Anda di halaman 1dari 8

Kata Programmable Logic Controller atau yang sering disingkat dengan PLC seringkali kita

temui beberapa tahun terakhir. Pada mulanya alat ini digunakan untuk menggantikan sistem
kontrol berbasis relay yang tidak fleksibel dan mahal (baca : sejarah PLC).

Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan PLC. Atau sekedar perangkat pengendali
saja?

Lalu apa fungsi sebenarnya dari suatu Programmable Logic Controller itu?

Nah, di dalam topik ini akan kita ulas mengenai definisi dan fungsi dari PLC tersebut dari
berbagai sumber yang dapat dipercaya.

DEFINISI PLC

Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan


program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga


menghasilkan output yang diinginkan.

Gambar PLC Allen Bradley dan modul-modulnya

Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan


sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen,
timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri
sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai
variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai
keluaran tetap terkontrol.

Gambar PLC Ge Fanuc CIM-003

Menurut forumsains.com, PLC merupakan komputer khusus untuk aplikasi dalam industri,
untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena dirancang
untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus mempunyai
kemampuan elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel berdasarkan eksekusi
instruksi logika.

Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang
dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan
operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun
analog.

Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya
dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :

1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant
Mmemonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan
PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding
dan sebagainya.

Selain fungsi fungsi diatas sebenarnya apa kelebihan dan kekurangan PLC?

KEUNTUNGAN

Penggunaan PLC di dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri sudah menjadi suatu
kebutuhan, terutama untuk menggantikan sistem pengkabelan (wiring) yang masih dipergunakan
pada sistem sebelumnya. Para pengguna mulai mengalihkan perhatian kepada PLC karena
banyak kelebihan maupun keuntungan yang ditawarkan oleh sistem yang dapat diprogram
kembali ini. Adapun kelebihan maupun keuntungan tersebut antara lain:

1. Fleksibel

Dahulu, penggunaan perangkat sistem kendali membutuhkan banyak sistem pengolahan untuk
masing-masing perangkat saja. Misalnya jika terdapat lima mesin maka dibutuhkan lima
pengendali. Hal tersebut kini teratasi dengan menggunakan PLC. Cukup menggunakan sebuah
PLC saja, banyak perangkat yang dapat dijalankan dengan programnya masing-masing. Sistem
pengkabelan mulai dibenahi dan direduksi, semakin sedikit kabel yang digunakan dan ringkat/
sederhana. Tak perlu banyak ruang untuk menempatkannya.

2. Harganya Lebih Murah

Jika kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah menjadi jawaban, dimana
harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah) jika dibandingkan dengan menggunakan
sistem sebelumnya. Ketika sistem lama (relay) masih banyak menggunakan pengkabelan yang
memakan banyak biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana. Pengkabelan dapat
dilakukan dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC, karena PLC mencakup relay,
timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.

3. Jumlah Kontak yang Banyak

Banyaknya kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak kemudahan kepada pengguna.
Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sisi instalasi. Akan jauh lebih sederhana dan mudah
jika dibandingkan dengan relay. Misalnya saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran Allen Bradley
dengan jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay menyediakan kontak sejumlah
4-8 kontak.

4. Dapat Melakukan Pemrograman, Pemrograman Ulang dan Koreksi dengan Mudah

PLC memiliki kelebihan dimana sistemnya dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi
yang bercampurpun dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan ketika sistem sedang dijalankan.
Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi, pengubahannya hanya dilakukan pada
program yang terdapat di komputer, dengan waktu yang relatif singkat, setelah itu baru
didownload ke PLC. Jika dengan relay, diperlukan pengubahan pada pengkabelannya, waktunya
akan sangat lama dan beresiko tinggi sehingga harus mematikan sistem yang sedang berjalan.

5. Metode Pemrograman Mudah dan Bermacam-macam

Banyak metode untuk membuat suatu program pada PLC. Seperti pada penjelasan pemrograman
pada PLC, disebutkan bahwa terdapat banyak metode yang ditawarkan untuk membuat suatu
program pada PLC, di antaranya Ladder Logic Diagram, Mneumonic dan Function Block
Diagram. Setiap programer dapat memiih metode sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

6. Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem Kendali

Dalam PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya, sehingga tak lagi
membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay
membutuhkan counter, timer atau komponen lain untuk perangkat tambahan.

7. Keamanan Terjamin

Jika dilihat dari sisi keamanan, PLC tergolong perangkat yang luar biasa aman, dari segi
dokumentasi, perangkat dan hal-hal mengenai program. PLC mempunyai sistem penguncian
(lock), sehingga mengurangi dan dapat menghindarkan dari adanya pecurian dalam bentuk
apapun.

8. Adanya Record Data dan Interface yang Memudahkan Pengguna

PLC dirancang untuk mampu menyimpan data-data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
dan program. Dimudahkan dengan adanya interface yang dapat menampilkan proses, data
maupun perbandingan ke dalam suatu perangkat komputer (PC) yang terhubung dengan PLC.
9. Sistem Terbaru dengan Wireless

Sistem terbaru dari PLC yaitu dengan menawarkan sistem yang wireless dan dapat diakses oleh
penggunanya dengan mudah dan jarak jauh. Tak harus masuk ke dalam kantor atau ruangan
khusus.

10. Upgrade Sistem dan Komponen Lebih Cepat

Pengguna dapat Menambahkan komponen-komponen kendali setiap saat dan tanpa memerlukan
tenaga juga biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional (relay). Dimudahkan juga
dengan komponen yang tersedia dalam bentuk paket modul, pemasangan dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah.

KEKURANGAN

Menyambung pada artikel sebelumnya, PLC tak hanya memiliki kelebihan. Sebagai hasil ciptaan
manusia, tentunya PLC masih mempunyai kekurangan dan kelemahan yang pada setiap
generasinya dilakukan koreksi dan penyempurnaan. PLC pada perannya sebagai sistem kendali
memiliki kelemahan yang cukup mendasar dan masih terus ditekan agar dapat diperoleh hasil
yang mendekati kesempurnaan dan harapan yang ada, baik oleh vendor maupun oleh pengguna
tentunya. Adapun kekurangan-kekurangan PLC dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Teknologi Masih Baru

Pengubahan sistem lama yang mempergunakan relay ke dalam konsep komputer PLC masih
dianggap baru bagi sebagian orang. Tentunya hal ini menjadikan suatu tantangan besar bagi
vendor PLC untuk meningkatkan pengenalan PLC ke dalam masyarakat umum maupun
masyarakat teknologi (khususnya). Sementara ini, PLC banyak digunakan pada level industri
saja, belum banyak merambah dunia yang lebih luas yaitu masyarakat. Meskipun tak terlalu
mempengaruhi pasar industri, dengan mengenal sistem PLC orang akan dapat memiliki
ketertarikan tersendiri untuk mengasah ilmu khususnya dalam bidang kendali dengan PLC dan
membuat implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar Panel Kendali (Control Panel) PLC

2. Aplikasi Program PLC Buruk untuk Aplikasi Statis (Tetap)

Aplikasi-aplikasi PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Di lain sisi, beberapa aplikasi
merupakan aplikasu dengan satu fungsi. Jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama
sekali atau statis. Hal tersebut membuat penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi
dinilai tidak efektif bahkan dapat menghabiskan biaya yang besar alias boros. Oleh sebab itu,
penggunaan PLC pada aplikasi kecil tidak direkomendasikan oleh para ahli sistem kendali.

3. Operasi dengan Ragkaian yang Statis (Tetap)

Kinerja PLC menjadi tidak optimal dan efektif bahkan memboroskan biaya jika rangkaian pada
sebuah operasi tidak dilakukan perubahan secara menyeluruh. Proses justru akan menjadi lambat
dan membuat sistem terganggu, mempengaruhi pada hasil produksi dan keluaran.

4. PLC Rentan terhadap Perubahan Suhu dan Keadaan Lingkungan

Menjadikan sebuah pertimbangan ketika suatu perangkat yang akan dipergunakan memiliki
kelemahan yang cukup mengkhawatirkan. Dalam suatu kalang proses industri, lingkungan akan
memiliki perubahan suhu dan keadaan yang tidak dapat diduga, seringkali pemanasan yang
sangat luar biasa terjadi, vibrasi yang berhubungan langsung dengan alat-alat elektronik di dalam
PLC dan keadaan lingkungan maupun lapangan yang tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan
debu yang mengotori perangkat PLC. Apabila hal-hal tersebut terjadi secara terus menerus,
kinerja pada sistem PLC akan terganggu dan tidak dapat berjalan secara maksimal. Hal-hal
tersebut banyak terjadi khususnya pada PLC generasi lama. Kekurangan PLC ini untuk PLC
generasi baru mulai dapat dikendalikan dan dikurangi secara perlahan oleh vendor.
Elemen dasar plc

1. Unit CPU (Central Processing Unit)

Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem. CPU berisi mikroprosesor yang
menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan
sesuai dengan program yang telah tersimpan , lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan
yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface. Scan dari program umumnya
memakan waktu 70 ms , tetapi halitu tergantung dari panjang pendeknya program serta tingkat
kerumitannya.

2. Unit Memori

Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program. Secara fisik, memori ini
berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri
dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:

Volatile Memory, adalah suatu memori yang apabila sumber tegangannya dilepas maka
data yang tersimpan akan hilang . Karena itu memori jenis ini bukanlah media
penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang
lebih lama maka memori ini harus mendapat daya terus-menerus.hal ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan baterai. Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM
(Random Access Memory), SRAM (Static RAM)dan DRAM (Dynamics RAM).

Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu suatu memori yang
meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak akan hilang.Salah satu jenis
memori ini adalah ROM (Read Only Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja
dan tidak dapat di tambah ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya
yang berupa sistem operasi dan terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh
sistem PLC. Untuk mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis : EPROM
(Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan mengekspos chip pada
cahaya ultra violet pekat.

3. Unit Power Supply

Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi tegangan masukan AC
(220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan
oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian dala input/outpur interface. nKegagalan dalam
pemenuhan tegangan oleh power suply dapat menyebabkan kegagalan operasi PLC. Untuk itu
diperlukan adanya baterai cadangan dengan tujuan agar pada saat voltage=dropping, data yang
ada pada memori tidak hilang.

4. Unit Programmer

Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC.
Programmer mempunyai beberapa fungsi yaitu :
RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.

OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.

MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC.

PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/ monitor digunakan untuk


membuat suatu program.

5. Unit Input/Output

Unit Input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia luar,
memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan/koneksi antara perangkat-perangkat input,
semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida, melalui kanal-kanal
input/output. Demikian pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan dari panel
program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat digunakan oleh CPU.

Anda mungkin juga menyukai