Administrasi Kependudukan
Administrasi Kependudukan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Administrasi
KependudukanPada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Malah........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1 Filosofis Administrasi Kependudukan......................................................... 3
2.2 Kebijakan Dalam Admisitrasi Kependudukan............................................. 5
2.3 Dari Penduduk Untuk Penduduk.................................................................. 5
BAB III PENUTUP............................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 8
DAFTARPUSTAKA........................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Penataan sistem administrasi kependudukan makin bernilai penting, apalagi setelah ada
berbagai masalah dalam daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilihan anggota legislatif dan
presiden. Ditambah dengan adanya peristiwa bom di Hotel J.W. Marriott dan hotel The Ritz-
Carlton pada 17 Juli, yang ditengarai tersangka otak pemboman warga Malaysia Noordin M.Top
dapat dengan bebas mengganti identitasnya dari satu daerah ke daerah lainnya dalam rangka
membina sel-sel terornya.Arti penting kartu tanda penduduk (KTP) makin signifikan sebagai
identitas seorang warga negara.
Acuan hukum untuk penerapan nomor induk kependudukan (NIK) sudah ada dalam
bentuk undang-undang (UU) dan bahkan telah diperjelas dengan sebuah Peraturan Presiden
(Perpres). Pasal 13 UU No 23 Tahun 2009 tentang Administrasi Kependudukan telah
mengamanatkan bahwa setiap warga negara wajib memiliki NIK (Ayat 1), berlaku seumur hidup
(Ayat 2), dan dicantumkan dalam setiap Dokumen kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan
paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak, polis asuransi, sertifikat hak atas tanah,
dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Ayat 3).
Dengan demikian NIK harus dapat digunakan dikantor-kantor penerbitan dokumen resmi
yang tersebut di atas. Dasar hukum ini menekankan pentingnya NIK yang betul-betul valid dan
terverifikasi beserta seluruh data-data penunjangnya. Pasal 6 Perpres Nomor 26 Tahun 2009
menjabarkan lagi bahwa blangko KTP berbasis NIK itu harus memuat kode keamanan dan
rekaman elektronik yang digunakan sebagai alat verifikasi jati diri dalam pelayanan publik.
Dalam pasal berikutnya (Pasal 7), diterangkan lebih lanjut bahwa rekaman elektronik yang
dimaksud adalah biodata, pas foto, dan sidik jari seluruh jari tangan penduduk yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah disebutkan pada pembahasan di atas maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa:
1. Dalam peraturan daerah nomor 04 tahun 2006 tentang pembuatan dan retribusi biaya cetak kartu
tanda penduduk dan akta catatan sipil yang diberlakukan oleh pemerintah belum berjalan sesuai
dengan keinginan pemerintah.
2. Pemberian pelayanan kartu tanda penduduk tidak akan maksimal dan terjumlah kepada semua
penduduk jika proses pembuatan pelayanannya tidak disederhanakan.
3. Masalah pelayanan pemberian kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil sudah menjadi
masalah yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten/kota.
4. Pemerintah hanya mampu membuat dan mengesahkan peraturan daerah, tapi belum bisa
mendalami tentang efektif tidaknya pelaksanaan Perda yang dibuat tersebut terhadap masyarakat.
5. Perubahan status kewarganegaraan dari Warga Negara Indonesia menjadi warga negara asing di
luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah mendapatkan persetujuan dari
negara setempat wajib dilaporkan oleh Penduduk yang bersangkutankepada Perwakilan Republik
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA