LAPORAN TETAP
DISUSUN OLEH :
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat :
Mengetahui dan mempelajari perubahan derajat Celsius ke satuan tegangan
+
e AB
Metal B
- eAB = SEEBECK VOLTAGE
Hubungan antara tegangan dan pengaruhnya terhadap suhu masing-masing
titik pertemuan dua buah kawat adalah linear. Walaupun begitu, untuk perubahan
suhu yang sangat kecil, tegangan pun akan terpengaruh secara linear, atau
dirumuskan sebagai berikut :
V =S . T
Dengan :
V = Perubahan Tegangan,
S = Koefisien Seebeck,
T = Perubahan Suhu
Nilai S akan berubah dengan perubahan suhu, yang berdampak pada nilai keluaran
berupa tegangan termokopel tersebut, dan nilai S akan bersifat non-linear di atas
rentang tegangan dari termokopel tersebut. Termokopel diberi tanda dengan huruf
besar yang mengindikasikan komposisinya berdasarkan aturan American Standard
Institude (ANSI), seperti di bawah ini :
Sensitivitas (
0
Tipe Material (+ dan -) Temp. Kerja ( C)
V / C )
Tipe K adalah termokopel yang berbiaya murah dan umum digunakan, karena
popularitasnya itu termokopel jenis ini tersedia dalam berbagai macam
probe.termokopel tersedia untuk rentang suhu di -200 C sampai +1200 C.
Sensitivitasnya adalah kira-kira 41 v / C.
Semuanya (tipe B,R,S) adalah yang paling stabil dari semua termokopel yang
ada, namun karena sensitivitasnya yang rendah (kira-kira 10 v / C), mereka
biasanya hanya digunakan untuk pengukuran suhu tinggi (> 300 C).
Tipe B (Platinum / Rhodium)
Penggunaan Termokopel
V. DATA PENGAMATAN
Hubungan Temperatur
terhadap Tegangan
Linear (Hubungan
Tegangan (mV) Temperatur terhadap
Tegangan)
30 50 70 90 110
20 40 60 80 100
Temperatur (0C)
V. ANALISA DATA
Percobaan minggu ke-dua menggunakan temperature measurment dimana
dilakukan pengukuran nilai tegangan. Thermometer yang digunakan adalah
termokopel yang pada pengujian minggu sebelumnya membuktikan bahwa
termokopel cocok untuk mengukur kenaikan temperature pada air panas
(pemanassan air).
pengukuran dilakukan setiap 1 menit sekali sampai menit ke-15 dimana
suhu tepat menunjukkan 100oC, untuk pengukuran suhu digunakan juga
thermometer air raksa sebagai pembanding pada pengukuran suhu terhadap
termokopel. Pada proses pencapaian menuju suhu 100 oC antara thermometer air
raksa dan termokopel menunjukkan kenaikan yang tidak sama. Hal ini
dikarenakan perbedaan sensor terhadap panas yang berbeda, namun pada menit
ke-15 kedua thermometer ini sama-sama menunjukkan angka yang sama yaitu
100oC.
Untuk pengukuran tegangan yang menjadi objek utama dalam percobaan
ini digunakanlah termokopel, dilihat dari teori yang ada menunjukkan bahwa
termokopel cocok digunakan untuk mengukur tegangan.
Dilihat dari grafik hubungan antara temperatur terhadap tegangan
menggunakan termokopel ternyata berbanding lurus (linier) yang menunjukkan
tingginya tegangan suhu yang dihasilkan akan menunjukkan tingginya tegangan
yang terjadi. Sehingga teori dari efek seebeck terbukti, efek seebeck memiliki