Anda di halaman 1dari 28

Soal pre test DPH

1. Pemilihan masalah penelitian dilihat dari arah apa saja?(2)


Jelaskan jawaban saudara (6).
2. Yang termasuk kegiatan pengolahan data adalah (4)
3. Persyaratan kuesioner adalah (4)
4. Apa yang dimaskud dengan kalibrasi? (2)
5. Indeks yang mengukur karies gigi adalah (4)
6. Pencegahan dengan fluor secara lokal dapat dilakukan dengan cara apa saja? (8)
7. Jelaskan prosedur melakukan kumur-kumur dengan fluor disekolah (8)
8. Jelaskan langkah-langkah pemecahan masalah (5)
9. Jelaskan pertimbangan di dalam memilh alternatif rencana (5)
10. Jelaskan hambatan komunikasi (5)
11. Jelaskan langkah-langkah menyusun program penyuluhan kesehatan masyarakat (9)
12. Jelaskan prinsip-prinsip organisasi (8)
Pemilihan masalah penelitian dilihat dari arah:
1. Masalah
Pengembangan teori berdasarkan teoritis penelitian
Pemecahan masalah-masalah praktis
2. Peneliti
Biaya yang tersedia
Waktu yang tepat
Alat dan perlengkapan yang tersedia
Bakat kemampuan penulis
Penguasaan metode

Syarat kuesioner:
1. Mencakup tujuan penelitian
2. Mudah ditanyakan
3. Mudah dijawab
4. Data yang diperoleh mudah diproses

Langkah-langkah pemecahan masalah:


1. Merumuskan masalah-masalah yang dihadapi dan memilih masalah yang dijadikan
prioritas untuk segera diatasi
2. Mencatat faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya masalah dan mencari
alternatif pemecahannya
3. Menyusun rencana kegiatan (termasuk evaluasinya atas dasar alternatif pemecahan
masalah yang telah dipilih)
4. Melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat
5. Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengetahui sejauh mana masalah
tersebut dapat diatasi atau dikurangi

Pertimbangan dalam memilih alternatif rencana:


1. Aspek-aspek teknis dari program
2. Kerangka organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan program
3. Sarana dan tenaga yang dibutuhkan
4. Biaya yang diperlukan
5. Perkiraan manfaat / keuntungan yang akan dihasilkan program
6. Pengaruh program terhadap hal di luar bidang kesehatan

Hambatan-hambatan dalam komunikasi:


1. Keterbatasan waktu : tergesa-gesa sehingga tidak memenuhi syarat
2. Jarak psikologis : perbedaan status pekerjaan
3. Adanya proses filtering : pesan yang disenangi saja yang disampaikan
4. Adanya evaluasi terlalu dini : prasangka / menarik kesimpulan padahal belum menerima
seluruh pesan
5. Lingkungan yang tidak mendukung

Kalibrasi suatu penyamaan persepsi dalam melakukan pemeriksaan untuk menghindari


examiner error

Prosedur kumur-kumur dengan fluor:


1. Berkumur dengan larutan fluor dilakukan sekali seminggu
2. Berkumur dengan larutan fluor dilakukan dalam kelas agar guru kelas dapat dengan
mudah mengawasi kegiatan berkumur
3. Berkumur dengan larutan fluor dilakukan pada pagi hari sebelum kelas dimulai
4. Guru kelas / petugas kesehatan melakukan persiapan dengan mengisi larutan fluor 10 cc
5. Anak-anak masuk ke dalam kelas, duduk di bangku dan dibagikan masing-masing satu
gelas yang berisikan larutan fluor tersebut
6. Guru kelas memberikan aba-aba mulai dan setelah kurang lebih 3 menit guru member
aba-aba selesai
Posisi: kepala menunduk, gelas dipegang setinggi dada lalu mulut didekatkan ke gelas
sewaktu berkumur

Pengolahan data:
1. Editing : menyeleksi data yang masuk atas dasar reliabilitas dan validitas
2. Coding : data yang ada diklasifikasikan
3. Tabulasi : perhitungan data-data yang telah diukur

Dasar-dasar perencanaan program / penyusunan program:


1. Menemukan masalah kesehatan yang hendak dibantu
2. Menganalisis masalah yang telah ditentukan
3. Memilih dan menentukan tujuan untuk program pendidikan kesehatan
4. Menentukan kriteria untuk memilih dan menetapkan metode / pendekatan pendidikan
kesehatan
5. Memilih / menetapkan satu atau gabungan beberapa metode / pendekatan
6. Menentukan waktu, tempat dan petugas pelaksanaan
7. Membuat program kerja / rencana operasional untuk komponen pendidikan tersebut
8. Membuat tata kerja dan tata laksana pengelolaan program
9. Evaluasi
Pemberian fluor / fluoridasi:
1. Secara sistemik : fluoridasi air minum (1 ppm)
2. Secara local : kumur-kumur larutan fluor
Pengolesan dengan larutan fluor (topical aplikasi fluor)
Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor

Besar sampel dipengaruhi oleh :


1. Tingkat kepercayaan yang digunakan
2. Penyimpangan dari nilai populasi yang masih dapat diterima

Analisa data meliputi kegiatan:


1. Penyusunan analisis
Mencari jawaban dan tujuan penelitian
Distribusi variabel
2. Pembuatan laporan pendahuluan

Cara pengambilan sampel :


1. Simple random sampling
Membuat daftar populasi
Membuat skema tabel random
Menentukan unit terpilih
Membuat angka-angka dari kertas lotre
Membuat angka-angka random number
2. Stratified random sampling
Membuat daftar populasi menurut strata. Contoh: jenis kelamin, umur
Menghitung jumlah sampel pada masing-masing strata sesuai dengan populasi
Pengambilan sampel secara random
3. Systemic random sampling
Membuat daftar populasi yang diurut menurut faktor yang dicari (tujuan).
Contoh :umur
Menentukan interval
Memilih nomor sampel pertama secara random
4. Multistage sampling
Membuat daftar satu populasi (kecamatan)
Memilih kecamatan dengan cara random
Membuat daftar kelurahan pada kecamatan yang terpilih
Memilih kelurahan pada kecamatanyang terpilih
Membuat daftar subpopulasi lingkungan pada kelurahan
Memilih lingkunagn secara random
Membuat daftar
5. Cluster sampling
Membuat daftar cluster
Memilih cluster yang dipilih secara random
Membuat daftar dalam cluster yang dipilih
Semua daftar cluster diperiksa / diteliti

Indikator dalam menyusun proritas masalah:


1. Berat ringan masalah
2. Jumlah masalah yang terkena
3. Kenaikan angka penyakit
4. Kerugian masyarakat
5. Keuntungan social yang diperoleh
6. Rasa prihatin masyarakat
7. Teknologi yang tersedia
8. Sumber yang tersedia
9. Dukungan politik

Sistematika penulisan laporan:


1. Bagian awal
Judul
Pendahuluan
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
2. Bagian inti
Latar belakang
Tujuan penelitian
Kepustakaan
Hipotesis
Metodologi
Hasil
Interpretasi (diskusi, kesimpulan, saran)
3. Bagian akhir
Daftar pustaka
Lampiran

4 parameter penentuan representatif sampel:


1. Variabilitas populasi : menerima populasi apa adanya, tidak memanipulasi
2. Besar sampel : makin besar sapel makin tinggi representatif
3. Teknik penentuan sampel : makin tinggi tingkat ambang dalam penentuan sampel,
makin tinggi representatifnya
4. Kecermatan memasukkan cirri-ciri populasi dalam sampel : makin lengkap, makin
representative

Besar sampel yang dibutuhkan tergantung:


1. Tujuan penelitian : prevalensi populasi
2. Jenis penelitian : survey, cohort, studi kasus, eksperimental
3. Cara pemilihan sampel
4. Kemaknaan statistik yang diinginkan
5. Sarana yang tersedia : tenaga, alat dan biaya

Masalah yang hendak dibantu :


1. Masalah yang sudah ditentukan policy maker
2. Masalah yang sudah termasuk dalam prioritas nasional
3. Masalah belum ditentukan / belum diketahui

Tahap-tahap survei :
1. Perencanaan survei
2. Pelaksanaan survei
3. Pengolahan data
4. Analisis
5. Penyelesaian laporan

Indeks untuk mengukur karies


Gigi permanen: DMFT (decay missing filling tooth)
DMFS (decay missing filling surface)
Gigi susu : deft (decay extracted filling tooth)
defs (decay extracted filling surface)
Kode pemeriksaan akries dengan indeks WHO :
Gigi Gigi Kondisi / status
susu permanen
A 0 Permukaan gigi sehat / keras
B 1 Gigi karies
C 2 Gigi dengan tumpatan, ada karies
D 3 Gigi dengan tumpatan baik, tidak ada karies
E 4 Gigi yang hilang karena karies
- 5 Gigi yang hilang karena sebab lain
F 6 Gigi dengan tumpatan silen
G 7 Jembatan, mahkota gigi atau veneer / implant
- 8 Gigi yang tidak erupsi
- T Trauma / fraktur
- 9 Dll : gigi yang memakai pesawat cekat ortho atau gigi yang
mengalami hipoplasia enamel yang berat

Prinsip organisasi:
1. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
2. Pprinsip skala hirarki
3. Prinsip kesatuan perintah
4. Prinsip pendelegasian wewenang
5. Prinsip pertanggung jawaban
6. Prinsip pembagian pekerjaan
7. Prinsip tentang pengendalian jumlah bawahan
8. Prinsip fungsional
9. Prinsip pemisahan tanggung jawab
10. Prinsip keseimbangan
11. Prinsip fleksibilitas
12. Prinsip kepemimpinan

Yang diperhatikan dalam kartu kode:


1. Menulis di lapangan harus dikurangi seminimal mungkin
2. Hasil yang dicatat dalam bentuk yang cocok (dummy table)
3. Bentuk catatan jelas dan sesuai urutan pemeriksaan
4. Jawaban harus diperkirakan untuk mempercepat koding

Unsur-unsur komunikasi:
1. Sumber / komunikator
2. Sasaran / komunikan
3. Pesan
4. Saluran / media
5. Encode / perumus pesan
6. Decode / pentafsiran pesan

Dasar / prinsip yang perlu diketahui agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik :
1. Intention / niat
2. Attention /minat
3. Perception / pandangan
4. Retention / lekat
5. Participation / libat

Yang dilakukan sebelum tabulasi :


1. Editing / serting data
2. Data diklasifikasikan sesuai dengan kerangka konsep

Alasan orang lupa :


1. Alasan psikologis : karena tidak suka akan pesan tersebut atau tidak suka kepada orang
yang menyampaikan pesan
2. Informasi tidak dipergunakan dalam waktu lama sehingga ingatan mengabur / fading
3. Informasi baru mempunyai kecenderungan mengaburkan atau menghilangkan informasi
lama yang belum mantap melekat dalam ingatan / blocking
Bagaimana mencegah lupa :
1. Binalah hubungan baik dengan sasaran (ssalah satu cara menghambat alasan lupa
psikologis)
2. Mencegah fading :
Sampaikan informasi kepada sasaran
Evaluasi apakah sasaran betul-betul mengerti apa yang diterimanya. Misalnya
dengan tanya jawab
Mintalah sasaran mempraktekkannya
Review tentang pelaksanaannya apakah sudah betul
Jangan berikan informasi baru sebelum informasi lama diterapkan dengan benar
Ulangilah informasi yang lama bila perlu
3. Mencegah blocking :
Jangan sampaikan terlalu banyak informasi dalam satu waktu
Beri kesempatan kepada penerima pesan untuk mengendapkan pesan awal
sebelum pesan berikutnya disampaikan
Jangan terlalu banyak memberikan informasi yang kurang ada kaitannya

Langkah-langkah penentuan metode :


1. Apakah tujuan pendidikan yang ingin dicapai?
2. Bagaimana cirri-ciri sasaran didik?
3. Bagaimana situasi dimana kegiatan pendidikan dilakukan?
4. Apakah petugas / pendidik yang menggunakan metode sudah bisa dan paham metode
yang akan dilakukan?
5. Bagaimana keadaan / sarana untuk penggunaan metode tersebut?

Menurut model kepercayaan dalam kesehatan (Health Believe model) oleh Kurt Lewin sikap
dan tindakan seseorang dipengaaruhi oleh :
1. Pendidikan
2. Penghasilan
3. Norma-norma
Apakah seseorang akan berbuat atau menganut perilaku baru, tergantung pada interaksi dari
kesediaan satu pihak dan beberapan faktor lain yaitu :
1. Manfaat tingkah laku yang dirasakan dari segi :
Emosi / kejiwaan
Social
ekonomi
2. Kepercayaan bahwa dia peka / bisa terkena penyakit (perceived susceptibility)
3. Kerugian dan akibat yang dirasakan akan timbul apabila terkena penyakit (perceived
lost and danger)
4. Hambatan yang dirasakan dari segi :
Emosi / kejiwaan
Social
Ekonomi
Jarak
5. Kesediaan mental

Apabila seseorang sudah termotivasi untuk melakukan tingkah laku baru diperlukan adanya
satu dorongan dan harus tersedia juga sarana.

Tahap-tahap pelaksanaan evaluasi :


1. Menentukan tujuan evaluasi
2. Menetapkan criteria dan cara pengukuran sukses
3. Mengukur hasil kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan criteria dan cara pengukuran
yang telah ditetapkan
4. Membandingkan dan menjelaskan sejauh mana sukses telah dicapai
5. Rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya

Cirri-ciri rencana :
1. Mempunyai tujuan yang jelas
2. Mengandung uraian lengkap tentang segala aktivitas yang ingin dituliskan
3. Menjelaskan jangka waktu pelaksanaan rencana
4. Menjelaskan macam organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut
5. Mempertimbangkan berbegai faktor yang diperkirakan dapat membantu atau
menghambat pelaksanaan program
6. Menentukan standar yang dipakai untuk mengukur keberhasilan
7. Memiliki ciri terus menerus
8. Memiliki keluwesan
Alat sederhana untuk melakukan evaluasi program Ragpie program matrix. Matrix ini
mempertemukan proses pencapaian program (resources : efektivitas goal) di satu pihak
dengan fase-fase perencanaan program (perencanaan-implementasi-evaluasi) di pihak lain

DELBEQ TECHNIC (grup nominal)


1. Dilakukan 6-9 orang
2. Memberikan 3-5 kartu kepada tiap anggota untuk menuliskan tindakan untuk
memecahkan masalah
3. Setiap anggota menyebut dan ditulis tanpa komentar ke papan tulis
4. Semua alternatif tercatat dibuat
5. Setiap anggota mengidentifikasi 5 item yang sangat penting dasar mulai dari skor 1-5
6. Skor dari tiap anggota ditabulasi untuk mendapatkan 5 item dengan skor tertinggi

Tujuan survei epidimiologi :


1. Untuk melihat besarnya masalah penyakit di masyarakat
2. Untuk melhat penyebaran penyakit di dalam suatu populasi
3. Untuk mempelajari riwayat alamiah penyakit
4. Deskripsi karakteristik orang-orang yang tidak sakit
5. Formulasi dan pengujian hipotesa etiologis

Tujuan survey program planning :


Merencanakan suatu program untuk tujuan kesehatan

Tujuan survei evaluasi :


Efektifitas luas masalah yang ada dan usaha yang telah dilakukan apakah sebanding dengan
ongkos, apakah jumlah penyakit berkurang

Tipe dasar survei :


1. Eksplorasi
2. Screening
3. Pilot study
4. Case history study
5. Cohort study
6. Cross sectional investigation
7. Longitudinal study
8. Incidence study
9. Clinical trial
10. Prevalence study

Tipe dasar sampling :


1. Probability sampling
2. Subjective sampling
3. Convenient sampling

Dimana administrasi ditetapkan:


Administrasi kesehatan adalah pengkoordinasian, dan penilaian sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia, memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan, jawatan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan menyediakan dan menyelenggarakan
berbagai kesehatan yang ditujukan pada perorangan, klompok, masyarakat.

Karies gigi adalah suatu penyakit multi faktorial, maksudnya adalah untuk terjadinya karies
ada 4 faktor utama yang memegang peranan yaitu:
1. Host (tuan rumah): gigi dan saliva
2. Agent (agen): mikroorganisme
3. Lingkungan: substrat (makanan diet)
4. Waktu

Faktor-faktor luar (faktor tidak langsung) untuk terjadinya karies ditinjau dari:
1. Tuan rumah/host
a. Ras/etnis: orang negro lebih sedikit kariesnya dibandingkan kaukasia (kulit putih)
b. Umur: semakin bertambah usia semakin bertambah pula kariesnya. Karies paling
banyak pada usia 15-35 tahun, setelah 35 tahun berkurang karena pada umur
tersebut gigi banyak dicabut/ditambal (D , F+, M ). 15 tahun karena gigi susu baru
hilang.
c. Keturunan: orang tua skor karies tinggi, hal ini karena faktor lingkungan yaitu
kebiasaan buruk makan coklat, orang tua yang suka makan coklat tentu punya
persediaan coklat di rumah dan berpengaruh pada anak yang mengkonsumsi
coklat dalam jumlah banyak
d. Sex: wanita > pria karena gigi lebih dulu erupsi pada wanita dan morfologi gigi
misalnya pit dan fisur
e. Emosi: emosi yang berkepanjangan (stress) membuat aliran saliva berkurang
sehingga self cleansing menurun dan terjadi karies.
2. Lingkungan
a. Sosial ekonomi: sosek karies (D ) dan sebaliknya M pada sosek rendah karena
apabila terjadi karies pada gigi (D) maka tidak akan ditambal/dirawat karena
memerlukan banyak biaya sehingga pencabutan (M) banyak terjadi dan
penambalan (F) sedikit. D, F pada sosek tinggi karena yang dimakan cenderung
merusak gigi akhirnya terjadi filling karena mereka sanggup membayar biaya
penambalan sehingga pencabutan dapat dikurangi.
b. Geografis: orang yang tinggal di daerah khatulistiwa skor karies lebih tinggi
dibandingkan daerah pantai yang minumannya banyak mengandung fluor.

MEKANISME PEMBENTUKAN PLAK


Pertama
Absolut glikoprotein dari saliva pada permukaan gigi dan lapisan pelikel
Pelikel: suatu lapisan organik bebas bakteri dan terbentuk dalam beberapa menit setelah
permukaan yang bersih berkontak dengan ludah, dalam waktu 24 jam pelikel dapat
mencapai ketebalan lebih kurang 1 mikron.
Pelikel dapat membentuk hem, tidak bewarna dan tersebar merata pada mahkota gigi
dengan sedikit lebih banyak pada daerah gingival.
Kedua
Setelah pembentukan pelikel, mikroorganisme mengadakan kolonisasi pada pelikel
Mikroorganisme tersebut melekat pada gigi atas pelikel karena adanya matriks dari
organisme yang adhesi dan afinitas hidroksiapatit enamel terhadap glikoprotein saliva

Plak gigi bertumbuh dengan:


???????????????????????? mikroorganisme baru
Plak gigi mulai terbentuk sebagai tumpukan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan
enamel dalam 3-4 jam setelah gigi dibersihkan dan mencapai ketebalan maksimal pada hari
ke 30.

MIKROORGANISME PLAK
Streptokokus mempunyai sifat-sifat tertentu yang memungkinkannya memegang peranan
utama dalam proses karies gigi:
Streptokokus memfermentasi berbagai jenis karbohidrat menjadi asam sehingga
mengakibatkan penurunan PH.
Streptokokus membentuk dan menyimpan polisakarida intraseluler (levan) dari
berbagai jenis karbohidrat, simpanan ini dapat dipecahkan kembali oleh
mikroorganisme tersebut, bila karbohidrat eksogen berkurang sehingga dengan
demikian dihasilkan asam terus menerus.
Streptokokus mempunyai kemampuan untuk membenruk polisakarida ekstraseluler
(dekstran) yang menghasilkan sifat adhesif dan kohesif plak pada permukaan gigi
Streptokokus mempunyai kemampuan untuk menggunakan glikoprotein dari saliva
pada permukaan gigi.

Rumus besar sample:

Untuk mengurangi kejelekan komunikasi massa ;


POST TEST

1. Peranan drg di Puskesmas :


a. koordinator kegiatan yankesmas (perencanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan
yankesmas)
b. bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan gigi
c. melaksanakan pelayanan pemeriksaan & pengobatan pasien gigi & membina unit BP gigi
dlm pelaksanaan
d. membantu kepala puskesmas dlm meningkatkan mutu pelayanan
e. membantu kepala puskesmas dlm melakukan koordinasi dgn dinas lintas sektoral terkait
upaya kerjasama dlm melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan
f. membentuk pelaksanaan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKS/UKGS/UKGMD,
pembinaan kader kesehatan, guru UKS, dan dokter kecil.
g. membantu kepala puskesmas dlm membina karyawan di bidang medis
h. membantu kepala puskesmas dlm menyusun perencanaan kegiatan puskesmas
i. membantu kepala puskesmas dlm membuat laporan kegiatan puskesmas

2. Jamkesmas --> program bantuan sosial utk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin &
tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dlm
mewujudkan pelayanan kesehatan yg menyeluruh bagi masyarakat miskin.

Keuntungan jamkesmas :
a. tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien
b. meningkatnya akses & mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh peserta jamkesmas
c. memberikan kemudahan & akses pelayanan kesehatan kepada peserta seluruh jaringan PPJ
Jamkesmas
d. mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang berstandar bagi peserta, terkendali
mutu & biayanya
e. terselenggaranya pengelolaan keuangan transparan
f. meningkatkan cakupan masyarakat tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan

3. Peranan kepala puskesmas


a. membuat perencanaan kegiatan puskesmas
b. mengatur pelayanan puskesmas
c. mengkoordinir pegawai puskesmas
d. mengevaluasi kinerja puskesmas
e. menggalang kerjasama pelayanan puskesmas

4. 3 bahan fluor dalam prosedur aplikasi ;


- 2% NaF --> 0,2gr NaF dalam 10ml air murni
- 8% SnF --> 0,8gr SnF dalam 10ml air murni
- 1,23% APF

3 bahan fluor dalam kumur-kumur :


- 0,2% NaF
- 0,8% SnF2
- 0,8% Na2FPO3

Cara menghitung larutan fluor --> larutan NaF 0,2% artinya 2gr NaF dalam 1 Liter air
(10ml). Masing-masing anak 10cc larutan NaF. (30 anak)
0,2 gr x
=
cth : 100 ml 300 ml

x = 0,6 gr NaF dlm 300 cc air murni

5. Prosedur aplikasi fluor gigi sehat :


- Pasien didudukkan di dental unit
- Penyuluhan TAF
- Skeling dan root planing
- Kontrol plak
- Profilaksis gigi dengan bubuk pumice menggunakan bur brush
- Kumur-kumur air / irigasi
- Isolasi gigi per kuadran
- Keringkan gigi dengan semprotan udara
- Gigi dioles dengan fluor
- Biarkan selama 3 menit, lakukan hal yang sama pada kuadran berikutnya
- Instruksi pasien agar tidak makan, minum, kumur-kumur dan memainkan lidah selama 1
jam setelah aplikasi
- Instruksi pasien untuk kontrol 3 bulan kemudian

6. Prosedur aplikasi fluor gigi dengan white spot :


- Dudukkan pasien di dental unit
- Lakukan skeling dan root planing
- Profilaksis gigi dengan bubuk pumice menggunakan bur brush, kemudian rubber cup
- Pasien berkumur-kumur
- Isolasi gigi per kuadran
- Keringkan dengan semprotan udara
- Aplikasi fluor pada sekuruh permukaan gigi secara per kuadran
- Biarkan selama 3 menit
- Instruksi tidak makan, minum, berkumur-kumur selama 1 jam
- Instruksi kontrol kembali 3 bulan berikutnya

7. Pembagian masalah berdasarkan jenis masalah :


a. Biologis angka kesakitan & kematian yang tinggi
pertambahan penduduk
malnutrisi
polusi lingkungan
b. Administrasi
Teknologi kemampuan dalam perencanaan
kemampuan dalam pemberian pelayanan
kemampuan administratif
rintangan kultural pelayanan kesehatan
Ketenagaan kekurangan kuantitas & kualitas
tenaga kesehatan
distribusi tidak merata
masalah brain drain
c. Sosial budaya
d. Kelangkaan dalam penelitian

8. Klasifikasi pencegahan menurut Level dan Clark :


a. Pencegahan primer --> pelayanan untuk mencegah timbulnya penyakit
- upaya meningkatkan kesehatan (cara menyikat gigi)
- memberi perlindungan khusus (pit, fisur sealant)
b. Pencegahan sekunder --> menghambat/ mencegah penyakit agar tidak
berkembang/kambuh
- diagnosa dini & penanganan yang tepat --> karies yang kecil terdiagnosa dengan
cepat sehingga tidak perlu pembuangan bagian (struktur) gigi secara luas
c. Pencegahan tersier --> mencegah kehilangan fungsi
- membatasi ketidakmampuan (cacat) dan rehabilitasi berupa pemasangan GT atau
implan

9. Langkah-langkah dalam penyuluhan kesehatan :


- Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
- Menetapkan masalah kesehatan masyarakat
- Memprioritaskan masalah melalui penyuluhan
- Menyusun perencanaan penyuluhan
- Menetapkan tujuan
- Menetapkan sasaran
- Menyusun materi atau isi penyuluhan
- Memilih metode yang tepat
- Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
- Penentuan kriteria evaluasi
- Pelaksaan penyuluhan
- Penilaian hasil penyuluhan
- Tindak lanjut dari penyuluhan

10.
konsultasi perkawinan

Gen

Pelayanan
Lingkungan Gangguan kesehatan
kesehatan

- fisik = api, udara, Perilaku - tenaga


tanah, air kesehatan
- zat radioaktif - obat-obatan
- tumbuhan (flora) - iptek
- sarana
11. Puskesmas gratis (pendapat) --> memberi kesempatan bagi masyarakat yang kurang
pendidikan, agama,
mampu untuk mendapatkan pengobatan baik untuk kesehatan umum maupun gigi.
ideologi, ras, suku
Puskesmas gratis membantu mengembangkan kesadaran masyarakat utk pengobatan
sehingga angka kematian berkurang.

12. Otonomi daerah --> hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri pemerintahan daerah & kepentingan masyarakat setempat sesuai per-UU.

Keuntungan : - tumbuh kretivitas masy daerah


- menghilangkan kecemburuan daerah --> pusat
- optimalisasi SDA & SDM daerah
- mempercepat pertumbuhan daerah
- kepemimpinan daerah berkualitas

Kelemahan : - cenderung timbul egoisme daerah


- mudah terjadi disintegrasi/ separatis
- timbul kecemburuan antar daerah
Post test
1. a. Larutan fluor yang digunakan untuk topikal anastesi
- Larutan sodium atau natrium fluorida (NaF). Konsentrasi NaF yang dianjurkan
untuk digunakan adalah 2% yaitu dengan melarutkan 0,2 gr tepung NaF dalam 10 ml
air murni (distilled water). Larutan ini mempunyai pH dasar sehingga cukup stabil
bila disimpan dalam wadah plastik.
- Untuk SnF dianjurkan menggunakan konsentrasi 8% yang diperoleh dengan
melarutkan 0,8 gr tepung SnF dalam 10 ml air murni. Larutan SnF lebih bersifat
asam, dengan pH 2,4-2,8. Selain itu, SnF mempunyai rasa agak pahit dan seperti
rasa logam. Jadi larutan SnF agak kurang dianjurkan.

b. Hitung tablet fluor bila ditambahkan air.


Bila digunakan tablet NaF, larutkan 0,2 gr tepung NaF dalam 10 ml air murni
menghasilkan larutan NaF 2%.
Bila digunakan tablet SnF, larutkan 0,8 gr tepung SnF dalam 10 ml air murni
menghasilkan larutan SnF 8%.

2. a. Pencegahan apa yang dilakukan untuk pit dan fisur yang dalam?
Pencegahan dengan fisur sealant. Silen adalah bahan resin yang diaplikasikan pada
permukaan enamel gigi sehingga menutup pit dan fisur dari kemungkinan terjadinya
karies. Pada awalnya bahan yang digunakan untuk perawatan pit dan fisur adalah poli
uretan, sianokrilat, dan bisfenol A-glisidil metakrilat (Bis-GMA). Dari ketiga bahan
tersebut, Bis-GMA yang merupakan bahan pilihan. Namun Bis-GMA tidak
mengandung filler, oleh karena itu resin yang digunakan sekarang mengandung filler
seperti glass beads, quartz rods, silikon dioksida, dll. Fillernya dilapisi dengan vinyl
silane namun kemudian vinyl silane digantikan oleh resin generasi 2 atau 3. Silen ini
dapat digunakan secara kimia atau bantuan sinar.

b. Jelaskan salah satu cara kerja pencegahan fisur yang dalam tersebut.
Permukaan gigi terutama pit dan fisur dibersihkan dengan bubuk pumis dan air
menggunakan bur berkecepatan rendah
Isolasi dan gigi dikeringkan dengan semprotan udara
Lakukan etsa email atau pengasaman pada gigi dengan asam fosfat 37% selama 60
detik
Biarkan selama 1 menit, jangan sampai terkontaminasi dengan saliva
Permukaan gigi yang telah dietsa dibersihkan dengan semprotan air dan dikeringkan
sampai terlihat permukaan oklusal memutih
Aplikasi bahan silen pada pit dan fisur sampai seluruhnya tertutup
Lakukan polimerisasi dengan menggunakan sinar UV (light cured) selama 30 detik
atau sampai bahan mengeras
Permukaan oklusal diperiksa dengan memakai unjung sonde, bila ada yang belum
tertutup silen, lakukan kembali prosedur diatas

3. a. Mekanisme karies dini (white spot) menurut Darling dan Nizel.


Asam yang dibentuk oleh bakteri asidogenik tidak dapat melarutkan permukaan
enamel, tetapi ion-ion H+ dapat masuk secara difus ke permukaan enamel. Struktur
enamel rod dari gigi tegak lurus pada permukaan enamel dan ini merupakan jalan
masuk secara difus bagi ion-ion H+ ke permukaan dalam enamel. Bila ion-ion H+ sudah
melampaui bagian dari enamel yang tidak mudah larut, maka terjadilah reaksi dimana
kristal-kristal hydroxyapatite dilarutkan.
Bila reaksi berulang secara terus-menerus, maka terbentuklah suatu dekalsifikasi atau
demineralisasi di bawah permukaan enamel yang disebut karies dini atau white spot
dengan atau tanpa terlihat lubang pada permukaan enamel.

b. Mekanisme fluoride pada topikal aplikasi.


Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat
memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit menjadi fluor apatit yang
lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam sehingga dapat menghambat proses
demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.

4. Tujuan survei epidemiologi.


Untuk melihat besarnya masalah penyakit di masyarakat
Untuk melihat penyebaran penyakit di dalam suatu populasi
Untuk mempelajari riwayat alamiah penyakit
Deskripsi karakteristik orang-orang yang tidak sakit
Formulasi dan pengujian hipotesis etiologi

5. Langkah-langkah alternatif terbaik.


Aspek-aspek teknis dari program
Kerangka organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan program
Tenaga yang diperlukan
Biaya yang diperlukan
Perkiraan manfaat yang akan dihasilkan program
Pengaruh program terhadap hal di luar bidang kesehatan

6. Langkah-langkah mengambil keputusan menurut Kadusin.


Seseorang mengalami masalah emosional
Menyatakan masalahnya kepada keluarga atau teman dekatnya
Mencari pertolongan
Menyeleksi area pertolongan
Menyeleksi profesi yang khusus

7. Pendapat saya mengenai puskesmas gratis.


Diberlakukannya puskesmas gratis memberikan kesempatan bagi masyarakat yang kurang
mampu untuk mendapatkan pengobatan baik untuk kesehatan umum maupun kesehatan
gigi. Puskesmas gratis membantu mengembangkan kesadaran masyarakat untuk
mengobati penyakitnya sehingga angka kematian yang mungkin ditimbulkan oleh
penyakit tersebut menjadi lebih rendah.

8. Pendapat saya mengenai otonomi kesehatan.


Otonomi kesehatan adalah kebijakan kesehatan yang diterapkan pada daerah-daerah
tertentu dimana kebijakan itu tergantung dari kebutuhan daerah tersebut. Otonomi
kesehatan diterapkan untuk menciptakan efisiensi, efektivitas, dan keadilan.

9. Upaya menangani kejelekan komunikasi massa.


Untuk mengurangi kemungkinan pesan ditafsirkan keliru :
Disusun dengan jelas, tidak rumit, dan tidak bertele-tele
Menggunakan bahasa yang dipahami sasaran
Singkat dan jangan terlalu banyak
Gambar dibuat lebih menarik dan gampang diingat
Membentuk KELOMPENCAPIR

10. Jelaskan tahap-tahap pencegahan menurut Level dan Clark.


Pencegahan primer (pelayanan untuk mencegah timbulnya penyakit) ditandai dengan
upaya meningkatkan kesehatan (health promotion) dan memberikan perlindungan
khusus (spesiific protection) berupa pengajaran tentang cara menyingkirkan plak yang
efektif atau cara menyikat gigi dna menggunakan benang gigi (flossing).
Pencegahan sekunder (untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak
berkembang atau kambuh lagi) ditujukan pada diagnosa dini atau pengobatan yang
tepat berupa penambalan lesi karies yang kecil mencegah kehilangan struktur gigi
yang luas.
Pencegahan tersier (untuk mencegah kehilangan fungsi) meliputi pemberian
pelayanan untuk membatasi ketidakmampuan (cacat) dan rehabilitasi berupa
pemasangan gigitiruan atau implan.

11. Jelaskan kebaikan dan keburukan wawancara .


Keburukan wawancara tidak terpimpin :
Kurang efisien
Tidak ada pengecekan secara sistematis, sehingga relaibilitasnya kurang
Memboroskan tenaga, biaya, pikiran, waktu
Sulit diolah dan dianalisa
Keuntungan wawancara terpimpin :
Pengumpulan data dan pengolahan dapat berjalan cermat dan teliti
Hasil dapat disajikan secara kualitatif maupun kuantitatif
Interviewer dapat dilakukan oleh beberapa orang karena adanya pertanyaan-
pertanyaan yang uniform

Kelemahan wawancara terpimpin :


Pelaksana wawancara kaku (rigid)
Interview selalu dibayangi pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersusun
Interview menjadi terlalu formil, sehingga hubungan dengan responden kurang
terbuka

12. Jenis masalah.


a. Biologis
Angka kesakitan dan kematian tinggi
Pertambahan penduduk
Malnutrisi
Polusi lingkungan
b. Administrasi
Teknologi
Kemampuan perencanaan
Kemampuan pemberi pelayanan
Kemampuan administratif
Rintangan kultur dalam pemberian pelayanan
Ketenagaan
Kekurangan kualitas dan kuantitas
Distribusi tidak rata
Masalah brain drain
c. Sosial budaya
d. Kelangkaan dalam penelitian

13. Promosi kesehatan : kumpulan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan
individu dan masyarakat melalui kombinasi berbagai strategi termasuk penyuluhan.

14. Penyuluhan : perubahan perilaku melalui pengalaman belajar (Green et al 1980).

15. Kegiatan pokok yang perlu diperhatikan.


Advokasi kesehatan : untuk memperoleh komitmen dan dukungan (antisipasi
desentralisasi)
Peningkatan kemitraan lintas program, lintas sektor, kerjasama LSM, organisasi
kemasyarakatan, kalangan swasta
Peningkatan profesionalisme petugas pusat dan daerah serta mitra dibidang promosi
kesehatan
Memberdayakan tatanan sekolah, tempat kerja, tempat umum, fasilitas kesehatan,
rumah sakit, kota sehat, desa sehat

16. Kompetensi DGK (Dokter Gigi Keluarga) :


Konseling
Manajemen risiko berbasik keluarga
Perencanaan pembiayaan kesehatan gigi dan mulut keluarga
Analisis efektif biaya
Manajemen perilaku berbasis dinamika keluarga
Manajemen data berbasis rekam medik keluarga
Surveiliance epidemiology berbasis keluarga
Pengendalian mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut keluarga

17. Kompetensi DGK diperoleh melalui pelatihan DGK paket A, B, C, dan D. Paket A dan B
menitikberatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal, sementara paket C
dan D lebih pada kompetensi secara medis teknis.

18. Visi DGK : kemandirian keluarga mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut setinggi-
tingginya.

19. Misi DGK :


Memberdayakan keluarga dalam menjaga dan emmelihara kesehatan gigi dan mulut
Mengupayakan tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merata, bermutu
dan terjangkau bagi keluarga
Memberikan pelayanan, asuhan dan perlindungan kesehatan gigi dan mulut untuk
keluarga
Meningkatkan profesionalisme kedokteran gigi dalam mengemban peran, tugas, dan
fungsi dokter gigi
Meningkatkan kemitraan dengan profesi, institusi, pendidikan dan pihak terkait
Tertatanya pembiayaan kesehatan gigi dan mulut

20. Proses adopsi tingkah laku (adoption process)


Awareness : sadar media
Interest : tertarik komunikasi langsung dan media informatif
Evaluation : menilai support mental sosial dan contoh-contoh
Trial : mencoba support mental sosial, komunikasi langsung, dan media informatif
Adoption : menganut variasi motif informasi dan media komunikasi
`

21. Dokter sebagai mediscus practicus


Memberi pelayanan kepada pasien
Anamnese dan pemeriksaan fisik
Membaca hasil laboratorium dan ro foto
Menegakkan diagnosa
Memberi terapi (pengobatan)
Melakukan follow up
Memberi konseling
Melakukan rujukan

22. Dokter sebagai public worker


Memiliki public health principles and technology
Memahami prinsip dasar public health
Terampil memanfaatkan prinsip dasar epidemiologi

23. Pendapat mengenai DGK


DGK mengubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat. Pelayanan kesehatan
umumnya memberikan pelayanan yang cenderung pasif dengan hanya menerima dan
mengobati keluarga yang datang berobat. Drg memberikan perhatian pada usaha
preventif promotif, sementara DGK menerapkan upaya promotif preventif.

24. JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) : suatu cara penyelenggaraan


pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan
kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan
yang dilaksanakan secara pra-upaya.

25. Prepaid JPKM : peserta JPKM yang membayar sejumlah iuran secara teratur kepada
badan penyelenggara di muka sebelum pelayanan diberikan agar kebutuhan
pemeliharaannya terjamin

26. Fee for service : pembiayaan kesehatan diberikan berdasarkan penggunaan jasa / fasilitas
dan baru kemudian dipenuhi dengan pembayaran jasa tersebut. Hal ini menyebabkan
biaya kesehatan cenderung meningkat sehingga menyebabkan kenaikan biaya kesehatan.

27. Micro planning (MP) : perencanaan tingkat puskesmas yang dilaksanakan setiap 5 tahun.

28. SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) : kompilasi pencatatan
program yang dilakukan secara terpadu setiap bulannya.

29. Stratifikasi : kegiatan evaluasi program yang dilakukan setiap tahun untuk mengetahui
keberhasilan manajemen program puskesmas secara menyeluruh.
30. Puskesmas keliling : untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
desa-desa terpencil, sasarannya adalah masyarakat yang tinggal di wilayah kerja yang
jauh jaraknya dari puskesmas dan di lokasi yang belum tersedia puskesmas pembantu.

31. Mengapa perlu dilakukan JPKM?


Biaya pemeliharaan kesehatan cenderung makin mahal
Pemeliharaan kesehatan memerlukan dana yang berkesinambungan
Tidak setiap orang mampu membiayai pemeliharaan kesehatannya sendiri
Pembiayaan secara sendiri-sendiri cenderung lebih mahal dan tidak menjamin
terpeliharanya kesehatan karena bersifat kuratif semata
Beban biaya perorangan dalam pemeliharaan kesehatan menjadi lebih ringan bila
ditanggung bersama

32. Mengapa quality of service di RI kurang?


Puskesmas kekurangan dana dari pemerintah
- Standar puskesmas harus terus meningkat
- Mutu harus ditingkatkan, yaitu standar SOP harus benar
Bagi PPK
- Pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif karena prepaid
- Balas jasa makin besar jika makin terpeliharanya kesehatan peserta
- Meningkatkan profesionalisme dan mutu pelayanan
- Pasokan dana lebih banyak jika banyak masyarakat yang telah ber-JPKM

33. Tujuan JPKM : meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui jaminan


pemeliharaan kesehatan, pelayanan kesehatan paripurna, pengembangan kemandirian
masyarakat, dan pemberdayaan perilaku hidup sehat.

34. Sasaran JPKM : karyawan, masyarakat, pelajar/mahasiswa, dan organisasi sosial.

35. Alasan pasien berobat ke luar negeri


Komunikasi kurang melibatkan pasien di dalam tahapan terapi dari diagnosa sampai
tahapan resiko
Pasien harus mengetahui obat yang diberikan sampai efek yang ditimbulkan obat
tersebut
Informasi dokter di luar negeri lebih detail kepada pasien
Kepuasan pasien akan pelayanan pasien di luar negeri
Biaya berobat ke luar negeri tidak mahal dibandingkan dengan berobat di dalam
negeri
Sarana dan teknologi pelayanan kesehatan, alat-alat medis yang masih kurang canggih
dan administrasi rumah sakit yang masih kurang sesuai dengan kepuasaan pasien
Tenaga kesehatan kurang ramah, administrasi sulit
Dokter gigi di RI berbeda dengan di luar negeri (makin spesialis makin sombong)
Dokter gigi RI lebih memberikan tanggung jawab kepada perawat
Dokter gigi di luar negeri sering melakukan visiting dan komunikasi yang lebih baik
pada pasien
Dokter gigi di luar negeri bekerja dalam teamwork
Adanya unsur korupsi dalam administrasi

36. Kompetensi perawat gigi


Mitra dokter gigi dalam melaksanakan profesi
Melakukan penumpatan satu bidang
Melakukan pencabutan gigi sulung dengan topikal anastesi
Merujuk pasien
Melakukan penyuluhan kesehatan gigi
Melaksanakan administrasi pelayanan kesehatan gigi

37. Perawat mengerjakan tugas dokter gigi akibat


Kesalahan dari dokter gigi karena drg mengizinkan perawat melakukan tugas dokter
(tidak layak)
Kewenangan drg pada perawat, sehingga drg memandang rendah pasien terutama
pada drg wanita yang tidak peduli dengan pekerjaannnya lagi
Kurangnya tenaga kerja di puskesmas

38. Keuntungan sistem asuransi kesehatan dengan Fee for services


Mengurangi risiko pengeluaran biaya kesehatan bila masyarakat tetap dalam keadaan
sehat
Pelayanan kesehatan lebih terjamin karena pembayaran dan kepuasan pasien harus
sesuai
Mencegah mencegah timbulnya morale hazzard

39. Kerugian sistem asuransi kesehatan dengan Fee for services


Biaya kesehatan cenderung meningkat dan biaya kesehatan sulit diperkirakan
Orientasi pelayanan kearah kuratif sebab dengan cara pemberian pelayanan kesehatan
yang sebanyak-banyaknya PKK akan memperoleh insentif financial yang semakin
besar
Timbulnya morale hazzard (peserta/PPK menggunakan fasilitas kesehatan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan)

40. Karakteristik RS
Sebagian besar tenaga profesor
Wewenang kepala RS berbeda dengan perusahaan
Tugas kelompok profesor lebih banyak dari kelompok marginal
Beban kerja tidak diatur
Jumlah dan sifat pekerjaan beragam
Semua kegiatan bersifat urgent
Bersifat kodian, individual fisik, mental, sosiokultural, spiritual
Yankes cepat, tepat, kesalahan tidak ditolerir
24 jam yankes berjalan terus

41. Tenaga dokter/dokter gigi di puskesmas


Mediscus practicus
Prinsip dasar yankes masyarakat dan keterampilan (public health)
Priciples and technology (public health worker)
Azas managemen

42. Jenis RS
Berdasarkan kepemilikan
- RS pemerintah (RS pemerintah, RS provinsi, RS kabupaten)
- RS BUMN/ABRI
- RS swasta yang menggunakan data investasi dari sumber dalam negeri (PMDN)
dan sumber luar negeri (PMA)
Berdasarkan pelayanan
- RS umum
- RS jiwa
- RS khusus (mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kanker, dsb)
Berdasarkan kelasnya
- RS kelas A : tersedia pelayanan spesialistik yang luas dan subspesialistik
- RS kelas B : mempunyai pelayanan minimal 11 spesialistik dan subspesialisasi
terdaftar
- RS kelas C : mempunyai minimal 4 spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam,
kebidanan, dan anak)
- RS kelas D : terdapat pelayanan medis dasar
- RS kelas E : RS khusus (lepra, kusta)

43. Bentuk asuransi kesehatan yang menerapkan prinsip JPKM serta keunggulannya.
PT Askes
Memberikan pemeliharaan kesehatan paripurna sama kepada semua peserta tanpa
mempertimbangkan pangkat atau kedudukan serta pelayanan kesehatan peserta
disediakan di semua puskesmas dan RS pemerintah sedangkan untuk peserta sukarela
disediakan pelayanan oleh dokter keluarga atau fasilitas kesehatan swasta
PT Jamsostek
Perlindungan yang diberikan kepada tenaga kerja dan keluarga termasuk didalamnya
suami/istri dan 3 orang anak.
Health Maintainance Organization
Sistem pemeliharaan kesehatan yang terorganisis, yang bertanggung jawab atas
pembiayan kesehatan yang komprehensif terhadap sekelompok masyarakat yang
menjadi pesertanya.

44. Pengukuran risiko karies


Plak plak karies karena asam
Bakteri bakteri pH rendah karies
Pola makan kh memudahkan perlekatan bakteri, pH rendah
Aliran saliva aliran rendah, gula
Buffer saliva pH rendah

Anda mungkin juga menyukai