Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Perundingan kerja bersama (Collective bargaining) adalah proses dimana perwakilan serikat
pekerja dari kalangan karyawan dalam sebuah unit perundingan merundingkan kondisi kerja
bagi keseluruhan unit perundingan.
Gambar 1
Kekuatan Yang Mempengaruhi Proses Perundingan Isu Perundingan
Bidang Perundingan
Sentimen Publik
PPE
Bentuk
Isu-isu yang tengah Perekonomian
dirundingkan
Proses perundingan perwakilan serikat pekerja perwakilan
2. ISU PERUNDINGAN
Isu perundingan ( bargaining issues) dapat dibagi ke dalam tiga kategori :wajib
( mandatory) , permisif (permissive), dan terlarang ( prohibited ).
1. Isu Mandatori.
2. Isu Permisif
Isu permisif ( Permissive issues) dapat dibahas hanya apabila kedua belah pihak
bersepakat membahasnya. Isu-isu permisif biasanya meliputi hal-hal yang
menjadi kepentingan kedua belah pihak , termasuk kebijakan penentuan
harga,pensiun,tunjangan yang diterima oleh para karyawan, atau peraturan
keselamatan kerja.
3. Isu Ilehal ayau Terlarang
Isu terlarang ( Prohibited issues) adalah pokok bahasan yang dilarang oleh
undang-undang .Isu-isu ini tidak dapat dirundingkan kedatipun kedua belah pihak
menghendakinya.Termasuk di dalam isu-isu terlarang ini adalah closed shop
aggrements, diskriminasi terhadap golongan individu yang terlindungi, dan hot-
cargo aggrements.
3. STRUKTUR PERUNDINGAN
Konflik.
Genjatan senjata .
Perundingan kekuatan .
Akomodasi.
Kerja sama.
Kolusi.
Perundingan Distributif.
Perundingan Integratif .
Tidak adanya titik temu penyelesaian dari pihak-pihak yang sedang berunding.
Salah satu atau kedua belah pihak gagal mengkomunikasikan informasi yang
cukup untik mencapai kata sepakat.
Keanggotaan serikat pekerja mungkin merasa bahwa tim perunding mereka tidak
berunding dengan sepenuh hati.
Kedua belah pihak hendaknya bersedia mematuhi tenggat waktu normal, ditempat
yang masuk akal , untuk membahas beragam isu perundingan dari kedua belah
pihak.
Sebuah usaha tandingan seyogyanya ditawarkan bilamana usulan pihak lainnya
ditolak.
Posisi pada ketentuan kontrak tidak boleh berubah secara konstan.
Perilaku yang mengelak-elak selama negoisasi harus dijauhkan.
Harus ada kemauan untuk menjabarkan kesepahaman lisan kedalam kontrak
tertulis.