Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang terus meningkat

yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Pada saat yang sama,

luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit. Hal tersebut menyebabkan

dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan yang mampu meningkatkan kualitas

dan kuantitas produk makanan; salah satunya adalah teknologi pengeringan bahan makanan.
Pengeringan didefenisikan sebagai vaporisasi atau penghilangan air atau cairan lain dari

suatu larutan, suspensi, atau campuran padat, merupakan cara lain untuk membentuk suatu

padatan kering dengan menggunakan panas. Penghilangan air dengan panas ini berlangsung

pada suhu dibawah titik didih air dan seringkali dengan bantuan udara atau gas panas yang

dialirkan menyapu bahan yang akan dikeringkan. Hembusan udara ini selain berfungsi

sebagai penyedia panas, juga berfungsi menurunkan tekanan parsial uap air didekat

permukaan bahan.
1.2 Pengertian Pengeringan
Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam

pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang

ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap cairan.

Kandungan air dalam bahan yang dikeringkan umumnya rendah. Apabila jumlah air banyak,

biasanya dikurangi dulu dengan cara yang lebih murah dan cepat, misalnya memeras,

sentrifugasi, dll.
Pengeringan makanan memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah sebagai sarana

pengawetan makanan. Mikroorganisme yang mengakibatkan kerusakan makanan tidak dapat

berkembang dan bertahan hidup pada lingkungan dengan kadar air yang rendah. Selain itu,

banyak enzim yang mengakibatkan perubahan kimia pada makanan tidak dapat berfungsi

1
tanpa kehadiran air (Sumber : Geankoplis, 1993). Ketentuan kadar air simplisia yang

ditetapkan adalah tidak lebih dari 10%. Tujuan kedua adalah untuk meminimalkan biaya

distribusi bahan makanan karena makanan yang telah dikeringkan akan memiliki berat yang

lebih rendah dan ukuran yang lebih kecil.


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengeringan suatu bahan antara lain :
Suhu
Tekanan
Laju aliran udara
Luas permukaan bahan
Kadar air bahan
Komposisi kimia bahan

Untuk melakukan proses pengeringan bahan ada beberapa metode pengeringan yang
dipakai untuk mendasari pembuatan berbagai alat pengering (termasuk Vacuum Belt Dryer).
Beberapa metode yang digunakan tersebut adalah :

Konduksi dengan cara kontak dengan plat panas

Konveksi dari udara panas

Radiasi dari sinar infra merah

Energi gelombang mikro

Peralatan Pengeringan secara umum terdiri dari unsur Pemanas udara, kipas untuk

menghembuskan udara dan tempat bahan yang akan dikeringkan.

1.3 Klasifikasi Pengeringan

Ditinjau dari pergerakan bahan padatnya, pengeringan dapat dibagi menjadi dua, yaitu

pengeringan batch dan pengeringan kontinyu. Pengeringan batch adalah pengeringan dimana

bahan yang dikerinakan dimasukan ke dalam alat pengering dan didiamkan selama waktu

2
yang ditentukan. Pengeringan kontinyu adalah pengeringan dimana bahan basah masuk

secara sinambung dan bahan kering keluar secara sinambung dari alat pengering.

Berdasarkan kondisi fisik yang digunakan untuk memberikan panas pada sistem dan

memindahkan uap air, proses pengeringan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (Sumber:

Geankoplis, 1993)

1 Pengeringan kontak langsung

Menggunakan udara panas sebagai medium pengering pada tekanan atmosferik. Pada

proses ini uap yang terbentuk terbawa oleh udara.

2 Pengeringanvakum

Menggunakan logam sebagai medium pengontak panas atau menggunakan efek

radiasi. Pada proses ini penguapan air berlangsung lebih cepat pada tekanan rendah.

Pengeringan vakum menjadi semakin penting dalam industri makanan untuk

mengurangi biaya dan energi serta mengembangkan bahan baru dan produk. Pusat

pengolahan makanan telah memasang pengering vakum yang menyediakan

pengeringan terus menerus, lembut, dan aman pada produk makanan di suhu rendah.

Pengeringan Vacuum adalah metode dehidrasi yang sangat cocok untuk produk yang

mengalami fase lengket dan atau sangat kental seperti buah dan sayuran, jus sari buah

dan sayuran, protein hewan dan nabati, bubuk bumbu dan ekstrak ragi. Di pusat

pengolahan makanan, berbagai pilihan dehidrasi tersedia untuk uji perbandingan

proses yang berjalan, produk baru dan evaluasi bahan

3 Pengeringan beku

Pengeringan yang melibatkan proses sublimasi air dari suatu material beku.

3
1.4 Mekanisme Pengeringan
Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang berlangsung secara
simultan, yaitu :

1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di

permukaan benda padat

Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi, konveksi ,

radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh temperatur,

kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas permukaan kontak

dengan udara dan tekanan. Proses ini merupakan proses penting selama tahap awal

pengeringan ketika air tidak terikat dihilangkan. Penguapan yang terjadi pada

permukaan padatan dikendalikan oleh peristiwa difusi uap dari permukaan padatan ke

lingkungan melalui lapisan film tipis udara

2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan

Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan temperatur

sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke permukaan benda

padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal air.

Beberapa mekanisme aliran internal air yang dapat berlangsung :

1. Diffusi
Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content berada di bawah titik
jenuh atmosferik dan padatan dengan cairan di dalam sistem bersifat mutually
soluble.
Contoh: pengeringan tepung, kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.

2. Capillary flow
Cairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan kapilaritas. Pergerakan ini terjadi
bila equilibrium moisture content berada di atas titik jenuh atmosferik.
Contoh: pada pengeringan tanah, pasir, dll.

4
1.5 Jenis Pengeringan

1 Sun drying

Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara langsung, maka


metode ini terbatas pada iklim panas dan kelembaban udara yang rendah. Untuk
produk buah-buahan kadar air bahan hasil pengeringan masih relatif tinggi yaitu
>15%. Beberapa kelemahannya antara lain : umur simpan terbatas, pengeringan
lambat, tidak cocok untuk produk dengan mutu tinggi, produk akhir sering
terkontaminasi debu, kotoran, serangga. Contoh buah yang dikeringkan dengan cara
ini : prune, anggur, kurma, aprikot, pir.

2 Solar drying

Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering digunakan untuk

mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen. Metode ini bersifat ekonomis pada

skala pengeringan besar karena biaya operasinya lebih murah dibandingkan dengan

pengeringan dengan mesin. Prinsip dari solar drying ini adalah pengeringan dengan

menggunakan bantuan sinar matahari. Perbedaan dari pengeringan dengan sinar

matahari biasa adalah solar drying dibantu dengan alat sederhana sedemikian rupa

sehingga pengeringan yang dihasilkan lebih efektif.

Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun karena pada

prinsipnya pengeringan adalah untuk mengurangi jumlah air (kelembaban) bahan,

maka metode ini juga bisa diaplikasikan untuk bahan makanan lain.

5
Gambar 1. Alat solar drying

3 Kiln drying

Proses pengeringan dengan menggunakan udara panas yang berasal dari


pemanas/pembakar gas pada bagian bawah alat kemudian udara panas dialirkan pada
bagian atas tempat produk dikeringkan.

Gambar 2. Kiln drying

6
4 Cabinet drying

Contoh alat dengan metode ini adalah oven. Bagian alat ini erdiri dari ruang tertutup
dengan alat pemanas, fan untuk menghembuskan udara, outlet udara, inlet udara.
Dilengkapi dengan tombol pengatur sehingga suhu dijaga konstan selama proses
pengeringan. Selama proses pengeringan kelembaban bahan akan menurun sampai
pada batas yang diharapkan alat dimatikan. Biasa alat ini digunakan untuk
pengeringan skala kecil atau uji coba produk sebelum dilakukan scale up.

Gambar 3. Cabinet drying

5 Conveyor/belt drying

Bahan diletakkan pada conveyor belt/ban berjalan kemudian dilewatkan ke dalam


tunnel yang mengandung udara panas yang bersirkulasi. Sehingga bahan yang
dikeringkan akan terpapar udara panas secara kontinyu. Karena umumnya alat ini
sudah canggih maka proses pengeringan menjadi lebih terkontrol. Faktor yang dapat
dikontrol pada penggunaan alat ini antara lain :

Kecepatan aliran bahan

Suhu dan

Kelembaban

7
Gambar 4. Conveyor/belt dryer

6 Batch Tray Dryer (Batch Drying)

Metode batch merupakan metode tray drying yang paling sederhana. Tray dryer
terdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu atau logam-logam tertentu.
Tray/kolom yang telah dimasukkan material yang ingin dikeringkan kemudian di
letakkan secara bersusun dalam kolom. Setelah ruangan ditutup, maka udara panas
dialirkan ke dalam ruang pemanas hingga semua bahan menjadi kering.

Udara panas yang masuk dari sebelah bawah ruang menyebabkan material yang ada
kolom yang paling bawah menjadi yang paling pertama kering. Setelah tenggat waktu
tertentu, tray akan dikeluarkan dan material yang telah kering diambil. Material lain
yang ingin dikeringkan dimasukkan dan prosedur terjadi berulang-ulang.

Gambar 5. Batch Tray Dryer (Batch Drying)

7 Spray drying

Proses pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri dikeringkan oleh aliran
udara panas. Kemudian partikel yang telah kering dipisahkan kemudian dikumpulkan
pada bagian bawah alat. Proses ini cocok untuk pembuatan produk yang berupa

8
serbuk/bubuk. Karena sifatnya tersebut maka cara biasa digunakan untuk
mengeringkan susu atau jus buah.

Gambar 6. Spray dryer

8 Vacuum drying

Kondisi pengeringan yang vakum ialah kondisi yang utama dari cara ini, karena
kevakuman tadi maka untuk menguapkan pelarut perlu suhu lebih rendah sehingga
kerusakan bahan karena panas dapat dikurangi, selain itu juga tidak terjadi oksidasi
selama pengeringan. Bahan yang dikeringkan: cairan, pasta, tepung, produk dalam
bentuk irisan

Gambar 7. Vacuum dryer

9 Freeze drying

Cara kerja dari system ini dalah pelarut/air dihilangkan dari bahan melalui proses
sublimasi yaitu dengan pendinginan pada kondisi vakum. Dalam mekanismenya tidak

9
terjadi perpindahan cairan dari bagian dalam produk ke permukaan. Keunggulannya
tidak terjadi pengerutan produk karena tidak menggunakan panas pada saat
pengeringan. Untuk bahan yang higroskopis sulit dilakukan karena jika kondisi sudah
tidak vakum bahan akan mengikat air kembali. Disamping itu juga, cara ini
menghasilkan bahan dengan struktur berpori-pori sehingga bahan mudah mengalami
rehidrasi.

Gambar 8. Freeze dryer

BAB II

VACUUM BELT DRYER

Vacuum Belt Dryer adalah proses yang unik di mana produk cair dikeringkan sangat

lembut. Selama pengeringan produk di bawah vakum dari saat pertama. Dengan cara ini suhu

disimpan begitu rendah yang berharga dan sensitif komponen, seperti misalnya vitamin dan

mineral yang diperoleh dan tetap bisa berfungsi dalam produk kering.

Vacum Belt Dryer adalah perangkat yang dirancang untuk produk lembut. Produk

basah terus dan merata diterapkan melalui ruang infeed ke sabuk berlubang. Pada posisi

horisontal, membawa produk melalui daerah pengeringan yang terbagi menjadi beberapa

bagian. Dalam sel-sel ini pengeringan gas mengalir melalui atau di atas produk basah dan

mengering. Setiap sel dapat dilengkapi dengan kipas ventilasi dan penukar panas. Desain

modular ini memungkinkan pengeringan dan pendinginan suhu yang dikontrol secara terpisah

10
di bagian yang berbeda. Dengan demikian, setiap sel pengering dapat dikontrol secara

individual dan aliran udara pengeringan / pendingin dapat bervariasi dalam setiap sel. Selain

itu, kecepatan belt conveyor dapat bervariasi dan memberikan parameter tambahan untuk

pengaturan waktu pengeringan. Sel-sel dapat dipanaskan atau didinginkan secara langsung

maupun tidak langsung, dan semua media pemanas, seperti minyak, uap, air panas atau gas

panas dapat digunakan.

Vacuum Belt Dryer didesain untuk pengisian produk cair atau padat secara terus-

menerus. Granulat kering dikeluarkan juga secara kontinyu kedalam wadah penyimpanan.

Setelah melalui proses pengeringan dengan Vacuum Belt Dryer,simplisia dapat digiling

maupun diproses lebih lanjut. Vacuum Belt Dryer bisa dikatakan sebagai alat pengeringan

yang paling efisien dan baik, karena kondisinya yang vakum, penguapan air dapat terjadi

pada suhu yang rendah. Bau, warna dan densitas bulk sangat dipengaruhi oleh proses

pengeringan. Selain itu karena suhunya yang rendah maka komponen yang sensitif dan

termolabil seperti vitamin dan mineral tetap terjaga kualitasnya ketika menjadi kering.

Konsumsi energi yang rendah.Cocok untuk thermal sensitive material untuk pengeringan

jamur dan produksi pulverizer health food.

Full-Automatic Continuous Low-Temperature Vacuum Belt Dryer merupakan konsep

terbaru mesin pengering dengan efisiensi yang tinggi dan hemat energi. Vacuum belt dryer ini

dapat membuat produk internal kering hingga membentuk produk yang berpori, menjaga

kualitas asli produk dan penampilan produk tetap baik. Karena vacuum belt dryer ini

dilengkapi dengan pengatur suhu, sehingga cocok untuk material yang sensitif terhadap panas

dalam jumlah yang besar.

Full-Automatic Continuous Low-Temperature Vacuum Dryer juga dapat mengatasi

masalah teknis continuous material feeding, transfer drying statis dan drying dinamis, serta

dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan volume produksi. Vacuum belt dryer ini

11
cocok untuk pengeringan dengan viskositas yang tinggi dan dapat menjaga kualitas produk

tetap stabil dan konsisten. Selain itu, juga mampu menjaga fragrance (aroma), daya

pelarutan /dissolubility. produk yang bagus. Daya Tampung 8.000 ton / tahun

2.1 Fitur Mesin


Continous feeding dalam keadaan vacuum, jumlah feeding dapat diubah-ubah sesuai

dengan yang dibutuhkan.


Sistem pemanasan dapat diperoleh dari uap, air panas atau konduksi minyak panas
Temperatur pengeringan dapat diatur mulai 25C-80C, pemakaian mesin dimulai 30-

60 menit kemudian setelah feeding.


Conveying belt terbuat dari bahan teflon, dapat berjalan dengan halus dan area

pemanasan yang baik. Kecepatan dari conveying belt dapat diatur, dan belt layer juga

dapat diatur dari 2-5 sesuai dengan produksi yang diinginkan.


Dryer sangat cocok untuk mengeringkan liquid, paste, powder dan bahan granulasi

dengan menggunaka alat injeksi yang berbeda.


Dryer dilengkapi dengan sistem pulverizing otomatis dalam keadaan vakum, nomer

mesh sistem pulverizing dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan customer
Dryer memiliki CIP online cleaning sistem untuk memberihkan atau mereset kerja

secara cepat.
Sistem vakum kualitas tinggi yang digunakan cocok dengan keseluruhan sistem,

sehingga dapat menjaga speed dengan kapasitas yang tinggi dan stabil dalam keadaan

vakum
Keseluruhan sistem menggunakan energi yang rendah, sehingga tidak ada limbah dan

gangguan rendah.
Dryer juga dilengkapi dengan sertifikasi GMP.

2.2 Prinsip Kerja Alat

Bahan yang dikeringkan pada kondisi vakum, maka titik uap air sebagai pelarutnya akan

turun. Titik uap air pada tekanan normal yaitu 1000 mbar ialah 100 oC. pada kondisi vakum

dengan tekanan 45 mbar, air menguap pada suhu yang sangat rendah yaitu 31 oC. karena

paparan kalor pada suhu rendah maka, kualitas produk dapat dijaga terutama aroma dan

densitasnya.

12
Vacuum Belt Dryer (VBD) dapat melakukan continous feeding dan tetap dalam keadaan

vakum secara terus-menerus, mengubah statis drying menjadi dinamis vakum drying,

mengurangi waktu drying dari 10-20 jam menjadi 30-60 menit, mengatur temperatur drying

sesuai temperatur bahan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dilakukan guna

memberikan solusi pada adanya sulitnya spray pada saat drying, pengeringan yang

mengunakan Tradisional oven drying membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga bahan

dapat berubah bentuk atau rusak.

2.3 Cara Kerja Alat


Vacuum Belt Dryer didesain untuk bahan yang tidak tahan terhadap pemansasan. Bahan

dipompakan secara langsung dan kontinyu kepada conveyor belt. Lalu conveyor belt

membawa bahan untuk dikeringkan pada kondisi vakum. Bahan dikeringkan secara tidak

langsung sehingga semua bahan pengering seperti uap panas, air panas maupun minyak

dapat digunakan pada alat ini. Suhu pengeringan alat juga dapat diatur disesuaikan dengan

karakteristik bahan yang dikeringkan. Untuk bahan yang masih utuh pada bagian akhir alat

dilengkapi dengan alat pemotong dan penghancur untuk mengurangi ukuran bahan. Produk

akhir ditampung dalam wadah yang telah disediakan pada bagian hopper. Uap pelarut yang

diuapkan dikondensasikan dengan kondensor. Kondisi vakum dijaga dengan liquid ring

pumps untuk menjaga alat tetap dalam kondisi vakum.


2.4 Skema Dan Gambar Alat

13
Keterangan :
(1) drying chamber, (5) heater,
(2) endless belt, (6) feeder, and
(3) driving drums, (7) support rollers
(4) driven drums,
2.5 Kelebihan

Waktu pengeringannya cepat


Meminimalkan hilangnya bau
Produk yang hilang sedikit
Produk tidak teroksidasi
Tidak ada tekanan mekanik
Memungkinkan pelarut kembali
Temperaturnya rendah
Energi yang digunakan sedikit
Sistemnya tertutup
Tidak menimbulkan polusi pada lingkungan
Produk dapat langsung kering

2.6 Kekurangan

Kekurangan pada alat Vacuum Belt Dryer:

Biaya investasi untuk alat yang mahal

Tidak efisien jika digunakan untuk pengeringan bahan dalam jumlah sedikit.

2.7 Jenis-Jenis Vacuum Belt Dryer

14
Alat Vacuum Belt Dyer dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan bentuk bahan yang
dikeringkannya :

1 Liquid Belt Dryer


Alat ini dikhususkan untuk pengeringan bahan yang berbentuk cairan dan pasta.
Conveyor yang digunakan pada alat ini berupa bahan lembaran yang biasanya terbuat dari
bahan Teflon. Keunggulan bahan Teflon ini adalah mudah dalam proses pembersihannya.
Karena umumnya bahan cairan dan pasta yang dikeringkan pada alat ini dapat lengket.

Gambar 9. Liquid belt dryer

Gambar 10. Bahan yang dikeringkan dengan liquid belt dryer

15
2 Solid Belt Dryer
Alat ini didesain untuk mengeringkan bahan-bahan yang berupa padat seperti buah,
bunga, daun, jamur dan bahan padat lainnya yang memungkinkan dijalankan pada
conveyor yang berupa jaring-jaring logam.

Gambar 11. Solid belt dryer

Gambar 12. Bahan yang dikeringkan dengan solid belt dryer

2.8 Kegunaan/Aplikasi

Vacuum Belt Dryer yang banyak digunakan dalam industri berikut:

Industri Kimia,Industri Farmasi Makanan Dan Barang Industri,Industri Mineral Non

-Logam,IndustriPlastik,IndustriKayu,IndustriKeramik

Contohproduk:

16
Papan serat kayu isolasi, cat, bahan cetakan, karet sintetis, superabsorben polimer, stearat,

katalis,buah-buahan,sayuran,sereal,serbuk.

Salah satu Industri yang di Indonesia yang menggunakan alat Vacumm Belt Dryer (VBD)

adalah Borobudur Natural Herbal Industry mendirikan unit ekstraksi modern yaitu

Borobudur Extraction Center (BEC). Salah satu Contoh Produknya :

1. Darsi

Membantu mengurangi jerawat, bisul , gatal-gatal, dan Membantu memperbaiki peredaran

darah.Menghaluskan kulit dan Antiseptik. Mengandung Curcumae domesticae Rhizoma

(Kunyit),Elephantopi Folium (Tapak liman),Zingiberis aromaticae Rhizoma (Lempuyang

wangi),Sappan Lignum (Kayu secang) ,Zingiberis purpurei Rhizoma

(Bengle),Andrographidis Herba (Sambiloto) ,Curcumae Rhizoma (Temulawak)

2. KejiBeling

Keji beling adalah salah satu tanaman herbal yang berkhasiat dalam mengobati beberapa

penyakit, seperti batu ginjal, diabetes mellitus, maag dan sebagai laksatif (mengatasi

sembelit). Kejibeling mengandung zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium,

asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polifenol. Orthosiphonis Folium (Kumis

Kucing) ,Sericocalycis Folium (Kejibeling), Sonchi Folium (Tempuyung)

17
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Goeswin.2009. Sediaan Farmasi Padat (Edisi Pertama). Institue Teknologi Bandung.

Kurniawan, Dhadhang Wahyu, Sulaiman, T.N. Saifullah. 2009. Teknologi Sediaan Farmasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta.

KIM M.2012., Vacuum-Belt Drying Of Blueberry Powders. A Thesis Submitted to the


Graduate Faculty of The University of Georgia in Partial Fulfillment of the Requirements for
the Degree MASTER OF SCIENCE ATHENS, GEORGIA

Parikesit,F,Ir. 1985. Diktat Alat-Alat Industri Kimia I. Jurusan Teknik Kimia Institute
Teknologi Bandung

TIM Depkes RI.2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Bakti
Husada.Jakarta.

Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan). Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

http://www.jamuborobudur.com/selamat-datang-di-herbal-borobudur/

http://www.wander.ch/en/industry/production/vaccum-belt-drying/

http://www.21food.com/products/vacuum-belt-dryer-teflon-belt
http://en.wikipedia.org/wiki/Belt_dryer

http://www.mesinekstraksi.com/vacuum-blet-dryer.

http://majarimagazine.com/2008/12/teknologi-pengeringan-bahan-makanan/

18
19

Anda mungkin juga menyukai