Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

CONTOH GAMBAR PRASASTI, CANDI, YUPA DAN ARCA BESERTA


PENJELASANNYA

Disusun Oleh :
Nasywa Sabrina Mecca
Kelas 4

SDN CIPOREAT 2 BANDUNG


CANDI CANDI BUDHA DAN HINDU
CANDI BUDDHA DI INDONESIA
1. CANDI PLAOSAN

Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa
Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-
kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca
Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi
tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri
Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks
Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.

2. CANDI SEWU

Candi Sewu adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks candi Prambanan (hanya beberapa
ratus meter dari candi utama Roro Jonggrang). Candi Sewu (seribu) ini diperkirakan dibangun pada saat
kerajaan Mataram Kuno oleh raja Rakai Panangkaran (746 784). Candi Sewu merupakan komplek candi
Buddha terbesar setelah candi Borobudur, sementara candi Roro Jonggrang merupakan candi bercorak Hindu.
Menurut legenda rakyat setempat, seluruh candi ini berjumlah 999 dan dibuat oleh seorang tokoh sakti
bernama, Bandung Bondowoso hanya dalam waktu satu malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa memperistri
dewi Roro Jonggrang. Namun keinginannya itu gagal karena pada saat fajar menyingsing, jumlahnya masih
kurang satu.

3. CANDI NGAWEN
Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan
dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa
yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi
masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.
Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah
Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh
wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini
kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M.

4. CANDI BRAHU

Candi Brahu dibangun dengan gaya dan kultur Buddha, didirikan abad 15 Masehi. Pendapat lain, candi
ini berusia jauh lebih tua ketimbang candi lain di sekitar Trowulan. Menurut buku Bagus Arwana, kata Brahu
berasal dari kata Wanaru atau Warahu. Nama ini didapat dari sebutan sebuah bangunan suci seperti disebutkan
dalam prasasti Alasantan, yang ditemukan tak jauh dari candi brahu. Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok
pada tahun 861 Saka atau 9 September 939,
Candi Brahu merupakan tempat pembakaran (krematorium) jenazah raja-raja Brawijaya. Anehnya dalam
penelitian, tak ada satu pakarpun yang berhasil menemukan bekas abu mayat dalam bilik candi. Lebih lebih
setelah ada pemugaran candi yang dilakukan pada tahun 1990 hingga 1995.

5. CANDI MUARA TAKUS

Candi Muara Takus adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Riau, Indonesia. Kompleks candi ini
tepatnya terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya kurang lebih 135
kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar
2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan.

CANDI-CANDI HINDHU DI INDONESIA


1. CANDI CETHO

Candi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan
Majapahit (abad ke-15). Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten
Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut.

2. CANDI GUNUNG WUKIR

Candi Gunung Wukir atau Candi Canggal adalah candi Hindu yang berada di dusun Canggal, kalurahan
Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Menurut perkiraan, candi ini merupakan candi tertua
yang dibangun pada saat pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu pada tahun 732
M (654 tahun Saka).

3. CANDI CANGKUANG

Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang,
Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Candi inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta
merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda.

4. CANDI GEDONG SONGO


Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang
terletak di Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di
lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat lima buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles
pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun
927 masehi).

5. CANDI SUKUH

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, eks
Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek
pujaan lingga dan yoni.

PRASASTI

Dari pengertiannya Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan
tahan lama. Prasati dibuat bertujuan untuk memberikan tanda bahwa telah adanya sebuah kejadian baik berupa
kesepakatan, perjanjian, pembangunan sesuatu, dan lainya di tempat tersebut. Prasasti berperan penting dalam
mengungkap sejarah suatu bangsa atau peradaban.

Macam macam Prasasti


Prasasti Dinoyo (760 M) Dekat daerah Malang, Jawa Timur
Prasasti ini berisikan tentang kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan

Prasasti Canggal (732 M) berada di dekat daerah Magelang, Jawa Tengah

Prasasti ini menceritakan Kerajaan Mataram Hindu dengan rajanya yang bernama Sanjaya.

Prasasti Kalasan (778 M) berada di dkeat daerah Yogyakarta

Prasasti ini menceritakan Kerajaan Mataram Hindu dengan rajannya yang bernama Rakai Panangkaran yang
menganut agama Budha.

Prasasti Kedu (907) berada di Magelang, Jawa Tengah

Tentang Raja Belitung dari Mataram Hindu

Prasasti Kerajaan Tarumanegara


Prasasti Di Sumatra

Prasasti di Kalimantan

YUPA

Yupa Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai


Peninggalan sejarah tertua yang mampu membuka tabir periode sejarah di Nusantara adalah penemuan
tujuh buah prasasti berupa tiang batu. Peninggalan sejarah berupa tiang ini sering di sebut yupa. Meskipun tidak
ditemukan sistem peninggalan pada prasasti tersebut, tetapi berdasarkan analisis paleografi diduga bahwa
prasati tersebut berasal dari tahun 322 Saka atau 400 Masehi.

Tiang Batu Yupa


Prasasti tersebut dikeluarkan oleh seorang raja bernama Mulawarman. Oleh karena itu, prasasti tersebut
juga disebut sebagai prasasti Mulawarman. Ada tujuh buah tiang batu yang bertuliskan aksara Pallawa. Seluruh
prasasti yupa ditemukan di Muuara Kaman, Kalimantan Timur. Isinya antara lain mengisahkan tentang sikap
kedermawanan Raja Mulawarman yang telah menyedekahkan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana.

Dalam salah satu petikan dari prasasti ketiga, disebutkan " . . .biarlah mereka mendengar tentang
indahnya (Raja Mulawarman) yang luar biasa, ternak, pohon keajaiban, dan tanah. Karena banyaknya
perbuatan saleh, tiang pengurbanan ini didirikan oleh pendeta".

Dalam salah satu prasasti dituliskan bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan kenduri dan menggunakan
emas yang banyak. Oleh karena itu, tugu tugu tersebut didirikan oleh para Brahmana untuk memperingati
kenduri tersebut.
ARCA

Berikut ini merupakan salah satu peninggalan penting dari kerajaan terbesar di Indonesia ini. Inilah 10
Arca Peninggalan Kerajaan Majapahit
1. Patung Hutan Baluran

Patung yang ditemukan di Hutan Baluran Situbondo, Jawa Timur, pada 10 Maret 2013 ini akhirnya
dipastikan keasliannya sebagai benda purbakala. Patung tersebut dinyatakan sebagai Patung Dewi Laksmi dan
peninggalan dari era Kerajaan Majapahit. Arca ini Tergolong unik karena ditemukan di Wilayah Kekuasaan
Majapahit Timur yang belum tersentuh sama-sekali peninggalan bersejarahnya.

2. Arca Harihara

Arca ini merupakan gabungan dari Siwa dan Wisnu yang menggambarkan Taja Kertarajasa. Meskipun
lokasinya di Candi Simoing, Blitar, kini arca ini telah dipindah ke Museum Nasional Republik Indonesia.
3. Bidadari Majapahit
Arca yang terbuat dari emas ini merupakan arca cetakan emasapsara (bidadari surgawi) gaya khas
Majapahit yang menggambarkan dengan sempurna zaman kerajaan Majapahit sebagai zaman keemasan
nusantara.

4. Arca Dewi Parwati

Arca ini sebagai perwujudan anumertaTribhuwanottunggadewi, yaitu ratu Majapahit yang merupakan ibunda
Hayam Wuruk.

5. Arca Perapa Hindhu

Arca pertapa Hindu ini berasal dari masa Majapahit akhir. Namun sekarang menjadi koleksi Museum fr
Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.

6. Patung Penjaga Gerbang

Sepasang patung penjaga gerbang ini berasal dari abad ke-14 dari kuil Majapahit di Jawa Timur.
Sekarang disimpan di Museum of Asian Art, San Francisco-Amerika Serikat.

7. Arca Ratu Suhita


Arca ini menggambarkan Ratu Suhita yang memerintah tahun 1429-1447. Arca yang ditemukan di
Tulungagung, Jawa Timur ini sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia.

8. Arca Ganesha

Arca ini ditemukan warga Nganjuk saat warga yang sedang melakukan kerja bakti untuk membenahi
pipa saluran air di pekarangan rumahnya yang juga berdekatan dengan punden atau tempat yang
dikeramatkan.

9. Arca Dewa Wisnu

Di Museum Trowulan, Mojokerto, terdapat arca yang paling terkenal yaitu Arca Raja Airlangga,
digambarkan sebagai Dewa Wishnu yang mengendarai Garuda, dari Candi Belahan.

10. Arca Minak Jinggo


Dari lokasi reruntuhan candi ini telah ditemukan sebuah arca Garudha, namun oleh masyarakat
setempat dan berita-berita tradisi disebutkan sebagai arca Menak-Jinggo. Arca yang terkenal namanya ini
dipercaya sebagai perwujudan Raja Blambangan.

Anda mungkin juga menyukai