Anda di halaman 1dari 8

Analisa Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG)
Anda harus memahami apa yang disebut indeks harga saham agar bisa
melakukan investasi dengan baik di bursa. Indeks harga saham bukan
segalanya, artinya, walaupun Anda paham dan mampu
menganalisanya, belum berarti Anda bisa menghindari dari risiko
kerugian.

Indeks harga saham menjadi barometer Anda sebelum melakukan


investasi di pasar saham, karena dari sinilah Anda mengetahui situasi
gambaran secara umum, namun agar bisa mengambil keputusan
dengan tepat, tentunya Anda harus menganalisa faktor-faktor lainnya.

Menurut Lorrie, Dodd, dan Kimpton (1985: 33), Indeks harga saham
merupakan ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas
berbagai macam faktor yang berpengaruh, terutama fenomena-
fenomena ekonomi. Bahkan saat ini, indeks harga saham dijadikan
barometer kesehatan ekonomi suatu negara serta sebagai landasan
analisa statistik atas kondisi pasar terakhir (current market).

Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang


go public. Harga saham ini ditentukan oleh perkembangan perusahaan
penerbitnya. Jika perusahaan penerbitnya mampu menghasilkan
keuntungan yang tinggi, ini akan memungkinkan perusahaan tersebut
menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai dividen dengan jumlah
yang tinggi pula.

Pemberian dividen yang tinggi ini akan menarik minat masyarakat


untuk membeli saham dan memungkinkan untuk mendapatkan capital
gain. Jelaslah bahwa keuntungan perusahaan menjadi faktor utama
yang menyebabkan harga saham meningkat.

Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana perusahaan bisa


mendapatkan keuntungan? Di sinilah fenomena ekonomi dan sosial
politik berperan.

Sebab, kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan tidak


saja ditentukan oleh keunggulan perusahaan bersangkutan, seperti
tenaga ahli yang dimiliki, teknologi yang digunakan, strategi
pemasaran yang diterapkan dan lain sebagainya, tetapi juga
ditentukan oleh faktor lain seperti upah buruh secara umum, budaya
masyarakat dan keadaan politik pada waktu tertentu. Semuanya itu
akan berpengaruh pada harga saham, yang dicerminkan oleh indeks
harga saham.

Artikel Lainnya : Cara Bermain Saham dan Analisa Pasar

Perhitungan lndeks Harga Saham

Tentu saja Anda tidak akan membahas secara mendetail mengenai


perhitungan angka indeks ini, yang sebenarnya merupakan bagian
dari ilmu statistik. Namun demikian, Anda perlu tahu bagaimana indeks
harga saham itu bisa diketemukan, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai alat menganalisa pasar modal.

Indeks harga saham merupakan angka yang tersusun dengan hitungan


tertentu sehingga menghasilkan trend. Sedangkan angka indeks itu
sendiri dibuat untuk membandingkan perubahan harga saham dari
masa ke masa.

Dengan demikian, untuk bisa menemukan angka indeks harus tersedia


data lebih dari satu karena harus ditentukan waktu dasar dan waktu
yang berlaku.

Contoh Data:
IHSG
PT. A PT. B PT. C (Ht/H0) Naik / (Turun)
Ht H0 X 100
Waktu Harg Volume Volume Volume
Harga Harga (%) Titik
a (000) (000) (000)
1 2 3 4 5 6 7 8(2+4+6) 9 10 11 12
Jan *) 1.000 2.500 600 5.000 3.150 1.000 4.750 4.750 100,00 - -
Feb 1.100 2.000 750 4.550 3.250 1.500 5.100 4.750 107,37 7,37 7.37
Maret 1.150 1.550 800 4.755 2.570 1.540 4.525 4.750 95,26 (4,74) (12,11)
*) Tahun Dasar
Indeks harga saham menggunakan rumus umum:
IHS = (Ht / H0) X 100%
IHS: Indeks Harga Saham
Ht : Harga pada waktu yang berlaku
H0 : Harga pada waktu dasar

Dari sinilah Anda bisa mulai membaca situasi pasar untuk mendukung
keberhasilan investasi Anda. Namun ada persoalan yang harus
dipecahkan, yaitu mengenai waktu dasar. Merupakan masalah utama
dalam menyusun angka indeks. Sebab, bila Anda memilih waktu dasar
pada saat pasar sedang dalam keadaan bergairah, bukan tidak
mungkin Anda akan menemukan indeks harga yang terus menurun
pada waktu-waktu selanjutnya. Demikian pula sebaliknya, bila Anda
menentukan waktu pada saat pasar lesu, maka waktu-waktu
selanjutnya indeks harga saham akan terus menunjukkan peningkatan.
Karena itu, mungkin memilih waktu dasar pada saat tidak terjadi
gejolak (stabil)

Artikel Lainnya : Investasi Reksadana Pilihan Jitu para Investor Cerdas

Perhitungan lndeks Harga Saham Gabungan

Agar bisa memahami situasi pasar secara umum, Anda harus


mengetahui apa yang disebut sebagai indeks harga saham gabungan
(IHSG).

Pada dasarnya perhitungan IHSG tidak berbeda dengan perhitungan


indeks harga saham individu. Namun dalam perhitungan IHSG Anda
harus menjumlahkan seluruh harga saham yang ada (listing).

Rumus:
IHSG = (Ht / H0) X 100%
Ht : Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
H0 : Total harga semua saham pada waktu dasar
Jika IHSG nilainya diatas 100% menunjukkan kondisi pasar sedang
dalam keadaan bergairah, namun sebaliknya jika IHSG nilainya berada
di bawah angka 100%, maka pasar sedang dalam keadaan lesu. Jika
IHSG nilainya tepat di angka 100%, maka pasar dalam keadaan stabil.

lndeks Harga Saham Gabungan Tertimbang

Perhitungan IHSG di atas merupakan perhitungan sederhana, karena


menganggap semua saham memiliki peran yang sama dalam
memengaruhi pasar. Dalam keadaan tertentu, masih ada bursa yang
menggunakan metode itu. Perhitungan IHSG yang lebih kompleks
adalah dengan memasukkan unsur bobot (timbangan).

Di dalam mempengaruhi situasi pasar, tentu saja berbeda antara


saham yang satu dan yang lain. Ada beberapa jenis saham yang
mempunyai pengaruh yang sangat besar. Artinya, apabila terjadi
sesuatu pada saham tersebut, maka seluruh harga saham akan
terpengaruh.

Pembobotan yang digunakan lazimnya adalah jumlah saham yang


didaftarkan oleh emiten. Demikian pula yang berlaku di pasar modal
Indonesia. Jadi peran emiten dalam menentukan IHSG ditentukan oleh
banyak sedikitnya jumlah saham yang didaftarkan. Semakin banyak
saham yang didaftarkan, semakin penting perusahaan tersebut dan
semakin besar bobotnya dalam membentuk IHSG.

Persoalan berikutnya adalah menentukan rumus yang akan digunakan.


Sebab, meskipun pembobotan sudah dapat dilaksanakan, yaitu dengan
memilih jumlah saham yang didaftarkan sebagai kriteria, tetapi jumlah
saham yang diterbitkan saat kapan?

Apakah saat waktu dasar atau waktu yang berlaku? Jumlah saham
yang beredar pada waktu dasar ini, bisa diartikan pula sebagai jumlah
saham yang diterbitkan saat perusahaan go public (emisi perdana).
Bila Anda menggunakan jumlah saham yang beredar pada waktu dasar
sebagai pembobotan, berarti Anda mengikuti rumus yang dikemukakan
oleh Laspeyres.

Rumus:
IHSG = (HtK0 / H0K0) X 100%
K0 : Jumlah Saham yang beredar pada waktu dasar

Jika melihat tabel diatas maka untuk menghitung IHSG maka masing-
masing harga saham Ht dan H0 dikalikan dengan jumlah saham yang
beredar.
Sebagai contoh untuk bulan februari didapat perhitungan sebagai
berikut:

IHSG = (1.100 X 2.500) + (750 X 5.000) + (3.250 X 1.000) X 100%


(1.000 X 2.500) + (600 X 5.000) + (3.150 X 1.000)
= 107 %

Hasilnya, kebetulan sama dengan perhitungan IHSG secara sederhana.


Namun tidak semua hasil yang diperoleh sama, cobalah Anda hitung
untuk bulan-bulan berikutnya.

Jika metode yang digunakan yaitu menghitung jumlah saham yang


diterbitkan pada waktu yang berlaku sebagai timbangannya, maka
Anda menggunakan rumus Paasche, rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus:
IHSG = (HtKt / H0Kt) X 100%
Kt : Jumlah Saham yang beredar pada waktu yang berlaku

Sebagai contoh untuk bulan Februari didapat perhitungan sebagai


berikut:

IHSG = (1.100 X 2.000) + (750 X 4.550) + (3.250 X 1.500) X 100%


(1.000 X 2.000) + (600 X 4.550) + (3.150 X 1.500)
= 111 %

Tentu timbul pertanyaan, mana di antara IHSG itu yang lebih akurat.
Artinya benar-benar mewakili keadaan pasar. Untuk menjawab
pertanyaan ini memang tidak mudah. Anda memerlukan waktu yang
panjang untuk membuktikannya, apakah perilaku pasar sesuai dengan
rumus Laspeyres atau Paasche?

Namun demikian, ada jalan pintas, yaitu dengan menggunkan rumus


Irving Fisher atau Drobisch. Kedua ahli ini memang sengaja mencari
jalan tengah dari dua hitungan tersebut.

Irving Fisher mencari jalan tengah dengan cara mengalikan IHSG


menurut Laspeyres dengan IHSG menurut Paasche kemudian diambil
akarnya. Sedang Drobisch, dengan mengambil rata-ratanya, yaitu IHSG
menurut Laspeyres dijumlahkan dengan IHSG menurut Paasche
kemudian dibagi dua.

Rumus Irving Fisher adalah:


IHSG = IHSGL X IHSGP
Dimana:
IHSGL : Perhitungan IHSG menggunakan rumus Laspeyres
IHSGP : Perhitungan IHSG menggunakan rumus Paasche

Kalau dilihat dari perhitungan contoh diatas didapat :


IHSG = 107 X 111
= 109

Rumus Drobisch adalah:


IHSG = IHSGL + IHSGP
2
Kalau dilihat dari perhitungan contoh diatas didapat :
IHSG = (107 + 111) / 2
= 109

Artikel Lainnya : Saatnya Memilih Instrumen Investasi yang Lebih


Menguntungkan

lndeks Harga Saham Gabungan dengan Menggunakan Sampel


Sangat tidak efisien jika menghitung IHSG dengan memasukkan
seluruh saham yang ada di listing, karena tidak semua saham
mempunyai peran yang berarti dalam memengaruhi pasar.

Apalagi jika saham yang listing itu sudah mencapai puluhan ribu,
menghitung semua saham untuk menentukan indeks harga saham
gabungan menjadi semakin rumit.

Oleh karena itu, perhitungan IHSG ini sebenarnya bisa dengan


menggunakan sampel, yaitu hanya mengambil sebagian saham yang
diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.

Banyak indeks harga saham yang dihitung dengan metode ini. Bahkan
indeks harga saham yang terkenal kebanyakan menggunaka n metode
tersebut. Indeks Dow Jones (The Dow Jones Industrial Average), yang
terkenal itu misalnya, hanya menggunakan 30 saham sektor industri
sebagai sampel.

Demikian pula dengan indeks harga saham yang dipakai oleh


Standard & Poor's 500. Indeks harga saham ini menggunakan sampel
500 saham, yang terdiri dari 400 saham perusahaan sektor industri, 40
saham sektor utilitas, 20 saham sektor transportasi, dan 40 saham
sektor keuangan.

BEl juga sudah menghitung indeks harga saham dengan menggunakan


sampel yang disebut LQ 45, yaitu perhitungan indeks atas dasar 45
saham terpilih likuid di BEI. Persoalan yang dihadapi dalam menghitung
indeks harga saham dengan menggunakan sampel ini adalah
menentukan saham-saham mana saja yang layak dijadikan sampel?

Mengetahui perhitungan indeks harga saham, baik secara individu


maupun secara gabungan, belum merupakan jaminan bagi Anda bisa
memanfaatkannya dalam pengambilan keputusan investasi. Yang
terpenting bahwa indeks harga saham itu tidak mutlak benar.

Namun demikian masih mengandung kecenderungan umum yang bisa


digunakan sebagai pedoman. Anda bisa fokus pada indeks harga
saham yang sudah jadi, yang dihitung oleh lembaga-lembaga yang
ada.

Seandainya Anda mempunyai kemampuan menghitung, seperti telah


dicontohkan di atas, maka Anda bisa menggunakan hasil perhitungan
sendiri. Barangkali malah lebih akurat. Tetapi bila tidak mampu atau
tidak mempunyai waktu, ada baiknya menggunakan hasil perhitungan
yang sudah ada. Hanya saja, perlu dipilih perhitungan yang paling
mendekati kenyataan.

Yang lebih penting lagi sesungguhnya memanfaatkan hasil perhitungan


indeks harga saham itu. Di sinilah diperlukan keterampilan tersendiri
dalam membaca data, kemudian menafsirkannya. Sebagai langkah
awal melakukan investasi, tentu saja Anda memerlukan data IHSG,
untuk mengetahui kondisi pasar secara umum.

Untuk mengetahui trend di masa mendatang, meskipun kenaikan dan


penurunan terhadap indeks harga saham waktu dasar ini adalah
penting, namun lebih penting lagi menganalisa kenaikan atau
penurunan indeks harga saham dari waktu ke waktu. Pengertian Waktu
disini bisa berupa bulanan, mingguan, harian, dan sebaginya.

Harus diingat pula, bahwa untuk mengambil keputusan investasi tidak


cukup hanya mengetahui IHSG. Lebih penting lagi mengetahui
perkembangan indeks harga saham individu, yang akan Anda beli.

Untuk menganalisa perkembangan indeks harga saham individu,


metodenya sama yaitu perlu menganalisa perkembangan dari waktu
ke waktu. Tidak cukup hanya membandingkannya dengan waktu dasar.
Menganalisa perkembangan indeks harga saham sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi ini disebut sebagai analisis teknis.

Anda mungkin juga menyukai