Oleh :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
2.1 DEFINISI CHI-KUADRAT
Chi-kuadrat adalah teknik analisis komprasional yang mendasarkan diri pada
perbedaan frekuensi data yang sedang diobservasi (Sudijono: 2008). Suatu ukuran
mengenai perbedaan yang terdapat antara frekuensi yang di observasi dengan frekuensi
2
yang diharapkan disebut chi-kuadrat ( X ) . Chi-kuadrat dapat ditentukan oleh:
2 2 2 k 2
( o 1e 1 ) ( o 2e 2 ) ( ok ek ) ( o ie i )
=
2
X= + ++
e1 e2 ek i =1 ei
Taraf Signifikansi
dk
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.481 6.635
2 0.139 2.408 3.219 3.605 5.591 9.210
3 2.366 3.665 4.642 6.251 7.815 11.341
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086
2
25 24.337 28.172 30.675 34.382 37.652 44.314
Pengertian pada Uji sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah
H0
penolakan atau taraf nyata pengujian
H0
: luas daerah penolakan = taraf nyata pengujian
0 +
3
a). Uji beda frekuensi yang diamati dan diharapkan
Misalkan kita mempunyai suatu sampel tertentu berupa kejadian A1, A2, A3,
,Ak yang terjadi dengan frekuensi o1,o2,o3,,0k, yang disebut frekuensi yang
diobservasi (diamati) dan bahwa berdasarkan probabilitas kejadia-kejadian yang
diharapkan adalah dengan frekuensi e1,e2,e3, ,ek, yang disebut frekuensi yang
diharapkan atau frekuensi teoritis. Dalam hal ini ingin diketahui perbedaan yang
signifikan antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan
i=1 ei
a. =k1 , jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung tanpa harus menduga
4
3. Menentukan statistik uji (statistik hitung) :
k 2
( oie i )
h=
2
i=1 ei
Contoh 1
Uji keselarasan dengan frekuensi harapan sama
Contoh Soal:
Pemerintah menghendaki bahwa inflasi pada tahun 2014 sebesar 9,5% per tahun.
Kota Inflasi (%) Data di beberapa kota besar adalah sebagai berikut:
Jakarta 8,08 Dengan data tersebut, tentukan apakah target atau
Bandung 10,97 harapan pemerintah masih sesuai dengan
g
Surabaya 7,15
Denpasar 12,49
Penyelesaian :
- Menentukan hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan antara nilai observasi dengan nilai harapan
H1 : ada perbedaan antara nilai observasi dengan nilai harapan
- Menentukan taraf nyata dan nilai kritis
Lihat tabel Chi kuadrat
df = n k
df = 5 1 = 4
- Uji Statistik chi kuadrat
5
- Menetukan daerah keputusan
- Menentukan keputusan
Berdasarkan daerah keputusan X jatuh pada wilayah H diterima.
ATAU Karena X yang di hitung < dari X di tabel maka keputusannya
Hipotesis awal diterima
Contoh 2 :
Diketahui bahwa peluang nampaknya salah satu permukaan dadu homogen masing-
masing= 1/6. Jika Sebuah dadu dilembpar sebanyak 120 kali. Frekuensi yangyang
dihasilkan untuk muka1,2,3,4,5, dan 6 yang muncul adalah 16, 24, 23, 15, 17 dan 25.
Ujilah bahwa dadu tersebut simetris?
Penyelesaian:
1
H 0= p1= p2 == p 6=
6
Muka dadu 1 2 3 4 5 6
Pengamata 1 2
16 24 23 17
n 5 5
Diharapkan 2 2
1/6 x120 = 20 20 20 20
0 0
Dengan menggunakan rumus
2 2 2
2 ( o 1e 1 ) ( o 2e 2 ) ( ok ek )
X= + ++
e1 e2 ek
Dengan =0,05 dan dk=5, dari tabel chi-kuadrat didapat 20,95=11,07 yang
lebih besar dari 2h=5,00 . Dengan demikian hasil pengujian non-signifikan dan
hipotesis H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dadu itu dibuat dari bahan
yang homogen.
6
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidak adanya
hubungan (asosiasi)atau kaitan antara dua faktor. Misalnya, apakah prestasi belajar
mahasiswa ada hubungan dengan kondisi sosial ekonomi orang tuanya, apakah agama
yang dipeluk ada hubungannya dengan ketaatan beribadah. Jika tidak ada hubungan
antar dua faktor tersebut, maka dikatkan bahwa dua faktor itu saling bebas atau
independen.
Prosedur chi-kuadrat dapat dipakai juga untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari satu
faktor terhadap faktor lainnya.
Misalkan dilakukan surveh pada 1.000 orang di Medan dan ingin diketahui apakah
penghasilan masyarakat ada hubungannya dengan tingkat pendidikan. Penghasilan
sebagai faktor 1 dan pendidikan sebagai faktor 2. Penghasilan dibedakan menjadi dua
katagori, yaitu penghasilan rendah dan tinggi. Sedangkan pendidikan dibagi menjadi
tiga tingkat, yaitu SMU ke bawah, sarjana muda, dan sarjana (termasuk pasca sarjana).
Hasil survey tersebut disajikan pada tabel kontingensi berikut :
Jika nilai 2h > 2 , maka hipotesis nol (H0) ditolak sedangkan jika tidak, maka
7
Dengan demikian frekuensi yang diobservasi dan yang diharapkan secara lengkap
adalah sebagai berikut :
Penghasilan Pendidikan Total
SMU kebawah Sarjana muda Sarjana
Baris
Rendah 182 (200,9) 213 (209,9) 203 (187,2) 598
Tinggi 154 (135,1) 138 (141,1) 110 (125,8) 402
Total Kolom 336 351 313 1.000
3. 2h = 7,8542
4. Nilai 2h>2, maka disimpulkan Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Artinya
antara penghasilan dan pendidikan masyarakat tidak saling bebas.
Contoh Soal:
Ada keyakinan bahwa apabila IPK tinggi, maka akan mendapatkan penghasilan
tinggi. Berdasarkan keyakinan tersebut, perusahaan karir center tahun 2008
melakukan penelitian terhadap 751 sarjana dari berbagai perguruan tinggi yang
bekerja di sektor perbankan di Jakarta. Berikut adalah hasilnya:
8
column
9
10
c). Uji Distribusi Populasi dengan Distribusi Sampel
Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian atau tingkat kesesuaian
antara distribusi sampel dengan distribusi populasi, disebut juga uji kebaikan suai (test
goodness of test).
Tahapan uji keselerasan apakah suatu distribusi mengikuti kurva normal atau tidak
adalah sebagai berikut :
1. Membuat distribusi frekuensi
2. Menentukan nilai rata-rata hitung X dan standar deviasi dengan
menggunakan data berkelompok.
3. Menentukan nilai Z setiap kelas, dimana Z = (X-)/
11
4. Menentukan probabilitas tiap kelas dengan menggunakan nilai Z.
5. Menentukan nilai harapan dengan mengalikan nilai probabilitas dengan jumlah
data.
6. Melakukan uji chi-kuadrat untuk menentukan apakah distribusi bersifat normal
atau tidak.
Contoh :
Beberapa analis memprediksi 20 saham terfavorit yang layak dibeli dan dipertahankan
untuk satu-dua minggu. Berikut adalah harga saham dari 20 perusahaan tersebut
tanggal 5 Desember2003. Dari data harga saham di bawah ini, ujilah apakah harga
saham mengikuti distribusi normal?
No Perusahaan H.Saham
1 Aneka tambang 1350
2 Asahimas FG 2225
3 Astra AL 1675
4 Astra OP 1525
5 Danamon 1925
6 Baerlian Laju Tanker 900
7 Berlina 1575
8 Bimantara 3175
9 Dankos 1125
10 Darya Varia 800
No Perusahaan H.Saham
11 Dynaplast 1400
12 Enseval Putra 1900
13 Gajah Tunggal 600
14 Indocement 1900
15 Kalbe farma 975
16 Komatsu 1475
17 Matahari 525
18 Mayora 950
19 Medco 1400
20 Mustikasari 435
12
1. Buat tabel distribusi frekuensi :
No Interval Kelas Frekuensi (fo) Nilai tengah
1 435 -983 7 709
2 984 1.532 6 1.258
3 1.533 2.080 5 1.806
4 2.081 2.628 1 2.354
5 2.629 -3.176 1 2.902
2. Hitung nilai rata-rata hitung dan standar deviasi data berkelompok.
No Interval F X fx x-x (x - x)2 f(x - x)2
1 435 -983 7 709 4.963 -631 397.972 2.785.802
2 984 1.532 6 1.258 7.548 -82 6.699 40.197
3 1.533 2.080 5 1.806 9.030 466 217.296 1.086.479
4 2.081 2.628 1 2.354 2.354 1.014 1.028.50 1.028.500
0
5 2.629 -3.176 1 2.902 2.902 1.562 2.440.31 2.440.313
3
fx 26.797 f(x - x)2 7.381.291
X = fx/n=26.797/20 1.340 S= f(x - x)2/n-1 623
3. Menentukan nilai Z dari setiap kelas, dimana Z = (X-)/
4. Menentukan probabilitas tiap kelas dengan menggunakan nilai Z.
Misalnya : Z435 = (435-1.340)/623 = -1,45
Z984 = (984-1.340)/623 = -0,57
dan seterusnya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Chi-kuadrat adalah teknik analisis komprasional yang mendasarkan diri pada
perbedaan frekuensi data yang sedang diobservasi. Adapun beberapa manfaat dari
distribusi chi-kuadrat, yaitu antara lain :Untuk menguji apakah frekuensi yang diamati
berbeda secara signifikan dengan frekuensi teoritis atau frekuensi yang diharapkan,
untuk menguji kebebasan (independensi antar faktor dari data dalam daftar kontingensi,
untuk menguji apakah data sampel mempunyai distribusi yang mendekati distribusi
teoritis tertentu atau distribusi hipotesis tertentu (distribusi populasi), seperti distribusi
binomial, distribusi poisson, dan distribusi normal.
DAFTAR PUSTAKA
Supranto,J, (1985), Statistika: Teori dan Aplikas Statistika dan Probabilitas, Erlangga,
Jakarta