Syarat kuesioner:
1. Mencakup tujuan penelitian
2. Mudah ditanyakan
3. Mudah dijawab
4. Data yang diperoleh mudah diproses
Pengolahan data:
1. Editing : menyeleksi data yang masuk atas dasar reliabilitas dan validitas
2. Coding : data yang ada diklasifikasikan
3. Tabulasi : perhitungan data-data yang telah diukur
Tahap-tahap survei :
1. Perencanaan survei
2. Pelaksanaan survei
3. Pengolahan data
4. Analisis
5. Penyelesaian laporan
Prinsip organisasi:
1. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
2. Pprinsip skala hirarki
3. Prinsip kesatuan perintah
4. Prinsip pendelegasian wewenang
5. Prinsip pertanggung jawaban
6. Prinsip pembagian pekerjaan
7. Prinsip tentang pengendalian jumlah bawahan
8. Prinsip fungsional
9. Prinsip pemisahan tanggung jawab
10. Prinsip keseimbangan
11. Prinsip fleksibilitas
12. Prinsip kepemimpinan
Unsur-unsur komunikasi:
1. Sumber / komunikator
2. Sasaran / komunikan
3. Pesan
4. Saluran / media
5. Encode / perumus pesan
6. Decode / pentafsiran pesan
Dasar / prinsip yang perlu diketahui agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik :
1. Intention / niat
2. Attention /minat
3. Perception / pandangan
4. Retention / lekat
5. Participation / libat
Menurut model kepercayaan dalam kesehatan (Health Believe model) oleh Kurt Lewin sikap
dan tindakan seseorang dipengaaruhi oleh :
1. Pendidikan
2. Penghasilan
3. Norma-norma
Apakah seseorang akan berbuat atau menganut perilaku baru, tergantung pada interaksi dari
kesediaan satu pihak dan beberapan faktor lain yaitu :
1. Manfaat tingkah laku yang dirasakan dari segi :
Emosi / kejiwaan
Social
ekonomi
2. Kepercayaan bahwa dia peka / bisa terkena penyakit (perceived susceptibility)
3. Kerugian dan akibat yang dirasakan akan timbul apabila terkena penyakit (perceived
lost and danger)
4. Hambatan yang dirasakan dari segi :
Emosi / kejiwaan
Social
Ekonomi
Jarak
5. Kesediaan mental
Apabila seseorang sudah termotivasi untuk melakukan tingkah laku baru diperlukan adanya
satu dorongan dan harus tersedia juga sarana.
Cirri-ciri rencana :
1. Mempunyai tujuan yang jelas
2. Mengandung uraian lengkap tentang segala aktivitas yang ingin dituliskan
3. Menjelaskan jangka waktu pelaksanaan rencana
4. Menjelaskan macam organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut
5. Mempertimbangkan berbegai faktor yang diperkirakan dapat membantu atau
menghambat pelaksanaan program
6. Menentukan standar yang dipakai untuk mengukur keberhasilan
7. Memiliki ciri terus menerus
8. Memiliki keluwesan
Alat sederhana untuk melakukan evaluasi program Ragpie program matrix. Matrix ini
mempertemukan proses pencapaian program (resources : efektivitas goal) di satu pihak
dengan fase-fase perencanaan program (perencanaan-implementasi-evaluasi) di pihak lain
Karies gigi adalah suatu penyakit multi faktorial, maksudnya adalah untuk terjadinya karies
ada 4 faktor utama yang memegang peranan yaitu:
1. Host (tuan rumah): gigi dan saliva
2. Agent (agen): mikroorganisme
3. Lingkungan: substrat (makanan diet)
4. Waktu
Faktor-faktor luar (faktor tidak langsung) untuk terjadinya karies ditinjau dari:
1. Tuan rumah/host
a. Ras/etnis: orang negro lebih sedikit kariesnya dibandingkan kaukasia (kulit putih)
b. Umur: semakin bertambah usia semakin bertambah pula kariesnya. Karies paling
banyak pada usia 15-35 tahun, setelah 35 tahun berkurang karena pada umur
tersebut gigi banyak dicabut/ditambal (D , F+, M ). 15 tahun karena gigi susu baru
hilang.
c. Keturunan: orang tua skor karies tinggi, hal ini karena faktor lingkungan yaitu
kebiasaan buruk makan coklat, orang tua yang suka makan coklat tentu punya
persediaan coklat di rumah dan berpengaruh pada anak yang mengkonsumsi
coklat dalam jumlah banyak
d. Sex: wanita > pria karena gigi lebih dulu erupsi pada wanita dan morfologi gigi
misalnya pit dan fisur
e. Emosi: emosi yang berkepanjangan (stress) membuat aliran saliva berkurang
sehingga self cleansing menurun dan terjadi karies.
2. Lingkungan
a. Sosial ekonomi: sosek karies (D ) dan sebaliknya M pada sosek rendah karena
apabila terjadi karies pada gigi (D) maka tidak akan ditambal/dirawat karena
memerlukan banyak biaya sehingga pencabutan (M) banyak terjadi dan
penambalan (F) sedikit. D, F pada sosek tinggi karena yang dimakan cenderung
merusak gigi akhirnya terjadi filling karena mereka sanggup membayar biaya
penambalan sehingga pencabutan dapat dikurangi.
b. Geografis: orang yang tinggal di daerah khatulistiwa skor karies lebih tinggi
dibandingkan daerah pantai yang minumannya banyak mengandung fluor.
MIKROORGANISME PLAK
Streptokokus mempunyai sifat-sifat tertentu yang memungkinkannya memegang peranan
utama dalam proses karies gigi:
Streptokokus memfermentasi berbagai jenis karbohidrat menjadi asam sehingga
mengakibatkan penurunan PH.
Streptokokus membentuk dan menyimpan polisakarida intraseluler (levan) dari
berbagai jenis karbohidrat, simpanan ini dapat dipecahkan kembali oleh
mikroorganisme tersebut, bila karbohidrat eksogen berkurang sehingga dengan
demikian dihasilkan asam terus menerus.
Streptokokus mempunyai kemampuan untuk membenruk polisakarida ekstraseluler
(dekstran) yang menghasilkan sifat adhesif dan kohesif plak pada permukaan gigi
Streptokokus mempunyai kemampuan untuk menggunakan glikoprotein dari saliva
pada permukaan gigi.
2. Jamkesmas --> program bantuan sosial utk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin &
tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dlm
mewujudkan pelayanan kesehatan yg menyeluruh bagi masyarakat miskin.
Keuntungan jamkesmas :
a. tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien
b. meningkatnya akses & mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh peserta jamkesmas
c. memberikan kemudahan & akses pelayanan kesehatan kepada peserta seluruh jaringan PPJ
Jamkesmas
d. mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang berstandar bagi peserta, terkendali
mutu & biayanya
e. terselenggaranya pengelolaan keuangan transparan
f. meningkatkan cakupan masyarakat tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan
Cara menghitung larutan fluor --> larutan NaF 0,2% artinya 2gr NaF dalam 1 Liter air
(10ml). Masing-masing anak 10cc larutan NaF. (30 anak)
0,2 gr x
=
cth : 100 ml 300 ml
10.
konsultasi perkawinan
Gen
Pelayanan
Lingkungan Gangguan kesehatan
kesehatan
12. Otonomi daerah --> hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri pemerintahan daerah & kepentingan masyarakat setempat sesuai per-UU.
2. a. Pencegahan apa yang dilakukan untuk pit dan fisur yang dalam?
Pencegahan dengan fisur sealant. Silen adalah bahan resin yang diaplikasikan pada
permukaan enamel gigi sehingga menutup pit dan fisur dari kemungkinan terjadinya
karies. Pada awalnya bahan yang digunakan untuk perawatan pit dan fisur adalah poli
uretan, sianokrilat, dan bisfenol A-glisidil metakrilat (Bis-GMA). Dari ketiga bahan
tersebut, Bis-GMA yang merupakan bahan pilihan. Namun Bis-GMA tidak
mengandung filler, oleh karena itu resin yang digunakan sekarang mengandung filler
seperti glass beads, quartz rods, silikon dioksida, dll. Fillernya dilapisi dengan vinyl
silane namun kemudian vinyl silane digantikan oleh resin generasi 2 atau 3. Silen ini
dapat digunakan secara kimia atau bantuan sinar.
b. Jelaskan salah satu cara kerja pencegahan fisur yang dalam tersebut.
Permukaan gigi terutama pit dan fisur dibersihkan dengan bubuk pumis dan air
menggunakan bur berkecepatan rendah
Isolasi dan gigi dikeringkan dengan semprotan udara
Lakukan etsa email atau pengasaman pada gigi dengan asam fosfat 37% selama 60
detik
Biarkan selama 1 menit, jangan sampai terkontaminasi dengan saliva
Permukaan gigi yang telah dietsa dibersihkan dengan semprotan air dan dikeringkan
sampai terlihat permukaan oklusal memutih
Aplikasi bahan silen pada pit dan fisur sampai seluruhnya tertutup
Lakukan polimerisasi dengan menggunakan sinar UV (light cured) selama 30 detik
atau sampai bahan mengeras
Permukaan oklusal diperiksa dengan memakai unjung sonde, bila ada yang belum
tertutup silen, lakukan kembali prosedur diatas
13. Promosi kesehatan : kumpulan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan
individu dan masyarakat melalui kombinasi berbagai strategi termasuk penyuluhan.
17. Kompetensi DGK diperoleh melalui pelatihan DGK paket A, B, C, dan D. Paket A dan B
menitikberatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal, sementara paket C
dan D lebih pada kompetensi secara medis teknis.
18. Visi DGK : kemandirian keluarga mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut setinggi-
tingginya.
25. Prepaid JPKM : peserta JPKM yang membayar sejumlah iuran secara teratur kepada
badan penyelenggara di muka sebelum pelayanan diberikan agar kebutuhan
pemeliharaannya terjamin
26. Fee for service : pembiayaan kesehatan diberikan berdasarkan penggunaan jasa / fasilitas
dan baru kemudian dipenuhi dengan pembayaran jasa tersebut. Hal ini menyebabkan
biaya kesehatan cenderung meningkat sehingga menyebabkan kenaikan biaya kesehatan.
27. Micro planning (MP) : perencanaan tingkat puskesmas yang dilaksanakan setiap 5 tahun.
28. SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) : kompilasi pencatatan
program yang dilakukan secara terpadu setiap bulannya.
29. Stratifikasi : kegiatan evaluasi program yang dilakukan setiap tahun untuk mengetahui
keberhasilan manajemen program puskesmas secara menyeluruh.
30. Puskesmas keliling : untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
desa-desa terpencil, sasarannya adalah masyarakat yang tinggal di wilayah kerja yang
jauh jaraknya dari puskesmas dan di lokasi yang belum tersedia puskesmas pembantu.
40. Karakteristik RS
Sebagian besar tenaga profesor
Wewenang kepala RS berbeda dengan perusahaan
Tugas kelompok profesor lebih banyak dari kelompok marginal
Beban kerja tidak diatur
Jumlah dan sifat pekerjaan beragam
Semua kegiatan bersifat urgent
Bersifat kodian, individual fisik, mental, sosiokultural, spiritual
Yankes cepat, tepat, kesalahan tidak ditolerir
24 jam yankes berjalan terus
42. Jenis RS
Berdasarkan kepemilikan
- RS pemerintah (RS pemerintah, RS provinsi, RS kabupaten)
- RS BUMN/ABRI
- RS swasta yang menggunakan data investasi dari sumber dalam negeri (PMDN)
dan sumber luar negeri (PMA)
Berdasarkan pelayanan
- RS umum
- RS jiwa
- RS khusus (mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kanker, dsb)
Berdasarkan kelasnya
- RS kelas A : tersedia pelayanan spesialistik yang luas dan subspesialistik
- RS kelas B : mempunyai pelayanan minimal 11 spesialistik dan subspesialisasi
terdaftar
- RS kelas C : mempunyai minimal 4 spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam,
kebidanan, dan anak)
- RS kelas D : terdapat pelayanan medis dasar
- RS kelas E : RS khusus (lepra, kusta)
43. Bentuk asuransi kesehatan yang menerapkan prinsip JPKM serta keunggulannya.
PT Askes
Memberikan pemeliharaan kesehatan paripurna sama kepada semua peserta tanpa
mempertimbangkan pangkat atau kedudukan serta pelayanan kesehatan peserta
disediakan di semua puskesmas dan RS pemerintah sedangkan untuk peserta sukarela
disediakan pelayanan oleh dokter keluarga atau fasilitas kesehatan swasta
PT Jamsostek
Perlindungan yang diberikan kepada tenaga kerja dan keluarga termasuk didalamnya
suami/istri dan 3 orang anak.
Health Maintainance Organization
Sistem pemeliharaan kesehatan yang terorganisis, yang bertanggung jawab atas
pembiayan kesehatan yang komprehensif terhadap sekelompok masyarakat yang
menjadi pesertanya.