Kita ketahui bahwa bapak teori lokasi adalah Van Thunen (1783-1850)
yang memaparkan teori lokasi dengan memperhatikan jarak tempuh antara
daerah produksi dan tempat pemasaran sebagai unsur utama, maka pola
tersebut memasukkan variabel-variabel seperti keawatan, berat dan harga
penawaran berbagai komoditi pertanian.
A B C D E F G
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Alfred Weber adalah orang pertama yang mengembangkan teori lokasi yang
berkenaan dengan industri tersebut. Ia membuat tiga asumsi pasar yaitu,
bahan baku yang hanya diketemukan di tempat tertuntu, kedua bahwa daerah
pasar terletak didaerah lain dengan persaingan bebas, ketiga bahwa terdapat
beberapa lokasi yang tidak ada mobil dan tingkat upah tertentu menunjukan
penawaran yang tak terbatas.
Webber merumuska misal jarak tempat bahan baku B ke tempat pejualan P
sebagai gari lurus dengan jarak J, mka T-P adalah J-j. Biaya satuan angkut
bahan baku adalah rb dan untuk lampit adalh rp. Maka seluruh biaya
angkutan BT harus diminimumkan adalah :
Jika rb < rp, maka(rb - rp) adalah negatif sebaliknya kalau rb > rp,
maka(rb - rp) adalah positif.
M2 P
M1
Menurut teori Laundhardtdibuat segitiga sebanyak empat unit dimana
M1 dibuat sepanjang sekian unit sesuai dengan berat bahan mentah yang
akan diangkut dari titik ter sebut, misal 2 unit. Begitu juga dengan sudut
M2.Cara melukis segitiganya yaitu dengan mengetahui ketiga sisinya
tersebut. Segitiga tersebut adalah M1M2P.Untuk menemukan titik lokasi
biaya angkutan minimum perlu dibuat lingkaran luar segitiga. Bila titik
sudut P dihubungkan dengan titik sudut P maka titik lokasi yang dicari
adalah T. Titik ini disebut Laundhardt Pool. Jika T terltak diluar segitiga
berat dan berdekatan dengan P, maka P-lah yang merupakan biaya angkutan
minimum.
P
T
M1
M2
T 1 2 3 4 5
M1
TEORI LOKASI
Ringkasan BAB V
D
I
S
U
S
U
N
Oleh: