Semester V 2016/2017
LAPORAN PRATIKUM
Distilasi Fraksionasi
Oleh :
Kelompok II
Pt = Pi atau Pt = PA +PB+PC.
Dimana P adalah tekanan total, Pi takanan parsial komponen i (A, B, C,
dst).
Tekanan parsial suatu komponen sebanding dengan banyaknya mol
komponen tersebut fraksi mol suatu komponen adalah :
Pi PA
Yi atau YA
P PA PB PC ....... .................... (2-2)
Hukum Hendry menyatakan bahwa tekanan parsial suatu parsial suatu
komponen (A) diatas larutan sebanding larutan sebanding dengan fraksi
mol komponen tersebut.
PA = HA . XA
...................(2.3)
Dimana H adalah tetapan hukum Hendry. Hukum ini berlaku untuk
larutan encer (XA, rendah, XB (pelarutnya) tinggi).
Hukum Roult juga memberikan hubungan antara tekanan parsial suatu zat
diatas larutan dengan fraksi molnya.
PA = P . HA . XA
.................... (2-4)
P*A = tekanan uap zat A murni. Hukum ini berlaku untuk XA yang tinggi
(berarti XB rendah)
Dengan hukum-hukum tersebut diatas, komposisi, kesetimbangan cair-uap
(X-Y, dapat dihitung dari data tekanan uap zat-zat murni. Untuk suatu
campuran biner (2 kompenen A dan B), dimana fraksi mol zat A (yang
lebih mudah menguap) sama dengan X, maka :
PA - P*A . XA
....................... (2-5)
PB - P*B (1-X)*
PA P * Ax P * Ax
PA PB P * Ax P * B (1 x) P
.......... (2-7)
T, OC x y
82,2 0,897 0.958
100 0,257 0,456
Dari data ini dibuat diagram titik didih
Hukum Raoult berlaku untuk campuran komponen-komponen yang
secara kimia mirip satu sama lain (contoh benzena dan toluena). Banyak
sistem campuran yang dikenal dalam praktik menyimpang dari hukum.
Kalaupun berlaku biasanya hanya dalam selang komposisi yang sempit.
Untuk larutan encer, hukum Raoult berlaku bagi pelarutnya. Sebaiknya
hukum Hendry berlaku untuk zat terlarut dalam larutan yang encer.
5. Volativitas Relatif
Hubungan komposisi kesetimbangan dalam fasa uap (Y) dengan
komposisi fasa cairnya dapat dinyatakan dengan cara lain, yaitu dengan
istilah volatilitas (volatility). Volatilitas didefinisikan sebagai
perbandingan tekanan parsial dengan fraksi mol dalam cairan. Volatilitas
zat A PA/XA dan volatilitas zat B PB/XB.
Perbandingan kedua volatilitas ini disebut volatilitas relatif, diberi
lambang (alpha). Dengan mengganti Y dengan YP, maka :
YA / XA YAXB
YB / XB YBXA
......................... (2-8)
Pressure mercuri
Total Pressure
Parsial Pressure benzene
Grafik tekanan uap campuran Benzena-Toluena dan data tekanan uap zat, maka :
100
Y1
X1
0 100
Diagram Kesetimbangan
RO . X D XD
Ya 1
RD .1 RD 1
'
dB dX B dX B
B XB X D X B X D
Dari persamaan diatas dengan dibantu oleh diagram Mc. Cabe Thiele
maka dapat diselesaikan secara grafik seperti dibawah ini :
1
XD XB
AT
b
XB XD
XB
Dari gambar tersebut dapat dihitung luas total (AT) dengan cara membagi-
bagi atas beberapa segmen. Semakin banyak segmen uang dibuat maka
semakin banyak teliti hasil perhitungannya. Dari hasil besar AT yang
didapat maka dapat disubtitusikan kedalam persamaan
diatas sehingga :
Ln F - Ln B - AT
F . X D B. X B
X rata
D
Dimana : F = Jumlah mol umpan mula-mula
D = Jumlah mol destilat total setelah destilasi dihentikan
XF = Fraksi mol umpan mula-mula
XD = Fraksi mol residu pada saat destilasi dihentikan
V. PROSEDUR KERJA
VII. Perhitungan
1. Vol Umpan, Destilat Dan Buttom
Vol destilat = Vol menit 15 + vol menit 30 Vol buttom = Vol menit15+Volmenit 30
= 48 + 83 = 50 + 50
= 131 = 100
Untuk t = 45 menit
Vol umpan = vol umapan total vol destilat vol buttom
= 4000-131-100
= 3769
Vol destilat = 60 ml
= 23.37 mol
Massa air umpan
Massa air = vol umpan x Pair
= 2412.16 ml x 1 g/ml
= 2412.16 g
massa air
Mol air umpan = BM air
2412.16 g
= 18 g /mol
= 134.0089 mol
Mol total umpan= mol etanol + mol air
= 23.37 + 134.0089 (mol)
= 157.3789 mol
mol etanol
XF = mol etanol+mol air
23.37 mol
= 157.3789 mol
= 0.148
Fraksi Etanol Destilat
= 1.0128 mol
Massa air umpan
Massa air = vol umpan x Pair
= 1.2 ml x 1 g/ml
= 1.2 g
massa air
Mol air umpan = BM air
1.2 g
= 18 g/mol
= 0.0667 mol
Mol total destilat = mol etanol + mol air
= 1.0128 + 0.0667 (mol)
= 1.0795 mol
mol etanol
XD = mol etanol+mol air
1.0128 mol
= 1.0795 mol
= 0.938
= 21.4009 mol
Massa air umpan
Massa air = vol umpan x Pair
= 2466.485 ml x 1 g/ml
=2466.485 g
massa air
Mol air buttom = BM air
2466.485 g
= 18 g /mol
=137.0269 mol
Mol total buttom = mol etanol + mol air
= 21.4009 + 137.0269 (mol)
= 158.4278 mol
mol etanol
XB = mol etanol+mo l air
21.4009 mol
= 158.4278 mol
= 0.135
5. Nilai YD
XD
YD = R+ 1
0.938
= 4+ 1
= 0.1876