BIOKIMIA
PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT
NAMA : RAHMANI
NIM : 12.071.014.031
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
TGL. PERCOBAAN : 19 MEI 2013
ASISTEN : MUTIA RESKI AMALIA
I.1Latar Belakang
bahan bakar utama untuk pembentukan energi. ATP, alat tukar enegi bebas yang
RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan
dinding sel bakteri dan tumbuh-tumbuhan, dan rangka luar artropoda. Ternyata,
senyawa organik yang paling berlimpah ruah pada biosfir. Keempat, karbohidrat
berkaitan dengan banyak protein dan lipid. Misalnya, unit-unit gula glikoforin,
suatu protein integral membran, member sel-sel darah merah atau lapisan anion
(Striyer,2000).
I.1 Tujuan
1.Uji molisch
2.Uji iodium
3.Uji benedict
4. Uji barfoed
5. Uji seliwanoff
6.Uji Osazon
8.Hidrolisis pati
9.Hidrolisis sukrosa
1. Uji Molisch
2 Uji Iodium
3. Uji Benedict
Ion Cu2+ dalam suasana alkalis akan direduksi oleh gula yang
mempunyai aldehid dan keton bebas menjadi Cu+,,yang mengendap
sebagai Cu2O yang berwarna merah bata.
4. Uji Berfoed
Ion Cu2+ (dari pereduksi berfoed) dalam suasana asam akan direduksi
lebuh cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata.
5.Uji Seliwanof
6. Uji osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas
akan membentuk hidrazon atau osazon bila di panaskan bersama
fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan
titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida laru dalam air mendidih
dan terbentuk kembali bila di dinginkan. Namun, sukrosa tidak
membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada
monomernnya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak
larut dalam air mendidih.
7. Uji asam musat
Oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan
menghasilkan asam yang dapat larut. Namun, laktosa dan galaktosa
menghasilkan asam musat yang dapat larut.
8. Hidrolisis Pati
Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Hasil hidrolisis dapat di
uji dengan iodium dan menghasilkan warna biru sampai tidak berwarna.
Hasil akhir hidrolisis ditegaskan dengan uji benedict. Hasil hidrolisis pati
dengan perubahan warna biru berarti amilosa,warna ungu amilopektin,
warna violet amilopektin,warna merah eritrodekstrin, warna kuning
coklat akrodekstrin,warna kuning pucat maltosa, warna kuning pucat
mendekati putih glukosa.
9. Hidrolisis Sukrosa
Sukrosa oleh HCL dalam keadaan panas akan terhidrolisis,lalu
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hal ini menyebabkan uji benedict
dan seliwanoff yang sebelum hidrolisis sukrosa menghasilkan
monosakarida.
karbohidrat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan, senyawa ini memiliki
peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesisi dari
karbondioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji, starch)
atau digunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat
menyintesis karbohidrat dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan
terutama berasal dari tumbuhan. Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakn
karbohidrat dalam makanan diserap kedalam aliran darah sebagai glukosa, dan gula
lain diubah menjadi glukosa dihati. Glukosa adalah bahan bakar metabolik utama
pada mamalia ( kecuali pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin.
Glukosa adalah precursor untuk sintesis semua karbohidrat lain ditubuh, termasuk
glikogen untuk penyimpanan, ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat, galaktosa
dalam laktosa susu, dalam glikolipip dan sebagai kombinasi dengan protein dalam
glikoprotein dan proteoglikan. Penyakit terkait metabolisme karbohidrat antar lain
diabetes mellitus, galaktosemia, penyakit penimbunana glikogen dan intoleransi
laktosa (Murray,dkk,2006).
7. Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
atau bit.
10. POlisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono
dan oligosakarida.molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul
monosakarida.
11. Amilum ini terdapat banyak dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan.
12. Glikogen ini seperti amilum, glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada
proses hidrolisis.
Karbohidrat juga penting pada interaksi sperma dengan telur hasil ovulasi. Pada
mamalia, telur hasil ovulasi dikelilingi oleh selaput ekstrasel disebut zona pelusida
(ZP). Oligosakarida okatan-0 yang berikatan dengan ZP3, suatu glikoprotein pada
selaput ini, dikenali oleh reseptor pada permukaan sperma. Oligosakarida esensial
ini mengandung galaktosa ikatan-a pada ujung nonpereduksinya. Pengikatan
memicu pelepasan enzim-enzim sperma protea- dan hialuronidase- yang
melarutkan zona pelusida sehingga sperma dapat masuk.
BAB III
METODE PERCOBAAN
2. Hidrolisis sukrosa
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan hidrolisis sukrosa
adalah tabung reaksi, pipet tetes, gegep, alat pemanas.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan hidrolisis
sukrosa adalah larutan sukrosa 1%, pereaksi benedict, pereaksi
seliwanoff, pereaksi barfoed, larutan HCl pekat, larutan NaOH 2%,
dan kertas lakmus.
Sukrosa 1
1 serbuk putih
%
Serbuk putih
2 laktosa
7.Asam musat
2 Laktosa Memanjang,meru
ncing, jumlahnya
sedikit
3 Galaktosa Panjang
meruncing,
jumlahnya sedikit
4 Glukosa Serabut tidak
beraturan,
jumlahnya sedikit
B.Hidrolisis Karbohidrat
1. Hidrolisis Pati
Hidroli
Perlak Hasil Uji Hasil
sis
uan Iodium Hidrolisis
(menit)
Menit biru Amilosa
1
ke 3
Menit ungu Amilopektin
2
ke 6
Menit violet Amilopektin
3
ke 9
Merah Emtrodekstr
Menit
4 in
ke 12
Menit Kuning Akrodekstri
5
ke 15 coklat n
Menit Kuning pucat Maltosa
6
ke 18
Menit Kuning pucat Glukosa
7
ke 21
2.Hidrolisis Sukrosa
2.Uji Iodium
Keterangan: Pada zat uji amilum berwarna biru tua, dekstrin
berwarna merah anggur sedangkan zat uji yang lain berwarna
bening.
3.Uji Benedict
5.Uji Seliwanoff
6.Uji Osazon
Sukrosa Serbuk putih
Sukrosa
Laktosa
Galaktosa
Glukosa
8.Hidrolisis pati
Keterangan:
Hasil uji Benedict : positif mengandung gula pereduksi yang
ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning setelah
dipanaskan.
9.Hidrolisis sukros
IV.1.3 REAKSI
A. Uji Pengenalan karbohidrat
1. Uji Molisch
CHO
HCOH O
CHO
O
CH2OH
(Heksosa)
2. Uji Iodium
Pada uji Iodium, zat uji memiliki indicator yang berbeda-beda. dari
delapan zat uji, Amilum dan Dekstrin positif polisakarida, dan yang
lainya negatif.
Adapun reaksinya :
KH (poilisakarida) + Iod (I2) warna spesifik (biru kehitaman
3.Uji Benedict
O O
R C H + Cu2+ + 2 OH- kalor R C OH
+ Cu2O ( ) + H2O
4. Uji Barfoed
O O
Cuasetat
R COH
R C OH + Cu2O (s) +
CH3COOH
kalor
5. Uji Seliwanoff
HOH2C O OH O
+ HC
H HO H2C C- H + Merah
H CH2OH OH O HO OH orange
OH H resorsinol
( 5-hidroksimetilfural )
6. Uji Osazon
H H OH H H
CH2OHCCCCC=O+H2NNHC6H5 (D-glukosa +
fenilhidrazin)
OH OH H OH
H H OH H H
CH2OHCCCCC=O+NNHC6H5 + H2 (D-
glukosafenilhidrazon)
OH OH H OH
2 C6H5 NHNH2
H H OH H
CH2OHCCCCC=O+NNHC6H5 (D-glokosazon/ Ozsazon
kuning)
OH OH H NNH C6H5
-3H2O
CH2OHHCOHHCOHHCOHC=O + HCl C H+
OH OH
8. Hidrolisis Pati
nC6H12O6 + Cu2+ + OH- C5H11O5 COOH + Cu2O + H2O
9. Hidrolisis sukrosa
+ HCl
SUKROSA GLUKOSA + FRUKTOSA
IV.2 PEMBAHASAN
PENUTUP
V.I Kesimpulan
Adapun Kesimpulan dari percobaan ini adalah
1. Hasil uji Molisch semua zat uji merupakan karbohidrat karena
membentuk cincin ungu.
2. Hasil uji Iodium untuk amilum dan dekstrin merupakan polisakarida
sedangkan zat uji yang lain bukan merupakan polisakarida.
3. Hasil uji Benedict, sukrosa tidak mengandung gula reduksi karena
membentuk endapan berwarna biru sedangkan pada zat uji lain
mengandung gula reduksi.
4. Hasil uji Barfoed untuk (sukrosa, laktosa, dan maltose) merupakan
disakarida, sehingga tidak membentuk endapan merah bata. Sedangkan
glukosa, fruktosa, galaktosa dan arabinosa merupakan monosakarida
sehingga membentuk endapan merah bata.
5. Hasil uji Seliwanoff, sukrosa dan fruktosa mengandung ketosa
sedangkan galaktosa, glukosa dan arabinosa tidak mengandung ketosa.
6. Hasil uji Osazon, sukrosa tidak terbentuk kristal sedangkan zat uji lain
terbentuk Kristal.
7. Hasil uji Asam Musat, kristal sukrosa dan glukosa larut dalam air
sedangkan laktosa dan galaktosa terdapat Kristal.
V.1.2 Hidrolisis Karbohidrat
1. Hasil hidrolisis amilum pada menit ke-21 adalah glukosa.
2. Hasil hidrolisis sukrosa adalah glukosa dan fruktosa.
V.2 Saran
1. Untuk Dosen
Sebaiknya untuk dosen agar segera memberikan materi perkuliahan biokimia.
2. Untuk Asisten
Sebaiknya asisten dalam membimbimg praktikan agar lebih sabar.
3. Untuk Laboratrium
harus selalu dijaga agar suasana praktikum terasa nyaman
4. Untuk Kegiatan praktikum
Sebaiknya alat dan bahan lebih lengkap lagi agar praktikum dapat berjalan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Marks, Dawn B.,dkk. 2009. Biokimia kedokteran. Jakarta: EGC.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sirajuddin, saifuddin. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiversitas Hasanuddin.
Striyer, Lubert. 2000. Biokimia.Jakarta: EGC
Robert K, Murray, dkk.2006. Biokimia Harper. Jakarta: EGC
Marzuki,Ismail,dkk,. 2009. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: Makassar:
Pustaka As-salam.
2.Jawaban Pertayaan Soal Penuntun
A. Uji Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molisch
1. Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya karbohidrat!
Jawab : Pengujian karbohidrat selain uji molisch juga dapat dilakukan
dengan cara :
a. Uji Iodium
b. Uji Benedict
c. Uji Barfoed
d. Uji Seliwanoff
e. Uji osazon
f. Uji Asam Musat
g. Hidrolisis Pati
h. Hidrolisis Sukrosa
2. Tuliskan prosedurnya secara singkat!
Jawab : a. 15 tetes larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Kemudian ditambahkan 3 tetes pereaksi molisch, dicampur
dengan baik agar pencampurannya sempurna.
c. Tabung reaksi dimiringkan ketika H2SO4 dimasukkan ke
dalam tabung agar larutan tidak langsung bercampur .
3. Sebutkan bahan alam yang mengandung senyawa furfural dan HMF!
Jawab : Bahan-bahan alam yang mengandung fulfur dan HMF yaitu,
terdiri dari singkong, jagung, ubi, dan lain-lain.
2. Uji Iodium
1. Sebutkan masing-masing dua persamaan dan perbedaan antara amilum
dan glikogen.
Jawab : a. Persamaannya yaitu keduanya Menghasilkan D-Glukosa pada
proses hidrolisisnya dan struktur yang serupa (amilopektin
yang merupakan bagian dari amino) yaitu merupakan rantai
glukosa yang mempunyai cabang.
b. Perbedaanya yaitu Glikogen merupakan cadangan makanan
atau simpanan karbohidrat pada hewan dan manusia,
sedangkan amilum merupakan cadangan makanan atau
simpanan karbohidrat pada tumbuhan. Suspensi amilum akan
memberikan warna biru, sedangkan glikogen memberikan
warna merah.
3. Uji Benedict
1. Pada percobaan ini, manakah yang menunjukkan hasil negative
terhadap uji benedict? Mengapa ?
Jawab: Larutan yang menunjukkan hasil negatif yaitu amilum,
dekstrin. Karena amilum dan sukrosa tidak memiliki gugus
aldehid dan keton bebas sehingg tidak dapat mereduksi ion
Cu2 menjadi ion Cu+ yang terbentuk dalam endapan berwarna
merah bata.
2. Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikan
adanya gula reduksi!
Jawab : Uji yang dapat dilakukan untuk membuktikan adanya kadar
gula reduksi yaitu fehling.
3. Tuliskan cara kerjanya secara singkat!
Jawab : Suatu karbohidrat direaksikan dengan larutan fehling, fehling
A adalah CuSO4, fehling B adalah NaOH dalam air sehingga
larutan fehling ini akan mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+
dan membentuk endapan merah bata.
4. Sebutkan kelebihan menggunakan uji benedict dibandingkan terhadap
uji tersebut?
Jawab: Pereaksi Benedict lebih peka daripada pereaksi Fehling.
Pereaksi Benedict lebih mudah digunakan daripada pereaksi
Fehling karena hanya terdiri dari satu macam larutan,
sedangkan Fehling terdiri dari dua macam larutan yaitu
Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH). Dan pereaksi
benedict mengandung Natrium Karbonat Anhidrat.
4. Uji Barfoed
1. Pada pemanasan yang lebih lama, disakarida dapat pula memberikan hasil
positif terhadap uji barfoed. Mengapa?
Jawab: Apabila dipanaskan terlalu lama maka disakarida akan terhidrolisis
menghasilkan dua senyawa monosakarida, di mana senyawa-
senyawa ini akan bereaksi dengan pereaksi Barfoed dalam suasana
asam membentuk endapan berwarna merah bata.
2.Jelaskan perbedaan prinsip antara uji barfoed dengan uji benedict!
Jawab : Uji Benedict berlangsung pada suasana basa sedangkan uji Barfoed
berlangsung pada suasana asam. Pada uji Benedict, semua larutan
uji akan menghasilkan endapan merah bata, sedangkan pada uji
Barfoed larutan uji disakarida tidak membentuk endapan merah
bata.
5.Uji Seliwanoff
1. Pada pemanasan yang terlalu lama, sukrosa pun menunjukkan hasil positif
terhadap uji seliwanoff. Mengapa?
Jawab : Karena apabila dipanaskan terlalu lama sukrosa akan terhidrolisis
menghasilkan fruktosa dan glukosa. Fruktosa ini apabila bereaksi
dengan pereaksi Seliwanoff akan diubah menjadi
hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol
membentuk senyawa yang berwarna merah.
2.Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya
ketosa! Tuliskan prosedurnya secara singkat!
Jawab : Prosedurnya adalah sebagai berikut :
2 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch. Campur dengan baik.
Miringkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati-hati 2 ml
H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar tidak bercampur.
B. Hidrolisis Karbohidrat
1. Hidrolisis Pati
Jawab : Pada cara pengujian larutan dengan kertas lakmus adalah ketika
kertas lakmus berubah warna dari biru menjadi warna merah
berarti larutan tersebut masih mengandung asam, jadi masih
perlu tetesan NaOH untuk menghilangkan asamnya, dan ketika
kertas lakmus pada pengujiannya tidak mengalami perubahan
warna atau warna kertas tetap, berarti asam pada larutan telah
hilang, itu menandakan proses penetralan sempurna atau telah
selesai.
2. Hidrolisis Sukrosa
3. Foto Percobaan
A. Uji Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molish
6.Uji Osazon
Sukrosa Serbuk putih
Laktosa
Galaktosa
Glukosa
8.Hidrolisis pati
Keterangan:
Hasil uji Benedict : positif mengandung gula pereduksi yang
ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning setelah
dipanaskan.
9.Hidrolisis sukros