3.1. Pengertian
Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu
induk, dimana pemutus tenaga dari penyulang-penyulang yang sehat ikut menjadi trip
OFF, akibat dari penyulang lain yang sedang mengalami gangguan hubungan pendek
satu fasa ke tanah. Pada keadaan normal, bila terjadi gangguan hubungan pendek pada
sebuah penyulang, seharusnya rele penyulang itu sendiri yang bekerja mengamankan
kejadian, dan tidak mempengaruhi rele penyulang lain. Tetapi dengan kasus Simpatetik
Trip ini, rele proteksi penyulang-penyulang lain (sehat) ikut bekerja, padahal penyulang
itu sendiri tidak mengalami gangguan. Hal ini tentu merugikan para pelanggan, karena
proses produksi mereka terhenti dan di pihak PLN menjadi kerugian besar karena terjadi
Simpatetik Trip yang dibahas ini adalah yang terjadi pada jaringan distribusi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kasus simpatetik trip ini disebabkan oleh
adanya gangguan hubungan pendek satu fasa ke tanah, dimana pada saat kejadian
tersebut, arus kapasitif yang dikandung penyulang yang tidak terganggu (penyulang
sehat) mengalir menuju titik gangguan dan melalui rele tanah penyulang sehat. Bila
setelan rele tanah ini lebih kecil dari besar arus kapasitif yang mengalir, maka rele tanah
ini akan bekerja dan mengirim sinyal ke pemutus tenaga untuk trip OFF. Sedangkan
bila setelan rele tanah penyulang ini lebih besar dari arus kapasitif yang mengalir, maka
rele tanah tidak akan bekerja (penyulang sehat tidak ikut padam). Untuk lebih jelasnya
50
Dalam gambar, gangguan hubungan pendek terjadi pada fasa R penyulang 1 dengan titik
pangkal saluran (interbus trafo) menuju titik gangguan melalui GFR1, dan
mengakibatkan GFR1 ini bekerja sehingga PMT Trip OFF. Tetapi pada saat yang
sama, arus kapasitif yang dikandung fasa R pada penyulang 2 sampai dengan penyulang
n juga mengalir menuju titik gangguan di fasa R pada penyulang 1 melalui interbus
trafo.
Bila setelan rele tanah pada penyulang 2 dan penyulang n lebih kecil dari arus
kapasitif yang mengalir, maka penyulang 2 dan penyulang n akan trip OFF. Tetapi
bila setting relenya lebih besar maka penyulang 2 dan penyulang n tidak akan trip
OFF.
Jadi sebagai kesimpulan, agar tidak terjadi simpatetik trip, setelan rele tanah
harus lebih besar dari arus kapasitif yang dikandung masing-masing penyulang yang
tegangan pada fasa yang sehat. Pada saat terjadi gangguan satu fasa ke tanah, tegangan
fasa sehat akan naik sebesar 3 kali tegangan normal. Dengan kenaikan tegangan pada
fasa sehat tersebut, pada isolator-isolator yang terkontaminasi dimana nilai isolasinya
menurun, akan terjadi flash over dan mengakibatkan gangguan. Bila lokasi isolator yang
flash over terletak pada penyulang 2 misalnya, maka akan terjadi gangguan 2 fasa atau
gangguan ini dan mengakibatkan PMT penyulang 2 untuk trip OFF. Untuk mencegah
51
kejadian tersebut di atas, perlu dilakukan pemeliharaan atau penggantian isolator yang
sudah tua.
Jaringan distribusi primer 20 kV Gardu Induk Puncak Ardi Mulia mendapat catu
Induk Puncak Ardi Mulia ini keluar dua belas penyulang, yaitu : Penyulang Crown 2,
Adidas, Penyulang Pita 1, Penyulang Pita 2, Penyulang Pita 3, Penyulang Lotto dan
Penyulang Kazoot. Keduabelas penyulang ini dapat bekerja secara radial maupun ring
3.3. Perhitungan Arus Hubungan Pendek Pada Penyulang Gardu Induk Puncak
Ardi Mulia
metoda komponen simetris, untuk itu diperlukan data-data mengenai Impedansi Urutan
Sistem.
menengah, biasanya dimulai dari rel daya tegangan tinggi di gardu induk. Kemudian
pada titik lain yang letaknya semakin jauh dari gardu tersebut.
52
Perhatikan suatu bagan sederhana dari suatu sistem distribusi di bawah ini :
A B
Zt ZL
ZS
Perhitungan hanya dilakukan pada dua titik, yaitu pada pangkal saluran (titik B) yang
menghasilkan arus gangguan maksimum dan pada ujung saluran (titik F) yang
Dengan demikian tahapan perhitungan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Dari sumber ini arus dan tegangan didistribusikan melalui jaringan tegangan menengah,
dimana bila terjadi arus hubungan pendek, besar arusnya harus dapat dihitung. Sebagai
53
sumber dianggap trafo daya Gardu Induk, maka sumber memiliki Impedansi sebesar
kV2 .............(3-1)
XS =
MVA
kV2 .............(3-2)
Xt1 = Xt2 = Z x
MVA
Xt0 = 10.Xt1 (3-3)
Impedansi penyulang yang akan dihitung disini tergantung dari besarnya Impedansi per
kilo meter dari penyulang yang bersangkutan, dimana besar nilainya ditentukan dari
konfigurasi tiang yang digunakan untuk jaringan SUTM atau dari jenis kabel tanah
Perhitungan yang akan dilakukan disini adalah besarnya nilai Impedansi urutan positif
(Z1eq) Impedansi urutan negatif (Z2eq) dan Impedansi urutan Nol (Z0eq) dari titik
54
Z0eq = Zt0 + 3Rn + Z0L.... (3-7)
Dimana :
ZS1 = Impedansi urutan sumber
Dari datadata tersebut dapat dihitung arus hubungan pendek maksimum, yaitu untuk
menetukan rating dari peralatan dan arus minimum untuk menetukan pemilihan
Transformator daya di G.I.Puncak Ardi Mulia merupakan sumber tenaga listrik untuk
penyulang yang terdapat pada G.I.Puncak Ardi Mulia. Data-data transformator daya
Tegangan : 150/20 kV
Impedansi bocor : 13 %
C.T : 2000/5
55
3-4-2. Saluran
- Panjang saluran : Dihitung dari Gardu Induk Puncak Ardi Mulia sesuai tabel
dibawah ini
Setting dari sistem proteksi yang terpasang di G.I.Puncak Ardi Mulia adalah seperti
56
3-4-4. Beban Terpasang
Perhitungan dilakukan untuk dua titik gangguan yaitu dipangkal saluran (Arus gangguan
maksimum) dan diujung saluran (Arus gangguan minimum). Sesuai dengan keperluan
yang dihitung adalah : Gangguan hubungan pendek tiga fasa, dua fasa dan satu fasa
IF(K-T) = 3 E ph . ( 3-10)
(Z1S + Z1T) + (Z2S + Z2T) + (Z0T + Z0S + 3Rn)
57
- Gangguan di ujung Saluran
Impedansi urutan sumber dihitung berdasarkan hasil studi hubungan pendek yang
menggunakan rumus :
58
ZS1; ZS2; ZS0 adalah impedansi urutan yang ditinjau pada rel tegangan tinggi Gardu
Induk (Impedansi urutan sumber) dan Z adalah impedansi gangguan yang digunakan
pada studi hubungan pendek. Biasanya Z sama dengan nol dan dapat dihilangkan dari
persamaan di atas.
2006 oleh Dinas Proteksi PT. PLN (Persero) P3B untuk transformator daya 60 MVA sisi
tegangan 150 kV Gardu Induk Puncak Ardi Mulia didapat hasil sebagai berikut :
Sisi 150 kV
= 2.655.335.262 VA
= 2.655.34 MVA
Cara lain untuk menghitung impedansi sumber bisa kita gunakan Rumus (3-14),
E1 = 150 kV / 3
Z = 0
59
Sisi 20 kV
XS = kV22_ XS1
kV12
= (20) 2 _ x 8,473
(150) 2
= 0,150
XS sumber = 0,150
maka ZS = 0 + j 0,150
= 13 __ x (20) 2
100 60
= 0,87
Trafo daya mempunyai gulungan delta. Dengan demikian Xt0 ditentukan 3 kali Xt1.
Karena yang akan dihitung adalah arus hubungan pendek di pangkal/awal saluran maka
Z1, Z2 dan Zo = 0
60
3-5-4. Menghitung Impedansi Ekuivalen Jaringan
= ( 0 + j 0,150 ) + ( 0 + j 0,867 ) + 0
= 0 + j 1,017
I3F = E1_
Z1 eq
= 20.000/3
j 1,017
= 20.000/3 x j 1,017
- 1,034
= _ j 11.743649
1,034
I2F = j E1 3 _
Z1eq + Z2 eq
= j 20.000___
2 ( 0 + j 1,017)
61
= j 20.000
j 2,034
= 40.680
4,137
I1F = 3E1_______
Z1eq + Z2 eq + Z0 eq
= 3 x 20.000/3________
2 ( 0 + j 1,017) + ( 36 + j 2,6)
= 3 x 20.000/3
36 + j 4,634
= 3 x 20.000/3
36,297
Zs = 0 + j 0,150 ohm
62
3-5-6-3. Menghitung Impedansi Positif; Negatif dan Urutan Nol Saluran Kabel
Tanah AL 3 X 240 mm2 dan 3 X 300 mm2 Pada Ujung Jaringan
Perhitungan Impedansi Positif; Negatif dan Urutan Nol Saluran Kabel Tanah AL
3 X 240 mm2 Pada Ujung Jaringan
Tabel 3-3. Hasil perhitungan Impedansi urutan positif; negatif dan urutan nol
kabel AL 3 X 240 mm2 12/20 kV pada penyulang Gardu
Induk Puncak Ardi Mulia. Berdasarkan Tabel PLN,
Lampiran Halaman
63
Perhitungan Impedansi Positif; Negatif dan Urutan Nol Saluran Kabel Tanah AL
3 X 300 mm2 Pada Ujung Jaringan
Tabel 3-4.Hasil perhitungan Impedansi urutan positif; negatif dan urutan nol
kabel AL 3 X 300 mm2 12/20 kV pada penyulang Gardu
Induk Puncak Ardi Mulia berdasarkan tabel PLN,
Lampiran Halaman
3-5-6-4. Menghitung Impedansi ekuivalen positif dan negatif pada ujung saluran/
penyulang kabel 12 / 20 kV 3 X 240 mm2 dan 3 X 300 mm2
Tabel 3-5. Impedansi ekuivalen positif dan negatif pada ujung jaringan
kabel 12/20 kV 3 X 240 mm2 dan 3 X 300 mm2
Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
64
3-5-6-5. Menghitung Impedansi ekuivalen urutan nol pada ujung jaringan kabel
3 X 240 mm2 dan 3 X 300 mm2 12 / 20 kV
Tabel 3-6. Impedansi ekuivalen urutan nol pada ujung jaringan kabel
12/20 kV 3 X 240 mm2 dan 3 X 300 mm2
Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
Nama Impedansi 0
No 0 eq
Penyulang t0 (ohm) 3Rn (ohm) 0L
1 Crown 2 0 + j 2,60 36 2,801 + j 3,160 38,801 + j 5,76
2 Crown 1 0 + j 2,60 36 1,95 + j 2,20 37,95 + j 4,80
3 Reebok 0 + j 2,60 36 3,664 + j 0,386 39,664 + j 2,985
4 Tania 0 + j 2,60 36 0,962 + j 0,101 36,963 + j 2,701
5 Oxa 0 + j 2,60 36 2,223 + j 0,234 38,223 + j 2,834
6 Adidas 0 + j 2,60 36 4,347 + j 0,458 40,347 + j 3,058
7 Incoming - - - -
8 Pita 1 0 + j 2,60 36 0,667 + j 0,753 36,667 + j 3,353
9 Pita 2 0 + j 2,60 36 0,667 + j 0,753 36,667 + j 3,353
10 Pita 3 0 + j 2,60 36 0,667 + j 0,753 36,667 + j 3,353
11 Lotto 0 + j 2,60 36 1,708 + j 0,180 37,713 + j 2,780
12 Kazoot 0 + j 2,60 36 4,573 + j 0,482 40,573 + j 3,082
13 Spare - - - -
3-5-6-6. Perhitungan arus hubungan pendek pada ujung saluran penyulang Crown
2 Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
= 20.000/3__
1,12 + j 2,07
65
= 20.000____
2 ( 1,12 + j 2,07)
= ___20.000__
2,24 + j 4,14
= ___20.000__
4,70762
= 3 X 20.000/3________
2 (1,12 + j 2,073) + (38,01 + j 5,76)
= 3 X 20.000/3_____
2,24 + j 4,146 + 38,01 + j 5,76
= 3 X 20.000/3
40,25 + j 9,906
Dengan melakukan perhitungan yang sama dengan perhitungan pada 3-5-6-6, dengan
menggunakan data-data pada tabel 3-4 dan tabel 3-5 besar arus hubungan pendek tiga
fasa, dua fasa, dan satu fasa pada penyulang Crown 1, penyulang Reebok, penyulang
Tania, penyulang Oxa, penyulang Adidas, penyulang Pita 1,penyulang Pita 2, Penyulang
Pita 3, Penyulang Lotto, dan penyulang Kazoot dapat diketahui.
Hasil perhitungan besar arus gangguan ini disajikan pada tabel 3-7 di bawah ini :
66
Tabel 3-7. Besar arus gangguan hubungan pendek pada pangkal dan ujung
Penyulang di Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
dengan impedansi gangguan f = 0 ohm
3-6. Hasil Perhitungan Besar Arus Kapasitif Pada Saluran yang Tidak Mengalami
Gangguan
Besar arus kapasitif yang akan mengalir pada saluran lain yang tidak mengalami
gangguan, apabila terjadi gangguan satu fasa ke tanah, dihitung dengan menggunakan
rumus persamaan (2-42); (2-43) dan (2-44). Tetapi saat ini besar arus kapasitif yang
dimaksud sudah dapat kita ketahui melalui tabel yang dibuat oleh PLN. Lihat Lampiran
Halaman .
Berikut ini tabel 3-8 hasil perhitungan besar arus kapasitif yang mengalir pada fasa sehat
67
Tabel 3-8. Hasil perhitungan besar arus kapasitif yang mengalir pada fasa
yang sehat bila terjadi gangguan hubungan pendek
satu fasa ke tanah
3-7. Penentuan Sistim Proteksi Terhadap Gangguan Arus Lebih Pada Penyulang
20 kV di G.I. Puncak Ardi Mulia
Untuk membatasi dan mengatasi adanya arus lebih bila terjadi gangguan hubungan
pendek pada penyulang 20 kV G.I. Puncak Ardi Mulia, digunakan system proteksi
pemutus daya (PMT). Istilah PMT ini sering juga disebut C.B.
PMT ini dipasang pada pangkal penyulang di Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
Setting rele arus lebih yang digunakan pada saluran catu daya menuju pusat-pusat beban
(pabrik atau industri) untuk mengamankan gangguan hubungan pendek antar fasa-fasa
68
Tabel 3-9. Setting rele gangguan Fasa-Fasa pada penyulang 20 kV
Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
Dengan setting rele seperti tabel 3-9 di atas dan dari hasil perhitungan pada tabel
37 dan 3-8 , maka setiap gangguan yang terjadi akan mengakibatkan membukanya
Pemutus daya (PMT) yang terpasang pada Gardu Puncak Ardi Mulia
Setting rele untuk mengamankan gangguan hubungan pendek fasa tanah pada penyulang
yang bersumber dari Gardu Induk Puncak Ardi Mulia adalah sebagai berikut :
69
Tabel 3-10. Setting rele gangguan Fasa Tanah pada penyulang 20 kV
Gardu Induk Puncak Ardi Mulia
Dengan setting rele seperti tabel 3-10 di atas dan dari hasil perhitungan pada tabel 3-8,
maka bila terjadi gangguan hubungan pendek antara fasa dengan tanah akan
mengakibatkan membukanya Pemutus daya (PMT) yang terpasang pada Gardu Induk
70