Biasanya perangkat yang diuji ( DUT ) dikenakan ke sumber tegangan AC. Meter
mengukur tegangan dan arus melalui DUT. Dari pengukuran perbedaan rasio ini dapat
menentukan besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan arus juga diukur (juga
dikenal sebagai amplitude). Dari perhitungan impedansi yang telah digabungkan,
kapasitansi setara atau induktansi, dan resistansi dan DUT dapat dihitung lalu
ditampilkan. Pembacaan juga akan menampilkan hasil yang baik untuk rangkaian yang
dirangkai parallel atau seri untuk kedua komponen. Asumsi pengukuran LR memiliki
elemen dalam seri dan bahwa pengukuran CR dilakukan dari komponen atau elemen
secara parallel. Kegunaan LCR meter juga dapat digunakan untuk menilai variasi
induktansi terhadap posisi rotor yang megnet permanen. Induktansi merupakan salah satu
utama yang diukur oleh LCR meter. Induktansi itu sendiri didapatkan dari perubahan
aliran arus yang melalui rangkaian dan beberapa perangkat seperti resistor. Hal ini
disebut dengan gaya gerak listrik, Karena arus listrik menghasilkan medan magnet
maka hal ini akan mengurangi terjadinya perubahan nilai yang terhitung saat ini. LCR
akan mengukur rasio fluks magnet. Didalam pengukuran kapasistansi (C) atau muatan
listrik. Pengukuran akan menghitung jumlah muatan yang disimpan pada suatu titik
tertentu, yang biasa dikenal dengan potensional listrik. Biasanya pengukuran diukur
didalam volt, hal ini menunjukkan muatan listrik statis. Pengukuran dengan LCR meter
dapat dilakukan dengan sangat cepat, tergantung dari komponen yang diukur. Berikut ini
kami paparkan sedikir tentang resistor, induktor dan kapasitor
a. Resistor
Gambar Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta
menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut Weerstand (dalam
bahasa belanda).digunakan juga untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
karbon. Satuan resistansi dari sebuah resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol (omega). Tipe resistor umumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di
kiri dan di kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk
memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan alat
ukur (contoh: ohm meter). Kode warna tersebut seperti ditunjukkan dibawah ini:
b. Induktor
Induktor biasanya dilambang dengan L. Biasanya berbentuk lilitan, tapi juga
memiliki berbagai jenis lainnya
Gambar Induktor
c. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dalam
waktu tertentu. Dilambangkan dengan huruf C.
Gambar Kapasitor
Pengukuran Kapasitansi
a. Siapkan 3 buah kapasitor dengan nilai yang berbeda (sesuai asisten)
b. Atur skala pembacaan pada RLC pada skala kapasitif
c. Ukur kapasitif yang terdapat pada kapasitor
d. Catat pembacaanya
e. Bandingkan pembacaan RLC dengan pembacaan kapasitif berdasarkan pada
kapasitor
f. Buatlah kesimpulan tentang perbandingan nilai tersebut
Pengukuran Induktor
a. Siapkan 3 buah induktor dengan nilai yang berbeda (sesuai asisten)
b. Atur skala pembacaan pada RLC pada skala Induktif
c. Ukur induktif yang terdapat pada induktor
d. Catat pembacaanya
e. Bandingkan pembacaan RLC dengan pembacaan induktif berdasarkan pada
gelang warna
f. Buatlah kesimpulan tentang perbandingan nilai tersebut
III. OSILOSKOP
1. Tujuan
a. Dapat mengetahui bagian-bagian Osiloskop
b. Dapat mengetahui fungsi dari Osiloskkop
c. Dapat mengetahui Prinsip kerja Osiloskop
d. Dapat menampilkan gelombang pada osiloskop
e. Dapat menghitung gelombang yang ditampilkan pada osiloskop
2. Dasar Teori
a. Osiloskop
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal
yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi,
periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui
beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop
lainnya, yaitu:
Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
Membedakan arus AC dengan arus DC.
Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap
waktu.
no Bagian-Bagian Fungsi
Osiloskop
1 Volt atau div Untuk mengeluarkan tegangan
AC,mengatur berapa nilai tegangan yang
diwakili oleh satu div dilayar
2 CHI (Input X) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang
yang diukur atau pembacaan posisi
horizontal
Terminal masukan pada saat pengukuran
pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi
Jika signal yang diukur menggunakan CH1,
maka posisi switch pada CH 1 dan berkas
yang nampak pada layar hanya ada satu
3 AC-DC Untuk memilih besaran yang diukur
Mengatur fungsi kapasitor kopling di
terminal masukan osiloskop. Jika tombol
pada posisi AC maka terminal masukan
diberi kapasitor kopling sehingga hanya
melewatkan komponen AC dari sinyal
masukan . namun jika tombol diletakkan
pada posisi DC maka sinyal akan terukur
dengan komponen DC-nya diikutsertakan.
Posisi AC= untuk mengukur AC, objek ukur
DC tidak bisa diukur melalui posisi ini,
karena signal DC terblokir oleh kapasitor
Posisi DC = untuk mengukur tegangan DC
dan masukan-masukan yang lain
4 Ground Untuk memilih besaran yang diukur
Digunakan untuk melihat letak posisi
ground di layar
5 Posisi Y Untuk mengatur garis atau tampilan dilayat
atas bawah
Untuk menyeimbangkan DC vertical guna
pemakaian channel 1 atau (Y)
Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar
diam ada saat variable diputar
6 Variabel Untuk kalibrasi osiloskop
7 Selector pilih Untuk memilih channel yang diperlukan
untuk pengukuran
8 Layar Menampilkan bentuk gelombang
9 Inten Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada
layar osiloskop. Diputar ke kiri untuk
memperlemah sinar dan diputar ke kanan
untuk memperterang
10 Rotatin Mengatur posisi garis pada layar
Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di
layar
11 Fokus Menajamkan garis pada layer untuk
mendapatkan gambar yang lebih jelas
digunakan untuk mengatur focus
12 Position X Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan
kanan untuk mengatur posisi normal sumbu
X
Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas
gambar. Switch
13 Sweep time/div Digunakan untuk mengatur waktu periode
(T) dan frekuensi , mengatur berapa nilai
waktu yang diwakilli oleh satu div di layar
Sakelar putar untuk memilih besarnya
tegangan per cm ( volt/div) pada layar CRT,
ada II tingkat besaran tegangan yang
tersedia daro 0,01 v/div s.d 20V/div
Yaitu untuk memilih skala besaran waktu
dari suatu periode atau pun square trap Cm
(div) sekitar 19 tingkat besaran yang
tersedia dari 0.5 s/d 0.5 second.
Pengoperasian X-Y didapatkan dengan
memutar penuh kearah jarum jam.
Perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH. Secra
otomatis dari sisini. Pembacaan kalibrasi
sweep time/div juga dari sisini dengan cara
variable diputar penuh se arah jarum jam
14 Mode Untuk memilih mode yang ada
15 Variable Untuk kalibrasi waktu periode dan frekuensi
Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical
pada CH 1 (Y) pada putaran maksimal kea
rah jarum jam (CAL) gunanya untuk
mengkalibrasi mengecek apakah tegangan
1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT
Digunakan untuk menyetel sweeptime pada
posisi putaran maksimum arah jarum jam.
(CAL) tiap tingkat dari 19 posisi dalam
keadaan terkalibrasi
16 Level Menghentikan gerak pada layar
17 Exi Trigger Untuk trigger dari luar
18 Power Untuk menghidupkan osiloskop
19 Cal 0,5 Vp-p Kalibrasi awal sebelum osiloskop digunakan
20 Ground Digunakan untuk melihat letak posisi
ground delayer, ground osiloskop yang
diubungkan dengan ground yang diukur
21 CH2 ( input Y) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang
yangdiukur atau pembacaan Vertikal
Jika signal yang diukur menggunakan CH2,
maka posisi switch pada CH2 dan berkas
yang namoak pada layar hanya satu
2. Osiloskop Digital
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan
ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik
menjadi besaran digital. Dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan
lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan
nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori.
Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya menculik dan menyimpan demikian banyak
nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan.
2. Dasar Teori
Beberapa tombol/saklar pengatur yang biasanya terdapat pada generator ini adalah :
Langkah percobaan :
2. Pastikan kabel output pada sinyal generator dan kabel input pada osiloskop telah terpasang
3. Hubungkan kabel output sinyal generator ke kabel input osiloskop. Perhatikan kabel
ground dan sinyal tidak terbalik
5. Setting frekuensi dan amplitude pada sinyal generator dengan 3 nilai yang berbeda sesuai
ketentuan asisten
7. Analisa perbedaan pada sinyal yang muncul dari ketiga nilai frekuensi dan amplitudo pada
osiloskop