Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Saham ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Tangerang, 28 Desember 2016

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................. i


DAFTAR ISI ........................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................ .. 2
C. Tujuan ................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. SAHAM ................................................... 3
1. Pengertian Saham ............................................................
3
2. Jenis-Jenis Saham ................................................ 8
3. Karakteristik Saham ................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk menambah
kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Para
pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka
menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham
dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari
sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak
untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian saham
2. Jenis-jenis saham
3. Karakteristik Saham

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang apa itu saham, jenis-jenis saham
2. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang Karakteristik Saham
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Saham

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
Dalam bahasa Belanda, Saham disebut aandeel, dan dalam bahasa Inggris disebut
dengan share, dalam bahasa Jerman disebut aktie, dan dalam bahasa Perancis disebut
action. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata saham
di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian dari modal perseroan, dengan mana
Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya
Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan
rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya
berdasarkan Undang-Undang ini.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di
bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa
kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip
melainkan saham.
Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan
memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan saham telah
ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak
dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan
dalam kuorum yang hams dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau penanaman
modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman modal di bagi menjadi,
penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal Asing

a. Penanaman Modal Dalam Negeri

Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan
penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri adalah modal yang
dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan
usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian penanam
modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah penanam modal
dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara
Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia.

b. Penanaman Modal Asing

Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal asing


sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing,
dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga
negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT. Menurut
Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :
Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia.
Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.
2. Membeli saham.
3. Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an.
Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali
bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan.
Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:
a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
b. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-
undang.

2. Jenis-jenis Saham

Suatu perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham
preferen.

a. Saham Biasa (common stock)


Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk mengambil
keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan,
mempunyai hak untuk menerima dividen yang dibagikan, dan menerima sisa. kekayaan hasil
likuidasi.
Saham biasa memiliki karakteristik utama yaitu :
1. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris.
2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru.
3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.

b. Saham Preferen (Preferred Stock)


Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman dibandingkan dengan saham biasa
karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih
dahulu. Saham preferen sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena jumlahnya yang
sedikit.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut :
1. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.
2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham
biasa dalam hal pembagian dividen.
3. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa.
4. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

3. Karakteristik Saham
Dalam hal ini, karakteristik saham adalah karakteristik saham perusahaan go-pulic.
Terdapat 3 jenis nilai yang melekat pada suatu saham perusahaan go-public di antarnya:
a. Nilai Nominal (Nilai Pari)
Nilai nominal saham adalah nilai yang tertera di dalam saham yang didapat dari hasil
pembagian total modal perusahaan terhadap jumlah saham yang beredar. Nilai nominal
digunakan untuk kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal juga digunakan untuk
menentukan besarnya modal yang disetor penuh dalam neraca.
Sebagai contoh, jika PT. XYZ mempunyai modal disetor Rp 10 miliar dan merencanakan
nilai atau harga nominal saham Rp 1.000, maka saham yang diterbitkan oleh PT. XYZ adalah
Rp 10 miliar : Rp 1.000 = 10 Juta lembar.
b. Nilai Wajar Saham
Nilai wajar saham adalah nilai yang diberikan oleh para investor atau analis pasar modal
terhadap setiap saham yang diperdagangkan di bursa efek dengan berpedoman kepada
masing masing industri dari setiap perusahaan tersebut dan menggunakan beberapa metode
perhitungan nilai atau harga suatu saham yang berlaku umum, misalnya dengan
menggunakan metode PER, tingkat pertumbuhan laba perusahaan, price to book
value (PBV), dll. Sebagai contoh berdasarkan jenis industri tertentu, PT. XYZ dan
menggunakan metode metode yang berlaku secara umum di pasar modal, nilai wajar saham
PT. XYZ diperkirakan Rp 700, sedangkan yang terjadi harga pasar yang terjadi di bursa
sebesar RP 500, maka harga pasar berada di bawah nilai wajar atau undervalue. Dalam
keadaan seperti ini, investor disarankan untuk membeli saham PT. XYZ. Namun, jika nilai
wajarnya adalah Rp 800, maka sebaiknya saham PT. XYZ jangan dibeli. Jika sudah
memilikinya, disarankan segera dijual karena diperkirakan akan segera menyesuaikan harga
wajar dari saham tersebut.
c. Nilai Pasar
Nilai pasar atau harga pasar saham suatu perusahaan go-public adalah nilai yang
diperdagangkan di bursa efek. Jika investor banyak yang melakukan pembelian terhadap
suatu saham tertentu, maka harga pasar saham tersebut pun akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya. Di sisi lain, naik turunnya harga saham juga sangat ditentukan oleh
kekuatan supply dan demand atau berapa besar pembelian dan penjualan dari saham tersebut.
BAB III
PAHAM

A. Kesimpulan

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan
rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya
berdasarkan Undang-Undang ini.
Suatu perusahaan atau perseroan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham
biasa dan saham preferen.
Didalam suatu saham, memberikan hak kepada pemiliknya untuk:
a. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, berlaku setelah saham dicatat dalam daftar
pemegang saham atas nama pemiliknya,
b. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;
c. menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.

B. Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami.
Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat
untuk kami khususnya bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Jugianto, 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi. BPFE UGM. Yogyakarta
Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Saham
http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam

Anda mungkin juga menyukai