Anda di halaman 1dari 14

KONSEP

ILMU
Ilmu yang ter-Barat-kan
Tanpa menutup mata dari berbagai pencapaian teknologi yang
telah dibawa oleh peradaban Barat, pada kenyataannya
peradaban ini telah menghasilkan penjajahan, perang
berkepanjangan, ke:mpangan sosial, kerusakan alam,
keterasingan dan berbagai kerusakan lainnya. Islam perlu
berperan untuk mengembalikan ilmu pengetahuan pada fungsinya
semula, yaitu untuk menebar rahmat di seluruh alam.
Epistemologi Ilmu
Epistemologi adalah kajian
Epistemologi epism + logos
sistemik tentang sifat, sumber
(pengetahuan + teori)
dan validitas pengetahuan

Ontologi on + logos Ontologi mengkaji seputar wujud,


(wujud + teori) hakikat dan metasika

Ada dua pertanyaan yang tak dapat dilepaskan dari epistemologi, yaitu:
(1) apa yang dapat diketahui, dan (2) bagaimana cara mengetahuinya
Mungkinkah Mengetahui?
Ada kebenaran yang relaNf, ada pula
Socrates, Plato kebenaran yang berlaku umum secara
dan Aristoteles
mutlak
Man is the measure of all things
Protagoras dan (manusia adalah ukuran bagi segala
kaum Sophist
sesuatunya
Meragukan kebenaran dan
Skep:sisme
membenarkan keraguan

Semua pendapat sama-sama benar,


Rela:visme
tergantung sudut pandang

Post- Kebenaran itu Ndak ada


modernisme
Kebenaran Menurut Islam
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. al-
FaNhah [1]: 6-7)

Alif laam miim. Kitab (al-Quran) ini Edak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. al-Baqarah [2]: 1-3)

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali
kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS. al-Baqarah [2]: 147)

Kebenaran itu ada, bisa dicapai oleh manusia, dan


bersumber dari Allah SWT !
Bagaimana Cara Mengetahui ?
Melalui rasio
(rasionalisme) ScienEc ScienEc
method knowledge
Melalui pengalaman
(empirisme)
Jika pengetahuan hanya bersifat logis namun Ndak
empiris, maka ia disebut sebagai pengetahuan lsafat,
bukan sains
Segala pengetahuan
Posi:visme yang ilmiah harus dan
pasN dapat diukur
Cara Mengetahui Menurut Islam
Persepsi indera (idrak al-hawas), proses
Al-Nasa akal sehat (taaqul), intuisi haN (qalb),
informasi yang benar (khabar shadiq).

Ibn Khabar, akal, indera (lahir dan baNn).


Ilham dapat dibenarkan jika Ndak
Taymiyyah melanggar khabar.

Hakim dalam diri manusia adalah hissi


Al-Ghazali (indera), wahmi (intuisi) dan aqli (akal).
Dikotomi Ilmu Ala Barat

Rene Descartes: Cogito Renaissance Bebas nilai, netral,


Ergo (rasionalisme, objek:f, mekanis
Sum (Rasionalisme) netralisme, bebas nilai) (posi:visme)

PosiNvisme: Ilmu pengetahuan haruslah


observable, repeatable, measurable, testable
dan predictable.
Penolakan Terhadap Netralitas
Ilmu
Karl Raimund Popper: kita :dak pernah tahu pas:
kebenaran melalui verikasi fakta.

Thomas S. Kuhn: paradigmalah yang menentukan


jenis-jenis eksperimen yang dilakukan, jenis-jenis
pertanyaan yang diajukan dan pemilihan masalah
yang dianggap pen:ng.
Bebas dari Agama ?
Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi:
Karena sains Barat :dak memberi tempat pada
wahyu, agama, bahkan Tuhan, maka sains itu
dianggap bebas nilai. Akan tetapi sains :dak bebas
dari ideologi, kultur dan worldview Barat. Dalam
sains itu sendiri terdapat asumsi-asumsi dan doktrin-
doktrin seper: pada agama. Maka sebenarnya, sains
Barat itu :dak bebas nilai, melainkan hanya bebas
dari agama saja.
Perkembangan Sains di Barat
Immanuel Kant: pengetahuan adalah mungkin, namun
metasika :daklah mungkin
Hegel: teori tesis dan an:tesis
Feuerbach: lsafat ter:nggi adalah manusia, bukan Tuhan
Karl Marx: agama adalah faktor sekunder; faktor
primernya adalah ekonomi
Charles Darwin: :dak ada proses penciptaan; makhluk
hidup bertahan karena adaptasi dan seleksi alam
Auguste Comte: fase teologis, metasik dan posi:f
Nietzsche: God is dead
Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Islamisasi bukan sekedar labelisasi, melainkan
menyentuh epistemologinya
Ilmu dalam Islam :dak pernah terpisah dari Tuhan
dan bimbingan-Nya
Melibatkan pembebasan manusia dari unsur magis,
mitologi, animisme, kebudayaan dan penguasaan
sekuler
Sains Islam dalam Sejarah
Tahapan kelahiran ilmu: (1) turunnya wahyu dan
lahirnya pandangan hidup Islam, (2) lahirnya
kesadaran bahwa wahyu yang turun mengandung
struktur ilmu pengetahuan, (3) lahirnya tradisi
keilmuan dan komunitas ilmuwan, (4) lahirnya disiplin-
disiplin ilmu
Peradaban Islam berinteraksi dengan sains Yunani
dalam :ga tahap: (1) akuisisi, (2) adopsi, dan (3)
asimilasi
Sejarah yang ditulis Barat seringkali mengabaikan
kontribusi Islam
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang :dak
bebas nilai, dan ilmu pengetahuan yang kita
kenal sekarang telah ter-Barat-kan. Tugas
kitalah untuk melakukan islamisasi terhadapnya
demi menebar rahmat kepada seluruh alam.

Anda mungkin juga menyukai