Anda di halaman 1dari 3

Increased time-to-pregnancy is associated

with domestic work in South Africa


(Peningkatan waktu untuk hamil dikaitkan dengan pekerjaan rumah tangga di Afrika Selatan)
Braimoh Bello, Dick Heederik, Danuta Kielkowski and Kerry Wilson
Published: 6 September 2016

Latar Belakang
Waktu untuk hamil adalah jumlah siklus menstruasi tanpa kontrasepsi (bulan) yang dibutuhkan
oleh pasangan untuk menjadi hamil. Hal ini mencakup distribusi waktu tunggu, dari waktu ke nol
bulan sampai beberapa tahun. Waktu untuk hamil digunakan untuk mengukur kesuburan, dan
kemampuan biologis untuk hamil. Waktu untuk hamil yang meningkat mencerminkan penurunan
kesuburan dan mungkin karena cedera pada sistem reproduksi.

Pekerja rumah tangga dan pegawai administrasi merupakan jumlah yang besar dari angkatan
kerja perempuan Afrika Selatan. Dengan sekitar satu juta wanita yang bekerja pada masing-
masing pekerjaan tersebut, mereka adalah dua kelompok pekerjaan terbesar di negara ini. Pekerja
Rumah Tangga terkena sejumlah zat yang telah tercatat dapat mempengaruhi waktu untuk hamil.
Seperti misalnya, klor, surfaktan, formaldehida, perchloroethylene dan amonia yang biasa hadir
dalam produk pembersih rumah tangga, sabun, penyegar udara, dan bubuk penggosok.

Meskipun ada sejumlah besar pekerja rumah tangga yang bekerja di Afrika Selatan yang
menghadapi risiko bahaya kesehatan, namun sangat sedikit penelitian yang mengevaluasi hasil
kesehatan antara pekerja rumah tangga di negara ini. Pada studi pendahuluan dihasilkan hipotesis
bahwa pekerjaan rumah tangga di Afrika Selatan berkaitan dengan penurunan kesuburan. Selain
itu, tidak ada penelitian yang mengevaluasi hubungan antara kelompok pekerjaan tertentu dan
waktu untuk hamil di Afrika Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi waktu untuk hamil pada pekerja rumah tangga, guru
dan staf administrasi. Ini adalah studi pertama untuk membandingkan waktu untuk hamil antara
kelompok-kelompok kerja di Afrika Selatan dan Afrika pada umumnya.
Metode
Penelitian ini didasarkan pada survei kesehatan reproduksi cross-sectional yang dilakukan pada
populasi Afrika Selatan pada tahun 2008. Penelitian tersebut bertujuan untuk menggambarkan
distribusi hasil kesehatan reproduksi yang terdiri dari kehamilan yang direncanakan, waktu untuk
hamil, aborsi spontan dan lahir mati di populasi dan untuk menyelidiki hubungan antara hasil
kesehatan reproduksi tertentu dan kelompok kerja. Analisis ini mengevaluasi hubungan antara
waktu untuk hamil dan pekerjaan dengan menggunakan tiga kelompok kerja yang paling
dominan diidentifikasi dalam survei.

Penelitian ini adalah penelitian dengan survei cross-sectional berdasarkan populasi usia
reproduksi (18-49 tahun) pada perempuan di Potchefstroom, kota Afrika Selatan. Penetapan
sample yang sistematis dilakukan dengan mengelompokkan sample berdasarkan ras dan
lingkungan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan sampel yang representatif dari wanita usia
reproduksi dalam populasi. Data pada waktu untuk hamil, upaya kehamilan pada saat bekerja
dan variabel lainnya dikumpulkan dengan cara kuesioner yang divalidasi sebelumnya dengan
diujicobakan pada populasi yang sama.

Informasi mengenai waktu untuk hamil terbaru dicari dalam rangka mendapatkan informasi yang
baik dan kualitas data yang tinggi. Waktu untuk hamil diukur sebagai jumlah bulan yang
dibutuhkan responden untuk mendapatkan kehamilan. Waktu untuk hamil hanya dapat dihitung
bagi perempuan yang merencanakan untuk hamil. Oleh karena itu, sebelum mengajukan
pertanyaan waktu untuk hamil, peserta diminta: 1) apakah mereka direncanakan (diharapkan)
kehamilan; 2) apakah mereka menggunakan kontrasepsi sebelum kehamilan; dan 3) bagi mereka
yang menggunakan kontrasepsi, apakah mereka jatuh hamil saat menggunakan kontrasepsi.
Peserta juga ditanya apakah mereka mencari intervensi medis untuk mendapatkan kehamilan dan
setelah berapa bulan mencoba, jika mereka melakukan hal tersebut.

Pada analisis statistik dilakukan dengan menggunakan software STATA 13.0 (Stata Corp, Texas,
USA). Software ini menganalisa data jenis industri, tempat kerja dan jabatan, pada tiga kelompok
kerja, yaitu: administrasi (kantor) pekerja, pekerja rumah tangga dan guru. Pada kelompok
administratif terdiri dari pekerja kantor yang melaporkan jabatan mereka pada saat kehamilan
sebagai pegawai, staf administrasi atau asisten, pustakawan, kasir, sekretaris dan resepsionis.
pekerja rumah tangga melaporkan pekerjaan mereka sebagai pekerja rumah tangga atau
pembersih sedangkan guru melaporkan mereka sebagai guru atau dosen.

Pada analisa statistik deskriptif dilaporkan dengan kurva survival Kaplan-Meier yang digunakan
untuk melihat distribusi waktu untuk hamil terhadap pekerjaan. Uji log-rank digunakan untuk
menentukan apakah distribusi waktu untuk hamil berbeda secara signifikan di seluruh kelompok
kerja. Untuk median digunakan uji Kruskal-wallis dan uji Chi-squared untuk melihat waktu
untuk hamil dan kategori waktu untuk hamil.

Hasil
Analisis ini mencakup 202 perempuan di tiga kelompok kerja utama (pekerja administrasi,
pekerja rumah tangga dan guru) yang melaporkan waktu untuk hamil pada kehamilan terbaru
mereka. Karakteristik wanita pada saat upaya kehamilan menunjukkan bahwa usia rata-rata
pekerja administrasi dan pekerja rumah tangga adalah setara (28 tahun) sedangkan guru sedikit
lebih tinggi (30 tahun), meskipun perbedaan secara statistik tidak signifikan. Ras merupakan
variabel penting di Afrika Selatan, sering bertindak sebagai proxy untuk kesenjangan sosial-
ekonomi dan kontekstual dalam populasi. Mayoritas pekerja administrasi adalah perempuan
Putih (61%) sedangkan 20% adalah perempuan Hitam. Juga, sebagian besar guru adalah
perempuan Putih (81%). Sebaliknya, sekitar tiga perempat dari pekerja rumah tangga (74%)
adalah perempuan Hitam. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan kontrasepsi
sebelumnya, frekuensi hubungan badan dan jarak kehamilan pada seluruh kelompok.

Kejadian kehamilan yang direncanakan berbeda secara signifikan terhadap kelompok pekerjaan:
terendah (32%) untuk pekerja rumah tangga dan tertinggi (76%) untuk guru (p <0,01). Median
waktu untuk hamil terpanjang adalah pada pekerja rumah tangga (12 bulan), diikuti oleh pekerja
administrasi (4 bulan) dan guru (3 bulan). Dengan demikian, proporsi tertinggi perempuan yang
mengalami kehamilan lebih dari 12 bulan adalah pekerja rumah tangga (39%). Uji log-rank
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam distribusi waktu untuk hamil oleh
kelompok kerja (p <0,01).

Kesimpulan
Analisis menunjukkan penurunan probabilitas siklus pembuahan pada pekerja rumah tangga
dibandingkan staf administrasi. Karena ini adalah studi cross-sectional, tidak diketahui sejauh
mana pengaruh atau bias yang mungkin telah memainkan peran dalam temuan tersebut. Namun,
analisis yang disesuaikan tetap sama dan untuk bias umum uamg diperluas juga tidak mengubah
kesimpulan. Kami meyakini ada alasan yang masuk akal bahwa pekerjaan rumah tangga dapat
mempengaruhi cedera reproduksi pada wanita. Namun, studi lebih lanjut tetap diperlukan untuk
mengkonfirmasi temuan ini, khususnya dan untuk menyelidiki hubungan waktu untuk hamil dan
pekerjaan, dan di antara perempuan Afrika pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai