Anda di halaman 1dari 4

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Dari hasil pelingkupan dokumen Kerangka Acuan Andal rencana kegiatan


penambangan pasir di Sungai Senowo, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun,
Kabupaten Magelang, diketahui ada beberapa dampak penting yang harus dikaji
lebih lanjut. Olehnya itu diperlukan penjelasan prakiraan dampak penting dari
kegiatan tersebut. Prakiraan dampak dilakukan yaitu dengan membandingkan
selisih kondisi Rona Lingkungan Hidup Awal dengan prakiraan kondisi yang akan
terjadi setelah dilakukan kegiatan penambangan.
1. Tahap Operasi
A. Sikap dan Presepsi Masyarakat
Berdasarkan hasil konsultasi publik dengan masyarakat sekitar yang terkena
dampak, sikap dan presepsi masyarakat sekitar pada umumnya menyambut baik
rencana kegiatan tersebut. Olehnya itu untuk kondisi lingkungan awal dapat diberi
nilai baik (skala 4). Sikap dan presepsi masyarakat sekitar rencana kegiatan
penambangan pasir dan batu sirtu, diperkirakan akan menurun saat kegiatan
penambangan berlangsung. Hal ini terjadi karena diperkirakan dari kegiatan
penambangan akan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan jalan raya
warga, sehingga nilainya menjadi menurun (skala 2). Dengan demikian dampak
yang terjadi adalah negative sedang (-2).
Derajat kepentingan sikap dan persepsi masyarakat atas kegiatan pada tahap
operasional hotel ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Jumlah manusia terkena dampak
Masyarakat sekitar lokasi kegiatan cukup banyak, termasuk para pengguna jalan
umum, sehingga banyak pula yang memiliki sikap dan persepsi yang negatif atas
pelaksanaan kegiatan ini. Dengan demikian dampak kegiatan ini dikategorikan
penting (P).
b) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak atas perubahan sikap dan persepsi masyarakat akan meluas sehingga
dampaknya dikategorikan penting (P).
c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dari dampak perubahan sikap dan persepsi masyarakat cukup tinggi
karena pemicu munculnya dampak ini cukup banyak. Demikian halnya dengan
waktu berlangsungnya dampak akan lebih lama. Oleh karena itu, dampak ini
dikategorikan penting (P).
d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain terkena dampak dari perubahan sikap dan persepsi
masyarakat adalah timbulnya gejolak dalam masyarakat yang bahkan dapat
mengancam aktifitas penambangan, sehingga kriteria dampak ini dikategorikan
penting (P).
e) Sifat kumulatif dampak
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat dapat bersifat kumulatif apabila faktor
pemicu dampak ini juga hasil kumulatif dari dampak lainnya, sehingga kriteria
dampaknya termasuk kategori penting (P).
f) Berbalik tidak berbaliknya dampak
Dampak ini dapat berbalik bila pemrakarsa dengan segera mampu meredam dan
menanggulangi penyebab munculnya dampak ini. Dengan demikian, kriteria
dampaknya dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan 6 kriteria penentuan dampak penting di atas, diketahui P = 5.
B. Kesempatan Berusaha
Aktifitas penambangan tentunya membutuhkan berbagai kebutuhan-kebutuhan
kariawan yang bekerja didalammnya. pada kondisi awal kegiatan penambangan
sebelummnya telah membuka peluang kesempatan berusaha untuk masyarakat
sekitar, olehnya itu, kondisi awal dapat digolongkan kedalam skala 3. Dengan
adanya kegiatan penambangan pasir dan sirtu oleh CV. Barokah Merapi maka
akan berdampak pada peningkatan kesempatan berusaha masyarakat sekitar,
sehingga dampak yang ditimbulkan berskala baik (skala 4).
Derajat kepentingan dampak akibat kegiatan pada tahap konstruksi ini diuraikan
sebagai berikut:
a) Jumlah manusia terkena dampak
Jumlah masyarakat yang terkena dampak relatif sedikit, hanya untuk masyarakat
sekitar lokasi kegiatan. Olehnya itu kriteria dampaknya dinilai tidak penting (TP).
b) Luas wilayah persebaran dampak
Wilayah sebaran dampak cukup sempit sehingga kriteria dampak dinilai tidak
penting (TP)
c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak usaha baru yang bermunculan akan berlangsung
lama dengan intensitas yang tinggi, sehingga kriteria dampak ini bersifat penting
(P)
d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Terbuka kesempatan berusaha akan memberikan peluang peningkatan pendapatan
masyarakat, sehingga kriteria dampaknya adalah penting (P).
e) Sifat kumulatif dampak
Dampak bersifat kumulatif, sehingga kriteria dampak ini penting (P).
f) Berbalik tidak berbaliknya dampak
Kegiatan usaha dengan sendirinya akan berhenti seiring berakhirnya operasional
hotel, sehingga dampaknya adalah tidak penting (TP).
Berdasarkan 6 kriteria penentuan dampak penting di atas, diketahui P = 3.
C. Pendapatan Masyarakat
Komitmen pemrakarsa untuk merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 70%
memberikan dampak lanjutan dari sikap dan presepsi masyarakat. Kegiatan
penambangan pasir sebelumnya telah dilakukan selama sekitar 4 tahun, kondisi
tersebut menggambarkan bagaimana kondisi awal dari gambaran pendapatan
masyaraka setempat. Dengan demikian skala kualitas lingkungan awal termasuk
kategori sedang (skala 3). Dengan adanya kegiatan ini, memberikan dampak
positif terutama peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Terlebih lagi
dengna adanya dampak lanjutan dari terbukanya kemampuan berusaha
menjadikan kondisi lingkungan masyarakat sekitar akan meningkat (skala 4).
Dengan demikian dampak yang terjadi adalah (skala +1)
Derajat kepentingan dampak peningkatan pendapatan masyarakat akibat kegiatan
konstruksi dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Jumlah manusia terkena dampak
Jumlah tenaga kerja yang terserap relatif banyak sehingga jumlah manusia yang
mengalami peningkatan pendapatan juga relatif banyak. Olehnya itu kriteria
dampaknya dinilai penting (P).
b) Luas wilayah persebaran dampak
Tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan ini berasal dari wilayah Kota Kendari,
sehingga persebaran dampak pendapatan masyarakat luas dan kriteria dampak
dinilai penting (P)
c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak cukup besar dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama,
sehingga kriteria dampak ini bersifat penting (P)
d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Peningkatan pendapatan masyarakat akan berdampak pada komponen lingkungan
lain, diantaranya peningkatan daya beli masyarakat dan perubahan pola hidup
masyarakat, sehingga kriteria dampaknya adalah penting (P).
e) Sifat kumulatif dampak
Dampak tidak bersifat kumulatif dan akan terus menurun seiring dengan
selesainya kegiatan, sehingga kriteria dampak ini tidak penting (TP).
f) Berbalik tidak berbaliknya dampak
Pendapatan masyarakat yang terjadi dapat kembali semula saat pengoperasian
hotel berakhir, sehingga dampaknya adalah tidak penting (TP).
Berdasarkan 6 kriteria penentuan dampak penting di atas, diketahui P = 4.

Untuk beberapa dampak lainnya seperti kualitas udara, kebisingan dan lainnya
diperlukan analisis pengukuran langusng dilapangan. Olehnya itu diperlukan data
pendukung untuk dapat diberikan pembobotan terhadap kondisi awal dan kondisi
saat kegiatan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai