PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang terus meningkat
yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Pada saat yang sama,
luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit. Hal tersebut menyebabkan
dan kuantitas produk makanan; salah satunya adalah teknologi pengeringan bahan makanan.
Pengeringan didefenisikan sebagai vaporisasi atau penghilangan air atau cairan lain dari
suatu larutan, suspensi, atau campuran padat, merupakan cara lain untuk membentuk suatu
padatan kering dengan menggunakan panas. Penghilangan air dengan panas ini berlangsung
pada suhu dibawah titik didih air dan seringkali dengan bantuan udara atau gas panas yang
dialirkan menyapu bahan yang akan dikeringkan. Hembusan udara ini selain berfungsi
sebagai penyedia panas, juga berfungsi menurunkan tekanan parsial uap air didekat
permukaan bahan.
1.2 Pengertian Pengeringan
Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam
pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang
ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap cairan.
Kandungan air dalam bahan yang dikeringkan umumnya rendah. Apabila jumlah air banyak,
biasanya dikurangi dulu dengan cara yang lebih murah dan cepat, misalnya memeras,
sentrifugasi, dll.
Pengeringan makanan memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah sebagai sarana
berkembang dan bertahan hidup pada lingkungan dengan kadar air yang rendah. Selain itu,
banyak enzim yang mengakibatkan perubahan kimia pada makanan tidak dapat berfungsi
1
tanpa kehadiran air (Sumber : Geankoplis, 1993). Ketentuan kadar air simplisia yang
ditetapkan adalah tidak lebih dari 10%. Tujuan kedua adalah untuk meminimalkan biaya
distribusi bahan makanan karena makanan yang telah dikeringkan akan memiliki berat yang
Untuk melakukan proses pengeringan bahan ada beberapa metode pengeringan yang
dipakai untuk mendasari pembuatan berbagai alat pengering (termasuk Vacuum Belt Dryer).
Beberapa metode yang digunakan tersebut adalah :
Peralatan Pengeringan secara umum terdiri dari unsur Pemanas udara, kipas untuk
Ditinjau dari pergerakan bahan padatnya, pengeringan dapat dibagi menjadi dua, yaitu
pengeringan batch dan pengeringan kontinyu. Pengeringan batch adalah pengeringan dimana
bahan yang dikerinakan dimasukan ke dalam alat pengering dan didiamkan selama waktu
2
yang ditentukan. Pengeringan kontinyu adalah pengeringan dimana bahan basah masuk
secara sinambung dan bahan kering keluar secara sinambung dari alat pengering.
Berdasarkan kondisi fisik yang digunakan untuk memberikan panas pada sistem dan
memindahkan uap air, proses pengeringan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (Sumber:
Geankoplis, 1993)
Menggunakan udara panas sebagai medium pengering pada tekanan atmosferik. Pada
2 Pengeringanvakum
radiasi. Pada proses ini penguapan air berlangsung lebih cepat pada tekanan rendah.
mengurangi biaya dan energi serta mengembangkan bahan baru dan produk. Pusat
pengeringan terus menerus, lembut, dan aman pada produk makanan di suhu rendah.
Pengeringan Vacuum adalah metode dehidrasi yang sangat cocok untuk produk yang
mengalami fase lengket dan atau sangat kental seperti buah dan sayuran, jus sari buah
dan sayuran, protein hewan dan nabati, bubuk bumbu dan ekstrak ragi. Di pusat
3 Pengeringan beku
Pengeringan yang melibatkan proses sublimasi air dari suatu material beku.
3
1.4 Mekanisme Pengeringan
Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang berlangsung secara
simultan, yaitu :
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi, konveksi ,
radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh temperatur,
kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas permukaan kontak
dengan udara dan tekanan. Proses ini merupakan proses penting selama tahap awal
pengeringan ketika air tidak terikat dihilangkan. Penguapan yang terjadi pada
permukaan padatan dikendalikan oleh peristiwa difusi uap dari permukaan padatan ke
sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke permukaan benda
padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal air.
1. Diffusi
Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content berada di bawah titik
jenuh atmosferik dan padatan dengan cairan di dalam sistem bersifat mutually
soluble.
Contoh: pengeringan tepung, kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.
2. Capillary flow
Cairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan kapilaritas. Pergerakan ini terjadi
bila equilibrium moisture content berada di atas titik jenuh atmosferik.
Contoh: pada pengeringan tanah, pasir, dll.
4
1.5 Jenis Pengeringan
1 Sun drying
2 Solar drying
Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering digunakan untuk
mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen. Metode ini bersifat ekonomis pada
skala pengeringan besar karena biaya operasinya lebih murah dibandingkan dengan
pengeringan dengan mesin. Prinsip dari solar drying ini adalah pengeringan dengan
matahari biasa adalah solar drying dibantu dengan alat sederhana sedemikian rupa
Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun karena pada
maka metode ini juga bisa diaplikasikan untuk bahan makanan lain.
5
Gambar 1. Alat solar drying
3 Kiln drying
6
4 Cabinet drying
Contoh alat dengan metode ini adalah oven. Bagian alat ini erdiri dari ruang tertutup
dengan alat pemanas, fan untuk menghembuskan udara, outlet udara, inlet udara.
Dilengkapi dengan tombol pengatur sehingga suhu dijaga konstan selama proses
pengeringan. Selama proses pengeringan kelembaban bahan akan menurun sampai
pada batas yang diharapkan alat dimatikan. Biasa alat ini digunakan untuk
pengeringan skala kecil atau uji coba produk sebelum dilakukan scale up.
5 Conveyor/belt drying
Suhu dan
Kelembaban
7
Gambar 4. Conveyor/belt dryer
Metode batch merupakan metode tray drying yang paling sederhana. Tray dryer
terdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu atau logam-logam tertentu.
Tray/kolom yang telah dimasukkan material yang ingin dikeringkan kemudian di
letakkan secara bersusun dalam kolom. Setelah ruangan ditutup, maka udara panas
dialirkan ke dalam ruang pemanas hingga semua bahan menjadi kering.
Udara panas yang masuk dari sebelah bawah ruang menyebabkan material yang ada
kolom yang paling bawah menjadi yang paling pertama kering. Setelah tenggat waktu
tertentu, tray akan dikeluarkan dan material yang telah kering diambil. Material lain
yang ingin dikeringkan dimasukkan dan prosedur terjadi berulang-ulang.
7 Spray drying
Proses pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri dikeringkan oleh aliran
udara panas. Kemudian partikel yang telah kering dipisahkan kemudian dikumpulkan
pada bagian bawah alat. Proses ini cocok untuk pembuatan produk yang berupa
8
serbuk/bubuk. Karena sifatnya tersebut maka cara biasa digunakan untuk
mengeringkan susu atau jus buah.
8 Vacuum drying
Kondisi pengeringan yang vakum ialah kondisi yang utama dari cara ini, karena
kevakuman tadi maka untuk menguapkan pelarut perlu suhu lebih rendah sehingga
kerusakan bahan karena panas dapat dikurangi, selain itu juga tidak terjadi oksidasi
selama pengeringan. Bahan yang dikeringkan: cairan, pasta, tepung, produk dalam
bentuk irisan
9 Freeze drying
Cara kerja dari system ini dalah pelarut/air dihilangkan dari bahan melalui proses
sublimasi yaitu dengan pendinginan pada kondisi vakum. Dalam mekanismenya tidak
9
terjadi perpindahan cairan dari bagian dalam produk ke permukaan. Keunggulannya
tidak terjadi pengerutan produk karena tidak menggunakan panas pada saat
pengeringan. Untuk bahan yang higroskopis sulit dilakukan karena jika kondisi sudah
tidak vakum bahan akan mengikat air kembali. Disamping itu juga, cara ini
menghasilkan bahan dengan struktur berpori-pori sehingga bahan mudah mengalami
rehidrasi.
BAB II
Vacuum Belt Dryer adalah proses yang unik di mana produk cair dikeringkan sangat
lembut. Selama pengeringan produk di bawah vakum dari saat pertama. Dengan cara ini suhu
disimpan begitu rendah yang berharga dan sensitif komponen, seperti misalnya vitamin dan
mineral yang diperoleh dan tetap bisa berfungsi dalam produk kering.
Vacum Belt Dryer adalah perangkat yang dirancang untuk produk lembut. Produk
basah terus dan merata diterapkan melalui ruang infeed ke sabuk berlubang. Pada posisi
horisontal, membawa produk melalui daerah pengeringan yang terbagi menjadi beberapa
bagian. Dalam sel-sel ini pengeringan gas mengalir melalui atau di atas produk basah dan
mengering. Setiap sel dapat dilengkapi dengan kipas ventilasi dan penukar panas. Desain
modular ini memungkinkan pengeringan dan pendinginan suhu yang dikontrol secara terpisah
10
di bagian yang berbeda. Dengan demikian, setiap sel pengering dapat dikontrol secara
individual dan aliran udara pengeringan / pendingin dapat bervariasi dalam setiap sel. Selain
itu, kecepatan belt conveyor dapat bervariasi dan memberikan parameter tambahan untuk
pengaturan waktu pengeringan. Sel-sel dapat dipanaskan atau didinginkan secara langsung
maupun tidak langsung, dan semua media pemanas, seperti minyak, uap, air panas atau gas
Vacuum Belt Dryer didesain untuk pengisian produk cair atau padat secara terus-
menerus. Granulat kering dikeluarkan juga secara kontinyu kedalam wadah penyimpanan.
Setelah melalui proses pengeringan dengan Vacuum Belt Dryer,simplisia dapat digiling
maupun diproses lebih lanjut. Vacuum Belt Dryer bisa dikatakan sebagai alat pengeringan
yang paling efisien dan baik, karena kondisinya yang vakum, penguapan air dapat terjadi
pada suhu yang rendah. Bau, warna dan densitas bulk sangat dipengaruhi oleh proses
pengeringan. Selain itu karena suhunya yang rendah maka komponen yang sensitif dan
termolabil seperti vitamin dan mineral tetap terjaga kualitasnya ketika menjadi kering.
Konsumsi energi yang rendah.Cocok untuk thermal sensitive material untuk pengeringan
terbaru mesin pengering dengan efisiensi yang tinggi dan hemat energi. Vacuum belt dryer ini
dapat membuat produk internal kering hingga membentuk produk yang berpori, menjaga
kualitas asli produk dan penampilan produk tetap baik. Karena vacuum belt dryer ini
dilengkapi dengan pengatur suhu, sehingga cocok untuk material yang sensitif terhadap panas
masalah teknis continuous material feeding, transfer drying statis dan drying dinamis, serta
dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan volume produksi. Vacuum belt dryer ini
11
cocok untuk pengeringan dengan viskositas yang tinggi dan dapat menjaga kualitas produk
tetap stabil dan konsisten. Selain itu, juga mampu menjaga fragrance (aroma), daya
pelarutan /dissolubility. produk yang bagus. Daya Tampung 8.000 ton / tahun
pemanasan yang baik. Kecepatan dari conveying belt dapat diatur, dan belt layer juga
mesh sistem pulverizing dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan customer
Dryer memiliki CIP online cleaning sistem untuk memberihkan atau mereset kerja
secara cepat.
Sistem vakum kualitas tinggi yang digunakan cocok dengan keseluruhan sistem,
sehingga dapat menjaga speed dengan kapasitas yang tinggi dan stabil dalam keadaan
vakum
Keseluruhan sistem menggunakan energi yang rendah, sehingga tidak ada limbah dan
gangguan rendah.
Dryer juga dilengkapi dengan sertifikasi GMP.
Bahan yang dikeringkan pada kondisi vakum, maka titik uap air sebagai pelarutnya akan
turun. Titik uap air pada tekanan normal yaitu 1000 mbar ialah 100 oC. pada kondisi vakum
dengan tekanan 45 mbar, air menguap pada suhu yang sangat rendah yaitu 31 oC. karena
paparan kalor pada suhu rendah maka, kualitas produk dapat dijaga terutama aroma dan
densitasnya.
12
Vacuum Belt Dryer (VBD) dapat melakukan continous feeding dan tetap dalam keadaan
vakum secara terus-menerus, mengubah statis drying menjadi dinamis vakum drying,
mengurangi waktu drying dari 10-20 jam menjadi 30-60 menit, mengatur temperatur drying
sesuai temperatur bahan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dilakukan guna
memberikan solusi pada adanya sulitnya spray pada saat drying, pengeringan yang
mengunakan Tradisional oven drying membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga bahan
dipompakan secara langsung dan kontinyu kepada conveyor belt. Lalu conveyor belt
membawa bahan untuk dikeringkan pada kondisi vakum. Bahan dikeringkan secara tidak
langsung sehingga semua bahan pengering seperti uap panas, air panas maupun minyak
dapat digunakan pada alat ini. Suhu pengeringan alat juga dapat diatur disesuaikan dengan
karakteristik bahan yang dikeringkan. Untuk bahan yang masih utuh pada bagian akhir alat
dilengkapi dengan alat pemotong dan penghancur untuk mengurangi ukuran bahan. Produk
akhir ditampung dalam wadah yang telah disediakan pada bagian hopper. Uap pelarut yang
diuapkan dikondensasikan dengan kondensor. Kondisi vakum dijaga dengan liquid ring
13
Keterangan :
(1) drying chamber, (5) heater,
(2) endless belt, (6) feeder, and
(3) driving drums, (7) support rollers
(4) driven drums,
2.5 Kelebihan
2.6 Kekurangan
Tidak efisien jika digunakan untuk pengeringan bahan dalam jumlah sedikit.
14
Alat Vacuum Belt Dyer dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan bentuk bahan yang
dikeringkannya :
15
2 Solid Belt Dryer
Alat ini didesain untuk mengeringkan bahan-bahan yang berupa padat seperti buah,
bunga, daun, jamur dan bahan padat lainnya yang memungkinkan dijalankan pada
conveyor yang berupa jaring-jaring logam.
2.8 Kegunaan/Aplikasi
-Logam,IndustriPlastik,IndustriKayu,IndustriKeramik
Contohproduk:
16
Papan serat kayu isolasi, cat, bahan cetakan, karet sintetis, superabsorben polimer, stearat,
katalis,buah-buahan,sayuran,sereal,serbuk.
Salah satu Industri yang di Indonesia yang menggunakan alat Vacumm Belt Dryer (VBD)
adalah Borobudur Natural Herbal Industry mendirikan unit ekstraksi modern yaitu
1. Darsi
2. KejiBeling
Keji beling adalah salah satu tanaman herbal yang berkhasiat dalam mengobati beberapa
penyakit, seperti batu ginjal, diabetes mellitus, maag dan sebagai laksatif (mengatasi
sembelit). Kejibeling mengandung zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium,
asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polifenol. Orthosiphonis Folium (Kumis
17
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Goeswin.2009. Sediaan Farmasi Padat (Edisi Pertama). Institue Teknologi Bandung.
Kurniawan, Dhadhang Wahyu, Sulaiman, T.N. Saifullah. 2009. Teknologi Sediaan Farmasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Parikesit,F,Ir. 1985. Diktat Alat-Alat Industri Kimia I. Jurusan Teknik Kimia Institute
Teknologi Bandung
TIM Depkes RI.2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Bakti
Husada.Jakarta.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan). Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
http://www.jamuborobudur.com/selamat-datang-di-herbal-borobudur/
http://www.wander.ch/en/industry/production/vaccum-belt-drying/
http://www.21food.com/products/vacuum-belt-dryer-teflon-belt
http://en.wikipedia.org/wiki/Belt_dryer
http://www.mesinekstraksi.com/vacuum-blet-dryer.
http://majarimagazine.com/2008/12/teknologi-pengeringan-bahan-makanan/
18
19