oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit atau jumlah hemoglobin dalam sel
yang terlalu sedikit1,2.
Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi2
a. Anemia Makrositik/Megaloblastik
Eritrosit berukuran besar abnormal
MCV > 95 fl
Penyebab:
o Defisiensi vitamin B12
penyebabnya adalah akibat kekurangan nutrisi (terutama pada
vegetarian), gangguan malabsorbsi pada lambung dan usus. Gangguan
malabsorbsi pada lambung ini biasanya menyebabkan suatu anemia yang
disebut anemia pernisiosa. Anemia ini biasa terjadi pada wanita dan
cenderung diakibatkan oleh serangan autoimun pada mukosa lambung
yang menyebabkan terjadinya atrofi lambung.
o Defisiensi asam folat
penyebabnya adalah akibat kurangnya nutrisi (terutama pada usia tua,
penghuni panti, kemiskinan, kelaparan, diet khusus, anemia susu
kambing,dll), gangguang malabsorbsi pada lambung dan usus, serta akibat
pemakaian asam folat yang berlebihan (misalnya pada keadaan hamil dan
menyusui, pada penderita karsinoma, limfoma, myeloma, tuberculosis,
arthritis, rematoid, malaria)
o Kelainan metabolisme vitamin B12 dan asam folat
Gambaran klinis:
o Ikterus ringan (warna kuning lemon)
o Glositis (lidah berwarna merah-daging dan nyeri)
o Stomatitis angularis (fisura dan ulserasi di sudut mulut)
o Penururnan berat badan
o Purpura akibat trombositopenia dan pigmentasi melanin
Pria dewasa -1 -1
Wanita pasca- -1 -1
menopause
c. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik digolongkan menjadi:
Herediter
Defek membrane
o Sferositosis Herediter
sering terjadi pada orang Eropa Utara
biasa disebabkan oleh defek protein yang terlibat dalam interaksi
vertical antara rangka membrane dan lapisan lemak dua lapis eritrosit.
diwariskan secara dominan autosomal dengan gambaran klinis
bervariasi
gambaran klinis: ikterus berfluktuasi, splenomegali, krisis aplastik,
sering ditemukan empedu pigmen
penyebab: defisiensi atau kelainan ankrin dan spektrin, kelainan
paladin (protein 4.2)
o Eliptositosis Herediter
banyak ditemukan di Melanesia, Malaysia, Indonesia, dan Filipina
sifat penurunannya adalah terkait seks
gambaran klinis: hemolisis intravascular yang cepat terjadi,
hemoglobinuria
penyebab: mutan spektrin atau yang menyebabkan pembentukan
dimer spektrin yang terganggu, defisiensi atau kelainan protein 4.1,
kelainan Band 3, delesi Band 3 ovalositosis Asia Tenggara
Metabolisme
Penyebab:
o Defisiensi glukosa-6-posfat dehidrogenasi (G6PD)
o Defisiensi piruvat kinase
Hemoglobin
penyebab:
o Sintesis hemoglobin abnormal
o Berkurangnya kecepatan sintesis rantai globin atau yang
normal (tahalasemia dan )
klasifikasi:
o Thalasemia
Merupakan kelainan genetic heterogen yang timbul akibat
berkurangnnya kecepatan sintesis rantai atau
Pembagian thalasemia:
- Sindrom thalasemia
Disebabkan oleh delesi gen globin
- Sindrom thalasemia
Thalasemia mayor
Thalasemia minor
Thalasemia intermedia
Thalasemia -
o Anemia sel sabit
Akibat pewarisan gen globin- sabit
Akibat HbSS, HbC
Didapat
Anemia hemolitik imun/autoimun
o Tipe hangat
idiopatik, sekunder
contoh penyakit: SLE (Lupus Eritromatosus Sistemik), CLL
(Leukemia Limfositik Kronik)
o Tipe dingin
idiopatik, sekunder
disebabkan infeksi-pneumonia mycoplasma, mononucleosis
infeksiosa
d. Anemia Aplastik
Penyebab:
terjadi akibat aplasia sumsum tulang, sehingga jumlah sel induk pluripotensial
hemopoietik berkurang
kongenital (jenis Fanconi dan non-Fanconi)
idiopatik didapat
radiasi pengion: pemajanan tidak sengaja (radioterapi, isotop radioaktif, stasiun
pembangkit tenaga nuklir)
zat kimia: benzene dan pelarut organic lain, TNT, insektisida, pewarna rambut,
klordan, DDT
obat:
Obat yang biasanya menyebabkan depresi sumsum tulanh (misal:
busulfan, siklofosfamida, antrasiklin, nitrosourea)
Obat yang kadang-kadang menyebabkan depresi sumsum tulang (misal:
kloramfenikol, sulfonamide, aemas,dll)
Tes Umur
26 6 12 12 18 18 49
Hb (R/dL) 11,5 11,5 M : 13 16 F : 12 16 M : 13,5 17,5 F : 12 16
15,5 15,5
Hematokrit 34 40 35 45 M : 37 49 F : 36 46 M : 41 53 F : 36 46
(%)
Mean 75 87 77 95 M : 78 98 F : 78 102 80 100
Corpuscle
Volume (fL)
Mean 24 30 25 33 25 35 26 34
Corpuscular
Hemoglobin
(pg)
Sel Darah 3,9 5,3 4 5,2 4,5 5,3 4,5 5,9
Merah
(juta/mm3)
Besi Serum 50 120 50 120 M : 50 160 F : 40 150
(g/dL)
Total Iron- 250 400 250 250 400 250 400
binding 400
Capacity
(g/dL)
Ferritin 7 140 7 140 7 140 M : 15 200 F : 12 150
(ng/mL)
Terapi Non-Farmakologi2,3
Tujuan: mencukupkan asupan nutrisi Fe, asam folat, dan vitamin B12.
Misalnya dari sayur-sayuran hijau, ikan laut, dan unggas
Terapi Farmakologi1,2,3
o Anemia Defisiensi Besi
Terapi : Besi
Mekanisme : zat besi membentuk inti dari cincin heme Fe-porfirin yang
bersama-sama dengan rantai globin membentuk hemoglobin
Besi Parental
syok anafilaktik
Interaksi Obat :
Trombositosis
Riwayat konvulsi
Efek Samping :
Konvulsi
Anafilaksis
4.Jakarta:EGC.
2. Hughes-Jones, N.C.1994.Catatan Kuliah
Hematologi.Jakarta:EGC.
3. Anonim.2006.ISO (Informasi Spesialite Obat