Anda di halaman 1dari 49

WELL COMPLETION REVIEW

Oleh:
Adrian Indarti, SST.
Well Completion ???
Well Completion (Penyelesaian Sumur) adalah :
suatu pekerjaan untuk mempersiapkan suatu sumur
yang telah selesai dibor menjadi sumur produksi
dengan membuat media (merangkai peralatan) yang
akan menghubungkan antara reservoir (bawah
permukaan/subsurface) dengan permukaan (surface).
Well Completion mencakup pekerjaan:
-Perforasi
-Perawatan sumur dan reservoir (stimulasi)
-Pemasangan production string
-Aktifasi sumur (menghidupkan sumur)
Hal-hal yang perlu dipikirkan pada
proses komplesi :
Apakah dapat dipakai pada waktu yang lama ?
Apakah mudah pemeliharaannya?
Apakah mudah operasinya (ex. dengan wireline)?
Apakah akan dilakukan workover nantinya?
Apakah produksinya akan flowing pada mulanya, dan
berapa besar laju alir pada awal produksi?
Apakah nantinya akan digunakan suatu teknik
pengangkatan buatan seperti pompa atau gas lift ?
Jenis / Pembagian Well Completion

Formation completion

Tubing completion

Wellhead completion
I. Formation Completion
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan formation completion :
- Kondisi Reservoir
Meliputi tekanan dan temperatur yang mempengaruhi fluida formasi yang masuk
kedalam lubang bor.
- Kekompakkan Batuan
Kekompakkan batuan sangat mempengaruhi penentuan jenis komplesi yang akan
dipakai, yang sangat diperhatikan adalah faktor sementasi pada batuan (m). Semakin
besar m maka formasi semakin kompak dan yang tidak boleh dilupakan adalah
Sw
FRw
dan F m
1

pertimbangan terhadap kemungkinan terjadinya problem kepasiran.
Rt

Archi mengemukakan m dapat ditentukan menggunakan persamaan :

Sw dan F m
FRw 1
Rt

Dimana :
Sw : saturasi air formasi, fraksi
F : faktor resistivitas formasi
Rw : resistivitas air formasi, ohm-meter
Rt : resistivitas btuan, ohm-meter
: Porositas batuan,fraksi
m : Faktor / derajat Sementasi (umumnya berkisar antara 1.3-2.2)
Contd...

- Productivity Index
Merupakan perbandingan antara laju produksi terhadap
drawdown.

- Kestabilan Formasi
1.Sementasi Batuan
2.Kandungan Lempung (clay)
Sesuai dengan sifatnya yaitu apabila bertemu dengan air formasi maka
mineral lempung akan mudah terlepas dan akan bergerak mengikuti arah
aliran airnya dan mengembang (swelling).
3.Kekuatan Formasi
Merupakan kemampuan dari formasi untuk menahan butiran pasir.
Contd...

- Pengaruh Peralatan
metode produksi yang telah direncanakan dan juga peralatan-
peralatan nya akan berpengaruh juga terhadap formation completion
(penyelesaian formasi) yang akan dilakukan.
II. Tubing Completion
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan tubing completion :
Jumlah Lapisan produktif dan produktifitas formasi
1 lapisan : Single completion
2 atau lebih :
Commingle completion (apabila produktivitas formasi antar layer sama dan
tidak menyebabkan interflow)
Multiple completion apabila produktivitas formasi antar layer berbeda dan
diproduksikan 1 layer dengan 1 tubing

Pemilihan ukuran tubing dan jumlah tubing, ukuran choke


Ukuran tubing dan jumlahnyaberkaitan dengan perhitungan pressure loss
sepanjang aliran dalam tubing. Agar fluida dari dasar sumur mencapai
permukaan, maka selisih tekanan aliran dasar sumur (Pwf) dengan kehilangan
tekanan dalam tubing harus lebih
besar dari tubing head pressure (THP).

Pressure loss dalam tubing


Kehilangan tekanan harus diusahakan sekecil mungkin agar didapatkan laju
produksi (q) yang optimum.
Contd
Sifat Fluida Produksi (production fluid)
Perhatikan apakah fluida produksi mengandung bahan-bahan penyebab korosi,
scale dan parafin. Bila hasil analisa lab menyatakan adanya kandungan tersebut,
harus direncanakan penanggulangannya.

Pemeliharaan Kemampuan Produksi Formasi


Pengontrolan Produksi
Analisis Data Produksi, Fluid sample (multiple completion)
Contd
Kemungkinan Terjadinya Water Coning dan Gas
Coning
Dengan meningkatnya water oil ratio (WOR) atau gas oil ratio (GOR)
pada fluida produksi dari zona produktif pada tubing head pressure

Kemungkinan Penggunaan Artificial Lift


(THP) yang tetap menunjukkan terjadinya coning pada zona tersebut.

Gas Lift

Kemungkinan operasi treatment dan work over


Pumping

Treatment karena Rendahnya Laju Produksi


Workover Akibat Kerusakan Alat
III. Well Head Completion

Well Head Completion dipengaruhi antara lain oleh:


Kondisi tekanan Reservoir
Laju produksi sumur
Metode produksi yang digunakan
Jenis x-mastree yang akan digunakan
Tipe-tipe komplesi sumur
Open hole completion
with liner

tubing

semen

packer

Reservoir

Open hole completion


Tipe komplesi (contd)

Open hole completion


and gravel pack

gravel
Tipe komplesi (contd)

Cased hole completion

perforasi
Tipe komplesi (contd)
Multy string completion
Peralatan Komplesi

well head & x-mastree


tubing
packer
Peralatan tambahan
(accessories)
Well head

Emergency configuration Standart configuration

Tubing head Tubing Hanger

Upper casing spool

Emergency peackoff
support bushing

Emergency slip and seal


assembly

Casing hanger
packoff bushing

Lower casing head Casing hanger


Tubing

Tabung baja dengan panjang : 20-34 ft


Diameter : 1 - 4 inch
Tubing
Packer

Penyekat antara
tubing dan casing

Jenis packer:
Permanent packer
Retrievable packer
Fungsi packer:

Penghalang aliran di sepanjang annulus


Mempertahankan fluida reservoir dan tekanan
terisolasi dari casing
Untuk memisahkan zone-zone produksi
Tempat penempatan killing fluid
Membungkus lubang perforasi selama squeeze
cementing
Tempat penambatan tubing
Tempat pemasangan casing pump
Mengisolasi casing/liner yang bocor
Sebagai fasilitas well service operation
(stimulasi, squeeze).
Bagian-bagian Packer

Sealing element

Slips

Hook pins

J-slot

Friction springs
Dipasang menggunakan
tekanan hydraulic

Hydraulic set packer


Retainer-Production
Inflatable Element Packer Packer
Accessories (subsurface equipment)

Circulation device
Seating nipple
Blast joint dan Flow
coupling
Polished nipple
Telescopic swivel joint
Safety joint
Safety valve
Choke
Storm choke
Circulation device

Peralatan yang digunakan untuk


mengontrol jalan masuk ke annulus
tubing-casing
Ada dua tipe:
1. Sliding sleeve
2. Ported nipple
Circulation device (contd)

Sliding sleeve

Digunakan pada
multistring completion
Circulation device (contd)

Side door choke


Menutup ports, tetapi
terdapat flowing ke tubing
Ported nipple

Separation tool
Menutup aliran ke tubing, tetapi
terdapat flowing dari/ke annulus
casing tubing
Ported nipple

Separation tool Side door choke


Seating nipple

Berfungsi untuk :

Sebagai fasilitas test tekanan dari


bottomhole assembly dan tubing
coupling, serta peletakan hydraulic packer.
Sebagai landasan dan penyekat pompa
(pump seating nipple)
Untuk mengisolasi tubing jika digunakan
sebagai high draw-down perforation
Sebagai landasan wireline retrievable flow
control, seperti plug, tubing safety valve,
bottom choke dan regulator
Untuk menyumbat sumur jika tubing string
dicabut
Pump seating nipple,
Berfungsi untuk menempatkan
peralatan pompa

Seating nipple Selective landing nipple

No-go landing nipple


Pump seating nipple

Selective landing nipple


No-go landing nipple
Blast joint dan Flow coupling

Blast joint
Mengatasi masalah abrasi
tubing akibat benturan/jet action
dari fluida formasi, biasanya
dipasang di depan perforasi

Flow coupling
Dipasang di atas selective atau
no-go landing nipple sebagai
tempat flow control device untuk
mengurangi turbulensi aliran
fluida produksi.
Blast joint

Flow coupling
Polished nipple

Merupakan nipple yang khusus dgn bagian


dalam yang diasah/polished.
Internal diameter polished nipple identik dgn
selective landing nipple pada tubing string.
Polished nipple biasanya dipasang di bawah
landing nipple dan pump joint, untuk
menyediakan bagian yang dipolished dgn
maksud untuk memisahkannya.
Type-V biasanya digunakan untuk kondisi
temperatur dan perbedaan tekanan yang
tinggi.
Telescopic swivel joint

Dipasang pada dual string


completion.
Joint ini akan memberikan
jarak antara packer pada
sumur berarah untuk
meyakinkan bahwa packer
dipasang pada tempat dan
cara yang benar.
Safety joint

Penyambungan khusus yang dipasang


pada salah satu dual string completion pada
directional well.
Safety joint dipasang di bawah setiap
packer, bagian atas dari string yang
digunakan untuk memasang dan
melepaskan packer dapat dimundurkan jika
packer mengalami stucked pada saat
pencabutan.
Safety valve

Bekerja secara otomatis menutup bila tekanan flowline >


atau < tekanan yang telah diset.

Safety valve melindungi flowline bila tekanan wellhead


terlalu besar dan melindungi sumur jika tekanan flowline
terlalu kecil.
Tipe-tipe safety valve :
The Safomatic
Melepaskan bola baja ke dalam flowstream.
Tekanan minyak mendorong dan menahan bola
pada suatu tempat, ter-reset `secara
manual.

The Manumatic
Digerakan secara pneumatic, actuator dikontrol
dgn pilot yang kontinu memonitor tekanan
flowline. Gate terbuka scr otomatis jika tekanan
di floeline kembali normal.
Storm choke

Digunakan untuk tubing safety valve

Fungsi: menutup secara otomatis bila terjadi


aliran terlalu tinggi (wellhead atau pipe line di
permukaan meledak).
Posisi storm
choke
Cara kerja
storm choke
Gravel pack
THANKS

Anda mungkin juga menyukai