Anda di halaman 1dari 4

KESEHATAN REPRODUKSI

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi

Di tingkat internasional telah disepakati definisi kesehatan reproduksi adalah


suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas
dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem.
reproduksi, serta fungsi dan prosesnya1. Karenanya setiap individu mempunyai hak
untuk mengatur jumlah keluarganya, kapan mempunyai anak, dan memperoleh
penjelasan yang lengkap tentang cara-cara kontrasepsi, sehingga dapat memilih cara
yang tepat dan disukai. Selain itu, hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
reproduksi lainnya, seperti pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan pelayanan bagi
bayi baru lahir, kesehatan remaja dan lain-lain, perlu dijamin.1

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Masalah kesehatan reproduksi selain berdampak secara fisik, juga dapat


berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi, keadaan ekonomi dan
kesejahteraan social dalam jangka panjang1. Dampak jangka panjang tersebut tidak
hanya berpengaruh terhadap diri individu itu sendiri, tetapi juga terhadap keluarga,
masyarakat dan bangsa pada akhirnya. Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi
dapat dikelompokkan sebagai berikut1:
Kehamilan tak dikehendaki, yang seringkali menjurus kepada aborsi yang tidak
aman dan komplikasinya,
Kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah risiko kesakitan dan
kematian ibu dan bayi,
Masalah PMS, termasuk infeksi HIV/AIDS
Tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan, pelecehan seksual dan transaksi
seks komersial.
Meningkatnya masalah ketergantungan napza (narkotika, psikhotropika dan zat
adiktif lainnya, termasuk merokok) pada remaja. Ketergantungan napza ini
sering diikuti dengan hubungan seksual diluar nikah, dengan berganti-ganti
pasangan, sehingga meningkatkan resiko penularan PMS, termasuk HIV/AIDS,
sementara pemakaian alat suntik secara bergantian juga menimbulkan risiko
tersebut.
Informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja dewasa ini belum
memadai, dan kebanyakan baru ditangani oleh lembaga swadaya masyarakat di
kota-kota besar. Fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan dasar belum banyak
menyediakan pelayanan tersebut, sehingga remaja belum mendapat bekal
pengetahuanyang cukup untuk menjalani perilaku reproduksi sehat. Mereka
belum sepenuhnya mengetahui cara melakukan kegiatan promotif dan preventif
dalam kesehatan reproduksi remaja.

KEHAMILAN USIA MUDA


Untuk mendapatkan kesehatan reproduksi yang baik, kita harus menghindari
berbagai macam hal yang dapat menimbulkan masalah kesehatan reproduksi.
Beberapa hal yang diserukan dalam program pemerintah, khususnya BKKBN, dalam
hal yang berkaitan dengan masalah yang harus dihindari untuk mendapatkan
kesehatan reproduksi yang prima adalah 4 terlalu, yaitu terlalu muda saat hamil dan
persalinan, terlalu tua saat hamil dan persalinan, terlalu dekat jarak usia antar
kehamilan atau persalinan, dan terlalu banyak jumlah anak2.
Kehamilan dan persalinan usia muda memiliki risiko yang tinggi kesakitan dan
kematian ibu maupun bayi 2. Dikatakan kehamilan dan persalinan terlalu muda adalah
jika seseorang hamil atau menjalani persalinan pada usia kurang dari 20 tahun2.
Kondisi fisik ibu saat hamil atau bersalin pada usia kurang dari 20 tahun :
o Kondisi uterus dan rongga panggul belum optimal
o Ibu sedang dalam fase pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun
seksual (mulai perkembangan sex sekunder)
Kondisi mental ibu saat hamil atau bersalin pada usia kurang dari 20 tahun :
o Belum siap secara mental dalam menghadapi kehidupan berumah tangga,
menghadapi perubahan yang terjadi saat kehamilan, dan belum siap menjalani
peran sebagai seorang ibu dikarenakan pada usia kurang dari 20 tahun
individu cenderung masih labil dan ingin mencari jati diri1,2.

Risiko yang mungkin didapatkan pada kehamilan usia muda2, adalah:


o Abortus
o Preeklampsia, berat maupun ringan
o Eklampsia
o Pemanjangan kala I atau II
o Kelahiran prematur
o Perdarahan
o Berat badan lahir bayi rendah (BBLR), kurang dari 2500 gram
o Ca.cervix
Cara menghindari kehamilan usia muda (kurang dari 20 tahun)2
o Tunda usia perkawinan
o Rencanakan jumlah anak yang diinginkan
o Tunda kehamilan pertama sampai ibu berusia diatas 20 tahun
o Konsultasi/konseling petugas kesehatan
o Gunakan alat kontrasepsi (kondom, pil, IUD, dan lain-lain).

Daftar Pustaka
1. Depkes RI.Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Integratif di
Tingkat Pelayanan Dasar.Jakarta:Direktorat Jendral Kesehatan
Masyarakat.2008.h: 9-11,23.
2. Direktorat Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi, dan Anak.Hindari Kehamilan
4terlalu.Badan Koordinasi Keluarga Berrencana Nasional.Jakarta:2007.h:5.
Kesehatan Reproduksi dan Kehamilan Muda

OLEH

ELZA ASTRI SAFITRI

09101019

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ABDURRAB

PEKANBARU

2013

Anda mungkin juga menyukai