Anda di halaman 1dari 8

1.

Hot plate stirrer dan Stirre bar

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot
plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat
sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425 0C.

2. Autoklaf (Autoclave)

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk


mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan
pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,
melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah
yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel
ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies
yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang
dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut[1]. Endospora dapat
dibunuh pada suhu 100 C, yang merupakan titik didih air pada tekanan
atmosfer normal. Pada suhu 121 C, endospora dapat dibunuh dalam
waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya
dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 C.Perhitungan waktu sterilisasi
autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 C. Jika
objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada
bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan
waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu
121 C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan
ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang
besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu
sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya
Bacillus stearothermophilus.
Cara Kerja
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam
autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat
ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,
maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan
dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timerdengan waktu minimal 15 menit pada
suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai
selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan
(jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-
klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
3. Oven

Oven Berfungsi untuk sterilisasi kering. alat-alat yang disterilkan


menggunakan oven antaralain peralatan gelas seperti cawan petri,
tabung reaksi, dll. serilisasi kerning dengan oven dilakukan dengan cara
memanaskan dengan suhu 180oC selama 1 jam.
Cara Kerja Sterilisasi pada oven
Membungkus dengan kertas bekas alat-alat yang akan disterilisasi
yaitu gelas ukur, gelas kimia dan labu erlenmeyer dengan suhu
Memasukkan alat-alat yang akan disterilisasi ke dalam oven.

4. Inkubator (Incubator)

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba


pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu
dan pengatur waktu.

Cara Kerja
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas
tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah
beberapa menit

5. Penangas air (Water bath)

Penangas air besfungsi untuk menyimpan media agar (yang


digunakan untuk analisa dengan teknik tuang / pure plate ) supaya media
tetap dalam kondisi leleh/cair, bisanya suhu diatur pada kisaran 40-45oC.
Untuk menjaga air pada penangas air tidak terkontaminasi mikro
organisme maka perlu ditambahkan citric acid 0.3% dan potassium sorbat
0.1%.
6. Timbangan digital / neraca digital

Neraca digital berfungsi untuk menimbang media dan juga sample


atau contoh uji saat preparasi.

7. Biological Safety Cabinet / Laminar Air Flow

Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar


Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis
karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara
sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.
8. COLONY COUNTER

Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang


tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca
pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni
sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan
dihitung otomatis yang dapat di-reset.
Caran Kerja
1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
2. Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter
menyala dan stabil.
3. Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
5. Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang
telah di hitung
9. Mikroskop

Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan


perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop
stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni
dan jamur.

Anda mungkin juga menyukai