Anda di halaman 1dari 3

Youth which is gifted and well trained in the pursuit of expanding (ygberkembang)

technological trends, and thus able to identify with new roles


(peran/peranan/tugas) of competency and invention and to accept a more implicit
ideological outlook. Where this is not given, the adolescent mind become a more
explicitly edeological one, by which we mean one searching for some inspiring
unification of traditional or anticipated techniques, ideas, and ideals.

Pemuda yang berbakat dan terlatih dalam mengejar memperluas tren teknologi,
dan dengan demikian dapat mengidentifikasi dengan peran baru dari kompetensi
dan penemuan dan menerima pandangan ideologis lebih implisit. Mana ini tidak
diberikan, pikiran remaja menjadi salah satu lebih eksplisit edeological, dengan
mana kita berarti satu pencarian untuk beberapa unifikasi inspirasi dari teknik
tradisional atau diantisipasi, ide, dan cita-cita.

Pemuda yang berbakatdanterlatihdalammengejarperkembangan trend teknologi,


dandengandemikianmampumengidentifikasiperananbarudarikompetensidanpenem
uandanmenerima ideology lebih implicit. Jikatidak, pikiranremajamenjadisatu
ideology eksplisit, dengan demikian kita menganggap satu pencarian untuk
beberapa unifikasi inspirasi dari teknik tradisional atau antisipasi, ide Dan impian.

Generasi muda yang berbakat dan terlatih dalam mengejar perkembangan tren
teknologi, dan akan dapat mengidentifikasikan peran baru dalam kompetensi dan
penemuan dan menerima pandangan ideologis yang lebih implisit. Dimana ini tidak
diserahkan, pemikiran remaja menjadi ideologi lebih eksplisit, dimana kita
melakukan pencarian untuk beberapa penyatuan inspirasi dari teknik yang
tradisional atau teknik, ide dan gagasan yang sudah diantisipasi.

And, indeed, it is the ideological potential of a society which speaks most clearly to
the adolescent who is so eager to be affirmed by peers, to be confirmed by
teachers, and to be inspired by worth-while ways of life. On the other hand,
should a young person feel that the environment tries to deprive him too radically of
all the forms of expression which oermit him to develop and integrate the next step,
he may resist with the wild strength encountered in animals who are suddenly
forced to defend their lives. For, indeed, in the social jungle of human existence
there is no feeling of being alive without a sense of identity

Dan, memang, itu adalah potensi ideologis masyarakat yang dapar berbicara paling
jelas pada remaja yang begitu bersemangat untuk ditegaskan oleh rekan-rekannya,
diakui oleh guru, dan terinspirasi oleh "cara hidup" yang berharga. Di sisi lain,
harusnya generasi muda merasa bahwa lingkungan mencoba untuk menghilangkan
dia dengan cara yang terlalu radikal dari semua bentuk ekspresi yang melarang dia
untuk mengembangkan dan mengintegrasikan langkah berikutnya, ia mungkin
menolak dengan kekuatan liar yang ada pada hewan yang tiba-tiba dipaksa untuk
mempertahankan hidup mereka. Sebab, memang, di hutan sosial eksistensi
manusia tidak ada perasaan akan hidup tanpa adanya rasa dari identitas

Having come this far, I would like to give one example (and I consider it
representative in structure) of the individual way in which a young person, given
some leeway, may utilize a traditional way of life for dealing
(berurusan/tingkahlaku) with a remnant of negative identity.

Setelah sampai sejauh ini, saya ingin memberikan satu contoh (dan saya
menganggap itu perwakilan dalam struktur) dari cara individu di mana orang muda,
diberikan kelonggaran, dapat memanfaatkan cara hidup tradisional untuk berurusan
dengan sisa identitas negatif .

Setelah sampai sejauh ini, saya ingin memberikan satu contoh (dan saya
menganggap itu perwakilan dalam struktur) dari individu di mana generasi muda,
yang diberikan kelonggaran, dapat memanfaatkan gaya hidup tradisional untuk
berurusan dengan sisa identitas yang negatif .

I had known Jill before her puberty, when she was rather obese and showed many
oral traits of voracity and dependency while she also was a tomboy and bitterly
envious of her brothers and in rivalry with them. But she was intelligent and always
had an air about her (as did her mother) which seemed to promise that things
would turn out all right.

Aku tahu Jill sebelum pubertas, ketika dia agak gemuk dan menunjukkan banyak
"mulut" sifat-sifat dari kerakusan dan ketergantungan sementara dia juga adalah
seorang tomboy dan pahit iri saudara-saudaranya dan dalam persaingan dengan
mereka. Tapi dia cerdas dan selalu memiliki udara tentang dia (seperti yang
dilakukan ibunya) yang sepertinya menjanjikan bahwa hal-hal akan menjadi baik.

Sayatahu Jill sebelumpubertasnya, ketikadiaagakgemukdanmenunjukkanbanyak


mulut sifat/cirri darikelahapandanketergantunganpadahaldiajugaadalahseorang
tomboy dan (dengansengit/sekali) cembrurdengansaudaralaki-
lakinyadanbersaiangdenganmereka.
Tapidiacerdasdanselalumemilikiudaratentangdia (seperti yang dilakukanibunya)
yang tampaknyamenjanjikanhal-halakanmenjadibaik.

Saya mengenal Jill sebelum dia pubertas, ketika dia agak lebih gemuk dan
menunjukkan sifat-sifat dari kerakusan dan ketergantungan sementara dia juga
seorang tomboy dan sangatlah iri terhadap saudara -saudaranya dan dalam
persaingan dengan mereka. Tapi dia cerdas dan selalu memiliki pikiran tentang dia
(seperti yang dilakukan ibunya) yang sepertinya menjanjikan bahwa hal-hal akan
menjadi baik baik saja.

And, indeed, she straightened out and up, became very attractive, an easy leader in
any group, and, to many, a model of young girlhood. As a clinician, I watched and
wondered what she would do with that voraciousness and with the rivalry which she
had displayed earlier. Could it be that such things are simply absorbed in fortuitous
growth ?

Dan, memang, dia tumbuh dan berkembang, menjadi sangat menarik, dan mudah
memimpin dalam kelompok manapun, dan, banyak, model para gadis muda.
Sebagai seorang dokter, saya menonton dan bertanya-tanya apa yang akan dia
lakukan dengan kerakusannya dan dengan persaingan yang dia ditunjukan
sebelumnya. Mungkinkah hal-hal seperti itu hanya terserap secara kebetulan
dalam perkembangannya ?

Then one autumn in her late teens, Jill did not return to college from the ranch out
West where she had spent the summer. She had asked her parents to let her stay.
Simply out of liberality

Kemudian satu musim gugur di akhir masa remajanya , Jill tidak kembali ke
perguruan tinggi dari peternakan di Barat di mana ia menghabiskan musim panas.
Dia telah meminta orang tuanya untuk membiarkan dia tinggal. Hanya keluar begitu
saja dari kebebasan liberal.

Kemudian pada akhir remajanya disuatu musim gugur, Jill tidak kembali ke
perguruan tinggi dari peternakan Di Barat dimana dia menghabiskan musim panas.
Dia meminta kepafa orang tuanya untuk membiarkan dia tinggal. Beberapa
toleransi

Anda mungkin juga menyukai