Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan sebuah buku tentang
permainan bola tangan.

Buku ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan buku ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki buku ini.

Akhir kata saya harap semoga buku tentang permainan bola tangan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Purwakarta, 11 Juni 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. SEJARAH BOLA TANGAN................................................................................................5
B. Sejarah Bola Tangan Di Indonesia........................................................................................6
C. SEJARAH BOLA TANGAN DALAM OLIMPIADE.........................................................7
D. PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN................................................................8
E. TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN...........................................8
F. Peraturan-Peraturan Permainan Bola Tangan.....................................................................15
G. Cara Bermain Bola tangan.................................................................................................25
H. Pemain................................................................................................................................25
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................27
A. KESIMPULAN...................................................................................................................27
B. SARAN...............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................29

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7
pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang
lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan
tangan pemain, bukan kaki.

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani
tetapi juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan
berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi
dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.

Dewasa ini semakin banyak kegiatan olahraga berkembang dengan tujuan beragam,
baik pembinaan kesehatan, rekreasi maupun prestasi. Dan salah satu bentuk kegiatan itu
ialah Permainan Bola Tangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu
dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan
sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.

Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan
gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai
daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari
bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
Handball juga dipertandingkan di Olimpiade

Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di


Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang
dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam
kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak
pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi
mahasiswa.

3
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan di bahas
antara lain adalah:

1. Bagaimana sejarah perkembangan permainan bola tangan ?


2. Apa pengertian permainan bola tangan ?
3. Bagaimanakah tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan ?
4. Apa sajakah aturan-aturan yang terdapat pada permainan bola tangan ?

C. TUJUAN
Dengan melihat rumusan masalah yang di paparkan diatas, dapat di tarik kesimpulan
bahwa tujuan pembutan makalah ini antara lain untuk mengetahui:

1. Sejarah perkembangan permainan bola tangan


2. Pengertian permainan bola tangan
3. Tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan
4. Aturan-aturan yang terdapat dalam permainan bola tangan

BAB II

PEMBAHASAN

4
A. SEJARAH BOLA TANGAN

Masa Yunani Kuno, Olahraga


bola tangan merupakan salah satu
olahraga yang sampai saat ini dapat
ditelusuri kebenaran sejarahnya dan
telah berusia sangat tua. Sebuah
fakta yang meyakinkan telah
menunjukkan bahwa seorang laki-
laki akan senan tiasa lebih mahir
menggunakan tangan di bandikan
kakinya. Sebagai mana telah diklaim
oleh sejarawan olahraga terkenal, ia
memainkan bolah tangan jauh lebih awal dari pada sepak bola, walaupun dengan peraturan
yang masih kuno. Permainan bolah tangan yang di mainkan pada masa Yunani kuno
merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan modern. Dimana bentuk
permainan dan peraturan masih sangsat berbeda. Permainan urania yang dimainkan oleh
orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan Harpaston
yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200
Masehi). Sebagai mana dalam Fangballspiel atau permainan tangkap bola yang di
perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther Von
der Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut merupakan tanda-
tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari permainan bola tangan. Di
Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-1533) menggambarkan bentuk permainan
bola tangan dengan mereka bermain bola tangan menggunakan telapak tangan mereka.
Lebih jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat Inuit yang hidup di dataran hijauh
menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada
tahun 1848 seorang administrasi olahraga Demmark memberikan izin untuk permainan
bola tangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk
segera menyertakan aturan dalam permainan bola tangan.

5
Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian Nyborg,
Demmark pada tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun pendiri bola tangan
justru pakar pendidikan jasmani yang memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian
abad yang berdasarkan dua bentuk permainan Raffbal (bola tangkap) dan
Knigsbergerball. Di Swedia Wallstrm juga memperkenalkan permainan bola tangan di
negaranya pada tahun 1910.

Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola
tangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr. Karl
Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar (cutdoor) di
beberapa Negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan
yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.

Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik
Amatir Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan
Internasional dari bola tangan lapangan.

Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan


dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun
1936 untuk pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola tangan di Jerman. Akhirnya
pada tahun 1946 usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan Negara
mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional atau International Handball
Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda,
Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta
sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.

B. Sejarah Bola Tangan Di Indonesia


Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974,
pada waktu berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976
federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. Sedangkan induk organisasi tingkat
nasional di Negara kita sampai sekaran belum didirikan. Namun bila membuka lembaran
sejarah ternyata bola tangan 11 pemain, pernah mengisi acara pertandingan dalam pecan
olahragaga nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta. Peserta

6
pertandingan pada waktu itu hanya terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat,
Jawa tengah dan Jawa timur. Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu
agar bola tangan bias dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional.

Selain pada PON, permainan bola tangan juga pernah mengisi acara dalam Pekan
Olahraga Mahasiswa ke V yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi
permainan bola tangan 11 pemain ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain
mengalami kemunduran yg akhirnya menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya untuk
mendirikan induk organisasi seharusnya tetap ada, supaya permainan bola tangan
mengalami kemajuan dimasa yang akan datang.

Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi
sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola
tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951. Permainan
bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON VII di
Jakarata, yang hanya diikuti Jaewa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta. Permainan bola tangan
juga pernah dimainkan sebagai salah satu cabang olahrag pada POM, Pekan olahraga
mahasiswa, akan tetapi setelah POM di Medan permainan bola tangan dicoret dari daftar
cabang olahraga yang sangat mudah menimbulkan perkelahian. Permainan bola tangan Di
Indonesia banyak dikenal kalangan pelajar, baik di sekolah dasar maupun disekoalh
lanjutan karena permainan ini merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan.

C. SEJARAH BOLA TANGAN DALAM OLIMPIADE


Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikut sertakan
sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir
diselenggarakan di Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan
penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut
sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan
di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon
Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.

7
D. PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-
masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah
bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola
ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola
adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.

Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan
gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai
daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari
bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
Handball juga dipertandingkan di Olimpiade

Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di


Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang
dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam
kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak
pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi
mahasiswa.

E. TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN


Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai
beberapa macam teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada umumnya bola tangan
berjalan dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus
memiliki teknik yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan cepat,
memiliki kelincahan (agility) dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper)
bola dengan tepat sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik
serta menguasai beberapa teknik menembakkan bola ke gawang lawan.

Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari
pada pembahasan saat ini terdiri dari:

1. Menggiring Bola (Dribbling)


2. Mengoper Bola (Passing)
3. Menangkap Bola (Catch)

8
4. Menembakkan Bola (Shooting)

Keempat teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-
masing disertai dengan gambar yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami.

1. Menggiring Bola (Dribbling)


Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat
memantulkan bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si
penggiring.
Salah satu kendala yang bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka
(outdoor) dalam menggiring bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga
menambah tingkat kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah
pantulan bola akan tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan
demikian, pelaksanaan pantulang antara dribbling di tempat dan dribbling sambil
bergerak memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh pada saat mendribbling.
Dribbing itu pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan
dribbling silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi
mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat
membungkuk guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring
disamping itu kelenturan pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal
mengantisipasi bola yang sementara digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola
kea rah daerah pemain lawab sangat dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-
tangan atau kerja sama antara tangan pada saat melakukan dribbling supaya bola tetap
dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas dari jangkauan si penggiring
2. Mengoper bola (Passing)
Mengoper bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik
yang sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki,
operan-operan yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati
dalam menjaga pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan bola tangan,
oeran bola dari tangan ke tangan sangat penting dalam usaha membangun sebuah
serangan ke daerah pertahanan lawan, guna menghasilkan sebuah gol. Passing dalam

9
hakekatnya perbagi dalam dua bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing
dengan satu tangan.
a. Passing dengan dua tangan
Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat,
namun perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana
yang harus dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang
menghadang.
Passing bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan
pengarahan tenaga tubuh yang disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan.
Tergantung dari jarak yang diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-
beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper bola di hasilkan dari gerakan
tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian disalurkan dan digabungkan
dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing dengan dua tangan
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass dan Underhand
pass.
1) Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang
memegang bola direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk
45o, posisi tubuh tegak dan posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan
salah satu kaki sedikit agak kedepan, guns memberikan dorongan yang kuat
dan tidak hilang keseimbangan pada saat melepaskan bola, setelah bola
dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan seiring dengan terlepasnya bola.
2) Overgead Pass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang
bola di atas kepala, posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak
bola. Setelah bola di lepaskan kedua tangan diluruskanke depansejajar. Posisi
tubuh tetap dipertahankan dan mengantisipasi supayah badan tidak jatuh ke
depan.
3) Underhand Pass (operan bawah)
Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu,
salah satu kaki sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus
kebawah, tangan memegang bola yang persis berada ditengah tegak lurus
kedua kaki, kemudian bola dilepaskan kedepan. Pandangan kearah sasaran bola

10
yang hendak di tuju dengan mempertahankan posisi tubuh tetap dalam keadaan
stabil.
b. Passing Dengan Satu Tangan
Operan dengan satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua
tujuan, yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak
jauhdanyang kedua mongoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline
pass, pelaksanaan lemparan harus dilakukan dengan mengikuti prinsip maksimum
time distance. Dalam arti lemparan itu harus dilakukan dalam waktu maximum
(secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power position) yang maksimum
juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya
lemparan.
1) Javeline Pass (Posisi Seperti Lemparan Lembing)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa
kebelakang kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang
bola, maka kaki kanan juga berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua
lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang di belakang sedikit diangkat posisi sama
dengan lempar lembing atau lemparan base ball.
2) Side Pass (operan samping)
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk
membentuk posisi 45o pandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan satu
tangan melewati depan dada kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
3) Reverse Pass (Membalik)
Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola
diegang oleh tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass
dengan menggunakan tangan kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki
kiri agak diangkat, bola dipassing melewati belakang pantat (bokong) ke
samping.
3. Menangkap Bola (Catch)
Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada
dasarnya, posisi tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating
langsung kea rah penangkap, agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar
memungkinkan disamping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap
gaya yang dibawah bola agar impact dari bola dapat tersaur dan dipatahkan sebesar
mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua lengan dan salurkan daya penahan sedikit

11
demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola merupakan salah satu teknik dasar yang
sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh setiap
permainan, apakah itu pemain depan, permainan tengah, pemain belakang lebih-lebih
penjaga gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam menangkap bola.
Bagaimana posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya dengan
menjulurkan kedua tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola dalam
penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan dada.
a. Menangkap bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif
gampang dalam mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan
ke depan guna menyambut datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badan
tegap setelah bola ditangkap maka tari ke depan dada guna mengantisipasi supata
bola tidak gampang dirampas oleh lawan.
b. Menangkap bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola yang datangnya sangat
tinggi, biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas
kepala, posisi badan tegap, kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan
bola tetap ditarik ke depan dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin
bagus dalam upaya jangkauan bola yang di passing atau di lempar tinggi.
c. Menangkap bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri
untuk menangkap bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama.
d. Menangkap bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka juga menjaga
keseimbangan pada saat menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil,
supaya tidak goyah pada saat disentuh/ ditabrak pemain lawan.
e. Menangkap bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola
menggelinding di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan,
bukan ke samping.
4. Menembak Bola (Shooting)
Menembak adalah bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke
gawang. agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya
ledak (Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan
dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat.

12
Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga
menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah
pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah.
a. The Standing Throw shot (tembakan berdiri)
Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan
dan sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian
bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak
lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta
tangan kiri rileks disamping badan
b. The Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah
dilakukan dengan lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan
kedua tangan, posisi tubuh dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras
lewat samping kepala sambil membuka kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat,
dada dibusungkan seiring dengan di shootingnya bola.
c. The Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini
membelakangi gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki
kemudian menembakkan bola dengan posisi condong ke depan. Setelah
melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh lantai secara langsung.
Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut dan kaki depan menggelincir
ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas menjauhi lantai.
d. The Fall Shot
Tembakan sambil menjatuhkan badan ke depan, dimulai dari shooting bola
disamping telinga kemudian melompat ke depan sambil menjatuhkan badan
kedepan, diakhiri dengan posisi terlentang.
e. The side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan membuka tangan da kaki lebar sambil badan
dimiringkan kekanan bagi penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki
kanan diangkat dan dibungkukkan bola di shoot dengan keras dari samping
setinggi paha.
f. The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan
berlari, bawa bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah,
pinggang sebaiknya di tarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik

13
kedua kaki keatas secara horizontal. Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti
gerakan kedepan dengan tangan kuat mendarat dengan kedua kaki secara
bersamaan menembak dengan tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak
kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.
g. The Reverse Shot (Tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi arah
tembakan kemudian bola dipegang dengan kedua tangan kalau shoot dengan
tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara di bawah bola sebagai
penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat samping dengan posisi
menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan dengan bola di
shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.

F. Peraturan-Peraturan Permainan Bola Tangan


PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN

a) Lapangan berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.
b) Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna
berbeda. Garis gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm.

Gambar Lapangan Bola Tangan:

14
Gambar Detail Gawang:

PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME OUT


1) Waktu permainan adalah :
a) 16 th atau lebih 2x 30 menit
b) 12 - 16 th 2 x 25 menit
c) 8-12 th 2 x 20 menit
d) Waktu Isfirahat 10 menit
e) Overtime (Setelah istirahat 5 menit dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit
dengan istrihat antar babak 1 menit.
2) Adu penalty untuk menentukan pemenang:
a) Lemparan dari garis 7m
b) Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa dipilih bebas) dan pemain yang terkena
diskualifikasi/dikeluarkan dapat berpartisipasi
c) wasit menentukan gawang yang di pakai
d) wasit melakukan lempar koin dan team pemenang memilih akan rnefernpar.
pertama atau terakhir
3) Time Out normal 1 menit 1 x setiap paruh waktu tiap tim.

PERATURAN 3: BOLA

15
1. Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cm / 425-475
gr (IHF3)
2. Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th :
54-56 cm / 325-375 gr (IHF 2)
3. Anak putri 8-14th dan anak putra 8-12th : 50-52 cm /290-330
gr

PERATURAN 4: TIM, PERGANTIAN PEMAIN DAN PERLENGKAPAN

1. Permainan 7 lawan 7 termasuk satu penjaga gawang. Pada saat awal permainan,
minimal pemain dalam sebuah tim adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama
permainan berlangsung adalah 4 orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan
setiap saat demikian pula bagi setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga
gawang setiap saat.
2. Pergantian pemain :
a) Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis pergantian)
b) Pemain yang digantikan hrs sudah meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
c) Pemain yang melakukan pelanggaran akan terkena skors 2 menit untuk pemain
tersebut
d) Ada tambahan skors 2 menit apabila pemain tersebut di atas melanggar kembali
e) lemparan bebas bagi lawan.
3. Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik bagian belakang 20cm dan depart
10cm. Semua pemain yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus
menggunakan wama yang sama, warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan
dari kedua tim dan penjaga gawang dari tim lawan.
4. Daerah Pergantian Pemain

Daerah pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah.
Tempatnya sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di

16
sebelah kanan maka tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari
garis tengah, begitu sebaliknya.

PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG

a. Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap
saat dan pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
b. Penjaga gawang diperbolehkan
1) Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang
2) Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3) Meninggalkan area gawang dengan Bola.
c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
1) Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada
Lemparan Kiper
2) Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika
penjaga gawang berada di dalam area gawang
3) Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di
lantai diluar area gawang
4) Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola
5) Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di
area gawang atau bergerak keluar kearah area bermain
6) Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh
ketangan lawan yg melakukan lemparan 7m.

PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG

1. Hanya seorang Kiper yang diijinkan berada di wilayah.gawang,


2. Ketika Pemain memasuki wilayah gawang :
a. Lemparan Kiper ketika pemain tim yang menyerang memasuki wilayah gawang
dengan mendapatkan keuntungan dengan masuknya ke wilayah gawang.

17
b. Lemparan bebas ketika .pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah
gawang tanpa merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
c. Lemparan 7m ketika pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang
dengan merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
3. Diperbolehkan memasuki wilayah gawang tanpa menguasai bola / setelah
memainkan bola sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan.
4. Bola yang bergulir didalam wilayah gawang, menjadi penguasaan dan penjaga
gawang. Jika ada pemain tim yang sama dengan penjaga gawang menyentuh bola di
wilayah tersebut maka akan di kenakan lemparan bebas.
5. Sebuah bola yang telah kembali dari liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam
wilayah pertandingan maka bola slap dimainkan kembali.

PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF

1. Memainkan bola yang diperbolehkan adalah melempar, menangkap,


rnenghentikan, mendorong atau menggelindingkan bola dengan tangan, lengan,
badan, paha atau lutut.
2. Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik.
3. Mengambil maksimum 3 langkah dari bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki
digerakkan dari satu tempat ketempat lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap
menjadi tumpuan.
4. Berlari atau berdiri diperbolehkan
a. Memantulkan bola dan kembali menangkapnya
b. Menggiring / mendrible
c. Mengelindingkan bola
d. Memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dalam 3 detik dan tidak
lebihdari 3 langkah

Hal yang tidak diijinkan:

a. Menyentuh bola dengan kaki kecuali bola telah dilempar


b. Pemain bergerak dengan bola diluar lapangan pertandingan dengan satu/dua
kakinya dengan bola masih didalam lapangan, lemparan kedalam
5. Bermain Pasif (memegang bola tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang
untuk mencetak gol, menunda-nunda dalam melakukan eksekusi dalam melakukan
lemparan dan dihadiahi lemparan bebas tim lawan dari tempat dimana bola tersebut
keluar.

18
PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF

1. Hal - hal yang diijinkan :


a. Menggunakan telapak tangan dan tangan dalam menguasai bola.
b. Rnerentangkan tangan saat, bola melewati-tim. Lawan adalah tidak dalam
penguasaan bola.
c. Menggunakan badan untuk menghalangi lawan
d. Bodi kontak dengan lawan
2. Hal - hal yang tidak diijinkan:
a. Menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
b. Menghalangi laju lawan dengan tangan dan kaki
c. Menarik atau menahan, mendorong, lari atau melompat ke arah lawan
d. Membahayakan lawan
3. Aturan kekerasan diatur dengan diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi
perseorangan diawali dengan peringatan, diikuti pernberian hukuman dan
diskualffikasi.
4. Seorang pemain tidak diperkenankan membahayakan lawan ketika lawan tersebut
sedang menyerang,

PERATURAN 9 : MENCETAK GOL

Gol dicetak jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak
dianggap sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads
pertandingan

PERATURAN 10 : LEMPARAN AWAL

1. Saat memulai pertandingan, Lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam
lempar koin dan memutuskan memulai permainan dengan memilih bola di
posisinya.
2. Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak
pertama.
3. Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
4. Lemparan awal dari arah mana saja di tengah lapangan dengan toleransi garis
pinggir sekitar 1,5m. Dan harus dilakukan dalarn 3 detik.

19
5. Taman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah
sebelum ada peluit dari wasit,
6. Dalam kasus lemparan bebas Setelah terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada
di kedua area lapangan, tetapi harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan
bebas.

PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM

1. Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping,
dan bola menyentuh langit-langit atau instalasi atas lapangan
2. Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit
3. Lemparan kedalam dilakukan dari tempat dimana bola melewati garis samping
atau melewati luar.garis gal dari persimpangan garis samping. dan luar garis gol di
sisi.
4. Pelempar harus berdiri dengan kaki di garis sampai bola lepas dari tangannya.
5. Saat lemparan kedalam dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari
pelempar, tetapi diperbolehkan berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari
3m.

PERATURAN 12 : LEMPARAN KIPER

1. Lemparan Kiper dilakukan :


a) Pemain lawan memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran
b) Kiper sudah menguasai bola dan bola tidak bergerak dilantai area gawang
c) Pemain-lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau
diam di lantai di area gawang
d) Saat bola melewati garis luar gawang setelah terakhir disentuh pleh kiper atau
pemain dari tim lawan.
2. Lemparan Kiper tanpa peluit dari wasit.

PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS

1. Jika Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim
tersebut kehilangan kepemilikan bola dan tim lawan melakukan pelanggaran yang
menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan-bola.
2. Lernparan bebas tanpa peluit dari wasit dan bertempat dimana pelanggaran
dilakukan.
3. Jarak lawan dari pelempar harus setidaknya 3m.

20
PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER

1. Lemparan 7 meter diberikan saat :


a) Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh tim lawan secara illegal
b) Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak angka
c) Kesempatan emas mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang
tidak ada hubungannya dengan permainan atau karena kesalahan teknis.
2. Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik setelah peluit dari wasit.
3. Pemain yang melakukan Lernparan 7m harus mengambil posisi. Dibelakang garis
7m, tidak lebih jauh dari 1 m dari garis tersebut.
4. Taman satu tim pelempar harus memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika
melanggar lemparan bebas bagi lawan.
5. Lemparan 7m diulang kembali jika kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas
dari tangan pelempar (kecuali terjadi gol)
6. Tidak diijinkan mengganti kiper setelah si pelempar sudah siap untuk
melaksanakan lemparan 7m.

PERATURAN 15 : INSTRUKSI UMUM UNTUK PELAKSANAAN LEMPARAN

1. Pelempar harus memposisikan posisi yang benar untuk melempar.


2. Teman si Pelempar harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan yang
dipermasalahkan.
3. Pemain bertahan harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan dan tetap di
posisi yang benar sampai bola meninggalkan tangan si pelempar.

PERATURAN 16A : HUKUMAN

1. Peringatan apabila:
a. Kecurangan dan. Pelanggaran
b. Kecurangan berkali-kali
c. Kelakuan yang tidak sportif dari seorang pemain atau official tim
2. Skorsing 2 menit apabila :
a. Kesalahan pergantian pemain
b. Kecurangan yang diulang
c. Kelakuan tidak sportif dari pemain
d. Kelakuan tidak sportif dari official
e. Konsekwensi dari suatu diskualifikasi dari suatu official dan pemain
f. Kelakuan tidak sportif seorang pemain sebelum permainan dimulai setelah
skorsing 2 menit (akumulasi)
g. Skorsing 2 menit untuk ketiga kalinya pada pemain yang sama akan
dikeluarkan.

21
3. Diskualifikasi apabila:
a. Kelakuary tidak sportif oleh setelah tim trendepat peringatart'dart skors 2
menit
b. Kecurangan membahayakan keselamatan lawan
c. Kelakuan tidak sportif dari tim di luar lapangan
d. Menyerang pemain sebelum pertandingan
e. Menyerang tim
f. 3x skors .pada -pemain yang sama
4. Pengeluaran apabila :
a. Seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar
b. Harus keluar dari lapangan pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh
pemain lain
5. Skorsing 4 menit apabila pemain yang diberi skorsing 2 menit jugabersalall akan
tindakan tidak sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. 'Tetapi jika
untuk ketiga kalinya akan didiskualifikasi.

PERATURAN 16A : PELANGGARAN DI LUAR WAKTU PERTANDINGAN


SEBELUM PERTANDINGKAN

1. Peringatan
2. Diskualifikasi- (pengulangan. skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam
laporan tertulis

PERATURAN 17 : WASIT

1. 2 orang Wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap
pertandingan dan mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
2. Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

PERATURAN 18 : PENCATAT WAKTU DAN SKOR

1. Pencatat waktu memiliki tangg.ung, jawab yang utama untuk waktu pertandingan,
waktu istirahat, waktu pengskoran dan penundaan pemain.
2. Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor,
mencatat pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi. Tugas lain seperti
memeriksa para pemain dan offisiai tim di area pergantian dan keluar masukriya
pernain pengganti

22
3. Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu
tim yang bermain tentang waktu yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu
istirahat.
4. Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus memberikan tanda akhir di
pertengahan waktu dan akhir pertandingan.

G. Cara Bermain Bola tangan


Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga
gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di
gawang lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter.
Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang
dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri, berat bola tangan
425 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.

Pinalti Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari
wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu
selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain
tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu
penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.

Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6


sebagai pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball,
cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola
dengan Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.

H. Pemain
Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan
termasuk seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian
pemain.

Berikut adalah posisi dari masing-masing pemain:

1. Attacking Positions
2. Defending positions.
3. LW - Left Wing OD - Outside defender

23
4. LB - Left Back HD - Half Defender
5. CB - Center Backor playmaker FD - forward Defender
6. RB - right Bacck GK - goal keeper
7. RW - right Wing
8. PV pivot

24
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-
masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah
bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola
ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola
adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.

Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi
sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola
tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951.

Secara Garis Besarnya tehnik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari:

1. Menggiring Bola (Dribbling)


2. Mengoper Bola (Passing)
3. Menangkap Bola (Catch)
4. Menembakkan Bola (Shooting)

B. SARAN
Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat
memahami permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola
tangan dan sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca
khusunya akan lebih mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola
tangan yang ada di Indonesia, sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang
kurang populer di kalangan masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini selain
memenuhi tugas dari bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa mempopulerkan atau lebih
bisa mengenalkan Olahraga bola tangan kepada kalangan masyarakat dan dapat
mengembangkan prestasi bola tangan di Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis

25
merasa masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.

26
DAFTAR PUSTAKA

- Haris Ridwan. (1991). Permainan Bola Tangan dan Peraturan. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.
- Hartono, Juni. 2015. Teknik Permainan Bola Tangan. Online
- http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2015/03/permaianan-bola-tangan-teknik-dasar.html
- Purba, Setiawan. 2014. Permainan Bola Tangan. Online
- http://ilmuolahragaterbaru.blogspot.co.id/2014/11/makalah-bola-tangan.html

27

Anda mungkin juga menyukai