosa, arabinosa dengan pereaksi molisch dan H2SO4
pekat menghasilkan atau terbentuk cincin berwarna ungu. Hal ini
membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.
2. Uji iodium
Pada hasil percobaan kami dalam menguji beberapa
karbohidrat uji iodium larutan amilum dengan pereaksi iodium
warna biru tua, dekstrin dengan pereaksi iodium menghasilkan
merah anggur, sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, arabinosa
dengan pereaksi iodium menghasilkan warna kuning.
Teori yang berhubungan dengan percobaan ini menyatakan
bahwa polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk
kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati
dengan iodium menghasilkan warna biru. Dekstrin menghasilkan
warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang
terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah
coklat hal ini disebabkan oleh struktur molekul pada amilum
yang berbentuk spiral sehingga akan mengangkat molekul iodium
dan terbentuklah warna biru, dan dekstrin akan membentuk
warna merah anggur. Sedangkan sukrosa, maltosa, galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan arabinosa tidak termasuk dalam
polisakarida, karena menghasilkan warna kuning, tidak sesuai
dengan teori.
3. Uji benedict
Pada uji benedict larutan uji amilum, dekstrin, sukrosa,
maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa,arabinosa dengan pereaksi
benedict kemudian dipanaskan beberapa 5 menit dan dinginkan
lalu amati perubahan warna dan endapan yang terbentuk. Pada
amulim menghasilkan larutan biru dan tidak ada endapan karena
sudah kontakminasi oleh udara lama terbuka tempat penutupnya
jadi wadahnya lama terbuka, dekstrin menghasilkan larutan biru
dan tidak terbentuk endapan, sukrosa menghasilkan larutan biru
dan tidak ada endapan yang terjadi karena sukrosa memiliki ciri
khas gugus aldehid dan keton itu tidak bebas, berbeda dengan
karbohidrat lainnya,maltosa,galaktosa,fruktosa, glukosa dan
arabinosa menghasilkan larutan merah bata dan endapan merah
bata karena ion Cu2+ pada pereaksi benedict freduksi oleh gula
pereduksi, yang terkandung pada larutan uji, sehingga berubah
menjadi Cu+ dan setelah pemanasan mengendap Cu2O yang
mersifat merah bata.
4. Uji Barfoed
Pada uji barfoed larutan uji sukrosa, laktosa, maltosa,
galaktosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa (monosakarida)
menggunakan pereaksi barfoed kemudian dipanaskan dan
menghasilkan endapan merah bata. Ion Cu2+ (dari pereaksi
barfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh
gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. Sedangkan
pada larutan sukrosa, laktosa dan maltosa (disakarida) tidak
mengalami perubahan warna. Monosakarida berubah warna
menjadi merah bata karna gugus aldehid ketonnya lebih banyak
sedangkan disakarida tidak berubah karena gugus aldehid
ketonnya lebih sedikit dibanding monosakarida. Pereaksi barfoed
terdiri atas larutan kuprisulfat asam asetat dalam air dan
digunakan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida.
Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari pada disakarida,
dengan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam
larutan tidak berbeda banyak.
5. Uji Seliwanoff
Pada uji seliwanoff menggunakan larutan uji sukrosa,
galaktosa, fruktosa, glukosa,arabinosa dengan pereaksi
seliwanoff. Sukrosa dan fruktosa mengalami perubahan warna
orange karena dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan
hidroksifurfural dan dengan penambahan resorsinol akan
mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna
merah orange. Sedangkan galaktosa, glukosa dan arabinosa tidak
berubah warnanya. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa
dengan pereaksi seriwanoff, yaitu larutan resorsinol dalam asam
HCL. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa di ubah menjadi
hidroksimetil furfural yang selanjutnya bereaksi dengan
resorsinol membentuk senyawa yang berwarna orange. Pereaksi
seliwanoff ini khas untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa
berikatan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang
biasa digunakan sehari-hari sebagai pemanis, dan berasal dari
tebu atau bit.
6. Uji Osazon
Pada uji asazon menggunakan larutan uji sukrosa, maltosa,
galaktosa dan glukosa dengan spate penilhidrazin-hidroklorida
dan kristal nantrium asetat kemudian dipanaskan beberapa menit.
Setelah dipanaskan sukrosa, maltosa, galaktosa, dan glukosa
menghasilkan perubahan warna kuning kristal, Fenilhidrazin
merupakan indicator yang digunakan untuk mengetahui
mengidentifikasi bentuk kristalnya. Dan diidentifikasi dibawah
mikroskop, sukrosa, laktosa, dan maltosa berbentuk serbuk putih
sedangkan, galaktosa dan glukosa terjadi endapan.
Teori yang berhubungan dengan percobaan ini yaitu pada
reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk
D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut D-glukosazon
yang sama.
7. Uji asam musat
Pada uji asam musat larutan uji ditambah dengan HNO 3
pekat 5 ml dan dipanaskan ke dalam penangas sampai volume
larutan tniggal 5-6 ml di dinginkan kemudian diamati perubahan
yang terjadi. Kemudian menganbil glukosa, maltosa, sukrosa,
galaktosa diama dibawah mikroskop dengan menggunakan kaca
objek kemudian dicatat hasilnya. Pada sukrosa berbentuk
serabut, tidak beraturan dan jumlahnya sedikit, pada laktosa
berbentuk memanjang dan jumlahnya banyak, pada galaktosa
berbentuk panjang, meruncing dan jumlahnya sedikit, dan pada
galaktosa serabut dan tidak beraturan dan jumlahnya sedikit.
8. Uji Hidrolisis pati
Pada hasil percobaan Uji Hidrolisis Pati amilum 1
%,sebanyak 5 ml dengan cairan HCL 2N sebanyak 2,5 ml dan
kemudian di panaskan. selama 3 menit kemudian diuji dengan
larutan iodium pada menit ke-3 hasilnya berwarna biru dan hasil
hidrilisisnya amilosa, menit ke-6 menghasilkan warna ungu dan
hasil hidrolisisnya amilopektin, menit ke-9 hasilnya berwarna
violet dan hasil hidrolisis amilopektin, menit ke-12 hasilnya
berwarna merah emtrodekstrin, menit ke-15 hasilnya berwarna
kuning coklat dan hasil hidrolisis akrodekstrin, menit ke-18
berwarna kuning pucat dan hasil hidrolisisnya maltose, menit ke-
21 hasilnya berwarna kuning pucat dan hasil hidrolisisnya
glukosa, Kemudian diuji dengan benedict dan di satukan
menghasilkan terbentuk endapan merah bata. Dengan ada
endapan yang berwarna merah bata membuktika teridentifikasi
hasil hidrolisis amilim (pati).
9. Uji Hidrolisis sukrosa
Pari hasil percobaan kami pada uji hidrolisis sukrosa,
larutan sukrosa 1% yang ditambahkan HCL kemudian
dipanaskan akan mengalami hidrolisis. Dari hidrolisis tersebut
menghasilkan monosakarisa penyusunnya adalah glukosa dan
faktosa. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengujian. Pada
pengujian dengan pereaksi Benedict, tidak didapatkan endapan
berwarna merah hal ini menunjukan penyusun sukrosa bukan
merupakan gula reduksi. Pada pengujiaan dengan pereaksi
seliwonof menghasilkan endapan merah bata orange yang
menunjukan bahwa sukrosa terdapat monosakarida penjusun
yang merupakan golongan keton. Sedangkan pada penguji
Barfoed diperoleh endapan merah bata. Hal ini menunjukan
bahwa sukrosa yang merupakan disakarida telah mengalami
hidrolisis sempurna dengan berubah menjadi monosakarida
penyusunannya.
BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan
Adapun Kesimpulan dari percobaan ini adalah
1. Hasil uji Molisch semua zat uji merupakan karbohidrat karena
membentuk cincin ungu.
2. Hasil uji Iodium untuk amilum dan dekstrin merupakan polisakarida
sedangkan zat uji yang lain bukan merupakan polisakarida.
3. Hasil uji Benedict, sukrosa tidak mengandung gula reduksi karena
membentuk endapan berwarna biru sedangkan pada zat uji lain
mengandung gula reduksi.
4. Hasil uji Barfoed untuk (sukrosa, laktosa, dan maltose) merupakan
disakarida, sehingga tidak membentuk endapan merah bata. Sedangkan
glukosa, fruktosa, galaktosa dan arabinosa merupakan monosakarida
sehingga membentuk endapan merah bata.
5. Hasil uji Seliwanoff, sukrosa dan fruktosa mengandung ketosa
sedangkan galaktosa, glukosa dan arabinosa tidak mengandung ketosa.
6. Hasil uji Osazon, sukrosa tidak terbentuk kristal sedangkan zat uji lain
terbentuk Kristal.
7. Hasil uji Asam Musat, kristal sukrosa dan glukosa larut dalam air
sedangkan laktosa dan galaktosa terdapat Kristal.
V.1.2 Hidrolisis Karbohidrat
1. Hasil hidrolisis amilum pada menit ke-21 adalah glukosa.
2. Hasil hidrolisis sukrosa adalah glukosa dan fruktosa.

V.2 Saran
1. Untuk Dosen
Sebaiknya untuk dosen agar segera memberikan materi perkuliahan biokimia.
2. Untuk Asisten
Sebaiknya asisten dalam membimbimg praktikan agar lebih sabar.
3. Untuk Laboratrium
harus selalu dijaga agar suasana praktikum terasa nyaman
4. Untuk Kegiatan praktikum
Sebaiknya alat dan bahan lebih lengkap lagi agar praktikum dapat berjalan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Marks, Dawn B.,dkk. 2009. Biokimia kedokteran. Jakarta: EGC.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sirajuddin, saifuddin. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiversitas Hasanuddin.
Striyer, Lubert. 2000. Biokimia.Jakarta: EGC
Robert K, Murray, dkk.2006. Biokimia Harper. Jakarta: EGC
Marzuki,Ismail,dkk,. 2009. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: Makassar:
Pustaka As-salam.
2.Jawaban Pertayaan Soal Penuntun
A. Uji Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molisch
1. Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya karbohidrat!
Jawab : Pengujian karbohidrat selain uji molisch juga dapat dilakukan
dengan cara :
a. Uji Iodium
b. Uji Benedict
c. Uji Barfoed
d. Uji Seliwanoff
e. Uji osazon
f. Uji Asam Musat
g. Hidrolisis Pati
h. Hidrolisis Sukrosa
2. Tuliskan prosedurnya secara singkat!
Jawab : a. 15 tetes larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Kemudian ditambahkan 3 tetes pereaksi molisch, dicampur
dengan baik agar pencampurannya sempurna.
c. Tabung reaksi dimiringkan ketika H2SO4 dimasukkan ke
dalam tabung agar larutan tidak langsung bercampur .
3. Sebutkan bahan alam yang mengandung senyawa furfural dan HMF!
Jawab : Bahan-bahan alam yang mengandung fulfur dan HMF yaitu,
terdiri dari singkong, jagung, ubi, dan lain-lain.
2. Uji Iodium
1. Sebutkan masing-masing dua persamaan dan perbedaan antara amilum
dan glikogen.
Jawab : a. Persamaannya yaitu keduanya Menghasilkan D-Glukosa pada
proses hidrolisisnya dan struktur yang serupa (amilopektin
yang merupakan bagian dari amino) yaitu merupakan rantai
glukosa yang mempunyai cabang.
b. Perbedaanya yaitu Glikogen merupakan cadangan makanan
atau simpanan karbohidrat pada hewan dan manusia,
sedangkan amilum merupakan cadangan makanan atau
simpanan karbohidrat pada tumbuhan. Suspensi amilum akan
memberikan warna biru, sedangkan glikogen memberikan
warna merah.
3. Uji Benedict
1. Pada percobaan ini, manakah yang menunjukkan hasil negative
terhadap uji benedict? Mengapa ?
Jawab: Larutan yang menunjukkan hasil negatif yaitu amilum,
dekstrin. Karena amilum dan sukrosa tidak memiliki gugus
aldehid dan keton bebas sehingg tidak dapat mereduksi ion
Cu2 menjadi ion Cu+ yang terbentuk dalam endapan berwarna
merah bata.
2. Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikan
adanya gula reduksi!
Jawab : Uji yang dapat dilakukan untuk membuktikan adanya kadar
gula reduksi yaitu fehling.
3. Tuliskan cara kerjanya secara singkat!
Jawab : Suatu karbohidrat direaksikan dengan larutan fehling, fehling
A adalah CuSO4, fehling B adalah NaOH dalam air sehingga
larutan fehling ini akan mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+
dan membentuk endapan merah bata.
4. Sebutkan kelebihan menggunakan uji benedict dibandingkan terhadap
uji tersebut?
Jawab: Pereaksi Benedict lebih peka daripada pereaksi Fehling.
Pereaksi Benedict lebih mudah digunakan daripada pereaksi
Fehling karena hanya terdiri dari satu macam larutan,
sedangkan Fehling terdiri dari dua macam larutan yaitu
Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH). Dan pereaksi
benedict mengandung Natrium Karbonat Anhidrat.
4. Uji Barfoed
1. Pada pemanasan yang lebih lama, disakarida dapat pula memberikan hasil
positif terhadap uji barfoed. Mengapa?
Jawab: Apabila dipanaskan terlalu lama maka disakarida akan terhidrolisis
menghasilkan dua senyawa monosakarida, di mana senyawa-
senyawa ini akan bereaksi dengan pereaksi Barfoed dalam suasana
asam membentuk endapan berwarna merah bata.
2.Jelaskan perbedaan prinsip antara uji barfoed dengan uji benedict!
Jawab : Uji Benedict berlangsung pada suasana basa sedangkan uji Barfoed
berlangsung pada suasana asam. Pada uji Benedict, semua larutan
uji akan menghasilkan endapan merah bata, sedangkan pada uji
Barfoed larutan uji disakarida tidak membentuk endapan merah
bata.
5.Uji Seliwanoff
1. Pada pemanasan yang terlalu lama, sukrosa pun menunjukkan hasil positif
terhadap uji seliwanoff. Mengapa?
Jawab : Karena apabila dipanaskan terlalu lama sukrosa akan terhidrolisis
menghasilkan fruktosa dan glukosa. Fruktosa ini apabila bereaksi
dengan pereaksi Seliwanoff akan diubah menjadi
hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol
membentuk senyawa yang berwarna merah.

2.Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya
ketosa! Tuliskan prosedurnya secara singkat!
Jawab : Prosedurnya adalah sebagai berikut :
2 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch. Campur dengan baik.
Miringkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati-hati 2 ml
H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar tidak bercampur.
B. Hidrolisis Karbohidrat

1. Hidrolisis Pati

1. Bagaimana cara mengetahui bahwa hidrolisis pati telah sempurna?

Jawab : Cara mengetahui kesempurnaan hidrolisis pati dapat ditandai


dengan tahap perubahan warna larutan dari biru sampai
berwarna kuning pucat. Ini menunjukkan bahwa pada larutan
telah terjadi hidrolisis (perubahan) gugus menuju senyawa
karbohidrat yang lebih sederhan ( monosakarida ).

2. Mengapa larutan hasil hidrolisis perlu dinetralkan terlebih dahulu?

Jawab : Hasil hidrolisis harus di netralkan terlebih dahulu, karena pada


larutan yang belum dinetralkan masih menpunyai kandungan
asam sehingga perlu penetralan agar kembali normal dan
untuk menghilangkan asamnya, dan untuk mendapatkan hasil
uji yang lebih akurat.

3. Jelaskan cara menetralkan larutan uji dengan NaOH 2% menggunakan


kertas lakmus!

Jawab : Pada cara pengujian larutan dengan kertas lakmus adalah ketika
kertas lakmus berubah warna dari biru menjadi warna merah
berarti larutan tersebut masih mengandung asam, jadi masih
perlu tetesan NaOH untuk menghilangkan asamnya, dan ketika
kertas lakmus pada pengujiannya tidak mengalami perubahan
warna atau warna kertas tetap, berarti asam pada larutan telah
hilang, itu menandakan proses penetralan sempurna atau telah
selesai.
2. Hidrolisis Sukrosa

1. Sebutkan nama enzim yang mengatalisis hidrolisis sukrosa!

Jawab : Enzim sukrase / invertase

2. Sebutkan dua sumber diperolehnya enzim !

Jawab: Berasal dari tubuh manusia sendiri misalnya enzim


amylase yang terdapat dalam rongga mulut dan juga bisa
diisolasi dari bakteri.

3. Apa kegunaan uji benedict, seliwanoff, dan barfoed dalam


percobaan ini? Jelaskan!

Jawab : a. Uji benedict berfungsi untuk mengidentifikasi apakah


dalam sukrosa tersebut memiliki gula reduksi yang
ditandai dengan endapan merah bata.

b. Uji seliwanoff berfungsi mengidentifikasi bahwa dalam hodrolisis sukrosa


adalah fruktosa.

c.Uji barfoed berfungsi untuk membuktikan bahwa dalam hidrolisis sukrosa


menghasilkan monosakarida.
4. Jelaskan apa yang dimaksud gula inverse (invert)? Mengapa
disebut demikian?
Jawab : Gula invert adalah gula yang dihasilkan pada hidrolisis
sukrosa oleh enzim invertase dari campuran D-glukosa
dan D-fruktosa. Disebut gula inverse karena rasanya
yang sangat manis dan oleh karena enzim yang
menghidrolisisnya adalah enzim invertase.
5.Sebutkan bahan alam yang mengandung gula invert!
Jawab : Sirup jagung dan lebah madu.

3. Foto Percobaan
A. Uji Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molish

Keterangan : Pada zat uji semua membentuk senyawa kompleks


berwarna ungu.
2. Uji Iodium

Keterangan: Pada zat uji amilum berwarna biru tua, dekstrin


berwarna merah anggur sedangkan zat uji yang lain
berwarna bening.
3.Uji Benedict

Keterangan : Pada zat uji sukrosa berwarna biru, amilum


berwarna hijau kebiruan, dekstrin berwarna hijau kekuningan
dan zat uji lain berwarna merah bata.
4.Uji Barfoed

Keterangan: Pada zat uji yang digunakan sukrosa, laktosa, dan


maltos berwarna biru sedangkan zat uji yang lain membentuk
endapan merah bata.
5.Uji Seliwanoff

Keterangan: Pada zat uji sukrosa dan fruktosa berwarna merah


orange sedangkan zat uji yang lain berwarna bening.

6.Uji Osazon
Sukrosa Serbuk putih

Laktosa Serbuk putih

Maltosa Serbuk putih

Galaktosa Terjadi endapan

Glukosa Terjadi endapan

7.Uji Asam Musat


Sukrosa

Laktosa

Galaktosa

Glukosa

8.Hidrolisis pati

Keterangan:
Hasil uji Benedict : positif mengandung gula pereduksi yang
ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning setelah
dipanaskan.

9.Hidrolisis sukros

Keterangan: Dari hasil uji Hidrolisis Sukrosa, pada zat uji


Benedict dan Barfoed terdapat endapan berwarna merah bata
sedangkan pada uji Seliwanoff berwarna biru.

Anda mungkin juga menyukai