Anda di halaman 1dari 4

latar belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang penting karena memiliki kontribusi besar
pada PDRB dan menyerap banyak tenaga kerja. Meskipun begitu ternyata pertanian
belum dapat mensejahterakan orang-orang yang bekerja di dalamnya. Upah tenaga
kerja yang didapat oleh pelaku pertanian saat masih sangat rendah dibawah 6 juta
perpekerja pertahun atau sekitar Rp 500.000,00 perbulan. Penghasilan tersebut
belum dapat memenuhi kebutuhan hidup petani.

Rendahnya pendapatan petani dikarenakan kurang baiknya on farming dan off


farming . Dari segi on farming dapat dilihat lahan pertanian yang dimiliki seorang
petani biasanya hanya sekitar 880 m2. Sempitnya lahan pertanian tersebut karena
jumlah lahan pertanian yang semakin menurun sementara jumlah petani semakin
menurun. Selain itu, produktivitas lahan pertanian yang kurang optimal
menyebabkan hasil panen sangat minim. Produktivitas yang rendah tersebut karena
sistem pertanian yang masih menggunakan cara tradisional dan penggunaan pupuk
berlebihan yang semakin lama semakin menurunkan kesuburan tanah pertanian.
Sementara dari segi off farming, keberadaan industri pengolahan hasil pertanian
masih sedikit. Komoditas pertanian selama ini selalu dijual tanpa melalui
pengolahan lebih lanjut sehingga nilainya masih rendah.

Dari latar belakang tersebut terdapat masalah yang harus diselesaikan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani terutama secara ekonomi. Masalah utama yang
dihadapi oleh petani adalah sempitnya lahan pertanian dan kurangnya variasi
komoditas pertanian. Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan menggunakan
konsepintegrated farming dimana hasil pertanian dapat lebih ditingkatkan.

pembahasan

Konsep Integrated Farming

Integrated farming merupakan salah satu konsep pelaksanaan


pertanian. Integrated farming memungkinkan petani mendapatkan berbagai
keuntungan dari alam dan ekologi dan bertentangan dengan pemakaian
bahan kimia (Bradley, 2009). Sustainable integrated farming sistems terdiri
dari banyak aspek seperti produksi organik, bisnis yang terintegrasi vertikal,
manajemen rantai penawaran, dan menciptakan citra produk untuk
menciptakan pertanian yang berkelanjutan (Bradley, 2009). Integrated
farming merupakan gabungan dan perluasan dari intensifikasi dan
diversifikasi pertanian dimana integrated farming menerapkan prinsip
penggunaan lahan seoptimal mungkin dengan menganekaragamkan produk
pertanian. Produk pertanian yang dimaksud disini bukan hanya dari
pertanian nabati tapi juga hewani (ternak).

Pada integrated farming diusahakan semua sumber daya yang ada dapat terpakai
semua dan tidak ada yang menjadi limbah tidak berguna. Pertanian yang dilakukan
menggunakan sistem organik dimana pertanian tidak menggunakan obat kimia
sama sekali. Jenis sayuran yang akan ditaman di ladang sayur adalah tanaman cabe
rawit dan kangkung. Dalam minapadi sawah digunakan untuk menanam padi
sekaligus membudidayakan ikan. Ikan yang dibudidayakan di lahan pertanian
adalah ikan mas. Dalam minapadi, lahan harus selalu terisi air dengan jumlah yang
tepat. Jika terlalu banyak air, tanaman padi akan mudah membusuk. Sementara jika
air terlalu sedikit, ikan dapat mati. Di terminal pertanian, semua komoditas yang
dihasilkan di kawasan integrated farming dijadikan satu dan dikemas untuk
selanjutnya langsung dijual atau dikirim ke pusat pengolahan hasil pertanian.
Ternak yang dikembangbiakkan adalah sapi perah, ayam petelur dan bebek.
Komoditas yang didapat antara lain susu, daging sapi, telur ayam, ayam, telur
bebek, bebek. Sementara limbah ternak menjadi input pembuatan komposter. Lele
yang dibudidayakan merupakan lele organik. Air kolam lele yang sudah bercampur
dengan kotoran ikan dapat digunakan sebagai pupuk. Komposter yang ada
merupakan komposter yang mengolah kotoran ternak, bukan limbah rumah tangga.
Kotoran ternak dioleh menjadi pupuk dan biogas. Pupuk digunakan untuk
menyuburkan minapadi, lahan sayuran, lahan pakan dan dapat pula dijual jika
jumlahnya surplus. Biogas digunakan untuk menghidupkan aliran listrik di seluruh
kawasan pertanian terpadu. Keberadaan ladang pakan untuk mencukupi pakan sapi
perah.

Dari program integrated farming, tidak semua hasilnya langsung dapat dinikmati. Beberapa
subkegiatan pertanian menghasilkan beberapa output yang kemudian akan digunakan sebagai
input subkegiatan yang lain.

Selain manfaat langsung tersebut, progam integrated farming juga memiliki dampak sosial yaitu
meningkatkan kesejahteraan penduduk. Dengan meningkatnya pendapatan petani, kondisi
ekonomi petani akan meningkat sehingga anak-anak keluarga petani dapat bersekolah lebih
tinggi sehingga kehidupan mereka di masa depan akan lebih baik. Selain itu, dengan
peningkatan ekonomi, kondisi kesehatan keluarga petani dapat meningkat sehingga biaya
kesehatan dapat ditekan. Adanya program integrated farming juga memeliki efek berganda dan
dapat menggiatkan lapangan usaha lain seperti industri pengolahan hasil pertanian.

Keuntungan dari Sistem Pertanian Terpadu

Produksi pangan yang lebih tinggi untuk menyamakan permintaan dari populasi
meledak bangsa kita

Peningkatan pendapatan usahatani melalui daur ulang residu yang tepat dan
komponen bersekutu

Kesuburan tanah yang berkelanjutan dan produktivitas melalui daur ulang sampah
organik

Integrasi kegiatan sekutu akan mengakibatkan ketersediaan makanan bergizi


diperkaya dengan protein , karbohidrat , lemak , mineral dan vitamin

Pertanian terpadu akan membantu dalam perlindungan lingkungan melalui daur


ulang yang efektif limbah dari kegiatan hewan seperti kandang babi , unggas dan
burung dara pemeliharaan

Biaya produksi dikurangi komponen melalui masukan daur ulang dari produk
sampingan perusahaan sekutu

Pendapatan yang stabil Regular melalui produk seperti telur , susu , jamur , sayuran
, madu dan ulat kepompong dari kegiatan terkait dalam pertanian terpadu

Pencantuman biogas & kehutanan agro dalam sistem pertanian terpadu akan
memecahkan krisis energi prognosticated

Budidaya tanaman pakan ternak sebagai tumpang sari dan sebagai perbatasan
tanam akan menghasilkan ketersediaan pakan bergizi yang memadai untuk
komponen hewan seperti sapi perah , kambing / domba , babi dan kelinci

Kebutuhan kayu bakar dan konstruksi dapat dipenuhi dari sistem agroforestry tanpa
mempengaruhi hutan alam

Menghindari hilangnya tanah melalui erosi oleh agro - kehutanan dan budidaya
yang tepat dari setiap bagian tanah oleh pertanian terpadu

Generasi pekerjaan rutin bagi anggota keluarga petani petani kecil dan marginal .

KOMPONEN TERINTEGRASI PERTANIAN SYSTEM

Tanaman, ternak , burung dan pohon merupakan komponen utama dari setiap IFS .

Tanaman mungkin memiliki subsistem seperti tanaman tunggal , campuran /


tumpangsari , tanaman multi-tier sereal , kacang-kacangan ( kacang-kacangan ) ,
minyak sayur , makanan ternak dll
Komponen ternak sapi perah mungkin , kambing , domba , unggas , lebah .

Komponen pohon mungkin termasuk timer, bahan bakar , pakan ternak dan pohon
buah-buahan .

Faktor yang harus dipertimbangkan

Faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan saat memilih IFS di daerah tadah


hujan .

Jenis tanah , curah hujan dan distribusi dan lamanya musim pertumbuhan adalah
faktor utama yang menentukan pemilihan tanaman tahunan yang cocok , pohon-
pohon dan komponen ternak . Kebutuhan dan sumber daya petani juga
memutuskan pemilihan komponen IFS di peternakan apapun.

daftar pustaka
http://agritech.tnau.ac.in/agriculture/agri_majorareas_ifs.html

http://ardinaputrirahtama.wordpress.com/2014/04/04/pengembangan-program-
integrated-farming-di-kecamatan-borobudur-salam-dan-ngluwar/

http://www.ars.usda.gov/Main/docs.htm?docid=8519

http://www.fao.org/docrep/004/y0501e/y05

Anda mungkin juga menyukai