Anda di halaman 1dari 5

PENEGAKAN DIAGNOSIS TB ANAK

No. Dokumen
031 /SPO-PARU
No.Revisi: Halaman
RSAY/2017
RSUD JEND. A .
YANI METRO
00 1/3

Disahkan oleh
Tanggal terbit Direktur
STANDAR
31 Mei 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
Drg. ENDANG NURYATI
NIP. 19600110 198701 2 001

PENGERTIAN Menentukan pasien anak sebagai penderita tuberkulosis.


TUJUAN Menegakkan diagnosa Tuberkulosis pada anak untuk menghindari
overdiagnosis.

KEBIJAKAN SK Direktur RSUD Jend.A.Yani No 115 /KPTS / LTD 6 / 2016


Tentang kebijakan Tata Kelola RSUD Jend.A.Yani Kota Metro
PROSEDUR 1. Dokter umum di poli umum/IGD atau dokter spesialis anak di poli
spesialis mencurigai pasien anak sebagai penderita TB jika
menjumpai beberapa gejala berikut :

a. Tidak nafsu makan (anoreksia)

b. Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas

c. Berat badan tidak meningkat dalam 1 bulan setelah diberi


perbaikan gizi yang adekuat (gagal tumbuh).

d. Berat badan meningkat tetapi tidak sesuai dengan grafik tumbuh


kembang.

e. Demam yang lama (lebih atau sama dengan 2 minggu) dan atau
berulang tanpa sebab yang jelas, dapat disertai keringat malam
dengan demam yang pada umumnya tidak tinggi (subfebris).

f. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang biasanya multipel,


saling melekat dan tidak nyeri tekan, dengan ukuran diameter
>1cm.

g. Batuk yang lama (lebih dari sama dengan 3 minggu) dan


kemungkinan penyebab lain telah disingkirkan.

h. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.

PENEGAKAN DIAGNOSIS TB ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman


031 /SPO-PARU 00
RSUD RSAY/2017
JEND. 2 dari 3
A . YANI
METRO

2. Pasien anak rawat jalan dengan kecurigaan tuberkulosis yang diperiksa di


poli umum/IGD selanjutnya dirujuk ke poli anak untuk dilakukan skoring
TB.

3. Dokter pemeriksa selanjutnya melakukan skoring pada anak dengan


kecurigaan penderita tuberkulosis dengan pedoman sebagai berikut :

Parameter 0 1 2 3 Jumlah

Laporan
Kontak TB Tidak _ keluarga,BTA BTA ( + )
jelas (-)atau BTA
tidak
jelas/tidak
tahu
Positif ( >
Uji Negatif _ _ 10mm,atau > 5mm
Tuberkulin pada keadaan
( Mantouk ) imonokompromais)
Berat BB/TB < 90 Klinis gizi
badan / _ % atau buruk atau _
keadaan gizi BB/U< 80 BB/TB < 70%
% atau BB/U< 60
%
Demam yang > 2 minggu
tidak di _ _ _
ketahui
penyebabnya
Batuk kronis _ > 3 minggu _ _

Pembesaran >1 cm,lebih


kelenjae _ dari 1 _ _
limfe KGB,tidak
koli,aksila, nyeri
inguinal
Pembekakan Ada
tulang/sendi _ pembekakan _ _
panggul,lutut,
falang
Foto thoraks Normal, Gambaran
kelainan sugestif TB _ _
tidak
jelas
Total Skor

PENEGAKAN DIAGNOSIS TB ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman


031 /SPO-PARU 00
RSAY/2017
RSUD JEND. A . YANI 2 dari 2
METRO
Catatan :
- Batuk dimasukkan dalam skoring setelah disingkirkan
penyebab batuk kronis lainnya seperti asma, sinusitis dan
lain-lain.

- Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit),


pasien dapat langsung didiagnosis tuberkulosis.

- Berat badan dinilai saat pasien datang (moment opname).

2. Dokter pemeriksa meminta pemeriksaan uji tuberkulin pada


anak di laboratorium yang telah ditentukan.

3. Dokter pemeriksa meminta pemeriksaan foto thoraks kepada


unit radiologi.

4. Dokter pemeriksa menuliskan skoring di lembar status rawat


jalan.

5. Dokter pemeriksa menegakkan diagnosa TB pada anak jika


didapatkan hasil skoring 6.

6. Dokter pemeriksa dapat menegakkan diagnosa TB pada anak


dengan hasil skoring <6 jika didapatkan kondisi klinis yang
mendukung kecurigaan TB dengan melakukan pemeriksaan
penunjang lain, seperti bilasan lambung, patologi anatomi,
pungsi lumbal, pungsi pleura, foto tulang dan sendi,
funduskopi, CT scan dan lain-lain sesuai indikasi.

7. Dokter menyampaikan diagnosa TB kepada orang tua pasien


dan memberikan edukasi.

8. Perawat/pengelola program TB anak menyalin hasil skoring di


lembar TB 01 dan menuliskan data anak di register TB anak.

UNIT TERKAIT
1. Pendaftaran

2. Poli Umum

3. Poli Anak

4. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai