Anda di halaman 1dari 2

Critical Resume Journal

Is There a Link Between Executive Compensation and Accounting


Fraud?

Merle Erickson
Graduate School of Business
University of Chicago
Michelle Hanlon*
University of Michigan Business School
Edward Maydew
Kenan-Flagler Business School
University of North Carolina
February 24, 2004

Oleh:
Ahmad Try Handoko (15919043)
e-mail: tree_PH@yahoo.com
Universitas Islam Indonesia

Penelitian ini mengkaji hubungan antara struktur kompensasi


eksekutif dan fraud akuntansi. Peneliti melakukan pengamatan atau
pemahaman dengan mempelajari 50 perusahaan dituduh melakukan fraud
akuntansi oleh Securities and Exchange Commission (SEC) selama periode
1996-2003 dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak dituduh
melakukan fraud akuntansi selama periode yang sama.
Terdapat beberapa pengujian yang dilakukan untuk menguji
hubungan antara kompensasi bagi eksekutif dan dugaan kecurangan
akuntansi dan perkiraan manfaat manajerial dari kecurangan akuntansi.
Pengujian-pengujian tersebut meliputi: penilaian variabel hubungan antara
kompensasi bagi eksekutif dengan kecurangan akuntansi, pengujian
sensitivitas, pengujian keinginan manajemen untuk pembiayaan eksternal,
tes univariate, tes multivariate, beberapa tes tambahan seperti spesifikasi
alternative dan variable kontrol, estimasi signifikasi ekonomi, serta
pengujian atas manfaat yang diperoleh manajemen dari fraud akuntansi.
Setelah dilakukan beberapa pengujian apakah dugaan kecurangan
akuntansi dikaitkan dengan kompensasi bagi eksekutif berbasis saham dan
bayaran eksekutif untuk sensitivitas kinerja, hasilnya konsisten dengan
kemungkinan fraud akuntansi meningkat dari total kompensasi bagi

1
eksekutif yang berbasis saham. Variabel kontrol, yang secara konsisten
signifikan adalah variabel yang proxy untuk kemungkinan manajemen yang
ingin memperoleh pendanaan eksternal dalam dua tahun kedepan. Dapat
dianalisis bahwa hal ini terjadi karena adanya factor perceived opportunity
(kesempatan yang dirasakan) yang diperoleh para eksekutif.
Kenaikan gaji/ upah berbasis saham, peningkatan keinginan untuk
pendanaan eksternal, serta perubahan harga saham akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya kecurangan akuntansi karena para eksekutif
menduduki posisi penting dalam perusahaan sehingga mereka memiliki
kesempatan yang besar dalam melakukan fraud akuntansi.
Campuran berbasis saham yang lebih tinggi dari gaji secara positif
terkait dengan kemungkinan penipuan. Peneliti tidak menyimpulkan dari
bukti ini bahwa kompensasi berbasis saham tidak efisien secara
keseluruhan. Sebaliknya bukti menunjukkan bahwa komite kompensasi
menghadapi trade-off antara efek insentif positif yang diberikan oleh
kompensasi berbasis kinerja dan efek samping negatif, seperti
meningkatkan kemungkinan kecurangan akuntansi. Dalam kasus
peningkatan keinginan untuk pendanaan eksternal, pihak manajemen
perusahaan kemungkinan melakukan kecurangan laporan keuangan
(financial statement fraud) dengan tujuan untuk meningkatkan laba
sehingga harga saham juga mengalami peningkatan.

Anda mungkin juga menyukai