PERCOBAAN III
PROTEIN
NAMA : RAHMANI
NIM : 12.071.014.031
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
TGL. PERCOBAAN : 2 JUNI 2013
ASISTEN : MUHAMMAD ASRULLAH
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui unsur-unsur utama penyusun protein.
2. Mengetahui sifat fisikokimia dari protein.
3. Mengetahui adanya moleku-molekul peptide dari protein.
4. Mengidentifikasi adanya asam amino dalam protein.
5. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi asam amino.
6. Mengetahui cara pemisahan suatu asam amino.
Protein struktur bertanggung jawab terhadap stabilitas mekanik dari organ dan
jaringan.
2. Transport.
Protein transport yang terkenal adalah hemoglobin dari eritrosit yang sangat
diperlukan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida antara paru-paru dan
jaringan. Di dalam plasma darah juga ditemukan sejumlah protein dengan fungsi
transport. Albumin serum mengangkut asam lemak bebas dan bilirubin. Kanal ion
dan protein membrane integral lainnya mengatur transport dari ion-ion dan
metabolit melalui membran biologik.
Sistem imun melindungi organisme dari penyebab penyakit dan substansi yang
asing bagi tubuh. Contohnya ialah imunoglobulin G sebagai komponen yang
penting.
5. Katalisator.
Enzim merupakan kelompok yang sangat besar dengan protein yang beribu-ribu.
Enzim yan kecil mempunyai berat molekul sekitar 10-15 kDa, yang sedang sekitar
100 kDa, dan yang terdiri dari 12 subunit mencapai ukuran lebih dari 500 kDa.
6. Pergerakan.
Aktin dan myosin bersama-sama bertanggung jawab pada kontraksi otot dan
peristiwa gerak lainnya.
7. Penyimpanan.
Contoh protein serat adalah kolagen, alfa-keratin, dan sutera. Protein globular
merupakan protein biologis aktif yang umum dalam sistem kehidupan. Protein ini
berbentuk bulat, kompak dan larut dalam air. Protein globular biasanya memiliki
struktur tersier dan kuartener, contohnya enzim dan antibody (Marks,dkk, 2009)
2. Asam amino alfa semi-essensial, yaitu asam amino alfa walau disentesis dalam
tubuh namun jumlahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh terhadap asam
amino alfa tersebut.
3. Asam amino alfa yang non-essensial, yaitu asam amino alfa yang diperlukan oleh
tubuh serta disentesis dalam tubuh dalam jumlah yang cukup memenuhi
kebutuhan tubuh terhadap asam amino alfa tersebut.
Sangat luar biasa pula bahwa semua protein di dalam semua makhluk, tanpa
memandang fungsi dan aktivitas biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama,
yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas
biologi. Lalu apakah yang memberikan aktifitas enzimnya, protein lain aktivitas
hormon, dan lain lagi aktivitas antibody Bagaimana kimiawi protein-protein ini
berbeda. Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-
masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan
abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret
yang hamper tidak terbatas, untuk membuat berbagai porotein dalam jumlah yang
hampir tidak terbatas pula (Muray,2006).
Pada hewan tingkat tinggi, protein yg Terdapat sebagai bagian dari makanannya,
dihidrolisis terlebih dahulu sebelum dimanfaat kan lebih lanjut. Peristiwa itu
berlangsung dalam saluran pencernaan seperti lambung(stomach) dan dalam usus
kecil(intestine). Pengurayan protein yan dinamakan proteolisis itu dikatalisis oleh
enzim-enzim tertentu. Pemecahan protein yg pertama kali terjadi dalam lambung.
Enzim yg aktif mendekradasi polimer tersebut adalah pepsin yg disekreskn oleh sel
tertentu dalam bentuk non-aktifnya yaitu pepsinogen. Enzim ini baru aktif apabila
PH tempat enzim bekerja itu rendah (PH 2-3) dan secara otokatalitik berubah
menjadi pepsin. Asam amino bebas yang dihasilkan oleh pepsin ini sedikit sekali.
Potongan peptide hasil degraradasinya juga masik cukup panjang (Martoharsono,
2006).
Dari reaksi di atas dapat di ketahui bahwa pda umumnya tripsin bebas yang
mengubah zimogen menjadi enzim aktif. Masing-masing enzim yg berada dalam
keadaan aktif tersebut dapat menghidroliis protein sehingga ahirnya terbentuk asam
amino bebas. Walaupun enzim tersebut semuanya dapat menghidrolisis protein akan
tetapi spesifitasnya tidak sama. Misalnya tripsin (sebuah endo enzim) menghidrolisi
ikatan peptide pada protein yang gugus CO nya mempunyai arginin atau lisisn
(Martoharsono, 2006).
Salah satu perubahan yang terjadi pada asam amino adalah proses oksidasi,
setelah gugs aminonya dihilangkan terlebih dahulu, jalan tepi tergantung dari jenis
asam aminonya.
1. Enzim yang menyerang ikatan peptid dari sisi terminal karbosil bebas rantai
polipeptida yang bersangkutan.
2. Enzim yang menyerang ikatan peptide dari sisi terminal amino bebas.
Dua sub-golongan enzim tersebut diatas secara bertahap menghasilkan asam amino
bebas, satu persatu. Sub golongan pertama dinamakan karboksi-pptidase dan yang
kedua disebut amino-peptidse, kedua-duanya dalah ekso- enzim. Sebaliknya dari
enzim-enzim ekso,adalah enzim endo, yg menyerang ikatan peptide yg ada dalam
iktan rantai, enzim-enzim tersebut dikenal dengan nama ber-ahiran-in, misalnya
pepsin, papin,bromelin dan tripsin (Martoharsono, 2006).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
1. Uji Susunan Elementer Protein
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, alat
pemanas, cawan porselin, gegep, dan gelas obyek.
Adapun bahan yang digunakan ialah albumin telur,
gelatin, larutan NaOH 10%, larutan Pb-asetat 5%, larutan HCl
pekat, dan kertas lakmus.
2. Uji Kelarutan Protein
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, pipet
ukur, dan rak tabung.
Adapun bahan yang digunakan ialah albumin telur,
gelatin, air suling, larutan HCl 10%, larutan NaOH%, alcohol
96%, dan kloroform.
3. Uji Pengendapan Protein dengan Garam
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, pipet
ukur, pipet tetes, dan rak tabung.
Adapun bahan yang digunakan ialah albumin telur,
larutan (NH4)2SO4 jenuh, larutan NaCl 5%, larutan BaCl2 5%,
larutan CaCl2 5%, dan MgSO4 5%.
4. Uji Pengendapan Protein dengan Logam dan Asam
Organik
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, pipet
ukur, dan rak tabung.
Adapun bahan yang digunakan ialah albumin telur, asam
trikloroasetat (TCA) 10%, asam sulfosalisilat 5%, larutan
HgCl2 5%, larutan CuSO4 5%, larutan Pb-asetat 5%.
5. Uji Biuret
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, pipet
ukur, pipet tetes, dan rak tabung.
Adapun bahan yang digunakan ialah larutan albumin
2%, gelatin 2%, kasein 0,5%, dan glisin 2%, larutan NaOH
10%, dan larutan CuSO4 0,2%.
6. Uji Ninhidrin
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, rak
tabung, pipet ukur, pengatur waktu, dan alat pemanas.
Adapun bahan yang digunakan ialah larutan albumin
2%, gelatin 2%, kasein 0,5%, pepton 0,5%, dan pereaksi
ninhidrin 0,1%.
7. Uji Xantroprotein
Adapun alat yang digunakan ialah tabung reaksi, alat
pemanas, pipet ukur, pipet tetes, dan rak tabung reaksi.
Adapun bahan yang digunakan ialah larutan albumin 2%,
gelatin 2%, kasein 0,5%, tirosin 2%, larutan HNO3 pekat, dan
larutan NaOH 10%.
8. Uji Penentuan Titik Isoelektrik
Adapun alat yang digunakan pada ialah tabung reaksi,
pengatur waktu, kertas lebel, pipet ukur, rak tabung, dan
sikat tabung.
Adapun bahan yang digunakan ialah larutan kasein
netral, larutan baffer asetat 3,8, larutan baffer asetat 4,7,
larutan baffer asetat 5,0, larutan baffer asetat 5,3, larutan
baffer asetat 5,9, tissu roll, dan sunlight.
Hasil:
Tidak
larut/tid Larut Larut Larut Larut
Larut
ak larut
5. Uji Biuret
N Polipeptida
Zat uji Hasil uji biuret
o (+/-)
1 Albumin 2% Ungu +
2 Gelatin 2% Ungu +
3 Kasein 0,5% Biru -
4 Glisin 2% Benimg -
6. Uji Ninhidrin
N Hasil uji Asam amonia
Zat uji
o ninhidrin bebas (+/-)
1 Albumin 2% Ungu +
2 Gelatin 2% Ungu +
3 Kasein 0,5% Bening -
4 Pepton 0,5% Ungu +
7. Uji Xantroprotein
Tirosin/triptofa
N Hasil uji
Zat uji n/
o xantroprotein
fenilanin (+/-)
Terbentuk endapan
Albumin
1 kuning, dan +
2%
berwarna jingga
2 Gelatin 2% Bening -
Kasein
3 Bening -
0,5%
IV.1.3 REAKSI
6. Uji Ninhidrin
7. Uji Xantroprotein
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Protein tersusun atas unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan
Nitrogen (N), ada juga yang mengandung sedikit Belerang (S) dan Fosfor
(P).
2. Protein dapat larut pada pelarut polar, semi polar,asam dan basa dan tapi
tidak larut pada pelarut non-polar.
3. Protein akan mengendap bila ditambahkan dengan garam yang mempunyai
konsentrasi tinggi dan begitupun sebaliknya
4. Pengaruh logam berat dan asam organik terhadap sifat
kelarutan protein adalah logam berat dan asam organik
ketika berikatan dengan protein akan membentuk endapan.
5. Protein yang memiliki molekul peptida akan membentuk
kompleks berwarna ungu setelah diuji biuret.
6. Asam amino bebas dapat diketahui dengan terbentuknya
kompleks warna ungu setelah diuji dengan pereaksi ninhidrin.
7. Asam amino tirosin, tritofan, dan fenilalanin dapat diketahui
dengan terbentuknya dinding pembatas berwarna jingga.
8. Penentuan titik isoelektrik dapat diketahui dengan semakin
jauh jarak pH asam dari kenetralan maka semakin dekat
terjadinya titik isoelektrik dan semakin dekat jarak pH asam
dari kenetralan maka semakin jauh pula terjadinya titik
isoelektrik.
V.2 Saran
1. Untuk Dosen:
Sebaiknya untuk dosen biokimia dalam memberikan materinya agar
waktunya ditambah lagi.
2. Untuk Asisten
Sebaiknya untuk asisten agar tidak mempersulit dalam pembuatan
laporan.
3. Untuk Laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan untuk percobaan lebih dilengkapi agar
praktikum dapat berjalan lebih efektif.
4. Untuk Praktikum
Sebaiknya setelah melakukan percobaan, dilakukan evaluasi kembali
mengenai hasil percobaan secara keseluruhan agar praktikan memahami
DAFTAR PUSTAKA
.