Beberapa tahun terakhir ini, Juru Ukur Bahan atau Quantity Surveying telah menjadi suatu profesi
penting yang dikenal dan berkembang dalam industri konstruksi di Indonesia. Dengan semakin
meluasnya penggunaan Rencana Anggaran Biaya atau Bill of Quantities dalam dokumentasi
lelang, maka telah menjadi suatu keharusan untuk membuat sebuah standar metode pengukuran
lokal dengan tujuan sebagai berikut:
(a) Untuk menciptakan sebuah metode pengukuran yang didasarkan pada bahan-bahan dan
teknik konstruksi lokal serta penggunaan terminologi setempat
(b) Untuk menghasilkan sebuah metode pengukuran yang didasarkan pada metode perhitungan
lokal
(c) Untuk menciptakan suatu metode pengukuran yang konsisten dan mudah dimengerti
(d) Untuk memastikan konsistensi pembuatan Rencana Anggaran Biaya atau Bill of Quantities
dan juga isi yang transparan
Untuk membantu mencapai tujuan ini, metode pengukuran didasarkan pada 16 format divisi yang
digunakan di Amerika Utara untuk spesifikasi dan informasi proyek lainnya. Metode ini diterbitkan
dalam berbagai bentuk oleh beberapa organisasi di Amerika Serikat dan Kanada dan digunakan
secara luas pada proyek-proyek di Indonesia. Metode pengukuran didasarkan pada terbitan versi
"MasterFormat; Master List of Numbers and Titles for the Construction Industry" yang dibuat oleh
Institut Spesifikasi Konstruksi. Diharapkan buku ini akan meperkaya suatu gerakan menuju
keseragaman yang lebih baik dalam produksi informasi untuk proyek konstruksi di Indonesia, dan
dengan cara demikian memperjelas dan mempermudah pengertian setiap orang yang terlibat.
Dalam usaha terus mengembangkan ISMM ini secara berkesinambungan, komentar, saran dan
dukungan yang membangun sangat diharapkan dari para klien, konsultan, kontraktor dan
pemerhati.
ISMM ini disusun oleh Peter Robinson dan Stephen Osborne dari PT. Langdon & Seah Indonesia
dan izin tertulis harus diperoleh apabila pihak ketiga bermaksud memproduksi ulang dalam
bentuk apapun.
Agustus 2003
1.1
Standar Metode Pengukuran Pekerjaan Konstruksi di Indonesia (ISMM) memberikan suatu dasar
yang seragam untuk mengukur pekerjaan konstruksi dan mewujudkan hal-hal pokok praktek yang
baik.
1.2
Peraturan berlaku untuk pengukuran rencana pekerjaan dan pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
1.3
Pekerjaan dirancang untuk dilaksanakan menurut spesifikasi dan gambar-gambar yang berkaitan
meskipun dokumen tersebut telah dikemukakan dalam Rencana Anggaran Biaya atau Bill of
Quantities.
2.1
Aturan dalam dokumen ini dikemukakan dalam format tabuler. Setiap tabel dipisahkan menjadi
tiga bagian:
(a) Informasi yang harus disediakan mencantumkan setiap informasi yang disyaratkan untuk
mendukung Rencana Anggaran Biaya atau Bill of Quantities
(b) Tabel klasifikasi dimana komponen utama dari deskripsi/gambaran dikemukakan
(c) Aturan untuk persiapan Rencana Anggaran Biaya atau Bill of Quantities dipisahkan menjadi
tiga komponen yakni; aturan pengukuran, definisi, dan lingkup pekerjaan
2.2
Tabel klasifikasi dibagi menjadi tiga kolom. Setiap penjelasan pekerjaan di dalam Rencana
Anggaran Biaya atau Bill of Quantities harus mengidentifikasi pekerjaan mengacu pada
penjelasan yang diambil dari setiap kolom dalam tabel klasifikasi.
2.3
Daftar di dalam setiap kolom dapat setiap saat dilengkapi dan akan dilampirkan pelengkapnya jika
diperlukan.
2.4
Di dalam tabel klasifikasi, dimana lebih dari satu unit pengukuran ditunjukkan mewakili satu
pekerjaan, unit pengukuran yang diberikan tersebut dapat digunakan sebagai alternatif-alternatif.
Alternatif yang dipilih harus konsisten dengan deskripsi atau aturan pekerjaan yang berhubungan.
2.5
Segala sesuatu diatas garis horisontal tebal, yang dekat dibawah judul tabel klasifikasi, dapat
digunakan di seluruh tabel tersebut.
2.6
Aturan pengukuran dan metode dicanangkan ketika pekerjaan harus diukur sehingga dapat
kuantitas dapat dihasilkan.
2.7
Aturan definisi menjelaskan luasan dan batasan pekerjaan diwakili oleh sebuah kata atau
ungkapan.
2.8
Aturan lingkup menarik perhatian untuk pekerjaan insidentil khusus yang harus dilakukan sebagai
bagian dari pekerjaan tersebut.
3.1
Pekerjaan diukur bersih sesuai seperti terpasang pada posisinya
3.2
Dimensi yang digunakan dalam menghitung kuantitas diambil pada pembulatan terdekat 10mm
(i.e. 5mm dan selebihnya di anggap 10mm dan kurang dari 5mm diabaikan). Aturan ini tidak
selalu diaplikasikan pada setiap dimensi yang dinyatakan pada deskripsi perihal.
3.3
Kuantitas diberikan pada unit keseluruhan terdekat kecuali kuantitas kurang dari satu unit
diberikan sebagai satu unit. Bilamana unit pengukuran adalah hektar atau ton, kuantitas diberikan
pada dua desimal terdekat.
3.4
Kecuali dinyatakan lain, dimana pengurangan minimum untuk bukaan atau lubang yang diuraikan
dalam dokumen ini akan dikaitkan hanya untuk bukaan atau block-out yang berada didalam
batasan area yang diukur. Bukaan atau block-out yang berada di batas/pinggir area yang diukur
harus selalu dikenakan pengurangan terlepas dari ukurannya.
3.5
Persyaratan untuk mengukur pekerjaan terpisah untuk lebar atau keliling lingkar yang tidak
melebihi batasan yang dinyatakan tidak berlaku jika lebar ini disebabkan oleh bukaan atau lubang.
4. Penjelasan
4.1
Bila pekerjaan disyaratkan untuk dijelaskan sebagai lengkungan, pekerjaan tersebut harus
dijelaskan lebih lanjut dimana lengkungannya memiliki busur lebih dari satu seperti dalam
pekerjaan kubah.
Pekerjaan lengkungan meliputi:
(a) seluruh sambungan cabang antara pekerjaan lurus dan lengkungan
(b) pekerjaan yang melayang.
4.2
Bilamana ukuran yang disyaratkan harus diberikan didalam penjelasan, ukuran tersebut dapat
diberikan dalam tingkatan rentangan bila tersedia.
4.3
Pekerjaan perbaikan harus diberikan secara terpisah dan dijelaskan sebagai "dalam perbaikan"
atau dijelaskan lebih lanjut bila diperlukan untuk menyampaikan sifat dasar pekerjaan perbaikan.
4.4
Dimensi yang dinyatakan dalam penjelasan umumnya dalam urutan panjang, lebar, tinggi. Jika
keraguan dapat timbul, dimensi sebaiknya diidentifikasi. Dimensi dalam penjelasan hal pekerjaan
harus di nyatakan dalam meter atau milimeter; sentimeter tidak digunakan.
4.5
Informasi yang diperlukan oleh aturan metode pengukuran ini dapat diberikan dalam dokumen
terpisah dari Rencana Anggaran Biaya atau Bill of Quantities (eg. Spesifikasi atau gambar-
gambar). Untuk membantu penaksir biaya, sebuah referensi silang boleh diberikan dalam
menempatkan informasi sesuai deskripsi pekerjaan yang berhubungan.
4.6
Pekerjaan yang diadakan mencakup pemasangan melalui seluruh jenis penyelesaian yang
diaplikasikan pada permukaan dasar termasuk kaca, batu, keramik dan segala material mudah
pecah lainnya.
4.7
Penggunaan tanda-hubung antara dua ukuran menandakan suatu rentang ukuran yang melebihi
ukuran pertama yang dinyatakan tetapi tidak melebihi yang kedua.
4.8
Terkecuali dinyatakan lain secara khusus dalam Rencana Anggaran Biaya atau Bill of Quantities,
hal berikut ini harus termasuk dalam seluruh pekerjaan:
(a) Tenaga kerja dan seluruh biaya yang berhubungan dengan pekerjaan
(b) Barang-barang, material/bahan, peralatan dan seluruh biaya yang berhubungan dengan
pekerjaan
(c) Perakitan, kerekan, fitting dan pemasangan barang-barang, material dan peralatan pada
posisinya
(d) Peralatan dan perlengkapan kontraktor dan seluruh biaya yang berhubungan dengannya
(e) Hal-hal yang dapat habis
(f) Buangan, potongan, pangkuan/tumpangan, kerusakan, kehilangan dan segala ketidak-
pastian lainnya
(g) Rancangan seperti yang disyaratkan oleh spesifikasi dan gambar-gambar
(h) Proteksi/perlindungan selama masa konstruksi
(i) Pajak dan cukai (selain dari PPN)
(j) Biaya-biaya perusahaan, biaya-biaya operasional dan keuntungan
4.9
Pekerjaan dilakukan dengan mencakup:
(a) Seluruh pekerjaan sementara yang diperlukan dan selanjutnya pembersihan
(b) Seluruh pekerjaan permanen dalam perkuatan, pemasangan dan sejenisnya yang mungkin
tidak dirancang tetapi disyaratkan untuk memasang barang secara benar
(c) Bekerja dalam ruang yang terbatas
(d) Bekerja pada segala ketinggian ataupun kedalaman
5.1
Sebuah referensi silang pada katalog atau pada sebuah spesifikasi standar mungkin diberikan
dalam suatu penjelasan barang/hal sebagai penggagnti penjelasan yang disyaratkan oleh aturan-
aturan.
5.2
Bilamana sebuah hal dispesifikasikan oleh, atau mengacu kepada, suatu pabrikan atau
kepemilikan produk, pemasangan harus mencakup seluruh syarat pemasangan dan aksesoris
menurut rekomendasi tertulis pabrik kecuali dijelaskan lain.
6.1
Pekerjaan jenis khusus berikut ini harus diidentifikasi secara terpisah :
(a) Pekerjaan pada atau dalam bangunan yang sudah ada sebaiknya dijelaskan.
Penanganan material serta memasukkan dan mengeluarkan dari bangunan tersebut
akan dianggap termasuk dalam pekerjaan.
(b) Pekerjaan yang dilakukan dalam atau dibawah air sebaiknya dijelaskan dengan menyatakan
jenis kanal, sungai atau laut dan (jika tersedia) ketinggian dari titik tertinggi dan titik terendah
air.
7.1
Bilamana pekerjaan dapat dijelaskan dan diberikan menurut aturan-aturan ini tetapi kuantitas
pada pekerjaan yang disyaratkan tidak dapat ditetapkan secara akurat, sebuah perhitungan
kuantitas dapat diberikan dan diidentifikasi sebagai kuantitas sementara
7.2
Bilamana pekerjaan tidak dapat dijelaskan dan diberikan menurut aturan-aturan ini, pekerjaan
tersebut akan diberikan sebagai biaya sementara (Provisional Sum).
8.1
Simbol dan singkatan berikut digunakan pada metode pengukuran ini :
m = meter
m = meter persegi
3
m = meter kubik
ha = hektar
mm = millimeter
no = buah (dari kata number)
pr = pasang
kg = kilogram
t = ton
ls = lump sum (harga keseluruhan)
< = lebih kecil sama dengan
> = lebih besar
8.2
Kode pekerjaan diambil dari tabel klasifikasi dan diberikan dalam bentuk:
Contoh:
02200.2.4.1.
02200 Pekerjaan Tanah
Galian
Pile cap
Kedalaman
8.3
Digit 0 dalam sebuah kode hal pekerjaan menunjukkan tanpa catatan pada kolom tabel
klasifikasi yang berkaitan.
9.1
Bilamana aturan ISMM menjelaskan pekerjaan dirancang atau secara khusus disyaratkan
oleh arsitek, konsultan struktur", konsultan MEP", konsultan sipil, arsitek lansekap,
konsultan spesialis pencahayaan atau desainer interior, hal ini menggambarkan
sebagai pekerjaan yang ditunjukkan pada gambar-gambar atau dijelaskan pada
spesifikasi dengan detail yang cukup untuk mengukur kuantitas dan/atau menjelaskan
pekerjaan secara akurat.
9.2
Bilamana aturan ISMM menjelaskan "tenaga-kerja" mereka didefinisikan sebagai
pekerjaan dalam memotong, membengkokkan, pengeboran, pembentukan dan
sejenisnya.
9.3
Istilah diukur secara terpisah dalam suatu pokok penjelasan adalah ketentuan yang
berarti tidak diberi harga disini.
9.4
Istilah oleh yang lain berarti pekerjaan yang akan dilakukan oleh kontraktor lain, otoritas
berwenang atau pihak lainnya.
9.5
Istilah atau setara dan disetujui berarti material atau peralatan setara atau lebih baik
dalam kualitas atau kriteria penampilan daripada yang ditunjukan pada gambar atau
dijelaskan pada spesifikasi dan memerlukan persetujuan dari Manajer Proyek.
9.6
Istilah tambahan pada atau tambahan untuk di setiap penjelasan menyatakan
pekerjaan tambahan pada dan diatas apa yang telah diberikan. Jika istilah tambahan
pada atau tambahan untuk digunakan, maka pekerjaan yang termasuk tambahan harus
dikeluarkan.
10.1
Bila dinyatakan secara khusus, pekerjaan dapat diukur menurut aturan bab yang cocok
atau dimasukkan dalam cakupan hal keseluruhan atas pertimbangan juru ukur bahan
atau quantity surveyor.