Anda di halaman 1dari 5

1.

Judul Kegiatan : Uji efektivitas gel lidah buaya dalam mempertahankan


mutu buah selama penyimpanan.

2. Jenis PKM : PKM Penelitian

Buah merupakan salah satu komoditas yang rentan terhadap kerusakan bahkan pembusukan.
Seiring perkembangan teknologi pengawetan untuk buah pun telah dilakukan. Namun, penggunaan bahan
kimia yang berbahaya seperti linin telah digunakan untuk mengawetkan beberapa jenis buah.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kefektifan gel lidah buaya sebagai pengawet buah alami
dengan cara mempertahankan mutu buah selama penyimpanan.
Metode yang digunakan adalah ekstraksi gel lidah buaya kemudian disemprotkan ke kulit buah
dan diamati perbedaan perubahan fisik selama masa penyimpanan antara buah yang disemprot ekstrak
gel lidah buaya dan yang tidak diberi perlakuan. Perlakuan dibedakan menjadi 3 macam variasi dengan
perbandingan ekstraksi gel lidah buaya : aquabides, a. Tanpa ekstrak lidah buaya, b. 40%:60%, c.
60%:40%, d. 100%:0 dan dilakukan pada buah pisang mas dalam lama penyimpanan 5
hari,10hari,15hari.
Hasil yang diperoleh dari pengamatan ketiga variasi konsentrasi Lidah Buaya dibandingkan
dengan buah tanpa disemprot ekstraksi gel Lidah Buaya adalah konsentrasi lidah buaya 100% yang
paling efektif untuk mempertahankan mutu buah karena buah mampu bertahan sampai dengan 15 hari.

Keywords : gel lidah buaya, ekstraksi, pengawet alami buah


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayahnya bagi kita atas tercapainya penelitian PKM-P yang berjudul Uji efektivitas gel lidah buaya
dalam mempertahankan mutu buah selama penyimpanan. Penelitian ini dapat terselesaikan tanpa haangan
yang berarti dan tak semata-mata hasil ribadi akan tetapi banyak pihak yang telah membantu terselesainya
penelitian ini.

palangkaraya, november 2016

Peneliti
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Buah-buahan merupakan bahan pangan yang termasuk penting dan semestinya ada
dalam daftar menu makanan kita sehari-hari. Karena di dalam buah-buahan tersebut
terkandung sumber nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh contohnya vitamin, mineral
dan serat.
Buah adalah satu dari sekian banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari
tanaman. Tentu saja karena berbagai manfaat dari bermacam-macam segi pada setiap
jenis buah membuat buah menjadi sumber bahan makanan dibutuhkan oleh tubuh kita.
Namun, seiring kemajuan jaman dan teknologi, kita tak perlu lagi mengkhawatirkan
memperoleh buah dengan harus memetik serta mengkonsumsi langsung dari pohonnya.
Telah menjadi hal yang layak saat kita membutuhkan buah dan menyimpannya untuk di
konsumsi di lain waktu bahkan untuk menjaga kualitas buah saat pengiriman ke daerah
lain.
Dengan kondisi tersebut, maka telah tercipta produk pengawetan buah, berbagai
macam cara buah diawetkan baik secara alami maupun kimiawi.
Peneliti spanyol, Valero dan timnya telah melakukan penelitian terhadap salah
satu potensi lidah buaya ini yaitu sebagai pengawet alami, dengan cara kerja
mempertahankan mutu buah selama penyimpanan karena kandungan antibakteri dan
anti fungi didalam lidah buaya. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa buah
anggur yang tidak diberi formulasi dari gel lidah buaya menunjukkan perubahan yang
cepat dalam waktu 7 hari, sedangkan buah anggur yang telah diberi lapisan formulasi
dari gel lidah buaya dengan cara disemprot (spray) menunjukkan lebih tahan sampai hari
ke-35 dalam keadaan yang sama. Anggur yang dilapisi gel terbukti lebih keras dan hanya
mengalami sedikt perubahan warna dibanding anggur yang tidak diberi lapisan gel lidah
buaya.

C. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan gel lidah buaya
dalam mempertahankan mutu buah selama penyimpanan.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapakan bahan penjaga mutu
buah yang alami dan efektif selama masa penyimpanan sehingga tidak merubah atau
hanya sedikit merubah karakteristik mutu buah yaitu bau, warna, rasa dan kekerasan
buah.

E. KEGUNAAN
Kegunaan dari penelitian ini adalah
1.) Bagi mahasiswa
a. Meningkatkan pemikiran yang kritis, kreatif, dan dinamis,
b. Menumbuhkan sikap bekerjasama antar mahasiswa,
c. Menambah pengetahuan dan wawasan yang luas.
2.) Bagi perguruan tinggi
a. Meningkatkan citra positif perguruan tinggi sebagai salah satu pencetak generasi
berkualitas yang positif bagi bangsa,
b. Memberikan wadah untuk mahasiswa berkreasi dan melakukan hal yang positif.
3.) Bagi masyarakat
a. Menambah wawasan masyarakat tentang bahan penjaga mutu buah yang paling
efektif selama masa penyimpanan,
b. Memiliki rasa bangga terhadap generasi yang berfikir kereatif, kritis dan dinamis.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Gel lidah buaya
Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik
daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna
hijau, dan daging daun berlendir. Lidah buaya tumbuh subur di daerah yang berhawa
panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik.
Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan biaya dan
perawatan yang besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan
lidah buaya sebagai bahan baku makanan ( Sudarto, 1997).
Lidah buaya ( aloe vera) adalah tanaman tropis yang berbentuk daun tebal kurang
lebih 1cm dengan daging buah berlendir atau gel. Daunnya meruncing, pinggirnya
bergerigi dan dapat mencapai panjang 30cm. Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah
buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis
miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh ( Freddy
Wilmana, 2005).
Gel adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam
daun setelah eksudat dikeluarkan. Ada beberapa zat terkandung di dalam gel.

ZAT- ZAT YANG TERKANDUNG DI DALAM GEL LIDAH BUAYA

Kelas Komponen
Carbohydrates Pure mannan, acetylated mannan (acemannan), acetylated
glucomannan,
glucogalactomannan, galactan, galactogalacturan,
arabinogalactan,
galactoglucoarabinomannan, pectic substance, xylan, cellulose

Chromones 8-C-glucosyl-(2-O-cinnamoyl)-7-O-methylaloediol A, 8-C


glucosyl-(S)- aloesol, 8-C-glucosyl-7-O-methyl-(S)-aloesol, 8-
C glucosyl-7-O-methylaloediol, 8-C-glucosyl-
noreugenin,isoaloeresin D, isorabaichromone, neoaloesin A

Enzymes Alkaline phosphatase, amylase, carboxypeptidase,


catalase,cyclooxidase, cyclooxygenase, lipase, oxidase,
phosphoenolpyruvate carboxylase, superoxide dismutase

Inorganic compounds Calcium, chlorine, chromium, copper, iron, magnesium,


manganese, potassium, phosphorous, sodium, zinc

Miscellaneous including Arachidonic acid, -linolenic acid, steroids (campestrol,


organic compounds and cholesterol, -sitosterol), triglicerides, triterpenoid, gibberillin,
lipids lignins, potassium sorbate, salicylic acid, uric acid, saponin
Non-essential and Alanine, arginine, aspartic acid, glutamic acid, glycine,
essential amino acids histidine, hydroxyproline, isoleucine, leucine, lysine,
methionine, phenylalanine, proline, threonine, tyrosine, valine

Proteins Lectins, lectin-like substance


Saccharides Mannose, glucose, L-rhamnose, aldopentose
Vitamins B1, B2, B6, C, -carotene, choline, folic acid, -tocopherol

Gel lidah buaya tersusun atas polisakarida yang tampak tak berwarna, tetapi pada beberapa jenis memiliki
warna kehijauan yang mungkin disebabkan adanya klorofil didalamnya. Polisakarida ini sebagian besar tersusun
atas ikatan linier 1-4 glukosa dan manosa (Danhof, 2004) membentuk glukomanan sebagai molekul paling
dominan. Dalam susunan polisakarida ini, manosa memiliki perabandingan jumlah yang lebih banyak dari pada
glukosa sehingga polisakarida ini juga sering disebut sebagai polimanan. Ukuran molekul polisakarida pada gel
lidah buaya bervariasi, dengan ukuran terkecil 50 hingga 9000 molekul (Danhof, 2004).
Menurut Hunter (2006), Komposisi dari gel lidah buaya antara lain: air, glukomanan (termasuk di
dalamnya glukosa, manosa, asam glukuronat), polisakarida lainnya (seperti galaktogalakturan dan
galaktoglukoarabinomanan) pectic substances, lupeol, serol, bahan organik lainnya dan adanya steroid
anorganik di dalamnya juga telah teridentifikasi. Dari sekian banyaknya zat, yang paling dominan adalah air
yang jumlahnya mencapai 99%.
Bernstein (2005) berpendapat bahwa lembaran gel lidah buaya dapat menahan difusi oksigen dan air ke
dalam buah sehingga dapat menghambat proses pembusukan buah, disamping itu tidak banyak berpengaruh
terhadap perubahan rasa. Disamping itu lidah buaya memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa mikroba,
contohnya adalah Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Trichophyton mentagraphytes, T.
schoeleinii, Microsporium canis and Candida albicans (Agarry et al., 2005).

VII. DAFTAR PUSTAKA


Agarry O.O., Olaleye M.T., and Bello-Michael. (2005). Comparative
antimicrobial Activities of aloe vera gel and leaf African Journal of

Biotechnology Vol. 4 (12), pp. 1413-1414.


Bernstein, Michael. (2005). Aloe vera coating for fruits and vegetables.
Danhof, Ivan E. (2004). Position Statement on Polysaccharides. Science and
Technical Committee

Padmadisastra, yudi. dkk (2003), formulasi sediaan cair gel lidah buaya sebagai minuman kesehatan,
simposium bahan kimia alami, Bandung.

Shipards, Isabell. (2007). Aloe vera.

http://health.detik.com/read/2010/02/08/110709/1294968/766/amankah-pengawet lilin-pada-buah-
buahan diunduh pada hari Rabu, 11 agustus 2010.

http://www.purwakarta.org/gel-lidah-buaya-seagai-pengawet-buah-dan-sayuran/
diunduh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010.

http://www.jurnalnet.com/gel-lidah-buaya/ diunduh pada hari Selasa, 9 Agustus 2010.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai