Anda di halaman 1dari 6

Color Management Workflow, Mendapatkan Hasil Cetak ya... about:reader?url=http://daily.oktagon.co.id/color-manageme...

daily.oktagon.co.id

Color Management Workflow,


Mendapatkan Hasil Cetak yang Sama
dengan Tampilan Monitor
67

November 24, 2015

by The Daily Oktagon


KABAR TERBARU DARI THE DAILY OKTAGON DI EMAIL ANDA

Seringkali, saat kita mencetak sesuatu, entah itu foto maupun


gambar apa pun yang diolah secara digital, hasilnya tidak sama
dengan apa yang kita lihat di layar LCD kamera atau monitor. Lalu,
siapa yang harus disalahkan? Dalam acara Color Management
Workshop yang diadakan di Oktagon, Jalan Gunung Sahari Raya
No. 50A, Jakarta, Sabtu, 14 November lalu. Johntefon sebagai
pembicara mengatakan bahwa itu bukan salah percetakannya.

1 of 6 14/12/2015 15:41
Color Management Workflow, Mendapatkan Hasil Cetak ya... about:reader?url=http://daily.oktagon.co.id/color-manageme...

Ini salah pengetahuan kita, ujar John yang berprofesi sebagai


Digital Color Expert.

Menurut John, apa yang dilihat oleh mata manusia tidak fix.
Umumnya, ada tiga jenis visual yang kita lihat. Pertama adalah
visual dari cetakan yang warnanya sangat tergantung pada
penerangan di sekitarnya. Kedua, warna yang diproyeksikan,
dengan kualitas warna tergantung pada proyektor dan cahaya
ruangan. Ketiga adalah monitor, yang warnanya dipancarkan dari
dalam layar.

Kualitas cahaya monitor juga sangat dipengaruhi oleh penerangan


lampu di sekitarnya, ujar fotografer profesional dan pakar
Photoshop ini.

Johntefon mencontohkan, missalnya saat di ruangan ada lampu


berwarna kuning, maka monitor akan mengeluarkan warna
kebalikan dari kuning, yaitu kebiruan. Hal ini membuat color
management workflow menjadi penting, khususnya bagi
orang-orang yang berprofesi sebagai fotografer, maupun yang
sehari-harinya bersinggungan dengan urusan desain dan warna.
Secara singkat, menurut John, color management workflow adalah
proses membuat hasil cetakan, dari input sampai output, agar
mendekati apa yang dilihat di layar monitor.

2 of 6 14/12/2015 15:41
Color Management Workflow, Mendapatkan Hasil Cetak ya... about:reader?url=http://daily.oktagon.co.id/color-manageme...

What you see is what you get, walaupun pada kenyataannya kita
tidak bisa mendapatkan hasil yang sama 100 persen. Alasannya,
karena cara monitor dan cetakan memancarkan tidak sama, ujar
John yang mulai belajar Adobe Photoshop secara otodidak pada
tahun 1994.

Yuk, baca juga artikel dari event berikut, Tips Food Photography
Ala Himawan Sutanto

Berawal dari Kamera

Proses color management workflow berawal dari proses paling


pertama, yaitu pemotretan. Sebelum memotret, fotografer perlu
mengetahui fotonya akan digunakan di medium apa? Online atau
cetak? Sebab, ini menentukan color space mana yang harus
digunakan, sRGB atau Adobe RGB.

Apabila foto untuk digunakan secara online, John


menyarankan color space sRGB. Kebanyakan browser tidak
mengenali Adobe RGB. Ketika motret dengan Adobe RGB, maka
warna yang terlihat tidak seperti yang diharapkan.

Ini berlaku untuk format JPEG. Lain cerita dengan RAW, kita boleh
mengabaikannya. Kalau memotret untuk cetak, disarankan dengan
Adobe RGB yang punya color gamut, atau kekayaan warna, lebih
luas dari sRGB, ucap pemilik akun Twitter @Johntefon ini.

3 of 6 14/12/2015 15:41
Color Management Workflow, Mendapatkan Hasil Cetak ya... about:reader?url=http://daily.oktagon.co.id/color-manageme...

Ketahui Perbedaan Antara PPI, DPI, dan LPI

Di bidang fotografi dan grafika, ada tiga macam resolusi, yaitu PPI
(pixel per inch), DPI (dots per inch), dan LPI (lines per inch). Masih
banyak orang yang keliru atau salah sebut. Menurut John, apabila
untuk digunakan sendiri, ini tidak menjadi masalah. Namun, ini
dapat berdampak buruk jika Anda keliru menyebutkannya saat
mengirimkan fail ke percetakan.

Istilah PPI digunakan untuk fail yang bukan cetakan. Selama belum
dicetak, maka gambar itu terbentuk dari piksel. Sedangkan DPI dan
LPI adalah resolusi mesin cetak. Bedanya, DPI terdiri dari titik (dot)
dan LPI terdiri dari baris (line).

Komunikasi ini harus benar, supaya instruksi dari Anda terlaksana


dan tereksekusi dengan baik dan benar di percetakan, jelas John.

Penggunaan Monitor dalam Editing

Tidak semua monitor punya kemampuan yang sama. Monitor

4 of 6 14/12/2015 15:41
Color Management Workflow, Mendapatkan Hasil Cetak ya... about:reader?url=http://daily.oktagon.co.id/color-manageme...

laptop atau komputer pada umumnya hanya mumpuni untuk


pekerjaan administrasi. Untuk desain atau penyuntingan foto, agar
hasilnya sesuai dengan apa yang terlihat di layar, maka kita
memerlukan monitor yang didesain khusus untuk keperluan ini.

Penulis yang telah menerbitkan 13 buku tentang digital imaging ini


menyebutkan, beberapa di antaranya adalah Apple Cinema Display
dan monitor keluaran EIZO, seperti misalnya ColorEdge CG276.
Monitor-monitor seperti ini unggul dari kedalaman warna, atau bit
depth, yang lebih tinggi dari monitor biasa. Hasilnya, transisi warna
terlihat lebih halus dan tajam.

Berbeda dengan Apple Cinema Display yang mengandalkan VGA,


atau kartu grafis, milik Mac, monitor EIZO yang didemokan di
acara workshop tersebut hadir dengan VGA built-in. Kedalamannya
warna yang dihasilkan monitor tersebut pun lebih tinggi, yaitu
10-bit.

Agar monitor-monitor tersebut bekerja dengan optimal, kita wajib


melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi dapat dilakukan lewat

5 of 6 14/12/2015 15:41
Color Management Workflow, Mendapatkan Hasil Cetak ya... about:reader?url=http://daily.oktagon.co.id/color-manageme...

perangkat lunak, meski John lebih menyarankan dengan bantuan


alat khusus. Cahaya di ruangan juga menjadi faktor penentu,
sehingga ada baiknya cahaya telah diatur secara fix.

Posisikan lampu di belakang monitor, jangan di depan monitor


agar cahaya tidak mengenai layar. Jika itu terjadi, maka kepekatan
hitam akan turun dan warna terkontaminasi, kata John yang
memulai karier pada tahun 1979 sebagai ilustrator di
majalah Hai, Intisari, dan sampul novel terbitan group Gramedia.

Seperti dikatakan John, monitor tidak menampilkan warna dengan


sesungguhnya. Fungsi kalibrasi adalah menurunkan kemampuan
monitor dalam menampilkan warna, sehingga hasil cetakan
mendekati apa yang terlihat di layar.

Pelajari artikel menarik ini jika ingin mendapatkan hasil foto keren.
Ingin Mencoba Foto Unik? Cobalah Teknik Fotografi 360

6 of 6 14/12/2015 15:41

Anda mungkin juga menyukai